Ruangan
No MR
Tanggal pengkajian
Pukul
: penyakit dalam
: 106338
:
: 08:00WIB
A. Data dasar
1. Data demografi
a. Identitas pasien
Nama
Umur
Jenis kelamin
Status perkawinan
Pekerjaan
Agama
Pendidikan
Suku
Bahasa yang di gunakan
Alamat rumah
Sumber biaya
Tanggal masuk RS
Diagnosa medis
: tn. S
: 54 tahun
: laki laki
: sudah menikah
: petani
: islam
: SMP
: jawa
: indonesia
:rantau jaya
: BPJS
:
: anemia
b. Sumber informasi
Nama
Umur
Hubungan dgn keluarga
Jenis kelamin
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat rumah
:Ny. T
: 49 tahun
: istri
: perempuan
: islam
:Sekolah dasar
:Ibu rumah tangga
: rantau jaya
a. Kluhan utama
Klien mengeluh sesak. Sesak yang di rasakan seperti
penyempitan setelah beraktivitas . sudah di rasakan 2 hari yang
lalu.
b. Keluhan penyerta
Pusing, tidak nafsu makan, mual, batuk
c. Riwayat kesehtan masa lalu
Klien mengatakan pernah menderita penyakit anemia dan 2x di
rawat RS sukadana sekitar 2 bulan yang laludengan diagnosa
medis anemia. Klien mangatakan tidak mempunyai penyakit
kronik ataupun menular.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Di dalam keluarga tidak ada yang menderita sakit yang diderita
klien tetapi klien mengatakan bapak klien menderita penyakit
sesak.
e. Genogram
Keterangan :
= Perempuan
= Laki-laki
= Klien
= Laki-laki Meninggal
= Perempuan Meninggal
= Tinggal Serumah
Seblum sakit
Saat sakit
Klien makan 3x sehari dengan porsi yang Klien hanya makan 1x sehari deng
cukup dan di habiskan
yang sedikit
Cairan
Sebelum sakit
Klien minum 8 gelas sehari
Saat sakit
Klien minum 2 gelas sehari
b. Pola eliminasi
BAK
Sebelum sakit
Klien BAK 4-6x sehari
Saat sakit
Klien BAK 1-2x sehari
BAB
Sebelum sakit
Klian BAB 1x sehari
Saat sakit
Klien belum BAB selam 3 hari
c. Personal hygiene
Sebelum sakit
Saat sakit
Klien mandi 2x sehari , keramas 2x sehari Klien hanya di waslap air hang
dan gosok gigi 2x sehari
d. Pola istirahat dan tidur
keluarganya
Sebelum sakit
Klien tidur 8jam sehari
Saat sakit
Klien tidur 10Jam sehari
Saat sakit
Klien hanya berbaring di tempat tidu
: Composmetis
: 90/60 mmHg
: 75x/menit
: 36,0 C
: 19x/menit
: 45 kg
:143 cm
Kepala
Rambut
Wajah
Mata
:penglihatan
normal,
konjungtiva
Hidung
pesek, bersih,
bulu hidung
normal
Mulut
Gigi
Lidah
Tenggorokan
Leher
Dada
Abdomen
Genetalia
:tidak di kaji
Ekstremitas
:kekuatan
otot
normal,terdapat
tangan
Jenis obat
.
1.
1.
2.
3.
4.
Hasil
Hemoglobin
Hematokrit
Leukosit
Trombosit
1.
2.
3.
4.
Nilai normal
79
23
6300
130,80
1.
2.
3.
4.
13,0-18
40-45
5000-10000
150000-400000
7. Penatalaksanaan
a. Program pengobatan
No.
Jenis obat
Terapi
9
Dosis
1.
1. IUFD
2. Ranitidine
1. Antasid
1. 20 tts/menit
2. 12 jam 2x1
3. 3x1
1. Infuss RL
2. Injeksi
3. Oral
b. Penatalaksanaan keperawatan
1. Monitor TTV
2. Anjukrkan teknik relaksasi
3. Menganjurkan makan sedikit tetapi sering
4. Kolaboraasi dengan dokter untuk pemberian obat- obatan.
B. Data Fokus
1. Data subjektif
a. Klien mengatakan nafas pendek
b. Klien mengatakan lemas
c. Klien mengatakan tidak nafsu makan
2. Data objektif
a. Klien terpasang O2
b. Terbaring lemas di tempat tidur
c. Klien makan 2 sendok setiap mau makan
C. Analisa data
No.
1.
Data dasar
Ds:
masalah
Pola nafas
efektif
Etiologi
tiak Penyempitan
jalan
nafas
Do:
Klien terpasang O2
2.
Ds :
3.
Do :
Terbaring lemas di tempat tidur
Ds :
Risiko
kebutuhan
10
nutrisi anoreksia
dari
Do :
Klien makan 2 sendok setiap mau
makan
D. Diagnosa keperawatan
1. Pola nafas idak efektif b.d penyempitan jalan nafas
2. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik
3. Risiko nutrisi kurang dari kebutuhan b.d anoreksia
E. Rencana keperawatan
No.
Hari
Dx. keperawatan
Intervensi
Rasional
Setelah di berikan
1. Mengetahui
efektif b.d
asuhan
1. Monitor TTV
2. Memasang O2
3. Memberikan
penyempitan jalan
keperawatan 3x24
nafas
jam
/tanggal
1.
posisi nyaman
4. Kaji pola nafas
5. Kolaborasi
dengan dokter
untuk
kondisi
klien
2. Nafas lancar
3. Merasakan
nyaman
4. Pemberian
terapi obat
pemberian obat
obatan
2.
Intoleransi aktivitas
Setelah di berikan
asuhan
keperawatan
Klien tampak tidak
lemas
1. Monitor TTV
2. Bantu latihan
gerak aktif
3. Anjurkan
istirahat yang
cukup
4. Kolaborasi
dengan dokter
11
1. Mengetahui
kondisi
klien
2. Melenturkan
otot
dan
sendi
3. Pemenuhan
kebutuhan
untuk
pola
pemberian obat
obatan
3.
Risiko
kurang
dari asuhan
kebutuhan
b.d keperawatan
anoreksia
3x24jam
Pemenuhan
1. nutrisi terpenuhi
istirahat
4. Terapi obat
1. monitor TTV
1. mengetahui
2. anjurkan makan
kondisi klien
sedikit tetapi sering 2. pemenuhan
3. kaji masukan
nutrisi
nutrisi klien
3. mengetahui
4.
kolaborasi
masukan nutrisi
dengan ahli gizi
klien
5.
kolaborasi
4.pemenuhan
dengan
dokter
kebutuhan
untuk pemberian
nutrisi
obat obatan
5. Terapi obat
F. Catatan perkembangan
Nama
: Tn.S
Dx medis
: Anemia
Ruangan
: penyakit dalam
No. MR
: 106338
No.
1.
Hari/
No.
tanggal
Dx
kep
1
Implementasi
1.
2.
3.
4.
5.
Paraf
Monitor TTV
Memasang O2
Memberikan posisi nyaman
Kaji pola nafas
Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian obat
obatan
S:
Klien mengatakan nafasnya
masik terasa pendek
O:
RR: 26x/menit
A : pola nafas tidak efektif
P:
1. Monitor TTV
2. Memasang O2
3. Memberikan posisi
nyaman
4. Kaji pola nafas
5. Kolaborasi dengan
12
dokter untuk
pemberian obat
obatan
2.
1. Monitor TTV
2. Bantu latihan gerak aktif
3. Anjurkan istirahat yang
cukup
4. Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian obat
S:
Klien mengatakan badannya
masih tersa lemas
O:
Klien terbaring lemas di
tempat tidur
obatan
A:
Intoleransi aktivitas belum
teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
1. Monitor TTV
2. Bantu latihan gerak
aktif
3. Anjurkan istirahat
yang cukup
4. Kolaborasi dengan
dokter untuk
pemberian obat
obatan
3.
1. monitor TTV
2. anjurkan makan sedikit
S:
Klien mengatakan perutnya
tetapi sering
3. kaji masukan nutrisi klien
4. kolaborasi dengan ahli gizi
5. kolaborasi dengan dokter
sakit
O:
Klien makan 2 sendok setiap
makan
A:
Nutrisi belum terpenuhi
P:
Lanjutkan intervensi
1. monitor TTV
13
1.
2.
3.
4.
5.
Monitor TTV
Memasang O2
Memberikan posisi nyaman
Kaji pola nafas
Kolaborasi dengan dokter
untuk
pemberian
obat
obatan
S:
Klien mengatakan nafasnya
masik terasa pendek
O:
RR: 26x/menit
A : pola nafas teratasi
sebagian
P:
1. Monitor TTV
2. Memasang O2
3. Memberikan posisi
nyaman
4. Kaji pola nafas
5. Kolaborasi dengan
dokter untuk
pemberian obat
obatan
5.
1. Monitor TTV
2. Bantu latihan gerak aktif
3. Anjurkan istirahat yang
cukup
4. Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian obat
S:
Klien mengatakan badannya
masih tersa lemas
O:
Klien terbaring lemas di
tempat tidur
obatan
A:
Intoleransi aktivitas belum
teratasi
14
P:
Lanjutkan intervensi
1. Monitor TTV
2. Bantu latihan gerak
aktif
3. Anjurkan istirahat
yang cukup
4. Kolaborasi dengan
dokter untuk
pemberian obat
6.
1. monitor TTV
2. anjurkan makan sedikit
tetapi sering
3. kaji masukan nutrisi klien
4. kolaborasi dengan ahli gizi
5. kolaborasi dengan dokter
obatan
S:
Klien mengatakan perutnya
sakit
O:
Klien makan 2 sendok setiap
makan
obatan
teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
1. monitor TTV
2. anjurkan makan sedikit
tetapi sering
3. kaji masukan nutrisi
klien
4. kolaborasi dengan ahli
gizi
5. kolaborasi dengan
dokter untuk pemberian
obat obatan
7.
1.
2.
3.
4.
Monitor TTV
Memasang O2
Memberikan posisi nyaman
Kaji pola nafas
15
S:
Klien mengatakan nafasnya
masik terasa pendek
O:
RR: 26x/menit
A:
pola nafas teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
1. Monitor TTV
2. Memasang O2
3. Memberikan posisi
nyaman
4. Kaji pola nafas
5. Kolaborasi dengan
dokter untuk
pemberian obat
obatan
8.
1. Monitor TTV
2. Bantu latihan gerak aktif
3. Anjurkan istirahat yang
cukup
4. Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian obat
S:
Klien mengatakan badannya
masih tersa lemas
O:
Klien terbaring lemas di
tempat tidur
obatan
A:
Intoleransi aktivitas teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
1. Monitor TTV
2. Bantu latihan gerak
aktif
3. Anjurkan istirahat
yang cukup
4. Kolaborasi dengan
dokter untuk
pemberian obat
obatan
16
9.
1. monitor TTV
2. anjurkan makan sedikit
S:
Klien mengatakan perutnya
tetapi sering
3. kaji masukan nutrisi klien
4. kolaborasi dengan ahli gizi
5. kolaborasi dengan dokter
sakit
O:
Klien makan 2 sendok setiap
makan
A:
Nutrisi terpenuhi atau
teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
1. monitor TTV
2. anjurkan makan sedikit
tetapi sering
3. kaji masukan nutrisi
klien
4. kolaborasi dengan ahli
gizi
5. kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian obat
obatan
17