Anda di halaman 1dari 28

STATUS NUTRISI

ANTROPOMETRIK
PERAN ANTROPOMETRI
Setiap tahun diperkirakan 26 juta bayi lahir
dengan BB kurang dari seharusnya.
Karena ibu mereka tdk sehat dan malnutrisi,
sehingga kesehatan mereka tidak optimal.

Lebih dari 230 juta (43%) anak sekolah di


negara “ sedang berkembang tergolong
pendek (stunted) karena asupan makanan
kurang dan penyakit yang dideritanya.
 Sekitar 15% orang dewasa terlalu kurus karena
malnutrisi & penyakit, sehingga produktivitas
menurun dan kemungkinan terjadinya kematian
bayi prematur meningkat 2x-nya.
 Pada waktu yang sama, 150 juta orang dewasa
menderita kelebihan BB, dan 15 juta diantaranya
meninggal dunia terlalu dini karena penyakit yang
berhubungan dengan obesitas.
 Hampir seluruh kematian akibat diabetes, 40%
kematian karena jantung koroner, umumnya
dihubungkan dengan kelebihan BB
Antropometri

Dengan antropometri kita dapat


menentukan apakah `ukuran tubuh`
seseorang itu normal atau tidak

apakah ukuran tubuh itu ?

1. Status Nutrisi
2. Komposisi Tubuh
3. Pertumbuhan
 Menilai ukuran, proporsi & komposisi tubuh
manusia
 Pada tum-bang anak  status kesehatan &
kesejahteraan; prediksi penampilan, status
kesehatan dan survival
 Evaluasi pertumbuhan anak
 Prediksi & evaluasi kelompok anak 
intervensi gizi
- Alat ukur kesetaraan ekonomis/ sosial
(social and ecinomic inequality)
- Evaluasi asuhan gizi pasien  di RS
- Indikator keberhasilan asuhan gizi
rawat inap  (perhatian dokter & tim
kes. lain terhadap asuhan gizi) di RS
- Untuk mendapatkan data,
antropometri dianggap lebih
meyakinkan
KELEBIHAN ANTROPOMETRI
1. Relatif mudah; tanpa tenaga ahli
2. Murah; peralatan lokal & tidak mudah rusak
3. Praktis; alat mudah dibawa
4. Ketelitian dapat diandalkan; dg standarisasi
5. Untuk kepentingan klinis, individu / masyarakat;
dapat digunakan sbg :
- alat penapisan (screening)
- evaluasi perubahan status gizi waktu ke
waktu, generasi ke generasi (secular trend)
 Tidak dapat mendeteksi kelainan gizi periode
pendek
 Tidak dapat mengidentifikasi gangguan

spesifik defisiensi gizi tertentu


 Tidak dapat membedakan apakah gangguan

pertumbuhan, atau komposisi tubuh akibat


suatu nutrien mikro, atau defisiensi nutrien
lain
 Faktor” bukan gizi ( penyakit, genetik,) dapat

menurunkan sensitivitas & spesivisitas


antropometri.
TUJUAN ANTROPOMETRI

 MENGUKUR :

1. STATUS nutrisi
2. KOMPOSISI tubuh
3. PETUMBUHAN
Mengukur Status Nutrisi dan
Pertumbuhan
Lingkar Kepala (LK)
Panjang Badan (PB, recumbent length)  < 2
th
Tinggi Badan (TB, stature)  > 2 th
Berat Badan (BB)
Ada yang menyebut stature dan recumbent
length sebagai height atau tinggi badan
Mengukur Komposisi Tubuh

 Menilai lemak tubuh, dengan mengukur nilai tebal


lipat kulit (TLK) tunggal atau multipel; rasio Lingkar
pinggang-Pinggul (Pi-Pu), dan Lemak Tungkai
 Menilai Massa tanpa lemak (fat free mass) dengan
mengukur Lingkar Lengan Atas (LiLA), Lingkar Otot
Lengan Atas (LoLA), dan Luas otot Lengan Atas
(LuLA)
Menentukan Status Nutrisi
Antropometrik

1. melakukan pengukuran
2. (menghitung besar indeks : Z-Score, BMI)
3. Mencocokkan dengan standar yang dipilih
4. Mengklasifikasi status nutrisi.
Mengukur BB Menimbang Sesuai
Standar
Jenis timbangan :  Interval lahir – 36
- Beam Balance Scale
bln  bayi/ anak
- Spring Scale ( dg. pegas ) tanpa pakaian
 Interval 2 – 18 th 
Ada juga timbangan pakaian 0,05 Kg
yang :  Umur 2 th 
- Digital pakaian :0,09 Kg;
- Non Digital 3 – 5 th : 0,11 Kg;
6 – 18 th : 0,3 Kg
Panjang Badan atau Mengukur PB atau
Tinggi badan TB sesuai Standar

Merupakan penjumlahan 4 Interval lahir – 36 bln 


komponen : tungkai, posisi tiduran tanpa
pelvis, tulang belakang sepatu; oleh 2 orang
dan kepala
Mengukur PB atau TB
Umur 2 – 3 thn  posisi
dengan benar sulit
tiduran; umur > 2 thn
dilaksanakan
diukur dengan berdiri
Alat ukur : microtois
dinding (dewasa);
microtois geser (bayi)
Lingkar Kepala Mengukur LK
 Menggambarkan
pertumbuhan ( ukuran ) otak,  Anak dlm posisi tegak/
karena hanya sbgian kecil
bergantung kpd tebal tulang rileks
tengkorak dan kulit kepala
 Utk mendeteksi kelainan
 Pengukur berdiri di
(hydrocephallus; samping kiri anak
microcephaly)
 Ukuran otak me↑ pesat pd th.I
 Lingkarkan pita melalui
 LK lebih menggambarkan supraorbital sejajar ke
usia belakang melewati
 Alat ukur : microtois pita
fleksibel, sempit, tdk melar, prominentia occipitallis
lebar 0,6 cm, bahan externa
fiberglass/ metal.
 Eratkan pita
 Dibaca dg ketelitian
`mm`
INDIKATOR

Gabungan dari 2 faktor / ukuran


Contoh : diketahui BB saja, belum ada
artinya menetukan status gizi
BB digabung dengan TB  menjadi IMT
Anak : 3 indikator antropometri  BB // U
(w//a), BB // PB atau BB // TB (w//h),
PB // U atau TB // U (h//a)
Indikator antropometri dinyatakan sebagai
Z–Score, percentils atau persen dari
median.
INDIKATOR : Z-SCORE

Nilai sesungguhnya – Median


 Z – Score =
SD dari Baku

Bila nilai sesungguhnya > median, dipakai


SD di atas median
Bila nilai sesungguhnya < median, dipakai
SD di bawah median
Tabel 1. BB (Kg) menurut Umur anak Laki-laki 0–36 bulan

Umur -3 SD -2 SD -1 SD Median +1 SD +2 SD +3 SD
(bulan)
0 2,0 2,4 2,9 3,3 3,8 4,3 4,8
1 2,2 2,9 3,6 4,3 5,0 5,6 6,3
2 2,6 3,5 4,3 5,2 6,0 6,8 7,6
3 3,1 4,1 5,0 6,0 6,9 7,7 8,6
4 3,7 4,7 5,7 6,7 7,6 8,5 9,4
5 4,3 5,3 6,3 7,3 8,2 9,2 10,1
6 4,9 5,9 6,9 7,8 8,8 9,8 10,8
Tabel 2. PB (cm) menurut Umur anak Laki-laki 0–36 bulan

Umur -3 SD -2 SD -1 SD Median +1 SD +2 SD +3 SD
(bulan)
0 43,6 45,9 48,2 50,5 52,8 55,1 57,4
1 47,2 49,7 52,1 54,6 57,0 59,5 61,9
2 50,4 52,9 55,5 58,1 60,7 63,2 65,8
3 53,2 55,8 58,5 61,1 63,7 66,4 69,0
4 55,6 58,3 61,0 63,7 66,4 69,1 71,7
5 57,8 60,5 63,2 65,9 68,6 71,3 74,0
6 59,8 62,4 65,1 67,8 70,5 73,2 75,9
Tabel 3. BB (Kg) menurut Panjang Badan anak Laki-laki 49–103 cm

Pb atau
TB -3 SD -2 SD -1 SD Median +1 SD +2 SD +3 SD
(cm)
61,0 4,0 4,6 5,3 5,9 6,7 7,4 8,1
61,5 4,1 4,8 5,4 6,1 6,8 7,5 8,3
62,0 4,2 4,9 5,6 6,2 7,0 7,7 8,4
62,5 4,3 5,0 5,7 6,4 7,1 7,8 8,6
63,0 4,4 5,2 5,8 6,5 7,3 8,0 8,8
63,5 4,5 5,3 6,0 6,7 7,4 8,2 8,9
Penilaian Status Gizi Antropometris BB//U dan BB//TB
menurut Depkes RI (2000)
Indikator Nilai batas Klasifikasi
BB // U ≥ + 2 SD BB lebih
- 2 SD sampai +2 SD Normal
- 2 SD sampai -3 SD BB rendah
≤ - 3 SD BB sangat rendah
BB // TB ≥ + 2 SD Gemuk
- 2 SD sampai +2 SD Normal
- 2 SD sampai -3 SD Kurus (wasted)
≤ - 3 SD Sangat kurus (severely
wasted)
Penilaian Status Gizi Antropometris PB//U dan TB//U
menurut Depkes RI (2000)

Nilai batas Klasifikasi

> + 2 SD Jangkung (tall)


- 2 SD sampai +2 SD Normal
- 2 SD sampai -3 SD Pendek (stunted)
< - 3 SD Sangat pendek (severely
stunted)
Latihan !

 Anak laki-laki 6 bulan BB = 4,0 Kg


- berapa Z-score BB//U ?
- Z - score = ( BB aktual – Median ) / 1 SD
- Z – score BB//U = (4,0 – 7,8) / (7,8 – 6,9)
= (-3,8) / 0,9
= - 4,2
 apa artinya ??
 menurut indikator BB//U, nilai hasil ≤ -3
SD, maka klasifikasinya : BB sangat Rendah.
Latihan Lagi !
 Anak laki-laki 6 bulan  Anak laki-laki PB =
PB = 63,0 cm 63,0 cm BB = 4,0 Kg
 berapa Z – Score  berapa Z-Score
PB//U ? BB//PB ?
 apa artinya ?  apa artinya ?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai