Anda di halaman 1dari 3

Penegakkan Diagnosa

Hampir pada seluruh kasus, diagnosis dapat ditegakkan secara ekslusif berdasarkan
pemeriksaan fisis dan riwayat penyakit. Namun demikian, beberapa jenis hemangioma dapat
disalahartikan sebagai malformasi vaskular atau jenis tumor lain, sehingga diperlukan
pemeriksaan penunjang sebagai berikut : [4]
1. USG
Ultrasonografi berguna untuk membedakan hemangioma dari struktur dermis yang dalam
ataupun subkutan, seperti kista atau kelenjar limfe. USG secara umum mempunyai
keterbatasan untuk mengevaluasi ukuran dan penyebaran hemangioma. Dikatakan juga
bahwa USG doppler (2 kHz) dapat digunakan untuk densitas pembuluh darah yang tinggi
(lebih dari 5 pembuluh darah/ m2) dan perubahan puncak arteri. Pemeriksaan menggunakan
alat ini merupakan pemeriksaan yang sensitif dan spesifik untuk mengenali suatu
hemangioma infantil dan membedakannya dari massa jaringan lunak lain. [5]
2. MRI
MRI merupakan modalitas imaging pilihan karena mampu mengetahui lokasi dan penyebaran
baik hemangioma kutan dan ekstrakutan. MRI juga dapat membantu membedakan
hemangioma yang sedang berproliferasi dari lesi vaskuler aliran tinggi yang lain (misalnya
malformasi arteriovenus). Hemangioma dalam fase involusi memberikan gambaran seperti
pada lesi vaskuler aliran rendah (misalnya malformasi vena. [6]
3. CT scan
Pada sentra yang tidak mempunyai fasilitas MRI, dapat merggunakan CT scan walaupun cara
ini kurang mampu menggambarkan karakteristik atau aliran darah. Penggunaan kontras dapat
membantu membedakan hemangioma dari penyakit keganasan atau massa lain yang
menyerupai hemangioma. [7]
4. Foto polos
Pemeriksaan foto polos seperti foto sinar X, masih bisa dipakai untuk melihat apakah
hemangioma mengganggu jalan nafas. [8]
5. Biopsi kulit
Biopsi diperlukan bila ada keraguan diagnosis ataupun untuk menyingkirkan
hemangioendotelioma kaposiformis atau penyakit keganasan. Pemeriksaan
immunohistokimia dapat membantu menegakkan diagnosis. Komplikasi yang dapat terjadi
pada tindakan biopsi ialah perdarahan. [9]

Pengobatan
1.Edukasi dan Observasi

Perjalanan alamiah penyakit ini munculnya cepat setelah bayi lahir dan menetap hingga usia
balita, antara usia 5-7 tahun. Hemangiomainfantil dengan ukuran yang kecil sebaiknya
dilakukan observasi saja khususnya pada fase proliferasi dan fase involusi. Setelah sembuh,
kulit akan tampak normal atau hanya mengalami kecacatan yang minimal. Orang tua pasien
perlu diberikan penjelasan mengenai penyakit dan perjalanan klinisnya sehingga tidak terjadi
kecemasan. Memotivasi orangtua pasien untuk memeriksakan secara berkala untuk follow-up
perkembangan hemangioma infantil perlu dilakukan. Pemeriksaan yanglebih sering perlu
dilakukan apabila lesi besar, mengalami ulserasi,multipel, atau terletak pada struktur anatomi
yang vital. [3]
Pada perjalanan alamiahnya lesi hemangioma akan mengalami pembesaran dalam bulanbulan pertama, kemudian mencapai besar maksimum dan sesudah itu terjadi regresi spontan
sekitar umur 12 bulan, lesi terus mengadakan regresi sampai umur 5 tahun. [3]
2. Terapi Kortikosteroid
Hemangioma infantil yang sensitif akan memperlihatkan respon terapi pada beberapa hari
pemberian kortikosteroid. Jika tidak ada responyang berupa memudarnya warna, menjadi
lembut, atau berkurangnya pertumbuhan maka terapi harus dihentikan. Jika respon terapi
tampak,maka dosis dan durasi pemberian kortikosteroid dipertahankan sesuaidengan lokasi
dan maturitas hemangioma infantil. Terapi kortikosteroiddapat diberikan dalam bentuk :
a. Kortikosteroid topical, beberapa penelitian melaporkan bahwagolongan superpotensial
efektif untuk pengobatan hemangiomasuperfisialis dengan ukuran relatif kecil.
b. Kortikosteroid injeksi pada lesi. Triamcinolone 10-20 mg/mL dengan dosis maksimal 5
mg/kgBB dapat diberikan padahemangioma yang meluas dengan cepat dan
menimbulkankomplikasi berupa ulserasi.
c. Kortikosteroid sistemik, merupakan terapi lini pertama untuk hemangioma infantil yang
besar, destruktif, atau mengancam jiwa.Prednison dapat diberikan dengan dosis 2
mg/kgBB/hari pada pagihari selama 4 6 minggu. Selanjutnya dilakukan tapering
dosisselama beberapa bulan. [3]
3. Recombinant Interferon Alfa-2a
Recombinant interferon alpha-2a(IFN) merupakan agen baru untuk terapi hemangioma
infantil yang besar dan mengancam nyawa. Pemberian IFN tidak boleh di kombinasikan
dengan kortikosteroid. Bila INF akan diberikan, perlu secepatnya dilakukan tappering off
dosis kortikosteroid.Mekanisme kerja IFN akan mempercepat timbulnya fase involusi
padahemangioma infantil. Indikasi terapi antara lain:
a. Tidak respon kortikosteroid
b. Kontraindikasi pemberian kortikosteroid jangka panjang
c. Komplikasi pada pemberian kortikosteroid
d. Penolakan dari orang tua dengan penggunaan terapi kortikosteroid. [3]

4.Terapi Bedah
Tindakan bedah yang dapat dilakukan adalah operasi eksisi, terutama pada hemangioma
infantil yang tidak mengalami involusi komplet, hemangioma infantil yang memberi
pengaruh kosmetik pada wajah,hemangioma infantil yang berlokasi pada region periorbita,
hidung, mulut,saluran nafas bagian atas, kanal telinga, dan hemangioma infantil yang
mengancam jiwa anak. [3]
Indikasi : a. Terdapat tanda-tanda pertumbuhan yang terlalu cepat, misalnya dalam beberapa
minggu lesi menjadi 3-4 kali lebih besar. b. Hemangioma raksasa dengan trombositopenia. c.
Tidak ada regresi spontan, misalnya tidak terjadi pengecilan sesudah 6-7 tahun. [3]
5. Terapi Radiasi
Terapi ini masih kontroversial, meskipun sampai saat ini masih sering dilakukan. Komplikasi
yang terjadi dapat berupa kerusakan epipisis, mamae, gonade, kulit, lensa mata, dan glandula
tiroid. Komplikasi berupa karsinoma dan sarkoma pernah dilaporkan. [3]
Pengobatan radiasi pada tahun-tahun terakhir ini sudah banyak ditinggalkan karena : a.
Penyinaran berakibat kurang baik pada anak-anak yang pertumbuhan tulangnya masih sangat
aktif b. Komplikasi berupa keganasan yang terjadi pada jangka waktu lama c. Menimbulkan
fibrosis pada kulit yang masih sehat yang akan menyulitkan bila diperlukan suatu tindakan. [3]

Anda mungkin juga menyukai