Anda di halaman 1dari 13

The Micromotion: Jurnal Manajemen & Bisnis

ISSN: 2443-0382, Vol.1, No. 2, Agustus 2015

William Indra S. Mooduto

ANALISIS WACANA KRITIS:


MENGUAK MORALITAS DAN PROFESIONALISME DALAM
PRAKTIK MANAJEMEN LABA PERUSAHAAN.

William Indra S. Mooduto .


E-mail: william.mooduto@gmail.com
ABSTRACT
The aim of this study is to provide an alternative qualitative research
(nonpositivistic) in earning management Critical discourse analysis, can
be used as a method of analysis to find the latent meaning and ethical
values contained in the earning management.
akuntansi yang tidak sama pada semua

PENDAHULUAN
Parameter kinerja perusahaan

perusahaan.

yang mendapat perhatian utama dari

Untuk mensiasati hal tersebut

investor dan kreditor dari laporan

pihak

keuangan adalah laba dan arus kas.

melakukan pemilihan metode strategik

Pada saat dihadapkan pada dua ukuran

untuk dapat mendokrak keuntungan

kinerja akuntansi keuangan tersebut,

atau laba yang maksimum. Menurut

investor dan kreditor harus yakin bahwa

Statement of Financial Accounting

ukuran kinerja yang menjadi fokus

Concept (SFAC) No. 1, informasi laba

perhatian mereka adalah ukuran kinerja

merupakan

yang mampu menggambarkan kondisi

menaksir

ekonomi

prospek

pertanggungjawaban manajemen. Selain

pertumbuhan dimasa depan dengan

itu informasi laba juga membantu

lebih baik. Oleh karena itu, selain kedua

pemilik atau pihak lain dalam menaksir

ukuran kinerja tersebut investor dan

earnings power perusahaan di masa

kreditor juga perlu mempertimbangkan

yang

karakteristik

keuangan

setiap

kecenderungan lebih memperhatikan

perusahaan.

Karakteristik

keuangan

laba ini disadari oleh manajemen,

yang berbeda-beda antar perusahaan

khususnya manajer yang kinerjanya

menyebabkan relevansi angka-angka

diukur

perusahaan

serta

tersebut,

114

manajemen

perhatian

perusahaan

utama

untuk

kinerja

akan

datang.

berdasarkan
sehingga

atau

Adanya

informasi

laba

mendorong

The Micromotion: Jurnal Manajemen & Bisnis


ISSN: 2443-0382, Vol.1, No. 2, Agustus 2015

William Indra S. Mooduto

timbulnya perilaku menyimpang, yang

tujuan memperoleh beberapa kebutuhan

salah satu bentuknya adalah earnings

pribadi. Earnings management terjadi

management.

ketika

manajemen

menggunakan

Manajer mempunyai kewajiban

keputusan tertentu dalam pelaporan

untuk memaksimumkan kesejahteraan

keuangan dan penyusunan transaksi-

para pemegang saham dan debtholders,

transaksi

yang

namun

keuangan

hal

disisi

mempunyai

lain

manajer

laporan

ini bertujuan untuk

untuk

menyesatkan para stakeholder tentang

memaksimumkan kesejahteraan mereka

kondisi kinerja ekonomi perusahaan,

sendiri. Penyatuan kepentingan pihak-

serta untuk mempengaruhi penghasilan

pihak

kontraktual yang mengendalikan angka

ini

kepentingan

juga

mengubah

seringkali

menimbulkan

masalah-masalah yang disebut dengan

akuntansi yang dilaporkan.

masalah keagenan (agency problem).

Ada tiga sasaran yang dapat

Manajemen laba merupakan salah satu

dicapai oleh manajer dalam melakukan

masalah keagenan yang terjadi karena

manajemen laba meliputi: minimalisasi

adanya pemisahan antara pemegang

biaya

saham dengan manajemen perusahan.

minimization),

Manajemen

(political

cost

maksimalisasi

adalah

kesejahteraan manager (manager wealth

pemilihan kebijakan akuntansi oleh

maximization), dan minimalisasi kas

manajer untuk mencapai tujuan khusus.

pendanaan (minimization of financing

Terdapat

saling

cost). Berbagai bentuk manajemen laba

tentang

seperti taking a bath, perataan laba

manajemen laba. Pertama, perilaku

(income smoothing), maksimalisasi atau

oportunistik

untuk

minimalisasi

dalam

dilakukan

dua

melengkapi

laba

politik

cara

dalam

yang

berfikir

manajemen

memaksimumkan

utulitasnya

pendapatan
oleh

pihak

dapat

manajemen

kompensasi, kontrak, dan kos politik.

dengan memanfaatkan peluang yang

Kedua, perspektif kontrak efisien ketika

ada dalam standar akuntansi seperti

manajemen

penerapan kebijakan akuntansi atau

laba

dilakukan

untuk

menguntungkan semua yang terlibat

pemilihan

dalam kontrak. Earnings management

digunakan.

Adanya

sebagai

manipulasi

ini

intervensi

dalam

proses

pelaporan keuangan eksternal dengan

metode

akuntansi

yang

kemungkinan

karena

adanya

fleksibilitas yang diberikan oleh GAAP

115

The Micromotion: Jurnal Manajemen & Bisnis


ISSN: 2443-0382, Vol.1, No. 2, Agustus 2015

William Indra S. Mooduto

dan karena sulit untuk menekankan

manajemen laba, yaitu : (1) Alasan

pelaporan keuangan yang fleksibel.

Bonus (bonus scheme). Adanya asimetri

Ada

informasi

mengenai

dikaitkan dengan munculnya praktek

perusahaan

menyebabkan

manajemen laba

yaitu: Manajemen

manajemen dapat mengatur laba bersih

Akrual (accruals management). Faktor

untuk memaksimalkan bonus mereka;

ini biasanya berkaitan dengan segala

(2) Kontrak Hutang Jangka Panjang.

aktivitas yang dapat mempengaruhi

Semakin dekat suatu perusahaan ke

aliran kas dan juga keuntungan yang

pelanggan hutang, manajemen akan

secara pribadi merupakan wewenang

cenderung memilih prosedur akuntansi

dari

yang dapat memindahkan laba periode

para

tiga

faktor

yang bisa

manajer

(managers

discretion).

keuangan
pihak

mendatang ke periode berjalan, yang

Penerapan Suatu Kebijaksanaan

bertujuan

untuk

mengurangi

Akuntansi yang Wajib. Faktor ini

kemungkinan perusahaan mengalami

berkaitan dengan keputusan manajer

technical defauld (kegagalan dalam

untuk menerapkan suatu kebijaksanaan

pelunasan hutang); (3) Motivasi Politis

akuntansi yang wajib diterapkan oleh

(political motivation). Perusahaan besar

perusahaan yaitu antara menerapkannya

yang menguasai hajat hidup orang

lebih awal dari waktu yang ditetapkan

banyak akan cenderung menurunkan

atau

labanya

menundanya

sampai

saat

berlakunya kebijaksanaan tersebut.


Perubahan

Aktiva

untuk

visibilitasnya,

mengurangi

misalnya

dengan

Secara

menggunakan praktik atau prosedur

Sukarela. Faktor ini biasanya berkaitan

akuntansi, khususnya selama periode

dengan upaya manajer untuk mengganti

kemakmuran tinggi; (4) Motivasi Pajak

atau merubah suatu metode akuntansi

(taxation

tertentu diantara sekian banyak metode

insentif yang dapat memicu manajer

yang dapat dipilih yang tersedia dan

untuk melakukan rekayasa laba adalah

diakui oleh badan akuntansi yang ada

keinginan untuk meminimalkan pajak

(Generally

atau total pajak yang harus dibayarkan

Accepted

Accounting

Principles).

motivation).

Salah

satu

perusahaan. Hal ini karena laba sering

Faktor-faktor yang memotivasi

dijadikan landasan untuk mengambil

pihak manajemen untuk melakukan

keputusan, menyusun kontrak maupun

116

The Micromotion: Jurnal Manajemen & Bisnis


ISSN: 2443-0382, Vol.1, No. 2, Agustus 2015

William Indra S. Mooduto

penilaian kinerja suatu manajer; (5)

manajemen

Pergantian

Executive

tergantung dengan karakteristik dewan

Officer). Banyak motivasi yng timbul

direksi dan jumlah komite audit yang

disekitar

dimiliki oleh perusahaan.

CEO

waktu

(Chief

penggantian

CEO.

Contohnya, CEO yang mendekati masa


pensiun

(tugas

sangat

Penelitian mengenai pengaruh

akan

praktik-praktik corporate governance

memaksimalkan

pada 34 perusahaan terdaftar di Bursa

laba untuk meningkatkan bonusnya; (6)

Efek Jakarta terhadap manajemen laba

IPO

yang diatur melalui akrual diskresioner.

melakukan

akhirnya)

perusahaan

strategi

(Initial

Public

Offering).

Perusahaan yang baru pertama kali

Penelitian

menawarkan sahamnya dipasar modal

bahwa salah satu mekanisme corporate

belum memiliki harga pasar, sehingga

governance yaitu, kualitas hubungan

terdapat

perusahaan

masalah

menetapkan

bagaimana

nilai

saham

yang

ini

berhasil

dengan

menemukan

stakeholder

berhubungan negatif dengan praktik

ditawarkan. Oleh karena itu, informasi

manajemen laba.

seperti laba bersih dapat digunakan

Pegaruh

proporsi

dewan

sebagai sinyal kepada calon investor

komisaris dan keberadaan komite audit

tentang

sehingga

terhadap manajemen laba, menunjukkan

manajemen perusahaan yang akan go

bahwa (a) Proporsi dewan komisaris

public

dan

nilai

perusahaan,

cenderung

melakukan

keberadaan

komite

audit

manajemen laba untuk memperoleh

berpengaruh dengan arah negatif secara

harga lebih tinggi atas sahamnya.

signifikan dengan aktivitas manajemen

Penelitian pada 692 perusahaan


besar

di

Amerika

diperdagangkan

Serikat

secara

publik

laba, ini menunjukkan bahwa proporsi

yang

dewan

komisaris

dan

keberadaan

dan

komite

audit

mampu

megurangi

terdaftar dalam S&P 500 31 maret 1992

aktivitas manajemen; (b) Pengaruh dari

dan

mengadakan

kepemilikan

pertemuan tahunan shareholder antara 1

institusional

juli 1991 dan 30 juni 1993. hasil studi

manajemen laba secara statistis dapat

ini pada akhirnya memberikan suatu

didukung namun dengan arah positif

kesimpulan bahwa perilaku earnings

bukan negatif; (c) Variabel auditor

manipulation

terbukti

1993

dengan

yang

dilakukan

oleh

117

secara

manajerial
terhadap

signifikan

dan
aktivitas

dapat

The Micromotion: Jurnal Manajemen & Bisnis


ISSN: 2443-0382, Vol.1, No. 2, Agustus 2015

William Indra S. Mooduto

mengurangi aktivitas manajemen laba,

institusional dapat berperan sebagai

dan (d) variabel laverage mempunyai

mekanisme good corporate governance

pengaruh dengan arah positif dan

dalam membatasi manajemen laba.

signifikan dengan aktivitas manajemen

Sedangkan

laba.

manajerial dan komisaris independen

untuk

kepemilikan

Prediksi adanya interaksi antara

tidak mampu menjadi mekanisme good

pangsa pasar, kepemilikan institusional

corporate governance. Hasil lainnya

dan laverage dengan manajemen laba.

menunjukkan bahwa ukuran dewan

Penelitian tersebut megobservasi 81

direksi

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

menciptakan mekanisme good corporate

Jakarta dari tahun 1998 sampai dengan

governance yang lebih baik.

tahun 2000. Hasil penelitian tersebut

yang

lebih

sedikit

dapat

Penelitian pengaruh mekanisme

secara empiris menunjukkan pangsa

corporate

pasar saja yang berpengaruh terhadap

manajemen laba pada perusahaan CEO.

manajemen laba.

Hasil penelitiannya menunjukkan (1)

Pengaruh

reputasi

auditor,

governance

Kepemilikan

terhadap

manajerial

mampu

jumlah karyawan direksi, leverage, dan

menjadi

persentase

governance pada perusahaan Seasoned

kepada

saham

publik

yang

saat

ditawarkan

IPO

terhadap

Equity

mekanisme

Offering

corporate

(SEO),

karena

earnings management. Hasil penelitian

hubungan antara kepemilikan manajer

menunjukkan

dengan

hanya

berpengaruh

laverage

signifikan

yang

terhadap

laba

berhasil

diterima yaitu bahwa manajemen laba

earnings management.
Penelitian

manajemen

yang dilakukan pada periode sebelum

menguji

pengaruh

Seasoned

Equity

Offering

(SEO)

dari mekanisme corporate governance

mempunyai hubungan negatif dengan

seperti yang disyaratkan oleh Bapepem

kepemilikan manajerial. Semakin tinggi

dalam Bursa Efek Jakarta. Sampel yang

saham yang dimiliki oleh manajemen

digunakan adalah perusahaan

yang

semakin rendah tingkat manajemen laba

terdaftar di Bursa Efek Jakarta di tahun

yang mungkin dilakukan; (2) Earnings

2002-2004 sebesar 44 perusahaan. Hasil

management

penelitiannya

negatif

komite

audit

menunjukkan
dan

bahwa

kepemilikan

mempunyai
dengan

hubungan
kepemilikan

institusional, bahwa kepemilikan saham

118

The Micromotion: Jurnal Manajemen & Bisnis


ISSN: 2443-0382, Vol.1, No. 2, Agustus 2015

William Indra S. Mooduto

oleh intitusi dapat menjadi kendala bagi

manajemen

perilaku opportunistic manajer yang

dirasa tepat untuk mencapai tujuan

memanfaatkan earnings management

penelitian seperti yang telah diuraikan

untuk kepentingan pribadinya.

di

Pengaruh
terhadap

manajemen

return

saham

laba

atas

laba.

Metodologi

adalah

metode

yang

penelitian

kualitatif dengan paradigma kritis, dan

perusahaan

menjadikan

analisis

wacana

kritis

dengan kualitas audit sebagai variabel

(Critical Discours Analysis) sebagai

pemoderasi.

alat

Hasilnya

menunjukkan

analisis

untuk

bahwa variabel aliran kas operasi,

sekaligus

akrual

manajemen laba.

diskresioner,

akrual

non

mengkritisi

Harapannya

diskresioner dan interaksi antar variabel

mengintepretasi
data

nanti

atas

penelitian

akrual diskresioner dengan KAP non

seperti ini akan memberikan manfaat

Big- 5 secara statistik berpengaruh

dan menambah khasanah pengetahuan

terhadap

return saham

Sedangkan

pada

tentang

perusahaan.

penelitian

terkandung

yang

Analisis

dilakukan oleh Kusuma dan Sandra

tidak

untuk

di

etika

dalamnya.

wacana

sebuah

(2004) menemukan bahwa audit laporan


keuangan

nilai-nilai

kritis

penelitian

yang
Melalui

harapannya
tidak

saja

melakukan textual interrogation tetapi

mendeteksi

juga mempertautkan hasil interogasi

terjadinya manajemen laba, tetapi audit

tersebut dengan konteks makro yang

dilakukan

tersembunyi di balik teks sebagai suatu

untuk

meningkatkan

kredibilitas laporan keuangan.

academic

exercise

rangka

Berdasarkan uraian di atas dapat

ataupun

upaya

kita ketahui bahwa tema Manajemen

pemberdayaan,

Laba belum usang untuk dijadikan tema

sosial.

dalam

penyadaran,

dan

transformasi

penelitian. Lebih menarik lagi bahwa


METODE

tema ini bisa dikemas dengan berbagai


alternatif

metode

kesempatan

kali

menawarkan
penelitian

penelitian.
ini

suatu
yang

penulis

Secara

Pada

merupakan

akan

pengetahuan

metodologi

tujuannya

memahami,

mendeskripsikan,

menganalisis

secara

kritis

filosofis,
bagian
yang

metodologi
dari

ilmu

mempelajari

untuk

bagaimana

prosedur

kerja

mencari

dan

kebenaran.

Prosedur

kerja

mencari

praktik

kebenaran

sebagai

filsafat

dikenal

119

The Micromotion: Jurnal Manajemen & Bisnis


ISSN: 2443-0382, Vol.1, No. 2, Agustus 2015

sebagai

epistemologi.

kebenaran

yang

William Indra S. Mooduto

Kualitas

diperoleh

dalam

berilmu pengetahuan terkait langsung

Model Teorisasi
Penelitian

kualitatif

nonpositivist

teorisasi

dengan

dengan prosedur kerjanya (Muhadjir,

menggunakan

model

induktif.

Berbeda

dengan model induksi deduktif yang

2002).

menggunakan teori sebagai pijakan

Kebenaran itu tidak hanya


dapat diukur dengan indra kita;
ada kebenaran yang dapat
ditangkap
dari
pemaknaan
manusia atas empiri sensual;
kemampuan manusia untuk
menggunakan fikir dan akal budi
memaknai empiri sensual itu
lebih memberi arti dari pada
empiri sensual itu sendiri.
Karena itu secara epistemologi
dibedakan
antara:
empiri
sensual, empiri logic, dan empiri
etik (Muhadjir, 2002).
Positivisme

erat

dengan

metodologi

kuantitatif

yang

awal dalam melakukan teorisasi, model


induktif menggunakan data sebagai
pijakan awal melakukan penelitian.
Bahkan dalam format induktif tidak
mengenal teorisasi sama sekali. Teori
dan teorisasi dalam model induktif
bukan hal penting untuk dilakukan.
Sebaliknya, data adalah segala-galanya
untuk memulai suatu penelitian.
Pada

kaitannya

grounded

(grounded research) proses pembutaan

penelitian

selalu

penelitian

terhadap teori adalah penting untuk

melibatkan

menghindari pengaruh teori terhadap

kuantifikasi, sedangkan postpositivisme

pandanganpandangan

menggunakan

penelitian

terhadap data (Bungin, 2010). Namun,

menggunakan

dalam penelitian kualitatif penggunaan

interpretasi. Denzin dan Lincoln (1994)

teori (bisa jadi) masih dirasa perlu.

menjelaskan

Sebagaimana

kualitatif

metodologi
yang

tentang

penelitian

peneliti

pernyataan

Bungin

kualitatif, Qualitative research is many

(2010) yang merujuk pada para ahli

thing to many people. Qualitative

bahwa

privilages

no

terhadap

teori

bukan sesuatu yang haram, namun

research, as a set of interpretive


practice,

pemahaman

data tetap menjadi fokus penelitian di

single

lapangan. Teori menjadi tak penting,

methodology over any others. As a site

namun pemahaman objek penelitian

of discussion, or discourse, qualitative

secara teoritis juga membantu peneliti

research is difficult to difine clearly.

di lapangan saat mengumpulkan data.


Pendapat para ahli ini (Bungin,
2010)

120

lebih

melihat

bahwa

The Micromotion: Jurnal Manajemen & Bisnis


ISSN: 2443-0382, Vol.1, No. 2, Agustus 2015

William Indra S. Mooduto

subjektivitas peneliti masih tetap dapat

wacana tidak hanya mempertimbangkan

dikendalikan, karena itu originalitas

apa yang dikatakan seseorang (what)

data akan tetap terjaga, sementara

tetapi juga menyelediki bagaimana

pemahaman peneliti secara teroritis


terhadap

data

akan

seseorang

memudahkan

suatu kesatuan isi. Dalam kenyataannya

wawasan yang luas terhadap peneliti


mengembangkan

(how).

Analisis ini memandang teks sebagai

peneliti bekerja serta akan memberi

untuk

mengatakannya

yang penting bukan apa yang dikatakan

berbagai

oleh seseorang tetapi bagaimana dan

pertanyaan data.

dengan cara apa dikatakan. Dalam


konteks ini, yang penting bukan hanya

Analisis Data
data

apa yang diucapkan untuk dianggap

menggunakan motode analisis wacana

penting oleh komunikator, tetapi juga

kritis yang mana metode ini berasal dari

bagaimana

analisis wacana. Ada suatu hal yang

mengungkapkannya.

Pada

ingin

tahap

dicapai

dalam

analisis

analisis

cara

Menurut

data

komunikator

Eriyanto

(2001)

kualitatif, yaitu: (1) menganalisis proses

sedikitnya ada tiga pandangan mengenai

berlangsungnya suatu fenomena sosial

bahasa dalam analisis wacana: (1)

dan memperoleh suatu gambaran yang

pandangan pertama diwakili oleh kaum

tuntas terhadap proses tersebut; dan (2)

positivisme

menganalisis makna yang ada dibalik

konstruktivesme; (3) pandangan kritis.

informasi,

dan proses suatu

Penganut aliran positivisme empiris,

fenomena sosial itu (Bungin, 2010).

bahasa dilihat sebagai jembatan antara

Analisis

manusia dan objek diluar dirinya. Salah

data,

memfokuskan

wacana
pada

berpotensi
pesan

empiris;

(2)

satu cirri dari pemikiran ini adalah

yang

tersembunyi (laten), yang menjadi titik

pemisahan

antara

pemikiran

dan

perhatian bukan pesan (massage) tetapi

realitas. Orang tidak perlu mengetahui

juga makna.

makna-makna subjektif atau niali yang

Pretensi dari analisis wacana

mendasari pernyataannya, sebab yang

adalah muatan, nuansa, dan konstruksi

penting adalah apakah pernyataan itu

makna

dilontarkan

yang laten (tersembunyi) dalam teks

kaidah sintaksis dan semantik.

komunikasi (Bungin, 2001). Analisis

121

secara

benar

menurut

The Micromotion: Jurnal Manajemen & Bisnis


ISSN: 2443-0382, Vol.1, No. 2, Agustus 2015

Sedangkan
menurut

konstruktivisme

Bungin

dipengaruhi

(2010)

oleh

fenomenologi.

William Indra S. Mooduto

tindakan representasi yang terdapat

banyak

dalam masyarakat. Hal inilah yang

pemikiran

Aliran

ini

melahirkan

menolak

analisis

paradigma

wacana,

kritis

sehingga

pada
disebut

pandangan empirisme/positivisme yang

dengan analisis wacana kritis (Critical

memisahkan subjek dan objek bahasa.

Discourse Analysis).

Dalam

pandangan

konstruktivisme,

Karakter utama analisis wacana

bahasa tidak lagi hanya dilihat sebagai

kritis menurut Van Dijk, Fairclougt dan

alat untuk memahami realitas objektif

Wodak (Eriyanto, 2001) adalah sebagai

belaka dan yang dipisahkan dari subjek

berikut: (1) tindakan; (2) konteks; (3)

sebagai

historis; (4) kekuasaan; (5) ideologi.

penyampai

Konstruktivisme

pernyataan.

justru

menganggap

subjek sebagai faktor sentral dalam


kegiatan

wacana

serta

SIMPULAN

hubungan-

Disadari

hubungan sosialnya.
Adapun

atau

tidak

tema

mengenai manajemen laba sampai saat

pandangan

kritis

ini masih debatable. Satu pihak ada

ditujukan untuk mengoreksi pandangan

yang menolak secara keras konsep

konstruktivisme yang kurang sensitif

tersebut, akan tetapi di pihak lain

pada proses produksi dan reproduksi

banyak mendukung. Berbagai kajian

makna yang terjadi secara historis

maupun

maupun institusional. Seperti ditulis

manajemen

A.S Hikam (Eriyanto, 2001), pandangan

dilakukan. Hal ini menjadi petanda

konstruktivisme

belum

bahwa tema manajemen labn masih

menganalisis faktor-faktor hubungan

banyak diminati. Lebih menarik lagi

kekuasaan yang inheren dalam setiap

bahwa berbagai kajian dan penelitian

wacana, yang pada gilirannya berperan

dengan tema manajemen laba saat ini

dalam membentuk jenis-jenis subjek

dapat

tertentu

perilakuperilakunya.

alternatif metodologi penelitian. Baik

Pandangan kritis selalu melihat bahwa

itu menggunakan paradigma positivistik

bahasa selalu terlibat dalam hubungan

maupun nonpositivistik.

berikut

kekuasaan,
pembentukan

masih

terutama
subjek,

dan

dalam
berbagai

122

penelitian

terkait

dengan

telah

banyak

laba

dikemas

dengan

berbagai

The Micromotion: Jurnal Manajemen & Bisnis


ISSN: 2443-0382, Vol.1, No. 2, Agustus 2015

William Indra S. Mooduto

Pada kesempatan kali ini penulis

sekaligus

mengkritisi

data

atas

akan menawarkan suatu metodologi

pelaporan manajemen laba. Van Djik

penelitian

membagi lima karakter utama dalam

yang

tujuannya

untuk

memahami,

menganalisis wacana secara kritis, yaitu

dan

menganalisis

tindakan, konteks, historis, kekuasaan,

secara kritis praktik tanggungjawab

dan ideologi. Lima karakter tersebut

sosial dan lingkungan yang tertera

menganalisis teks secara kritis. Teks

dalam laporan perusahaan. Hal ini

yang dimaksud adalah teks yang terkait

berangkat

dengan

mendeskripsikan,

praktik

dari kecurigaan
tanggungjawab

sosial

bahwa
dan

praktik

sekaligus

manajemen

perlakuaan

laba

akuntansinya.

lingkungan perusahaan yang dilaporkan

Teks tersebut tertera pada laporan

dalam laporan perusahaan hanyalah lip

perusahaan.

services yang tujuannya hanya untuk

Di samping itu analisis teks

melegitimasi proses operasional yang

secara kritis juga akan dilakukan pada

telah dilakukan oleh perusahaan atau

Undangundang, peraturan pemerintah,


maupun

hanya sekedar untuk menggugurkan

opini

dengan

kewajiban. Penelitian ini tidak hanya

masyarakat

tanggungjawab

terkait
sosial

perusahaan. Analisis atas berbagai

berhenti pada proses memahami, critical

teks

review atas wacana yang terbangun

tersebut

kemudian

akan

diintegrasikan dan saling dikonfirmasi

dalam laporan perusahaan juga penting

sehingga makna laten (wacana) di

untuk dilakukan. Sehingga, nantinya

dalam

peneliti dapat memberikan komentar

teks

atas wacana tersebut berdasarkan etika

kepermukaan. Peneliti nantinya akan

bisnis.

menguraikan
pelaporan

Metodologi yang dirasa tepat


untuk

mencapai

tujuan

tersebut

dapat

makna

laten

tanggungjawab

muncul

atas
sosial

dengan menggunakan lima karakter

penelitian

utama analisis wacana kritis.

seperti yang telah diuraikan di atas

Selanjutnya, hasil dari analisis

adalah metodologi penelitian kualitatif-

wanaca kritis akan dikaji lebih lanjut

nonpositivistik dengan paradigma kritis,

dengan pendekatan etika. Tujuannya

dan menjadikan analisis wacana kritis

adalah untuk menguak nilai etika

(Critical Discours Analysis) sebagai

(pragmatisme atau kemanusiaan) yang

alat

sebenarnya terkandung dalam praktik

analisis

untuk

mengintepretasi

123

The Micromotion: Jurnal Manajemen & Bisnis


ISSN: 2443-0382, Vol.1, No. 2, Agustus 2015

William Indra S. Mooduto

manajemen laba tersebut. Langkah

Choutrou S. Marrakchi, Jean Bedard,


and Lucie Courteau, 2001,
Corporate Governance and
Earnings
Management,
National Bereau of Economic
Research, Working Paper.

terakhir yang harus dilakukan oleh


peneliti adalah -mengingat ini adalah
jenis penelitian yang menggunakan
paradigma kritis- peneliti nantinya
harus berusaha memberikan wujud

Daniati, Ninna, Suhairi, 2006, Pengaruh


Kandungan
Informasi
Komponen Laporan Arus Kas,
Laba
Kotor,
dan
Size
Perusahaan Terhadap Expected
Return
Saham.
Proceeding
Simposium Nasional Akuntansi
IX, 2006, Padang.

emansipasinya yaitu berupa langkahlangkah

(konsep)

pembebasan

terhadap pihak yang termarjinalkan


yang

tersirat

dalam

teks

praktik

manajemen laba.

Darmawati, Deni, 2003, Corporate


Governance dan Manajemen
Laba : Suatu Studi Empiris,
Jurnal Bisnis dan Akuntansi vol.
5 No. 1, April 2003.

DAFTAR PUSTAKA
Ardiati, Aloysia Yanti, 2005. Pengaruh
Manajemen Laba Terhadap
Return Saham Pada Perusahaan
yang diaudit oleh KAP Big 5
dan KAP non Big 5, Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia Vol. 8 No.
3, September 2005.

Eriyanto. 2001. Analisis


Analisis
Teks
Yokyakarta: LKiS

Wacana
Media.

Faisal, 2004, Analisis Agency Costs,


Struktur
Kepemilikan
dan
Mekanisme
Corporate
Governance,
Proceeding
Simposium Nasional Akuntansi
VII, Desember 2004, Denpasar.

Ariyoto, Kresnohadi, dkk, 2000, Good


Corporate Governance dan
Konsep
Penegakannya
di
BUMN
dan
Lingkungan
Usahanya, Usahawan, Oktober,
No. 10 Tahun XXIX.

Fidyati,
Nisa,
2004,
Pengaruh
Mekanisme
Corporate
Governance Terhadap Earnings
Management pada Perusahaan
Seasoned
Equity
Offering
(SEO). Kompetensi, Jurnal
Ekonomi Manajemen Akuntasi
Vol. 2 No. 2. Juni 2004.

Bungin, Burhan. 2010. Penelitian


Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group
Boediono, 2005, Kualitas Laba Studi
Pengaruh Mekanisme Corporate
Governance
dan
Dampak
Manajemen
Laba
dengan
Menggunakan Analisis Jalur,
Proceeding Simposium Nasional
Akuntansi VIII, September
2005, Solo.

Gumanti, Tatang Ary, 2000, Earnings


Management : Suatu Telaah
Pustaka, Jurnal Akuntansi dan
Keuangan, November, Vol. 2
No. 2.

124

The Micromotion: Jurnal Manajemen & Bisnis


ISSN: 2443-0382, Vol.1, No. 2, Agustus 2015

William Indra S. Mooduto

Healy, P. M. dan J. M. Wahlen, 1998,


A Review of The Earnings
Management Literature and Its
Implication
for
Standard
Setting, Working Paper.

Muhadjir, Noeng. 2002. Metodologi


Penelitian
Kualitatif.
Yogyakarta: Rake Sarasin
Nuswantara, Dian Anita, 2004, The
Effect of Market Share and
Leverage Interaction Toward
Earnings Management Practices.
Proceeding Simposium Nasional
Akuntansi, Desember 2004,
Denpasar.

Jensen, M. C. and W. H. Meckling,


1976, The Theory of The Firm
: Manajerial Behaviour, Agency
Cost, and Ownership Structure,
Journal of Financial and
Economics, 3 : 305-360.

Putri,
Klien, A, 2002, Audit Committee,
Board of Director Characteristic
and Earnings Management,
Journal
Accounting
and
Economics, 33 : 375-400.
Mahmudi, 2001, Manajemen Laba
(Earnings
Management)
:
Sebuah
Tinjauan
Etika
Akuntansi, Jurnal Bisnis dan
Akuntansi Vol. 3, No. 2,
Agustus 2001.

Imanda, Firmantyas, 2006,


Analisis Persamaan Simultan
Kepemilikan
Manajerial,
Kepemilikan
Institusional,
Resiko, Kebijakan Hutang dan
Kebijakan
Deviden
dalam
Perspektif Teori Keagenan,
Proceeding Simposium Nasional
Akuntansi IX, Agustus 2006,
Padang.

Siallagon,
Hamonangan
dan
Machfoedz, Masud, 2006,
Mekanisme
Corporate
Governance, Kualitas Laba dan
Nilai Perusahaan. Proceeding
Simposium Nasional Akuntansi,
Agustus 2006. Padang.

Mangku, I Ketut, 2002, Faktor-Faktor


yang
Mempengaruhi
Price
Earnings Ratio
Perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek
Jakarta, Janavisi Vol. 5 No. 2.

Saiful, 2004, Hubungan Manajemen


Laba (Earnings Management)
dengan Kinerja Operasi dan
Kinerja Return Saham di Sekitar
IPO, Jurnal Riset Akuntansi
Indonesia Vol. 7, NO. 3, 2004.

Mardhiana, Lina, 2006, Analisis


Pengaruh Economic Value
Added (EVA), Debt to Equity
Ratio (DER), dan Market Value
Terhadap
Return
Saham.
Skripsi-UNDIP
(tidak
dipublikasikan).

Salno,

Meutia,
Inten,
2004,
Pengaruh
Independensi Auditor Terhadap
Manajemen Laba Untuk KAP
Big 5 dan Non Big 5. Jurnal
Riset Akuntansi Indonesia Vol.
7, No. 3. September 2004

125

Hanna Meilani dan Zaki


Baridwan,
2000,
Analisis
Peralatan Penghasilan (Income
Smoothing) : Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
dan
Kaitannya
dengan
Kinerja
Saham Perusahaan Publik di
Indonesia,
Jurnal
Riset
Akuntansi Indonesia, Januari,
Vol. 3 No. 1.

The Micromotion: Jurnal Manajemen & Bisnis


ISSN: 2443-0382, Vol.1, No. 2, Agustus 2015

William Indra S. Mooduto

Sandra, Dessy dan Indra Wijaya


Kusuma, 2004, Reaksi Pasar
Terhadap Perataan Laba dan
Kualitas
Auditor
dan
Kepemilikan Manajerial Sebagai
Variabel
Pemoderasi,
Proceeding Simposium Nasional
Akuntansi VII, Desember 2004,
Denpasar.

Swandari, Fifi, 2004, Pengaruh


Struktur Kepemilikan terhadap
Tingkat Risiko Bank Umum di
Indonesia
Sebelum
Krisis
Keuangan, Kompetensi Vol. 2
No.2.
Syakhroza, Akhmad, 2003, Teori
Corporate
Governance,
Usahawan No. 08 Th. XXXII
Agustus 2003.

Scott, R. William, 2000, Financial


Accounting
Theory,
2nd
Edition, Prentice Hall Canada
Inc, Ontario.

Tri

Siregar dan Utama, 2005, Pengaruh


Struktur Kepemilikan, Ukuran
Perusahaan,
dan
Praktek
Corporate Governance terhadap
Pengelolaan Laba (Earnings
Management),
Proceeding
Simposium Nasional Akuntansi
VIII, September 2005, Solo.

Gunarsih,
2003,
Struktur
Kepemilikan Sebagai Salah Satu
Mekanisme
Corporate
Governance, KOMPAK, No. 08
Mei Agustus 2003.

Wedari, Linda Kusumaning, 2004,


Analisis Pengaruh Proporsi
Dewan
Komisaris
dan
Keberadaan
Komite
Audit
terhadap Aktivitas Manajemen
Laba. Proceeding Simposium
Nasional
Akuntansi
VII,
Desember 2004, Denpasar.

Surifah, 2001, Study Tentang Indikasi


Unsur Manajemen Laba Pada
Laporan Keuangan Perusahaan
Publik di Indonesia. JAAI Vol. 5
No. 1, Juni 2001.

Widyaningdyah, Agnes Utari, 2001,


Analisis Faktor-Faktor yang
Berpengaruh terhadap Earnings
Manajement Pada Perusahaan
Go Publik di Indonesia. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan Vol. 3
No. 2, November 2001.

Surya, Indra dan Ivan Yustiavandana,


2006,
Penerapan
Good
Corporate Governance, LKPMK
Fakultas Hukum Universitas
Indonesia.

126

Anda mungkin juga menyukai