Teknologi
Otomotif Ramah
Lingkungan
TEKNOLOGI
OTOMOTIF RAMAH
LINGKUNGAN
MOTOR BENSIN
MOTOR DIESEL
MOTOR LISTRIK
SISTEM
HYBRIDE FUEL CELL
Fakultas
Teknologi Industri
Program
Studi
Teknik Mesin
Tatap
Muka
01
Kode MK
Disusun Oleh
Hadi Pranoto,MT
Abstract
Kompetensi
201
4
Otomotif
Hadi Pranoto,MT
SISTEM
201
4
Otomotif
Hadi Pranoto,MT
Climate Change (IPCC). Setiap beberapa tahun sekali, ribuan ahli dan
peneliti-peneliti terbaik dunia yang tergabung dalam IPCC mengadakan
pertemuan untuk mendiskusikan penemuan-penemuan terbaru yang
berhubungan dengan pemanasan global, dan membuat kesimpulan dari
laporan dan penemuan- penemuan baru yang berhasil dikumpulkan,
kemudian membuat persetujuan untuk solusi dari masalah tersebut .
Salah satu hal pertama yang mereka temukan adalah bahwa beberapa
jenis gas rumah kaca bertanggung jawab langsung terhadap pemanasan
yang kita alami, dan manusialah kontributor terbesar dari terciptanya gasgas rumah kaca tersebut. Kebanyakan dari gas rumah kaca ini dihasilkan
oleh
peternakan,
pembakaran
bahan
bakar
fosil
pada
kendaraan
Otomotif
Hadi Pranoto,MT
Gambar
1.3
Automotive Emission VS Green Product
Seperti terlihat pada gambar 1.3 terlihat bahwa efek dari emisi kendaraan
bermotor sangat berpengaruh sekali pada kesehatan manusia.sehingga hal
tersebut tidak ada pilihian lain bahwa dunia otomotif harus melakukan
pengembangan dengan mengacu pada green product.
Disi sisi lain pembenahan terhadap regulasi juga musti di buat lebih baik, seperti
terlihat pada gambar 1.6 menyebutkan bahwa perlu adanya hubungan antara
regulasi yang di keluarkan oleh pemerintah, kaulitas bahan bakar yang di
peroduksi dan teknolgi kendaraan bermotor.Hal ini di harapkan bisa membuat
perbaikan dalam perkembangan otomotif di Indonesia.sebgai contoh bagaimana
mungkin kita akan terpkan teknologi tinggi di Indonesia untuk otomotif apabila
kualitas bahan bakar yang di gunakan tidak memenuhi standar terhadap
teknologi yang di gunakan ?, hasil nya adalah banyak nya masalah pada system
bahan bakar di kendaraan tersebut, mulai dari problem di injection maupun di
system lain yang berhubungan, akibatnya kerugian tehadap hal ini tidak bisa di
hidari.sehingga Regulasi, kualitas bahan bakar dan teknologi otomotif sangat
201
4
Otomotif
Hadi Pranoto,MT
erat hubungannya untuk menciptakan kualitas udara yang bersih dan sehat bagi
kehudupan manusia.
201
4
Otomotif
Hadi Pranoto,MT
201
4
Otomotif
Hadi Pranoto,MT
Gambar
Gasoline
1.6
Engine
Technology
Pada grafik adan gambar 1.7 menunjukan kan bahwa dengan typical system
engine model (EM EURO 1) kondisi kandungan HC dan NOx sangat tinggi dimana
kualitas bahan bakar tidak ada standarisasi yang dianjurkan.
Engine model (EM EURO 2) dimana kondisi penurunan emisi sangat terlihat yang
nyata pada kondisi HC dan NOx ,dan kualitas bahan bakar yang di izinkan untuk
kendaraan denga EM EURO 2 adalah sulfur kurang dari 500 ppm.
201
4
Otomotif
Hadi Pranoto,MT
EM EURO 3 dan 4 juga sangat signifikan penurunan kondisi HC dan NOx bahkan
dalam kondisi zero emissions, dimana terlihat jelas bahwa kualitas bahan bakar
yang di izinkan untuk kendaraan yang EURO 3 adalah sulfur kurang dari 150
ppm, dan untuk kendaraan dengan EURO 4 sulfur harus kurang dari 50 ppm.
Sehingga dalam hal penurunan emissions kendaraan perlu juga peningkatan
teknologi terhadap kendaraan tersebut, dan juga terkait bahan bakar yang di
konsumsi terhadap mesin tersebut.
Gambar
1.8
Gasoline Engine Technology VS Regulation
Improve teknologi otomotif pada bahan bakan Diesel (Diesel engine) dari
penerapan regulasi EURO 1 ke EURO 2, terlihat sangat signifikan dari segi
teknologi seperti terlihat pada gaambar 1.7 di atas.
Pada EURO 1 system masih berbasis Injection Pump, dan Exhouse gas re
circulating kemudian pada Euro 2, sudah menggunakan Diesel Nox Reduction,
dengan teknologi berbasis Common Rail, dimana secara system sangat berbeda
sekali, seperti terlihat pada gambar 1.9. ( Diesel engine technology).
201
4
Otomotif
Hadi Pranoto,MT
201
4
10
Otomotif
Hadi Pranoto,MT
Engine model (EM EURO 2 , menggunakan fuel injection pump manual serta
menggunakan EGR dan kualitas bahan bakar yang diizinkan untuk kendaraan
denga EM EURO 2 adalah sulfur kurang dari 500 ppm.
EM EURO 3 dan 4 juga sangat signifikan penurunan kondisi PM bahkan dalam
kondisi zero emissions, dimana terlihat jelas bahwa kualitas bahan bakar yang
diizinkan untuk kendaraan yang EURO 3 adalah sulfur kurang dari 150 ppm, dan
untuk kendaraan dengan EURO 4 sulfur harus kurang dari 50 ppm dimana
teknologi enginenya sudah berbasis common rail.
Sehingga dalam hal penurunan emissions kendaraan perlu juga peningkatan
teknologi terhadap kendaraan tersebut, dan juga terkait bahan bakar yang di
konsumsi terhadap mesin tersebut.
Pada grafik adan gambar 2.1 menunjukan kan bahwa dengan typical system
engine model (EM EURO 1 HEAVY DUTY) menggunakan Fuel Injectio Pum manual
kondisi kandungan PM 5 g/km sangat tinggi dimana kualitas bahan bakar tidak
ada standarisasi yang dianjurkan.
201
4
11
Otomotif
Hadi Pranoto,MT
Engine model (EM EURO 2, PM 2kg/m menggunakan fuel injection pump manual
serta menggunakan EGR dan kualitas bahan bakar yang di izinkan untuk
kendaraan dengan EM EURO 2 adalah sulfur kurang dari 500 ppm.
EM EURO 3 dan 4 juga sangat signifikan penurunan kondisi PM bahkan dalam
kondisi zero emissions, dimana terlihat jelas bahwa kualitas bahan bakar yang di
izinkan untuk kendaraan yang EURO 3 adalah sulfur kurang dari 150 ppm, dan
untuk kendaraan dengan EURO 4 sulfur harus kurang dari 50 ppm dimana
teknologi enginenya sudah dilengkapi EGR dan Diesel particulate NOx Reduction.
Sehingga dalam hal penurunan emissions kendaraan perlu juga peningkatan
teknologi terhadap kendaraan tersebut, dan juga terkait bahan bakar yang di
konsumsi terhadap mesin tersebut.
201
4
12
Otomotif
Hadi Pranoto,MT
Hybrid Technology
201
4
13
Otomotif
Hadi Pranoto,MT
201
4
14
Otomotif
Hadi Pranoto,MT
DaftarPustaka
1. Prof.DR.Prawoto,2011.Teknologi otomotif
2. Eswandi, Yunial. 2010. Basic Tire Construction. Jakarta: Technical Department
Plan D PT. Gajah Tunggal Tbk
3. Sahrani, Hendra. 2008. Sayangi Mobil Anda. Jakarta: Restu Agung
4. Salim, H.A. Abbas. 2012. Manajemen Transportasi. Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persada
5. Tim Otomotif. 2009. Serba-Serbi Ban & Pelek. Jakarta: PT. Gramedia
201
4
15
Otomotif
Hadi Pranoto,MT
201
4
16
Otomotif
Hadi Pranoto,MT