Anda di halaman 1dari 1

DIAGNOSIS

Pada umumnya diagnosis awal leptospirosis sulit, karena pasien biasanya datang
dengan meningitis,hepatitis,nefritis,pneumonia,influenza,sindroma syok toksik demam yang
tidak diketahui asalnya dan diatetesis hemoragik, bahkan beberapa kasus datang sebagai
pankreatitis. Pada anamnesis, penting diketahui tentang riwayat pekerjaan pasien, apakah
termasuk dalam kelompok resiko tinggi. Gejala/keluhan didapati demam yang muncul
mendadak, sakit kepala terutama dibagian frontal, nyeri otot, merah/fotofobia, mual atau
muntah. Pada pemeriksaan fisik dijumpai demam, bradikardi, nyeri tekan otot, hepatomegali
dan lain-lain. Pada pemeriksaan laboratorium darah rutin bisa dijumpai leukositosis normal
atau sedikit disertai gambaran neutrofillia dan laju endap darah yang meninggi. Pada urin
dijumpai protein uria leukosituria dan torak. Bila organ hati terlibat bilirubin direk meningkat
tanpa peningkatan transaminase BUN, ureum dan kreatinin juga bisa meninggi bila terjadi
komplikasi pada ginjal. Trombositopenia terpata pada 50% kasus. Diagnosa pasti dengan
isolasi leptospira dari cairan tubuh dan serologi.
Kultur
Dengan mengambil spesimen dari darah atau CCS segera pada awal gejala. Dianjurkan untuk
melakukan kultur ganda dan mengambil spesimen pada fase leptospiremia serta belum diberi
antibiotik. Kultur urine diambil setelah 2-4 minggu onset penyakit. Pada spesimen yang
terkntaminasi, inokulasi hewan dapat digunakan.
Serologi
Pemeriksaan untuk mendeteksi adanya leptospira dengan cepat adalah dengan pemeriksaan
Polymerase Chaint Reaction (PCR), silver stain atau fluroscent antibody stain dan mikroskop
lapangan gelap

Anda mungkin juga menyukai