Anda di halaman 1dari 10

Subdivisi Gastroenterologi Baca Pustaka ENDOSKOPI PADA ANAK Fonny Haosana BIKA FK-UNHAS/RSUP Dr.

WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

Pendahuluan Pemeriksaan endoskopi pada awalnya merupakan pemeriksaan penunjang dalam mendiagnosis kelainan-kelainan organ di dalam tubuh. Bidang ilmu gastroenterologi sangat berkembang pesat dengan ditemukannya alat endoskop terlebih dengan ditemukannya alat endoskop lentur. !engan pemeriksaan endoskopi ini kelainan-kelainan di saluran cerna antara lain eso"agus gaster duodenum jejunum ileum kolon saluran bilier pankreas dan hati dapat di deteksi lebih mudah dan tepat. !alam perkembangannya selain digunakan untuk diagnostik alat endoskop juga dipakai untuk tindakan terapeutik. #amun demikian penggunaan endoskopi pada anak-anak masih jarang dilakukan dan masih sering memerlukan bantuan endoskopis dewasa. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan mengenai endoskopi masih kurangnya tenaga gastroenterologis anak yang dapat melakukan endoskopi dan peralatan endoskopi yang belum tersedia.$ % &

Definisi 'ndoskopi adalah pemeriksaan secara visual organ dalam tubuh dengan menggunakan endoskop. 'ndoskop merupakan alat yang digunakan untuk memeriksa organ di dalam tubuh secara visual dengan cara mengintip melalui alat tersebut sehingga dapat dilihat sejelas-jelasnya setiap kelainan pada organ yang diperiksa.$ &

!ibacakan pada tanggal ( Februari %))* di B+,- F,-.#H-S/0S1S 2akassar

Indi asi End!s !"i$ % & ( 3 4 5 * +ndikasi endoskopi pada gastrointestinal bagian atas adalah6 2untah-muntah berulang hematemesis distress pernapasan anemia. #yeri akut pada epigastrik atau pada kuadran kanan atas. !is"agia atau odino"agia. +ngesti bahan kaustik atau benda asing. Polyposis. .ntuk terapi6 kauter lesi yang berdarah dilatasi striktur mengeluarkan benda asing. +ndikasi endoskopi pada gastrointestinal bagian bawah adalah6 Hematokesia melena. !iare kronik. 7uriga in"lammatory bowel disease. Polyposis. .ntuk terapi6 mengeluarkan polip dekompresi pada megakolon K!n#raindi asi End!s !"i$ % & ( ,ontraindikasi endoskopi gastrointestinal terdiri dari kontraindikasi absolut dan kontraindikasi relati". ,ontraindikasi absolut6 7uriga per"orasi usus. Peritonitis akut. -neurisma.

,ontraindikasi relati"6 Penyakit perdarahan dan/atau kelainan trombosit. #eutropenia.

Pasien yang beresiko tinggi terjadi per"orasi seperti6 Belum lama menjalani operasi gastrointestinal. 8bstruksi parsial atau komplit dari usus. +ngesti bahan kaustik dengan striktur yang ketat. Penyakit jaringan ikat 9'hler-!anlos dan 2ar"an syndrome:.

Persia"an Penderi#a -gar pemeriksaan endoskopi berjalan lancar dan untuk menghindarkan penyulit yang mungkin timbul maka diperlukan persiapan yang optimal. $. Persiapan Psikologis.$ Persiapan secara psikologis sebelum pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan agar dapat menghilangkan perasaan cemas dan takut pada penderita. %. Pemeriksaan 0adiologi.$ 5 Pemeriksaan radiologi sebelum melakukan endoskopi tidak lagi dianggap suatu keharusan. #amun demikian pemeriksaan dengan kontras sebaiknya dilakukan karena pemeriksaan ini dapat membantu pemeriksaan endoskopi. Pemeriksaan radiologi ini mungkin berguna untuk mengidenti"ikasi lesi-lesi yang memerlukan biopsi dan untuk memilih alat endoskopi yang sesuai. Pemeriksaan "oto toraks untuk melihat adanya aneurisma &. Pemeriksaan ;aboratorium.$ .ntuk menyingkirkan kelainan perdarahan dilakukan pemeriksaan6 2asa perdarahan 2asa pembekuan 2asa protrombin 2asa tromboplastin parsial <rombosit

(. Pemeriksaan 'lektrokardiogra"i.$ ( Pemeriksaan elektrokardiogra"i untuk menyingkirkan adanya aritmia jantung.

&

3. Pro"ilaksis -ntibiotik.( Pro"ilaksis antibiotik diberikan sebelum dilakukan endoskopi untuk mencegah terjadinya bakteriemia. +nsidens bakteriemia setelah endoskopi gastrointestinal bervariasi. +nsidens bakteriemia pada endoskopi saluran cerna bagian atas sekitar % %= - $% 3= kolonoskopi sekitar $$= - $3= skleroterapi dan dilatasi eso"agus lebih dari 3)= bakteriemia. Bakteri yang umumnya menyebabkan bakteriemia adalah 'scherichia coli dan Bacteroides Pseudomonas dan Peptostreptococcus sp.. Streptococcus viridans.8rganisme yang potensial menyebabkan bakteriemia berbeda-beda tergantung tempat dilakukannya endoskopi. Streptococcus viridans umumnya terdapat di oro"arings dan lambung sedangkan '.coli dan enterococcus lebih sering ditemukan di kolon. Pro"ilaksis umumnya diberikan sebelum prosedur endoskopi dilakukan dan diulang 4 sampai * jam setelah prosedur. Berikut ini jenis antibiotik yang digunakan sebagai pro"ilaksis6 -mpicillin 3) mg/kgbb +> atau +2 sampai dosis maksimal % g ditambah gentamisin 3 mg/kgbb +> atau +2 sampai dosis *) mg diberi &) menit sebelum prosedur pemberian antibiotik secara parenteral dapat diulangi * jam setelah prosedur. Pada pasien yang alergi terhadap penisilin dapat diberikan vancomycin %) mg/kgbb +> $ jam sebelum prosedur 9sebagai tambahan dari gentamisin: dan * jam setelah prosedur diberikan perlahan-lahan paling sedikit dalam 4) menit. 2enurut rekomendasi dari -merican Heart -ssociation terdapat beberapa kondisi dari pasien yang memerlukan pro"ilaksis dan yang tidak perlu diberikan antibiotik pro"ilaksis secara rutin yaitu6 ,eadaan yang memerlukan pro"ilaksis antibiotik6 Pasien dengan pemasangan katup jantung prostetik. <erdapat riwayat endokarditis sebelumnya ,ardiomiopati hipertro"i Prolaps katup mitral dengan regurgitasi Setelah perbaikan shunt pulmonal dengan pembedahan (

Pada mal"ormasi jantung kongenital

,eadaan yang tidak perlu diberikan pro"ilaksis antibiotik secara rutin6 Bising "isiologis atau innocent Penyakit ,awasaki Prolaps katup mitral tanpa regurgitasi Penyakit jantung rematik tanpa dis"ungsi katup. Setelah perbaikan dari atrial septal de"ect 9-S!: ventrikel septal de"ect 9>S!: atau patent ductus arteriosus 9P!-: tanpa adanya dis"ungsi. 4. Penderita dipuasakan.( -gar diperoleh hasil yang maksimal penderita perlu dipuasakan sebelum pemeriksaan endoskopi dilakukan. Untuk pemeriksaan endoskopi gastrointestinal bagian atas pada bayi usia kurang dari 4 bulan dipuasakan % sampai ( jam sebelum endoskopi dan pada anak-anak usia lebih dari % tahun dipuasakan 4 sampai * jam sebelum pemeriksaan. Pada pemeriksaan kolonoskopi selain dipuasakan penderita juga diberikan cairan yang terdiri dari polyethylene glycol yang bersi"at nonabsorbable untuk membantu membersihkan kolon. <abel $. !osis Polyethylene Glycol Berat anak 9kg: ? $) $)-%) %)-&) &)-() ()-3) A3) !osis polyethylene glycol 9ml: setiap $) menit sampai cairan jernih *) $)) $() $*) %)) %() !osis maksimum 9ml: $$)) $4)) %%)) %@)) &%)) ()))

Sebagai tambahan dapat pula diberikan laBative seperti phosphosoda. 3

<abel %. !osis Phosphosoda .sia 9thn: A $% tahun 3-$$ !osis phosphosoda 9ml: %)-(3 $)-%)

-lternati" lain yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan kolon sebelum pemeriksaan kolonoskopi adalah6 Pada anak-anak dan remaja6 Pemberian cairan jernih selama (* sampai 5% jam. 2agnesium sitrat $ ons/$ tahun usia maksimum $) ons diberikan pada malam hari sebelum prosedur. 'nema dengan cairan saline pada pagi hari sebelum prosedur dan/atau pada siang hari sebelum prosedur. Pada bayi6 5. Sedasi.( 3 Sedasi digunakan pada kebanyakan pasien anak dengan tujuan untuk mengurangi rasa tidak nyaman selain itu juga untuk menimbulkan amnesia selama prosedur berlangsung. Hal ini sangat membantu untuk mencegah anak-anak menjadi takut jika bertemu dengan dokter terutama pada pasien anak dengan kelainan kronik yang memerlukan pemeriksaan yang berulang-ulang. Saat ini jenis sedasi yang sering digunakan adalah midaColam dengan dosis ) $-) % mg/kgbb dan meperidine dengan dosis $-% mg/kgbb. *. Saturasi 8ksigen.$ ( Selama prosedur berlangsung perlu dilakukan monitor saturasi oksigen. Persia"an dari End!s !"is Sebelum pemeriksaan dikerjakan endoskopis hendaknya telah mempelajari dan mengetahui riwayat penyakit pemeriksaan "isis laboratorium dan radiologis dari penderita. 4 Pemberian cairan jernih selama $% sampai %( jam 'nema dengan cairan saline dalam jumlah sedikit

Sebaiknya telah diketahui ada tidaknya riwayat alergi terhadap obat-obatan atau kecenderungan berdarah karena pada saat dilakukan endoskopi terdapat kemungkinan untuk dilanjutkan dengan tindakan biopsi atau polipektomi.$ Perala#an End!s !" Gastroskop standar untuk orang dewasa 9diameter D @ 5 mm: umumnya aman digunakan pada anak-anak dengan berat lebih dari %3 kg. Peralatan yang lebih ramping dengan diameter 3-* mm digunakan untuk gastroskopi pada anak-anak yang lebih kecil dan bayi-bayi. ,olonoskop dewasa 9diameter $$ 5-$& mm: sudah dapat digunakan pada pasien remaja yang ukurannya sudah mendekati orang dewasa. ,olonoskop yang lebih kecil dan "leksibel 9diameter E $$ 5 mm: cocok digunakan pada anak-anak usia prasekolah dan sekolah dasar. Skop untuk gastrointestinal bagian atas yang berukuran kecil atau standar dapat digunakan untuk kolonoskopi pada bayi dan toddler. #amun demikian gastroskop ini lebih kaku dibandingkan kolonoskop sehingga penggunaannya harus berhati-hati untuk menghindari terjadinya peregangan yang berlebihan dari "leksura splenikus dan "leksura hepatik.% @

K!$"li asi End!s !"i$ 3 Bronkospasme <ransient respiratory arrest Phlebitis -spirasi Per"orasi eso"agus Hematoma retro"aringeal *

Perdarahan Gigi patah Bakteriemia

Rin% asan 'ndoskopi gastrointestinal berman"aat dalam mendiagnosis berbagai kelainan saluran cerna pada bayi anak-anak dan remaja. -gar diperoleh hasil yang optimal dan menghindari timbulnya komplikasi maka perlu dilakukan persiapan terlebih dahulu sebelum pemeriksaan dilakukan. 'ndoskopi anak sebaiknya dilakukan oleh orang yang telah terlatih untuk melakukan endoskopi pada anak.

Su$$ar& Gastrointestinl endoscopy is use"ul in the diagnosis o" many conditions a""ecting the gastrointestinal tract in in"ants children and adolescents. Preparation should be done be"ore the procedure in order to "ind an optimal result and to avoid the complication. 'ndoscopy should be per"ormed by individuals speci"ically trained in pediatric endoscopy.

DAF'AR PUS'AKA $. #urman. Persiapan dan Perawatan Penderita Sebelum dan Sesudah 'ndoskopi. !alam6 'ndoskopi dalam Bidang Gastroentero-Hepatologi. Fakarta Perhimpunan 'ndoskopi Gastrointestinal +ndonesia $@*$G $ %@-((. %. 'isen G2 et al. 2odi"ication in 'ndoscopic Practice "or Pediatric Patients. -vailable "rom6 http6//www.asge.com. -ccessed 8ctober * %))5. &. ,olopaking 2S. Pemeriksaan 'ndoskopi Saluran 7erna. !alam6 Buku -jar +lmu Penyakit !alam. Filid ++. 'disi ketiga. Fakarta6 Balai Penerbit F,.+ %))$G %&@-%(3. (. 1yllie 0 ,ay 2H. Gastrintestinal 'ndoscopy in +n"ants and 7hildren. -vailable "rom6 http6//www.nimd.edu.com. -ccessed #ovember $5 %))5. 3. G#. 4. G#. Free Free !ocumentation !ocumentation ;icense. ;icense. 7olonoscopy. !ysphagia. -vailable -vailable "rom6 "rom6 http6//en.wikipedia.org. -ccessed #ovember $* %))5. http6//en.wikipedia.org. -ccessed #ovember $* %))5. 5. G#. Free !ocumentation ;icense. 'ndoscopic Foreign Body 0etrieval. -vailable "rom6 http6//en.wikipedia.org. -ccessed #ovember $* %))5. *. G#. Free !ocumentation ;icense. 'sophageal Food Bolus 8bstruction. -vailable "rom6 http6//www.en.wikipedia.org. -ccessed #ovember $* %))5. @. .nknown. Basic 'ndoscopic 'Huipment. -vailable "rom6 http6//www.blackwellpublishing.com. -ccessed #ovember %5 %))5.

$)

Anda mungkin juga menyukai