dr.Kristiawan Basuki
Rahmat, M.Kes
1. Pengertian Stunting/pendek adalah kondisi status gizi anak
berdasarkan panjang atau tinggi badan menurut umur bila
dibandingkan dengan standar baku WHO, nilai Z-scorenya
kurang dari -2SD dan apabila nilai Z-scorenya kurang dari -
3SD maka dikategorikan sangat pendek
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk deteksi
dini kasus stunting
3. Kebijakan 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
29 Tahun 2019 tentang Penanggulangan Masalah Gizi
bagi Anak Akibat Penyakit
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2
Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak
4. Prosedur Alat dan Bahan :
1. Sature meter atau neonatal stadiometer
2. Meteran kain
3. Timbangan atau baby scale
4. Tabel TB dan BB WHO sesuai jenis kelamin dan usia
anak
5. Kalkulator
Tehnik Pemeriksaan :
1. Jelaskan kepada ibu pasien atau wali mengenai jenis
prosedur pemeriksaan yang dilakukan
2. Ukur panjang/tinggi badan anak dengan menggunakan
neonatal stadiometer/meteran sesuai usia
Apabila pemeriksa menggunakan neonatal stadiometer :
a. Baringkan anak diatas neonatal stadiometer
b. Minta orangtua atau asisten untuk memegang kepala
bayi agar tidak bergerak
c. Rentangkan kaki hingga lurus sempurna
d. Ukur panjang badan dimulai dari ujun kaki ke kepala
e. Lakukan pengukuran sebanyak 3 kali dan diambil
rata-rata untuk mendapatkan hasil yang akurat
Apabila pemeriksa menggunakan meteran :
a. Tempatkan meteran pada dinding
b. Minta pasien berdiri tegak dengan tumit menempel
pada lantai dan pandangan lurus kedepan
c. Ukur tinggi badan pasien dan mata pemeriksa harus
sejajar atau lebih tinggi dari tinggi badan pasien
kemudian catat hasilnya
3. Petakan tinggi badan pasien pada kurva tinggi badan
sesuai jenis kelamin dan usia
4. Ukur BB pasien menggunakan timbangan / baby scale
sesuai usian pasien.
Apabila menggunakan baby scale:
a. Sebelum pasien ditempatkan diatas baby scale,
letakkan di tempat datar dan kalibrasi di titik nol
b. Minta orang tua untuk melepas jaket dan popok sekali
pakai pasien. Idealnya bayi tidak mengenakan pakaian
c. Tempatkan bayi diatas baby scale
d. Ukur BB bayi dan catat hasilnya
Apabila menggunakan timbangan :
a. Minta pasien mengenakan pakaian seminimal
mungkin dengan melepas alas kaki, jekt atau tas yang
dapat memengaruhi hasil pengukuran
b. Minta pasien naik ke atas timbangan. Posisi tubuh
berdiri tegak pandangan lurus kedepan
c. Ukur BB dan catat hasilnya
5. Dokumentasi harus mencakup tanggal hasil pemeriksaan
6. Interpretasikan hasil yang didapatkan
Catatan :
1. Anak dalam kelompok ini berperawakan tubuh tinggi.
Hal ini masih tidak normal. Singkirkan kelainan
hormonal sebagai penyebab perawakan tinggi
2. Anak dalam kelompok ini mungkin memiliki masalah
pertumbuhan tapi lenih baik jika diukur menggunakan
berat badan terhadap panjang/tinggi atau IMT terhadap
umur
3. Titik plot yang berada diatas angka 1 menunjukkan
berisiko gizi lebih. Jika makin mengarah ke garis z score
2 risiko gizi lebih makin meningla
4. Mungkin untuk anak dengan perawakan pendek atau
sangat pendek memiliki gizi lebih
5. Hal ini merujuk pada gizi sangat kurang
6. Unit terkait 1. Instalasi rawat jalan