Anda di halaman 1dari 41

MIOPI Ringan dan

Astigmatisme

Pembentukan

bayangan di retina memerlukan empat proses.


Pertama, pembiasan sinar/cahaya.
Hal ini berlaku apabila cahaya melalui perantaraan yang
berbeda kepadatannya dengan kepadatan udara, yaitu kornea,
akuos humor , lensa, dan humor vitreus.
Kedua, akomodasi lensa, yaitu proses lensa menjadi cembung
atau cekung, tergantung pada objek yang dilihat itu dekat atau
jauh.
Ketiga, konstriksi pupil, yaitu pengecilan garis pusat pupil agar
cahaya tepat di retina sehingga penglihatan tidak kabur. Pupil
juga mengecil apabila cahaya yang terlalu terang
memasukinya atau melewatinya, dan ini penting untuk
melindungi mata dari paparan cahaya yang tiba-tiba atau
terlalu terang.
Keempat, pemfokusan, yaitu pergerakan kedua bola mata
sedemikian rupa sehingga kedua bola mata terfokus ke arah
objek yang sedang dilihat.6

Perubahan pada saat


akomodasi

Miopia
nearsightedness,

shortsightedness, penglihatan
dekat
seseorang tidak bisa melihat
benda jauh dengan jelas tapi bisa
melihat dengan jelas bendabenda yang dekat.
Hal ini terjadi apabila bayangan
dari benda yang terletak jauh
berfokus di depan retina pada

Patogenesa
1.

Faktor genetik
Dari suatu penelitian menunjukkan bahwa gen
memiliki peranan pada terjadinya miopi.
Suatu defek pada gen PAX6 diduga bertanggung
jawab terhadap terjadinya miopi. Akibat defek
tersebut, maka akan terjadi perubahan ukuran
antero-posterior bola mata selama fase
perkembangan
yang menyebabkan bayangan jatuh pada fokus di
depan retina. Faktor genetik menyebabkan
perubahan jalur biokimia yang menimnbulkan
kelainan pada pembentukan jaringan ikat
termasuk pada mata.

Faktor lingkungan
.Miopi

disebabkan oleh
kelemahan pada otot-otot silier bola mata yang
mengontrol bentuk lensa
mata. Kelemahan otot silier bola mata mengakibatkan
lensa tidak mampu
memfokuskan objek yang jauh, sehingga objek terlihat
kabur. Terjadinya
kelemahan otot ini, akibat dari banyaknya kerja mata
pada jarak dekat,
misalnya membaca buku atau bekerja di depan
komputer. Karena mata
jarang digunakan untuk melihat jauh, otot-otot
tersebut jarang digunakan
akibatnya menjadi lemah.

Kombinasi faktor genetik dan


lingkungan
Miopi

terjadi tidak hanya akibat faktor genetik atau


faktor lingkungan saja,
tetapi dapat juga merupakan kombinasi keduanya.
Miopi lebih sering terjadi
pada orang-orang dengan latar belakang pendidikan
yang tinggi dan dari beberapa penelitian diduga
bahwa pekerjaan yang membutuhkan
pandangan dengan jarak dekat menyebabkan
eksaserbasi dari faktor
genetik yang merupakan faktor predisposisi
terjadinya miopi. Tingginya pengaruh faktor
keturunan dibuktikan dengan adanya angka kejadian
yang berbeda-beda pada satu populasi pada saat
yang sama akibat perbedaan

Berdasarkan
penyebabnya,
Miopia

refraktif (miopia bias, miopia


indeks) yaitu bertambahnya indeks bias
media penglihatan, seperti terjadi pada
katarak intumesen di mana lensa menjadi
lebih cembung sehingga pembiasan lebih
kuat.
Miopia aksial, miopia akibat panjangnya
sumbu bola mata, dengan kelengkungan
kornea dan lensa yang normal.Untuk
setiap milimeter tambahan panjang sumbu
mata, bertambah pula miopia sebesar 3
dioptri.

Berdasarkan derajat berat


Miopia

ringan, dimana miopia <


1-3 dioptri.
Miopia sedang, dimana miopia 36 dioptri.
Miopia berat atau tinggi, dimana
miopia >6 dioptri.

Diagnosis
Miopia

simpel
Gejala utama miopia simpel adalah pandangan kabur
yang menetap saat melihat jauh, sedangkan penglihatan
dekat biasanya normal. Gejala selain pemandangan kabur
mungkin saja muncul.
Miopia malam
Gejala utamanya adalah pandangan jauh kabur saat
pencahayaan kurang. Pasien sering mengeluhkan sulit
melihat rambu-rambu lalu lintas saat berkendaraan
malam hari.
Pseudomiopia
Pandangan jauh kabur yang sementara, khususnya saat
setelah melakukan pekerjaan yang dekat. Hal ini
mengindikasikan tidak cukup baiknya fungsi akomodasi.

Miopia

degeneratif
Pada miopia degeneratif terdapat pemandangan jauh yang
sangat kabur karena derajat miopia sangat signifikan. Pasien
harus meletakkan objek sangat dekat dengan matanya.
Pasien mungkin mengeluhkan adanya kilatan cahaya atau
benda-benda yang mengapung akibat perubahan dari
vitreoretinalnya. Jika patologi dari segmen posterior berubah
maka akan mengakibatkan gangguan fungsi retina, pasien
akan mengeluhkan memiliki riwayat hilangnya penglihatan
atau riwayat menggunakan alat optik dengan koreksi tinggi.
Miopia terinduksi
Pasien dengan miopia terinduksijuga melaporkan adanya
pandangan jauh yang kabur. Waktu kaburnya itu sesuai
dengan agen atau kondisi yang mempengaruhi miopia
tersebut. Pupil konstriksi saat penyebab dari miopia ini
adalah agen agonis kolinergik.

Pemeriksaan ketajaman penglihatan (visus,


refraksi subjektif)

Cara

subjektif dilakukan dengan


menggunakan kartuoptotip
Snellen dan lensa coba.
Pemeriksaan dengan optotipe
Snellen dilakukan dengan jarak 56 meter dari kartu Snellen.

Retinoskopi/Refraksi
Objektif
Dilakukan

dalam kamar gelap, dengan


jarak pemeriksa dan penderita sejauh 0,5
meter. Sumber cahaya terletak di atas
penderita agak kebelakang dan cahaya
ditujukan kepada pemeriksa yang
memegang cermin, dimana cermin
kemudian memantulkan cahaya tersebut
ke arah pupil penderita, sehingga
pemeriksa dapat melihat refleks fundus
pada pupil penderita melalui lubang
pada bagian tengah cermin.

Reflek

Fundus pada Retinoskopi12

Tatalaksana
Koreksi

optikal
(kaca mata atau lensa kontak yang ) memberikan
penglihatan jauh yang baik.
Indikasi
Indikasi medik:
Perbaikan penglihatan: pengganti kacamata, miopia tinggi,
astigmatisma ireguler, keratokonus, afakia.
Lensa kontak warna: pada leukoma luas untuk menutupi makula.
Indikasi

preventif: mencegah terjadinya simbleparon.


Indikasi diagnostik: penggunaan gonioskopi,
elektroretinografi.
Indikasi operasi: digunakan selama goniotomi pada
glaukoma kongenital.
Indikasi kosmetik: pada parut kornea, ptosis, ptisis bulbi.
Indikasi pekerjaan: olahragawan, pilot, aktor.

Ortokeratologi
Ortokeratologi

adalah
penyesuaian lensa kontak setelah
jangka waktu seminggu atau
sebulan, untuk meratakan kornea
dan mengurangi miopia

Operasi refraktif
Radial

keratotomi (RK)
Insisi dengan pola seperti jari-jari
radial pada parasentral kornea untuk
melemahkan bagian dari kornea.
Bagian yang curam pada kornea akan
menjadi lemah sedangkan bagian
central kornea akan mendatar. Hasil
dari perubahan refraktif tergantung
pada ukuran zona optiknya dan
jumlah serta dalamnya insisi.

Photorefraktive

Keratektomi (PRK)
PRK adalah suatu prosedur dimana kekuatan
kornea dikurangi dengan menggunakan
ablasi laser pada central kornea. Data dari
beberapa penelitian menyatakan bahwa 4892% pasien mendapatkan ketajaman
penglihatan 6/6 setelah melakukan prosedur
ini. Pasien kadang-kadang menyatakan tidak
ada perbaikan setelah PRK, namun PRK ini
lebih baik daripadaRK. Baik RK maupun PRK
ini diindikasikan untuk miopia ringan dan
sedang.

Laser Assisted In situ Keratomileusis (LASIK)


LASIK

merupakan metode terbaru didalam


operasi mata, direkomendasikan untuk
miopia dengan derajat sedang sampai
berat. Pada LASIK digunakan laser dan
alat pemotong yang dinamakan
mikrokeratom untuk memotong flap
secara sirkular pada kornea. Flap yang
telah dibuat dibuka sehingga terlihat
lapisan dalam dari kornea. Kornea
diperbaiki dengan sinar laser untuk
mengubah bentuk dan fokusnya, setelah
itu flap ditutup kembali.

Ekstraksi Lensa Mata (Lensektomi)


Ekstraksi

lensa mata (extraction of clear


crystalline lens, lensektomi) dianjurkan pada
miopia dengan -16 D sampai -18 D,
khususnya pada anisometropia miopia.
Ekstraksi lensa mata pada anisometropia
miopia yang berat dikenal dengan operasi
Fucala. Setelah ekstraksi lensa mata,
dilakukan implantasi lensa intraokular artifisial
dengan kekuatan 0 D. Ekstraksi lensa mata
dengan implantasi lensa intraokular artifisial
baru-baru ini direkomendasikan untuk miopia
dengan -12 D.

Lensektomi

Intraokuler

dengan Implan Lensa

Implantasi Lensa Kontak


Intraokuler (Phakic IOLs
Implantasi

Lensa Kontak Intraokuler (Phakic

IOLs)
Pasien yang tidak memenuhi syarat untuk
LASIK karena memiliki miopia yang sangat
tinggi atau kornea yang sangat tipis adalah
calon potensial untuk operasi implan lensa
kontak. Fungsi lensa kontak ini sama dengan
lensa kontak yang dipakai di ekstraokular,
namun ditempatkan antara kornea dan iris.
Beberapa ahli bedah mata menganggap
metode ini merupakan pilihan terbaik untuk
miopia ekstrim. Lensa mata pasien tetap ada
sehingga fungsi akomodasi tidak terganggu.

ASTIGMATISME
Keadaan

dimana terdapat variasi


pada kurvatur kornea atau lensa
pada meridian yang berbeda yang
mengakibatkan berkas cahaya
tidak difokuskan pada satu titik.
Astigmatisma terjadi akibat bentuk
kornea yang oval seperti telur,
makin lonjong bentuk kornea makin
tinggi astigmat mata tersebut.

Astigmatisma Reguler
Astigmatisma

yang
memperlihatkan kekuatan
pembiasan bertambah atau
berkurang perlahan-lahan secara
teratur dari satu meridian ke
meridian berikutnya. Bayangan
yang terjadi dengan bentuk yang
teratur dapat berbentuk garis,
lonjong atau lingkaran.

Astigmatisma simpel
Satu

dari titk fokus di retina,


fokus lain dapat jatuh di dapan
atau dibelakang dari retina, jadi
satu meridian adalah emetropik
dan yang lainnya hipermetropi
atau miopi. Dapat berupa
astigmatisma simpel
hipermetropia dan astigmatisma
simpel miopia.

Compound astigmatism
,

dimana tidak ada dari dua fokus


yang jatuh tepat di retina tetapi
keduanya terletak di depan atau
dibelakang retina. Bentuk refraksi
kemudian hipermetropia atau
miopia. Bentuk ini dikenal dengan
compound hypermetropic
astigmatism dan compound
miopic astigmatism

Mixed

astigmatism, di mana
salah satu fokus berada didepan
retina dan yang lainnya berda
dibelakang retina, jadi refraksi
berbentuk hipermetropia pada
satu arah dan miop pada yang
lainnya.

Astigmatisma

iregular
Astigmatisma yang terjadi tidak memiliki 2
meridian saling tegak lurus, dapat terjadi
akibat kelengkungan kornea pada meridian
yang sama berbeda sehingga bayangan
menjadi ireguler. Pada keadaan ini daya
atau orientasi meridian utamanya berubah
sepanjang bukaan pupil.
Dapat terjadi akibat : infeksi kornea,
trauma dan distrofi atau akibat kelainan
pembiasan.

Diagnosis
Anamnesis
gejala

klinis melihat jauh kabur sedang


melihat dekat lebih baik, melihat ganda
dengan satu atau kedua mata, penglihatan
kabur untuk jauh atau pun dekat, bentuk
benda yang dilihat berubah (distorsi),
mengecilkan celah kelopak jika ingin melihat,
sakit kepala, serta mata tegang dan pegal.
Pemeriksaan Fisik
Kartu Snellen untuk kelainan refraksi miopia
atau hipermetropia yang ada dan
menentukan tajam penglihatan.

Dengan

menggunakan juring
atau kipas astigmatisma, garis
berwarna hitam yang disusun
radial dengan bentuk
semisirkular dengan dasar yang
putih merupakan pemeriksaan
subyektif untuk menilai ada dan
besarnya derajat astigmatisma

Kacamata Silinder

Pada

astigmatism againts the rule,


koreksi dengan silender negatif
dilakukan dengan sumbu tegak lurus
(60-120 derajat) atau dengan selinder
positif dengan sumbu horizontal (30
150 derajat)
astigmatism with the rule diperlukan
koreksi silinder negatif dengan sumbu
horizontal (30-150 derajat) atau bila
dikoreksi dengan silinder positif sumbu
vertikal (60-120 derajat).

Lensa Kontak12

Pada

penderita astigmatisma diberikan


lensa rigid, yang dapat menetralisasi
astigmat yang terjadi di permukaan
kornea.
Pembedahan11,12

Untuk

mengoreksi astigmatisma yang


berat,dapat digunakan pisau khusus atau
dengan laser untuk mengoreksi kornea
yang ireguler atau anormal. Prosedur
operasi astigmatisma berupa RK, PRK, dan
LASIK.

Anda mungkin juga menyukai