Anda di halaman 1dari 5

STUNTING

No. Dokumen :1

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 5 Desember 2018

Halaman :1/3

UPT PUSKESMAS .dr. EMY RUYANAH


JEKULO NIP 19680208 200904 2 001

Stunting/pendek adalah kondisi status gizi anak berdasarkan panjang atau


tinggi badan menurut umur bila dibandingkan dengan standar baku WHO,
1. PENGERTIAN
nilai Z-scorenya kurang dari -2SD dan apabila nilai Z-scorenya kurang dari
-3SD maka dikategorikan sangat pendek.
2. TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk deteksi dini kasus stunting.
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR HK.02.02/MENKES/514/2015 TENTANG PANDUAN PRAKTIK
3. KEBIJAKAN
KLINIS BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
TINGKAT PERTAMA
Buku Panduan Keterampilan Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan
4. REFERENSI
Primer tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak
5. PROSEDUR  Alat dan Bahan :
1. Stature meter atau neonatal stadiometer
2. Meteran kain
3. Timbangan atau baby scale
4. Tabel TB dan BB WHO sesuai jenis kelamin dan usia anak
5. Kalkulator

 Teknik Pemeriksaan :
1. Jelaskan kepada ibu pasien atau wali mengenai jenis dan prosedur
pemeriksaan yang dilakukan
2. Ukur panjang/tinggi badan anak dengan menggunakan neonatal
stadiometer/meteran sesuai usia
Apabila pemeriksa menggunakan neonatal stadiometer :
a. Baringkan anak di atas neonatal stadiometer
b. Minta orangtua atau asisten untuk memegang kepala bayi agar
tidak bergerak
c. Rentangkan kaki hingga lurus sempurna
d. Ukur panjang badan dimulai dari ujung kaki ke kepala
e. Lakukan pengukuran sebanyak 3kali dan diambil rata-rata
untuk mendapatkan hasil yang akurat
STUNTING

No. Dokumen :1

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 5 Desember 2018

Halaman :2/3

UPT PUSKESMAS .dr. EMY RUYANAH


JEKULO NIP 19680208 200904 2 001

Apabila pemeriksa menggunakan meteran :


a. Tempatkan meteran pada dinding
b. Minta pasien berdiri tegak dengan tumit menempel pada lantai
dan pandangan lurus kedepan
c. Ukut tinggi badan pasien dan mata pemeriksa harus sejajar
atau lebih tinggi dari tinggi badan pasien kemudian catat
hasilnya
3. Petakan tinggi badan pasien pada kurva tinggi badan sesuai jenis
kelamin dan usia
4. Ukur BB pasien menggunakan timbangan / baby scale sesuai usia
pasien.
Apabila menggunakan baby scale :
a. Sebelum pasien ditempatkan di atas baby scale, letakkan di
tempat datar dan kalibrasi di titik nol
b. Minta orang tua untuk melepas jaket dan popok sekali pakai
pasien. Idealnya bayi tidak mengenakan pakaian
c. Tempatkan bayi diatas baby scale
d. Ukur BB bayi dan catat hasilnya

Apabila menggunakan timbangan :


a. Minta pasien untuk mengenakan pakaian seminimal mungkin
dengan melepas alas kaki, jaket atau tas yang dapat
mempengaruhi hasil pengukuran
b. Minta pasien naik ke atas timbangan. Posisi tubuh berdiri
tegak pandangan lurus kedepan
c. Ukur BB dan catat hasilnya
5. Dokumentasi harus mencakup tanggal hasil pemeriksaan
6. Interpretasikan hasil yang didapatkan

 Cara Menggunakan Grafik Pertumbuhan WHO :


STUNTING

No. Dokumen :1

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 5 Desember 2018

Halaman :3/3

UPT PUSKESMAS .dr. EMY RUYANAH


JEKULO NIP 19680208 200904 2 001

1. Tentukan umur panjang badan(anak dibawah 2 tahun)/tinggi


badan(anak diatas 2 tahun)
2. Tentukan angka yang berada pada garis horisontal/mendatar pada
kurva. Garis horisontal pada beberapa kurva pertumbuhan WHO
menggambarkan umur dan panjang/tinggi badan
3. Tentukan angka yang berada pada garis vertikal/lurus pada kurva.
Garis vertikal pada kurva pertumbuhan WHO menggambarkan
panjang badan dan umur
4. Hubungkan angka pada garis horisontal dengan angka pada garis
vertikal hingga mendapat titik temu (plotted point). Titik temu ini
merupakan gambaran perkembangan anak berdasarkan kurva
pertumbuhna WHO

 Cara Menginterpretasikan Kurva Pertumbuhan WHO


1. Garis 0 pada kurva pertumbuhan WHO menggambarkan median atau
rata-rata
2. Garis yang lain dinamakan garis z score. Pada kurva pertumbuhan
WHO garis ini diberi angka positif (1 2 3) atau negatif (-1 -2, -3).
Titik temu yang berada jauh dari garis median menggambarkan
masalah pertumbuhan
3. Titik temu yang berada antara garis z score -2 dan -3 diartikan
dibawah -2
4. Titik temu yang berada antara garis z score 2 dan 3 diartikan diatas 2
5. Untuk menginterpretasikan arti tiitk temu ini pada kurva pertumbuhan
WHO dapat menggunakan tabel berikut ini :

Kurva Pertumbuhan berdasarkan WHO


STUNTING

No. Dokumen :1

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 5 Desember 2018

Halaman :4/3

UPT PUSKESMAS .dr. EMY RUYANAH


JEKULO NIP 19680208 200904 2 001

Catatan :
1. Anak dalam kelompok ini berperawakan tubuh tinggi. Hal ini
masih tidak normal. Singkirkan kelainan hormonal sebagai
penyebab perawakan tinggi
2. Anak dalam kelompok ini mungkin memiliki masalah
pertumbuhan tapi lebih baik jika diukur menggunakan berat
badan terhadap panjang/tinggi atau IMT terhadap umur
3. Titik plot yang berada diatas angka 1 menunjukkan berisiko
gizi lebih. Jika makin mengarah ke garis z score 2 risiko gizi
lebih makin meningkat
4. Mungkin untuk anak dengan perawakan pendek atau sangat
pendek memiliki gizi lebih
5. Hal ini merujuk pada gizi sangat kurang dalam modul
pelatihan Integrated Mangement of Childhood Illness in
Service-Training
6. UNIT 1. Instalasi rawat jalan
TERKAIT 2. Posyandu
STUNTING

No. Dokumen :1

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 5 Desember 2018

Halaman :5/3

UPT PUSKESMAS .dr. EMY RUYANAH


JEKULO NIP 19680208 200904 2 001

Anda mungkin juga menyukai