Anda di halaman 1dari 45

SEORANG WANITA G2P1A0

USIA 33 TAHUN HAMIL 36


MINGGU DENGAN ANEMIA
RINGAN
KEDOKTERAN KELUARGA
Dosen Pengampu : dr. Budi Palarto, Sp.OG

Pendahuluan
Latar Belakang

Tujuan

Indonesia angka kematian ibu (AKI) tertinggi


se Asia Tenggara
AKI Indonesia (2015) 126 kematian ibu per
100.000 kelahiran hidup tidak mencapai
MDGs 2015 (102 kematian per 100.000
kelahiran)
Anemia dalam kehamilan gangguan dan
penyulit pada kehamilan AKI
Gangguan dan penyulit pada kehamilan
kehamilan resiko tinggi.
Ibu hamil wajib melakukan pemeriksaan rutin
penapisan kehamilan risiko tinggi
Perlu dilaksanakan pendekatan keluarga
pendekatan kedokteran keluarga setiap
penatalaksanaan pasien (ibu hamil) lebih
komprehensif dan berkesinambungan

Manfaat

Pendahuluan
Tujuan

Tujuan dari penyusunan laporan ini


adalah
untuk mengetahui penatalaksanaan
pada ibu hamil 36 minggu
dengan anemia ringan

Pendahuluan
Manfaat

Penyusunan laporan kasus ini diharapkan


dapat menjadi media belajar
bagi mahasiswa
agar dapat melaksanakan
praktik kedokteran keluarga secara langsung
kepada pasien ibu hamil risiko tinggi.

Anamnesis dilakukan secara


autoanamnesis pada tanggal 5 April
2016, pukul 13.30 - 14.30 WIB di
rumah pasien di RT 06 Dusun
Pongangan, Desa Wadas, Kecamatan
Kajoran, Kabupaten Magelang.
Keluhan Utama: tidak ada
Riwayat Penyakit Sekarang:
Kenceng-kenceng (-), keluar air dari
jalan lahir (-), keluar darah dari jalan
lahir (-), gerak janin masih dirasakan.
Suntik TT (+)

Riwayat Penyakit Dahulu :


Riwayat hipertensi disangkal
Riwayat kencing manis disangkal
Riwayat penyakit jantung disangkal
Riwayat asma disangkal
Riwayat alergi disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga :
Riwayat hipertensi disangkal
Riwayat kencing manis disangkal
Riwayat penyakit jantung disangkal
Riwayat asma disangkal
Riwayat alergi disangkal

Riwayat Sosial Ekonomi :


Pasien bekerja sebagai IRT dan suami bekerja
sebagai petani.
Pasien sudah memiliki rumah pribadi, tinggal
bersama seorang anak.
Penghasilan pasien dan suami Rp 500.000,00 per
bulan.
Pembiayaan kesehatan dengan BPJS PBI.
Kesan sosial ekonomi cukup.

Status Generalis:
Kepala
: mesosefal
Mata
: konjungtiva palpebra pucat +/+,
sklera ikterik -/Telinga
: discharge (-), nyeri tekan mastoid (-)
Hidung
: discharge (-), nafas cuping hidung (-)
Mulut
: bibir pucat (-), sianosis (-), mukosa
kering
Tenggorok : T1-1, faring hiperemis (-), granulasi (-),
post nasal drip (-), nyeri telan (-)
Leher
: trakhea di tengah, pembesaran nnll
(-/-)
Thorax
: simetris, retraksi otot pernafasan (-),
sela iga melebar (-), venektasi dinding
dada (-)

Cor
I : iktus cordis tak tampak
Pa : iktus cordis teraba di SIC V 2 cm
lateral LMCS,
kuat angkat, tidak
melebar
Pe : konfigurasi jantung dalam batas
normal
Aus : SJ I II normal, bising tidak ada,
gallop (-)
Pulmo
I : simetris, statis, dinamis
Pa : stem fremitus kanan = kiri
Pe : sonor seluruh lapangan paru

Abdomen :
I : cembung, venektasi (-)
Au : bising usus dalam batas normal
Pe : tympani, pekak sisi (+) normal, pekak
alih (-)
Pa : supel, hepar dan lien tak teraba, nyeri
tekan (-),
nyeri alih (-), turgor kulit
kembali lambat
Ekstremitas
Superior
Inferior
Oedema - / - - / Sianosis - / - - / Akral dingin - / - - / Cappilary Refill <2/<2 <2/<2

STATUS OBSTETRIK:
Abdomen
TFU : 28 cm, TBJ 2480 gram
DJJ : - (tidak dilakukan)
His : Leopold : letak kepala, kepala belum
masuk PAP, punggung kanan
Pemeriksaan dalam
Vaginal toucher : tidak dilakukan
Hasil laboratorium dan pemeriksaan
penunjang:
Hb
: 9,6 g/dl
Protein urine : -

RENCANA
PENATALAKSANAAN
MEDIKAMENTOSA:
Tablet Fe
Vitamin B kompleks
NON MEDIKAMENTOSA:
Pasien dianjurkan mengkonsumsi obat secara teratur.
Pasien dianjurkan mengkonsumsi makanan yang
bergizi untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu dan
kebutuhan gizi bayi.
Pasien dianjurkan untuk beristirahat cukup.
Pasien dianjurkan untuk tidak beraktivitas fisik
berlebih.
Apabila timbul keluhan (mual muntah berlebihan,
kenceng-kenceng, keluar air atau darah dari jalan
lahir) segera memeriksakan diri ke bidan atau
puskesmas.

TABEL PERMASALAHAN PADA


PASIEN
No.

1.

Risiko &
masalah
kesehatan
Anemia ringan
pada kehamilan

Rencana pembinaan

Sasaran

Menjelaskan pengaruh
anemia
terhadap
kehamilan dan proses
kelahiran
Memotivasi
pasien
agar lebih perhatian
dan
menjaga
kehamilannya dengan
mengkonsumsi secara
rutin tablet Fe dan
makan
makanan
bergizi seimbang

Pasien
dan
keluarga

IDENTIFIKASI FUNGSI KELUARGA


1. Fungsi Biologis pasien berusia 33 tahun,
sudah cukup umur
2. Fungsi Psikologis Hubungan pasien dengan
keluarga baik
3. Fungsi Ekonomi Rp500.000/bulan, anggota
BPJS
4. Fungsi Pendidikan SMP
5. Fungsi Religius islam, taat beribadah
6. Fungsi Sosial dan Budaya aktif di
lingkungan sekitar
7. Fungsi Penguasaan Masalah dan Kemampuan
Beradaptasi pasien menerima
kehamilannya dan berencana melahirkan di
bidan puskesmas

PERILAKU KESEHATAN KELUARGA


Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Pekerjaan sehari-harinya mengurus pekerjaan rumah
tangga seperti memasak, mencuci pakaian, dan
membersihkan rumah.
Bila ada anggota keluarga yang sakit, yang pertama
dilakukan adalah mengobati sendiri dengan obat
warung, apabila tidak sembuh diperiksakan ke bidan
desa atau puskesmas, pembiayaan dengan BPJS.
Apabila ada waktu luang keluarga hanya menghabiskan
waktu bersama berkumpul di rumah, ataupun ke rumah
saudara yang tinggal di desa tersebut.
Pasien dan keluarga jarang pergi bersama untuk rekreasi
maupun olahraga.
Pasien dan keluarga tidak memiliki hobi khusus.

Gambaran Lingkungan Rumah

Gambaran Lingkungan Rumah

Diagnosis Fungsi Keluarga

Diagnosis Fungsi Keluarga

Pengelolaan Komprehensif
PROMOTIF
Edukasi kepada pasien dan keluarga tentang kehamilan berisiko
tinggi.
Edukasi kepada pasien dan keluarga tentang tanda-tanda
persalinan.
Menghimbau kepada keluarga untuk mengingatkan pasien
untuk meminum tablet Fe secara teratur.
Mengedukasi pasien dan keluarga tentang pemilihan KB setelah
melahirkan anak dengan tujuan menghentikan kehamilan.
PREVENTIF
Pemeriksaan rutin antenatal.
Makan makanan yang bergizi (sayuran yang dimasak, susu,
ikan, daging, telur).
Menghindari asap rokok, minuman beralkohol, dan jamujamuan.
Minum tablet Fe secara teratur 1 kali sehari, dan tidak
bersamaan dengan minum teh.

KURATIF
Minum tablet Fe secara teratur 1 kali sehari dan
tidak bersamaan dengan minum teh.
Minum vitamin B kompleks.
Makan makanan yang bergizi (sayuran yang
dimasak, susu, ikan, daging, telur).
REHABILITATIF
Untuk mencegah terjadinya anemia berulang pada
pasien, maka disarankan untuk makan makanan
yang bergizi, mengandung bahan mineral dan cukup
nutrisi, serta meminum tablet Fe secara teratur dan
tidak bersamaan dengan minum teh.
Melakukan konseling untuk memberikan dukungan
emosional agar pasien menjaga dan merawat
kehamilannya dengan baik sampai proses
persalinan.

DIAGRAM REALITA
YANG ADA PADA KELUARGA

G2P1A0,
33 thn,
hamil 36
minggu

GENETIK

YANKES

LINGKUNG
AN
Dinding
permanen,
ventilasi dan
pencahayaan
kamar kurang,
memiliki kamar
mandi dan WC.

PKM Kajoran I 8
km
Bidan desa 1000
m
PKD 1000 m

PERILAKU
STATUS
KESEHAT
AN

Pasien rutin
ANC 10x, suntik
TT (+) 5x.
Makanan
kurang
bervariasi.
Kebiasaan

KESIMPULAN PEMBINAAN
KELUARGA
TINGKAT PEMAHAMAN:
Pemahaman terhadap pembinaan yang dilakukan cukup
baik.
FAKTOR PENDUKUNG:
Penderita dan keluarga mau menerima informasi yang
diberikan, merasa ingin tahu, dapat memahami dan
menangkap penjelasan yang diberikan tentang antenatal
care dan pola hidup sehat untuk ibu hamil.
Keluarga yang kooperatif dan adanya keinginan untuk
hidup sehat.
FAKTOR PENYULIT: Indikator keberhasilan: pasien mengetahui risiko bila
tidak dilakukan ANC dan persalinan di tenaga kesehatan
(RS atau spesialis kandungan) pada kehamilan yang

SIMPULAN
Penatalaksanaan pasien ibu hamil 33 tahun hamil 36
minggu anemia ringan yang termasuk kehamilan risiko
tinggi dilakukan pendekatan kedokteran keluarga
sebagai berikut:
R/Fe tab no. XXX
1 dd tab 1
Terapi edukasi
:
Pasien dianjurkan mengkonsumsi tablet besi secara
teratur.
Pasien dianjurkan memperbanyak konsumsi makanan
yang bergizi agar kebutuhan nutrisi ibu dan bayi
terpenuhi.
Pasien dianjurkan untuk memperbanyak istirahat.
Pasien dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan
Antenatal Care secara teratur ke puskesmas atau

Pasien dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan USG untuk


mengetahui keadaan dan kesejahteraan janin dalam
kandungannya.
Pasien dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan protein
urin, golongan darah, dan kadar hemoglobin untuk
mendeteksi risiko yang mungkin dimiliki.
Apabila timbul keluhan (mual muntah berlebihan, kencengkenceng, keluar air atau darah dari jalan lahir) segera
memeriksakan diri puskesmas atau rumah sakit.
Pasien dianjurkan melakukan knee-chest position 2 kali
sehari masing-masing 15 menit hingga menjelang kelahiran.
Memberikan edukasi kepada pasien untuk melakukan
persalinan kepada tenaga kesehatan yang terlatih
(dianjurkan dokter spesialis kandungan).
Menganjurkan ibu memasang KB IUD setelah melahirkan

PEMBINAAN TERHADAP PASIEN DAN KELUARGA


Menjelaskan kepada penderita dan keluarga
tentang kehamilannya, meliputi faktor risiko
yang ada pada pasien dan penatalaksanaannya.
Memotivasi pasien dan keluarga untuk bersamasama memperhatikan kehamilan pasien.
Memotivasi pasien untuk mempersiapkan
persalinan pasien baik dari psikologis maupun
finansial.

SARAN
Untuk menurunkan angka
kematian ibu terutama akibat
kehamilan risiko tinggi
diperlukan pendekatan
keluarga dalam
menatalaksana pasien secara
komprehensif.

Anda mungkin juga menyukai