Anda di halaman 1dari 1

Pengantar Batuan Karbonat

Batuan Karbonat adalah batuan sedimen yang terdiri dari garam karbonat. Dalam prakteknya
adalah gamping (limestone) dan dolomit (Koesoemadinata, 1987). Batuan karbonat penting
dipelajari karena mempunyai keistimewaan dalam cara pembentukannya, yaitu bebas dari
detritus daratan, tetapi yang lebih penting adalah turut sertanya bio-organisme yang banyak
membentuk kerangka organik (frame builder). Selain itu batuan karbonat banyak
mengandung fosil-fosil penunjuk umur suatu batuan. Batuan karbonat merupakan batuan
reservoir lebih dari 1/3 cadangan hidrokarbon dunia dan juga batuan karbonat dapat
digunakan sebagai bahan untuk material konstruksi.
Batuan Karbonat atau lebih dikenal dengan sebutan batugamping atau batukapur merupakan
salah satu jenis batuan sedimen yang banyak dijumpai di Sulawesi Selatan. Sebagian
masyarakat mengenal batuan karbonat tersebut sebagai marmer karena batuan ini dapat
dijadikan bahan baku tegel seperti di Kabupaten Maros dan Pangkep. Sebagian lagi mengenal
sebagai batukapur karena dapat digunakan untuk penetralisir keasaman tanah atau tambak.
Akhir-akhir ini dunia perminyakan telah mengetahui bahwa ternyata batuan karbonat dapat
bertindak sebagai reservoir minyak yang potensial. Fenomena tersebut menyebabkan
penyelidikan minyak dan gas bumi mulai diintensifkan pada batuan ini.
Penyelidikan secara saksama tentang batuan karbonat dimulai sejak awal dekade 60-an. Ahliahli batuan karbonat seperti Bathurst, Dunham, Folk dsb. telah menjadi pelopor dalam
mengungkap misteri batuan kerbonat. Sejak saat itu penyelidikan tentang batuan karbonat
berkembang pesat. Perkembangan ini sangat dirasakan manfaatnya di dunia perminyakan dan
saat ini telah ditemukan bahwa sekitar 40% kandungan minyak dan gas berada pada batuan
karbonat. Studi mengenai batuan karbonat ini menjadi penting ketika beberapa disiplin mulai
melihat pentingnya batuan karbonat dalam menjelaskan fenomena geologi lainnya, seperti
paleontologi, stratigrafi, sedimentologi, tektonik dsb.
Bagi sebagian mahasiswa yang baru mempelajari batuan karbonat akan memberikan kesan
bahwa mempelajari batuan karbonat adalah sesuatu yang kurang menarik dan bahkan
cenderung membosankan. Apalagi ketika seseorang berjalan di atas paparan karbonat yang
secara sepintas adalah homogen. Namun sebenarnya banyak hal yang menarik untuk
dipelajari, maka ketika seseorang menekuni dan memperhatikan dengan serius batuan
karbonat maka akan semakin tertariklah kita untuk terus menekuninya, karena ternyata di
dalamnya terdapat banyak hal yang menarik untuk dikembangkan dan diteliti.
Pertama kali melihat batugamping pada singkapan, seorang mahasiswa mendapatkan
batuagamping tersebut kelihatannya sangat membosankan, batuan tersebut selalu berwarna
abu-abu hingga putih dan jarang dijumpai adanya kesan kharakteristik acuan seperti struktur
sedimen. Dalam sayatan tipis, semua warna polarisasi yang biasa dilihat adalah tidak nampak
dan biasanya monomineral.
Sumber : http://kepalabatu43.blogspot.com/2011/02/pengantar-batuan-karbonat.html

Anda mungkin juga menyukai