Anda di halaman 1dari 10

[9 APRIL]

PRATIKUM
KARBIHIDRAT
[SALIVA,UJI MOLISCH, BENEDICT
DAN FERMENTASI]

[201
0]

. . .Liur atau saliva adalah getah pencernaan yang ada di rongga


mulut dan berasal dari tiga kelenjar. Ketiga kelenjar itu ialah
kelenjar parotis, yang terdapat di pangkal tuang rahang bawah di
depan telinga: kelenjar submandibularis di dasar mulut dan
kelenjar sublingualis di pangkal lidah. . . .

PERCOBAAN
AIR LIUR

PENDAHULUAN
Liur atau saliva adalah getah pencernaan yang ada di rongga mulut dan
berasal dari tiga kelenjar. Ketiga kelenjar itu ialah kelenjar parotis, yang terdapat di
pangkal tuang rahang bawah di depan telinga: kelenjar submandibularis di dasar
mulut dan kelenjar sublingualis di pangkal lidah.
Fungsi liur yang utama ialah sebagai bahan pelincir, sehingga makanan
mudah dikunyah dan ditelan. Untuk itu, liur mengandung musin. Selain itu, liur juga
mempunyai fungsi pencernaan. Fungsi ini terbatas dalam segi waktu, karena kontak
antara makanan dan liur di dalam mulut terjadi hanya sebentar. Enzim pencernaan
terpenting dalam liur adalah amilase yang memecah pati dalam makanan menjadi
maltosa.
Karbohidrat adalah senyawa organik yang terbanyak ditemukan dan tersebar
luas di seluruh mahkluk hidup, dengan rumus umum C n(H2O)n. secara kimia
senyawa ini adalah turunan aldehid atau keton dari polialkohol. Karbohidrat adalah
bagian dari zat gizi utama dan berperan sebagai sumber energi. Sebagai sumber
energi, terutama pada manusia, karbohidrat dikonsumsi sebagai polisakarida,
disakarida dan monosakarida. Polisakarida adalah polimer dari monosakarida
dan mempunayi rumus umum {Cn(H2O)n}n. Polisakarida yang menjadi sumber
makanan manusia terpenting adalah pati (amilum) yang dijumpai pada biji-biji
seperti padi, gandum jegung serta berbagai umbi seperti kentang,talas,ketela,ubi
jalar dan sebagainya. Disakarida (C12H22O11) adalah dimer (ikatan dari 2 unit
monosakarida), dan yang lazim dikonsumsi adalah maltosa dan sukrosa. Maltosa
berasal dari pemecah pati dan dijumpai dalam sirup dan terdiri atas 2 molekul
glukosa. Sukrosa dan sakarosa lebih dikenal sebagai gula pasir. Secara kimia,
sukrosa terdiri atas glukosa dan fruktosa. Satu-satunya disakarida yang dihasilkan
oleh manusia ialah laktosa, yang merupakan komponen karbohidrat dari air susu.
Laktosa terdiri atas glukosa dan galaktosa, yang terikat satu dengan yang lain.
Glukosa, galaktosa dan fruktosa adalah monosakarida atau karbohidrat elementer
yang mempunyai 6 atom C, karena itu merupakan heksosa sehingga rumusnya ialah
C6H12O6. Glukosa dan galaktosa merupakan suatu aldosa (gula dengan gugus
aldehid), sedangkan fruktosa adalah ketosa (gula dengan gugus keton).

PERCOBAAN
MENYIAPKAN AIR LIUR
Bahan :

Lilin untuk dikunyah


10 ml air liur

Alat :

Gelas kimia
Kertas pH
Kertas saring
Corong
Tabung erlenmeyer

Langkah :
Kunyahlah sepotong lilin untuk merangsang pengeluaran air liur. Kumpulkan +/- 10
ml air liur dalam sebuah gelas kimia. Periksa pH dengan kertas pH. Saringlah
sebagian air liur tersebut .saring sebagian air liur tersebut dan tampung dalam
tabung erlenmeyer atau tabung lain

1. UJI MUSIN
Tujuan :
Memperlihatkan bahwa air liur mengandung musin, yaitu senyawa kompleks proteinkarbohidrat (glikoprotein) yang berfungsi sebagai pelincir.
Dasar :
kelarutan musin akan berkurang dalam suasana asam.
Bahan dan Pereaksi :

Alat :

Liur yang telah disaring


Asam asetat 10%

Tabung reaksi = 2
Pipet tetes = 2
Pipet mohr = 1 dan balon = 1
Rak tabung

Langkah :
1. Pipetkan 1 ml air liur yang telah disarinr kedalam tabung reaksi
2. Teteskan 1 atau 2 tetes asam asetat 10%. Perhatikan dan catat kekeruhan
yang terjadi
Tabung
Liur yang telah disaring
Asam asetat

1 ml
1-2 tetes

Hasil : air tersebut menjadi keruh karena adanya senyawa kompleks


gliko protein

Pertanyaan :
1) Proses apa yang terjadi pada uji musin ini?
Proses denaturasi protein
2) Apakah manfaat musin bagi pencernaan?
Pelincir
2. UJI MOLISCH
Tujuan:
Memperlihatkan bahwa dalam air liur terdapat karbohidrat yang diantaranya menjadi
bagian dari musin.
Dasar :
Suatu bahan yang mengandung karbohidrat akan berreaksi positif dengan uji
molisch membentuk senyawa cincin yang berwarna ungu. Furfural atau turunannya
terbentuk karena penarikan molekul air oleh asam sulfat pekat. Furfural

yang

terbentuk bereaksi dengan a-naftol, membentuk senyawa yang berwarna ungu.


Hasil negatif merupakan suatu bukti bahwa tidak ada karbohidrat
Bahan/pereaksi:

Liur 1 ml

Pereaksi molisch
H2SO4 pekat

Alat :

Tabugn reaksi = 1 buah


Pipet tetes = 2 buah
Rak tabung
Buret
Cororng
Penjepit tabung dari kayu

Langkah:
a. Pipetkan 1ml air liur ke dalam tabung reaksi
b. Tambahkan 3 tetes pereaksi Molisch
c. Tambahkan 2 ml H2SO4 pekat (dari buret) ke dalam tabung, melalui dinding
tabung yang dimiringkan
d. Perhatiakan dan catat adanya cincin ungu di perbatasan kedua cairan.
Adanya cincin ungu merupakan petunjuk adanya karbohidrat.
Tabung
Liur
1 ml
Pereaksi Molisch
3 tetes
H2SO4 pekat dialirkan dengan
hati-hati melalui dinding tabung

2 ml

Hasil : pada tabung pertama yang berisi, saliva, larutan molisch dan H2SO4
hasilnya terdapat endapan

berwarna hijau diperbatasan kedua cincin

sedangkan tabung kedua berisi larutan glukosa, molisch dan H2SO4 hasilnya
terdapat endapan berwarna ungu diperbatasan kedua cincin dan menandakan
adanya karbohidrat.

3. UJI BENEDICT
Tujuan :
memperlihatkan sifat mereduksi dari beberapa karbohidrat.
Dasar :
Molekul pati mempunyai struktur tiga dimensi yang berupa spiral. Dalam struktur ini
molekul pati dapat mengikat molekuliodium secara fisik, dengan cara menempatkan
iodium tersebut dalam spiral. Sehingga kompleks tersebut berwarna biru. Enzim

(amilase) bekerja pada kisaran pH tertentu dan menunjukkan kerja maksimum pada
pH optimum. Di luar pH optimum aktivasi enzim dapat terganggu. Kesamaan (pH)
mempengaruhi kecepatan reaksi enzimatik.
Larutan tembaga alkalis (benedict) akan direduksi oleh gula (karbohidrat)yang
mempunyai gugus aldehida atau keton bebas membentuk kurprooksida yang
berwarna. Larutan benedict berisi kuprisulfat.
Bahan/pereaksi :

Larutan pati 0,4 mg/ml yang dilarutkan dalam pH 1,3,7,dan 9


Liur (sebagai sumber amilase). Cara : tampunglah 2ml air liur dalam gelas

kimia yang bersih dan kering.


Larutan benedict
Air suling
Larutan iodium

Alat :

Tabung reaksi = 4 pasang (8 tabung)


Rak tabung
Penanggas air mendidih atau api
Pipet
Gelas kimia besar

Langkah :
Buat dulu campuran larutan pati dengan liur pengenceran 100x
1. Encerkan liur 100x dengan air suling dalam gelas kimia. (cara: 100 ml air
suling masukkan kedalam gelas kimia. Lalu buang 1ml air suling tersebut.
Masukkan 1 ml air liur)
2. Masukkan larutan pati dalam berbagai pH kedalam tabung reaksi, masingmasing 1 ml
3. Tambahkan 200 ul air liur yang diencerkan 100x
4. Campur baik-baik
Tabung
Larutan pH 1
Larutan pH 3
Larutan pH 7
Larutan pH 9

1
2 ml
----------------------------------

2
-----------2ml
-----------------------

3
----------------------2ml
------------

4
---------------------------------2ml

Larutan pati 1%
2ml
2ml
2ml
Liur diencerkan 100x
2ml
2ml
2ml
Campur baik-baik, diamkan selama 1 menit

2ml
2ml

Mereaksikan benedict :
5. Siapkan 4 tabugn reaksi yang baru untuk larutan pati dalam berbagai pH
6. Pipet 2 ml larutan benedict ke dalam tabung reaksi yang baru tersebut
7. Teteska 4 tetes campuran larutan pati dalam beberapa pH dan liur ke masingmasing

tabung reaksi berisi Benedict.

8. Panaskan dalam penanggas air mendidih selama 5 menit, atau panaskan


langsung pada api selama 2 menit.
9. Perhatikan dan catat perubahan yang terjadi. Endapan berwarna hijau,kuning
ataumerah menandakan reaksi positif.

Tabung
1
2
3
4
Larutan benedict
2 ml
2ml
2ml
2ml
Larutan pH 3 dan liur
-----------4 tetes
------------ -----------Larutan pH 7 dan liur
----------------------4 tetes
-----------Larutan pH 9 danliur
----------------------- -----------4 tetes
Panaskan dalam penanggas air mendidih selama 5 menit atau panaskan
Hasil :
warna endapan
Kesimpulan :

langsung pada api selama 2 menit


merah
oranye
Biru
bata
kebiruan

biru

Berdasarkan hasil percobaan pada masing-masing pH dan pH 9 tidak terjadi


endapan dan reaksinya negatif berwarna biru, pH 5 dan pH 7 terjadi endapan
yang berwarna merah bata dan oranye kebiruan dan reaksinya positif.

UJI IODIUM
10. Tambahkan 1ml iodium ke dalam tabung reaksi yang berisi sisa campuran
larutan pati dalam berbagai pH dan liur.
11. Tambahkan 8 ml akuades
Tabung
1
2
3
Campuran pati pH 1 dan liur
1 ml
------------ -----------Campuran pati pH 3 dan liur
-----------1 ml
-----------Campuran pati pH 7 dan liur
------------ -----------1 ml
Campuran pati pH 9 dan liur
------------ ------------ -----------Campurkan baik-baik, keram 1 menit
Larutan iodium
1 ml
1 ml
1 ml
Akuades(air suling)
8 ml
8 ml
8 ml
Hasil :
Biru tua
Kuning
Kuning
Warna
(+)
(-)
(-)

4
---------------------------------1 ml
1 ml
8 ml
Biru Tua
(+)

Kesimpulan :
Pati dapat mengikat iodium pada pH optimum yaitu pH 1 dan pH 9 warnanya
berubah jadi biru pekat pekat, sedangkan pada tabung yang berisi pati pH 5
dan pH 7 tidak dapat diikat oleh iodium sehingga warna tidak berubah oleh
karena itu enzim amilase hanya dapat bekerja pada kisaran pH1 dan pH9.
Pertanyaan :
Diantara

keempat

campuran

pati

dalam

berbagai

pH

ada

yang

tidak

mereduksi.mengapa?
pH5 dan pH7 tidak tereduksi terutama pada pH7 tidak terjadi perubahan warna
yang signifikan karena pH7 merupakan pH netral. oleh karena itu pati dapat
mengikat iodium pada pH yang sangat asam (pH1) dan Basa (pH9).

4. FERMENTASI (PERAGIAN)
Tujuan :

Memperlihatkan bahwa mikroorganime mengoksidasi karbohidrat tanpa adanya O 2


dan memperlihatkan bahwa laktosa tidak dapat diragikan.
Dasar :
Dalam peragian, karbohidrat dioksidasi dalam keadaan anaerob (tidak ada oksigen)
oleh mikroorganisme. Pada reaksi peragiaan terbentuk gas CO 2 (berupa gelembung)
dan etanol (C2H5OH). Reaksi yang berlangsung dapat ditulis sebagai berikut :
Sel Ragi
C6H12O6

2C2H5OH

+ 2 CO2

anaerob
Bahan/pereaksi :

Ragi roti (diperoleh dari pasar)


Larutan glukosa 2%, laktosa 2%, sukrosa 2%
Akuades 100 ml

Alat :

Gelas kimia kecil = 3 buah


Tabung reaksi = 3 buah
Tabungan peragian = 3 buah
Penggaris

Langkah :
a. Gerus 1 gram dengan 14 ml akuades. Gunakan dasar tabung reaksi untuk
menggerus.
b. Tambahkan 2 ml larutan karbohidrat yang diperiksa. Campur baik-baik.
c. Masukan campuran tersebut kedalam tabung peragian sehingga unjung
tertutup dipenuhi suspensi ragi. dengan demikian diperoleh keadaan anaerob.
d. Diamkan 15 menit. Adanya peragian ditandai oleh :
a) Adanya gas CO2 diujung penutup
b) Hisapan pada ibu jari, bila ditambahi NaOH dan mulut tabung ditutup
dengan ibu jari
c) Berbau tapai (etanol)
Tabung Peragi
Larutan Ragi
Larutan Glukosa 2%

1
14 ml
2 ml

2
14 ml
------------

3
14 ml
------------

Larutan Laktosa 2%
-----------2ml
-----------Larutan Sukrosa 2%
----------------------2 ml
Campurkan dengan baik dan ujung tertutup tabung harus terisi penuh
diamkan 15 menit
Ukur tinggi kolom udara (cm) dikolam tertutup
Glukosa
Laktosa
sukrosa
Tambahkan NaOH 1 ml, tutup mulut
5,5 cm
0,5 cm
8 cm
Tabung dengan ibu jari. Adakah
isapan pada ibu jari ?

perhatikan bau seperti tapai


Kesimpulan :

ya

tidak
hampir

ya

tercium

tidak

tercium

sedang

tercium

tajam

Larutan monosakarida yang ditambahkan ragi akan berfermentasi sehingga


menghasilkan

gelembung

dan

jika

ditambahkan

larutan

NaOH

akan

menghasilkan hisapan pada tabung peragian, serta larutan monosakarida


berbau tapai.
Pertanyaan :
1) Gas apa yang membentuk kolom udara di kaki tertutup tabung ?
CO2
2) Senyawa apa yang terbentuk, yang berbau seperti tapai ?
Etanol

Anda mungkin juga menyukai