Anda di halaman 1dari 9

PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM
Oleh
DR. Tgk. Anwar, ST. M.Ag.
MT.

PENGERTIAN ISLAM DAN RUANG


LINGKUPNYA
Agama Islam adalah agama samawi (langit) yang
diturunkan oleh Allah s.w.t. melalui utusanNya,
Muhammad s.a.w. yang ajaran-ajarannya terdapat dalam
kitab suci al-Quran dan sunnah dalam bentuk perintahperintah, larangan-larangan dan petunjuk-petunjuk untuk
kebaikan manusia, baik di dunia maupun diakhirat.
Kata Islam berasal dari kata aslama yaslimu islman,
mempunyai beberapa arti, yaitu:
1) Melepaskan diri dari segala penyakit lahir dan batin
2) Kedamaian dan keamanan
3) Ketaatan dan kepatuhan

Dalam al-Quran, kata Islam disebut sebanyak 8 kali, yaitu dalam


surat Ali Imran ayat 19 dan 85, al-Maidah ayat 3, al-An am ayat 125,
az-Zumar ayat 22, as-saf ayat 7, al-Hujurat ayat 17 dan Al-Taubah
ayat 74.
Agama Islam memiliki 7 karakteristik ajaran:
1) Ajarannya sederhana, rasional dan praktis
2) Kesatuan antara kebendaan dan kerohanian
3) Islam memberi petunjuk bagi seluruh segi kehidupan manusia
meskipun sebagian petunjuk bersifat umum
4) Keseimbangan antara individu dan masyarakat
5) Keuniversalan dan kemanusiaan
6) Ketetapan dan perubahan
7) Al-Quran sebagai pedoman suci umat Islam yang telah berumur 15
abad, tetap terjamin kesucian dan kemurniannya.

Pemeluk Islam pada tahap pertama adalah:


1) Khatijah binti Khuwailid (istri Nabi s.a.w.)
2) Ali bin Abi Thalib (Saudara sepupu Nabi

s.a.w.)
3) Zaid bin Harisah (Budak Nabi s.a.w. yang
kemudian dijadikan anak angkat)
4) Abu Bakar as-siddiq (Sahabat Nabi s.a.w.)
5) Ummu Aiman (Ibu asuh Nabi s.a.w.)

Syariat Islam yang diturunkan Allah s.w.t.


kepada umat manusia bertujuan agar mereka
dapat mencapai kemaslahatan. Tujuan-tujuan
yang ingin dicapai disebut Maqasid Syariah.
Menurut Imam Ghazali, kemaslahatan bagi
manusia akan dapat tercapai apabila terpelihara 5
hal, yaitu:
1)
2)
3)
4)
5)

Agama
Jiwa
Akal
Keturunan
Harta

Dalam usaha memelihara tujuan Syari itu, Abu Ishak asySyatibi (w.790 H/1288 M, ahli Fikih, Ushul fikih, Tafsir, Bahasa
dan Hadis) berpendapat bahwa ada 3 katagori atau peringkat
kebutuhan yang perlu dipenuhi dan dipelihara eksistensinya
yaitu:
1) Daruriyyah (keperluan) adalah kebutuhan untuk memelihara

eksistensi kelima pokok maslahat diatas.


2) Hajjiyah (Kebutuhan), diperlukan untuk memelihara berbagai
hal
yang
berhubungan
dengan
kelestarian
dan
kesinambungan kelima pokok maslahat.
3) Tahsiniyyah (Perbaikan), berkaitan dengan usaha untuk
menunjang peningkatan kelima pokok maslahat yang
berhubungan dengan akhlak mulia, baik dalam bidang
ibadah maupun muamalah, seperti menutup aurat dalam
shalat dan tatacara pergaulan suami istri.

Syariat Islam mempunyai ciri-ciri khusus, diantaranya


adalah sebagai berikut:
1) Hukum-hukum yang ditetapkan bersifat umum, sehingga

terbuka kemungkinan berijtihad terhadap sesuatu hukum


untuk disesuaikan dengan perkembangan zaman dan
dinamika masyarakat.
2) Hukum-hukum
yang
ditetapkan
didasarkan
atas
pertimbangan-pertimbangan keagamaan dan akhlak
3) Adanya
batasan
rangkap
yang
diperoleh
karena
melaksanakan hukum itu, yaitu balasan yang diperoleh di
dunia dan diakhirat.
4) Hukum-hukumnya
bersifat
kolektif,
ditetapkan
untuk
kepentingan dan kemaslahatan umum.

Syariat Islam pada dasarnya tidak memberatkan


manusia. Karena penetapannya ditempuh melalui
beberapa pertimbangan yang mendasar, diantaranya
adalah:
1) Segala hukum yang ditetapkan tidak memberatkan.
2) Penetapan suatu hukum yang ditujukan untuk

mengubah suatu kebiasaan buruk dalam masyarakat


dilakukan secara berangsur-angsur.
3) Penetepan suatu hukum sejalan dengan kebutuhan
dan kebaikan orang banyak.
4) Hukum ditetapkan berdasarkan persamaan hak dan
keadilan yang merata bagi semua orang.

Syariat Islam yang berhubungan dengan


Mukallaf dapat dibagi atas 5 bagian:
1)
2)
3)
4)
5)

Wajib
Mandhub atau sunat
Haram
Makruh
Mubah

Anda mungkin juga menyukai