No. Revisi : 00 SOP Tanggal Terbit : 2023 Halaman : 1/3 UPTD Kepala Puskesmas Lahewa Timur UPTD PUSKESMAS LAHEWA TIMUR Anumesra Zai, S.Kep., Ners., M.M NIP. 19880301 201101 1 004 1. Pengertian Stunting/pendek adalah kondisi status gizi anak berdasarkan panjang atau tinggi badan menurut umur bila dibandingkan dengan standar baku WHO, nilai Z-scorenya kurang dari -2SD dan apabila nilai Z-scorenya kurang dari -3SD maka dikategorikan sangat pendek. 2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk deteksi dini kasus stunting. 3. Kebijakan KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/514/2015 TENTANG PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA 4. Referensi Buku Panduan Keterampilan Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Primer tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak 5. Prosedur 1. Alat : a. Alat Tulis b. Timbangan Dacin c. Sarung Timbangan d. Timbangan digital e. Lila f. Microtoa / Pengukur Tinggi Badan g. Baby scale h. Pengukur panjang badan 2. Bahan : a. KMS 6. Langkah- Langkah Teknik Pemeriksaan : 1. Jelaskan kepada ibu pasien atau wali mengenai jenis dan prosedur pemeriksaan yang dilakukan 2. Ukur panjang/tinggi badan anak dengan menggunakan neonatal stadiometer/meteran sesuai usia Apabila pemeriksa menggunakan neonatal stadiometer : a. Baringkan anak di atas neonatal stadiometer b. Minta orangtua atau asisten untuk memegang kepala bayi agar tidak bergerak c. Rentangkan kaki hingga lurus sempurna d. Ukur panjang badan dimulai dari ujung kaki ke kepala e. Lakukan pengukuran sebanyak 3 kali dan diambil rata-rata untuk mendapatkan hasil yang akurat Apabila pemeriksa menggunakan microtoise/alat pengukur tinggi badan atau panjang badan : a. Pilih bidang vertikal yang datar sebagai tempat untuk meletakkan b. Pasang microtoise pada bidang tersebut dengan kuat dengan cara meletakkannya di dasar lantai, kemudian tarik ujung meteran hingga 2 meter ke atasa secara vertikal /lurus hingga microtoise menunjukkan angka nol dan pandangan lurus kedepan c. Pasang penguat seperti paku dan lakban pada ujung microtoise agar posisi alat tidak bergeser d. Mintalah subjek yang akan diukur untuk melepaskan alat kaki (sepatu dan kaos kaki) dan melonggarkan ikatan rambut (bila ada) e. Persilahkan subjek untuk berdiri tepat dibawah microtoise f. Pastikan subjek berdiri tegap, pandangan lurus ke depan, kedua lengan berada disamping, posisi lutut tegak/ tidak menekuk, dan telapak tangan menghadap ke paha (posisisiap) g. Setelah itu pastikan pula kepala, punggung, bokong, betis dan tumit menempel pada dinding h. Turunkan microtoise hingga menyentuh rambut subjek namun tidak terlalu menekan kepala i. Catat hasil pengukuran 3. Ukur BB pasien menggunakan timbangan / baby scale sesuai usia pasien. Apabila menggunakan baby scale : a. Sebelum pasien ditempatkan di atas baby scale, letakkan di tempat datar dan kalibrasi di titik nol b. Minta orang tua untuk melepas jaket dan popok sekali pakai pasien. Idealnya bayi tidak mengenakan pakaian c. Tempatkan bayi diatas baby scale d. Ukur BB bayi dan catat hasilnya
Apabila menggunakan timbangan :
a. Minta pasien untuk mengenakan pakaian seminimal mungkin dengan melepas alas kaki, jaket atau tas yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran b. Minta pasien naik ke atas timbangan. Posisi tubuh berdiri tegak pandangan lurus kedepan c. Ukur BB dan catat hasilnya 5. Dokumentasi harus mencakup tanggal hasil pemeriksaan 6. Interpretasikan hasil yang didapatkan 3. Hal-hal yang Wawancara terhadap pasien/sasaran (identitas pribadi dan perlu anggota keluarga), masalah yang sedang di hadapi yang mau diperhatikan dikonsulkan.