Anda di halaman 1dari 3

FAQ

1. Apa perbedaan antara karya tulis, skripsi, dan makalah?


Perbedaan utama terletak pada data yang diolah. Dalam skripsi, data yang digunakan
adalah data primer dan data sekunder, sedangkan dalam karya tulis data yang
digunakan adalah data sekunder. Untuk makalah, data yang digunakan adalah studi
pustaka.
Data primer adalah data yang kita dapatkan secara langsung di lapangan dengan
metode tertentu, seperti kuesioner, observasi, dan wawancara. Sedangkan data
sekunder merupakan data yang telah diolah oleh pihak lain, seperti laporan keuangan
atau data yang kita dapatkan dari BPS.
2. Apa perbedaan antara tinjauan, analisis, dan evaluasi?
Karya tulis dalam bentuk tinjauan berfokus pada membandingkan antara teori dan
praktik di lapangan, serta memberikan penjelasan dan komentar atas perbandingan
tersebut.
Evaluasi tidak jauh berbeda dengan tinjauan, perbedaannya dalam karya tulis
berbentuk evaluasi ditambahkan saran perbaikan atas objek yang diteliti.
Karya tulis dalam bentuk analisis harus menggunakan tools analisis tertentu untuk
mengolah data yang diperoleh dan kemudian membuat kesimpulan dari analisis yang
dilakukan.
3. Apa itu proposal dan apa fungsinya?
Proposal merupakan rencana penelitian yang akan dilakukan dan berfungsi sebagai
lingkup dasar atau kerangka atas karya tulis yang akan kita susun. Selain itu, proposal
ini pula berfungsi sebagai lampiran apabila kita ingin melakukan survei.
4. Apa itu routing slip? Apa fungsinya dan bagaimana mekanismenya?
Routing slip adalah lembar progres bimbingan dengan dosen pembimbing, yang berisi
substantif bimbingan atau kegiatan selama bimbingan dan diisi oleh dosen
pembimbing.
Routing slip ini berfungsi sebagai control untuk memantau progres kita dalam
penyusunan karya tulis. Bimbingan dengan dosen pembimbing dilakukan minimal 8
kali.
Routing slip ini harus selalu dibawa ketika melakukan bimbingan dan tidak boleh hilang
karena bersifat seperti absensi di mata kuliah karya tulis ilmiah.
5. Apa itu surat survei dan? Apa fungsinya dan bagaimana mekanismenya?
Surat survei adalah surat pengantar dari kampus untuk melakukan survei atau
pengambilan data di instansi/perusahaan yang kita tuju dan harus dibawa ketika kita
melakukan survei.

Bila instansi/perusahaan yang dituju sama dengan mahasiswa yang lain, pengajuan
surat survei dilakukan bersama (akan dikoordinasikan di tingkat klaster).
Surat survei ini bisa kita ajukan setelah proposal disetujui oleh dosen pembimbing.
6. Siapa Ketua Prodi dan Ketua Jurusan Akuntansi? Bagaimana cara menghubunginya?
Ketua Prodi D3 Akuntansi: Andy P. Hamzah dan bisa ditemui di Gedung M Lt. 2
(sementara).
Ketua Jurusan Akuntansi: Yuniarto Hadi Wibowo dan bisa ditemui di Gedung M Lt. 2
(sementara).
7. Bagaimana ketentuan dalam pemilihan judul dan objeknya?
Pada dasarnya, antara judul tidak boleh sama keduanya. Bila judul sama, objek harus
berbeda. Begitu pula sebaliknya. Judul yang diajukan akan didata oleh Tim REAKSI
dan di publish, sehingga rekan-rekan yang akan mengajukan judul mengetahui judul
mana saja yang sudah diambil.
Objek yang digunakan dalam penyusunan karya tulis minimal memiliki laporan
keuangan. Bila hanya melakukan pencatatan untuk sementara masih belum
diperkenankan.
8. Bagaimana ketentuan dalam penyusunan proposal dan TA?
Silakan baca ketentuan buku putih yang bisa diakses di bit.ly/mahasiswad3akuntansi
9. Bagaimana tata cara menghubungi dosen pembimbing?
cara menghubungi dosen pembimbing silahkan dilihat di link berikut
10. Bagaimana cara menangani dosen pembimbing yang sulit dihubungi atau tidak cocok?
Pertama, silakan diskusikan dan konsultasikan kepada PJ klaster. Kemudikan PJ
klaster dan Tim REAKSI akan mengomunikasikan hal tersebut kepada Prodi, dan
tunggu informasi selanjutnya.
11. Apakah mungkin berganti dosen pembimbing dan kelompok?
Pada dasarnya, dosen pembimbing bisa diganti bila dosen yang bersangkutan tidak
dapat menjalankan tugasnya dan proses penggantian sama dengan nomor 10 diatas.
Namun, di luar kondisi tersebut dosen pembimbing tidak bisa diganti.
Untuk kelompok, setelah kelompok dosen pembimbing dan dosen penguji ditetapkan
oleh Prodi, maka kelompok tersebut tidak dapat berubah.
12. Bagaimana mekanisme pergantian judul bila proposal sudah disetujui?
Bila proposal sudah disetujui, pergantian judul harus dikonsultasikan dengan dosen
pembimbing terlebih dahulu. Bila disetujui, proses penyusunan proposal diulang dari
awal.
13. Bagaimana tindak lanjut apabila tidak memperoleh data atau data tidak mencukupi
setelah dilakukan survei?

Bila kondisi tersebut terjadi, silakan konsultasikan terlebih dahulu dengan dosen
pembimbing dan ikuti arahan dari beliau. Kemungkinan yang terjadi adalah pergantian
judul atau pengajuan ulang proposal.
14. Bagaimana bila proposal belum selesai pada waktu yang ditentukan?
Tidak masalah, namun konsekuensinya adalah waktu untuk menyusun tugas akhir
menjadi lebih sedikit (tidak diberikan tambahan waktu).
15. Bila kita tidak masuk kuliah untuk mengambil data, apakah diizinkan?
Diperbolehkan, namun tidak bisa dianggap hadir kuliah (harus mengambil jatah).
16. Apa yang harus kita lakukan ketika survei dan bagaimana cara memperoleh datanya?
Yang perlu dilakukan saat datang ke objek penelitian adalah dengan cara menemui
langsung kenalan yg kita miliki (jika ada), atau menemui bagian humas, pusat data,
atau bagian lain sesuai dengan arahan dari objek penelitian
Cara memperoleh datanya adalah dengan permintaan dokumen maupun wawancara.
17. Apakah boleh kita menggunakan data melalui perantara (teman/saudara/keluarga) dan
bagaimana mekanismenya?
Diperbolehkan, namun harus mengajukan perizinan pengambilan data (surat survei)
ke instansi/perusahaan yang bersangkutan.
18. Bagaimana bila tidak dapat menyelesaikan TA tepat pada waktunya?
Tugas akhir tersebut tidak dapat diterima. Oleh karena itu, lebih baik selesaikan sebaik
dan sesegera mungkin karena nanti pun akan ada periode untuk revisi.
19. Bagaimana bila jadwal bimbingan bentrok dengan kegiatan yang lain?
Bila kegiatan tersebut bukanlah perkuliahan ataupun sangat urgent dan tidak dapat
ditinggalkan dengan alasan apapun, sebaiknya utamakan kegiatan bimbingan.
20. Apakah bimbingan harus dihadiri oleh seluruh mahasiswa yang diampu dosen
tersebut?
Tidak perlu. Jadwal bimbingan silakan dikomunikasikan dan dijadwalkan dengan
dosen pembimbing.
21. Bolehkah kita melakukan konsultasi dengan dosen yang bukan merupakan dosen
pembimbing kita?
Tidak masalah selama dosen tersebut tidak keberatan, namun yg perlu diperhatikan
adalah jika berkonsultasi dengan dosen yang bukan merupakan dosen pembimbing,
tidak dihitung masuk ke dalam routing slip. dan arahan dari dosen pembimbinglah
yang seharusnya diperhatikan, sedangkan dosen lain tersebut sifatnya adalah
tambahan.

Anda mungkin juga menyukai