DEFENISI
Glaukoma adalah penyakit mata yang
ditandai
ekskafasi
glaukomatosa,
neuropatisafoptik
serta
kerusakan
lapang pandangan yang khas dan
utamanya diakibatkan oleh tekanan
bola mata yang tidak normal. (Sidarta,
2002)
Glaukoma adalah kelompok gangguan
yang ditandai oleh kenaikan tekanan
intra
okuler
yang
menyebabkan
ANATOMI FISIOLOGI
FISIOLOGI MATA
1. Kelopak mata
2. Konjungtiva
3. Bola mata
4. Sklera
5. Kornea
Kornea (latin cornum = seperti tanduk)
adalah selaput bening bola mata,
bagian selaput mata yang tembus
cahaya, merupakan lapis jaringan yang
menutup bola mata sebelah depan dan
terdiri atas lapis :
Epitel
Membran bowman
Stroma
Membran descement
Endotel
6. Pupil
7. Retina
8. Lensa mata
ETIOLOGI
Penyebab dari glaukoma adalah sebagai
berikut (sidarta ilyas, 2004) :
Bertambahnya produksi cairan mata oleh
badan cilliary.
Berkurangnya pengeluaran cairan mata
di daerah sudut bilik mata atau dicelah
pupil
Faktor
faktor
resiko
glaukoma adalah (bahtiar
2009) :
dari
latif,
1. Umur
2. Riwayat anggota keluarga yang
terkena glaukoma
3. Tekanan bola mata
4. Obat obatan
KLASIFIKASI
Adapun klasifikasi dari galukoma menurut
sidarta ilyas (2003) adalah sbb :
a. Glaukoma primer
Glaukoma primer adalah glaukoma yang tidak
berhubungan dengan penyakit mata atau
sistenik yang menyebabkan meningkatnya
resistensi aliran aqueous humor. Galukoma
primer biasanya terjadi pada kedua mata.
Galukoma sudut terbuka
Glaukoma sudut terbuka adalah tipe yang
paling umum dijumpai. Glaukoma jenis ini
bersifat turunan, sehingga resiko tinggi bila
ada riwayat dalam keluarga.
d. Glaukoma absolute
Merupakan stadium akhir glaukoma
(sempit/terbuka) dimana sudah
terjadi kebutaan total akibat tekanan
bola mata membrikan gangguan
fungsi lanjut.
MANIFESTASI KLINIS
KOMPLIKASI
Komplikasi dari glaukoma menurut
berbagai sumber adalah kebutaan
PATOFISIOLOGI
Aqueus humor secara kontiniu diprduksi
oleh badan silier (sel epietl prosesus ciliary
bilik mata belakang untuk memberikan
nutrien pada lensa. Aqueus humor
mengalir melalui jaring jaring trabekuler,
pupil, bilik mata depan, trabekuler mesh
work dan kanal schlem. Tekanan intra
okuler (TIO) dipertahankan dalam batas 10
21 mmHg tergantung keseimbangan
antara produksi dan pengeluaran (aliran)
AqH di bilik mata depan.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan tekanan bola mata dengan
palpasi dan tonometri menunjukkan
peningkatan. Nilai dianggap abnormal 21
25 mmHg dan dianggap patologik
diatas 25 mmHg. Pada funduskopi
ditemukan cekungan papil menjadi lebih
lebar dan dalam, dinding cekungan
bergaung, warna memucat, dan terdapat
perdarahan papil. Pemeriksaan lapang
pandang menunjukkan lapang pandang
menyempit, dpresi bagian nasal, tangga
ronne, atau skotoma busur.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan diagnostik yang dapat
dilakukan adalah sbb :
1. Kartu snellen/mesin telebinoklear
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pengukuran tonografi
Pengukuran gonoskopi
Tes provokatif
Pemeriksaan aftalmoskop
Darah lengkap, LED
Perimetri
Pemeriksaan ultrasonoterapi
PENATALAKSANAAN
Klasifikasi glaucoma dan respon
terhadap terapi (harnawatiaj, 2008)
1. Terapi obat
Obat sistemik
Obat tetes mata lokal
TERIMA KASIH