Anda di halaman 1dari 5

1

PENGERTIAN
1. Pusdiklat Depkes RI Djj Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang jelas, singkat dan pasti tentang
masalah pasien serta pengembangannya yang dapat di pecahkan atau diubah
melalui tindakan keperawatan.
2. Yura
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan/kesimpulan yang diambil dari
pengkajian status kesehatan pasien/klien.
3. American Nursing Assosiation
Diagnosa keperawatan adalah respon individu pada masalah yang diperoleh pada
saat pengkajian. Masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul
kemudian hari.
4. Lu Verne Wolft RN, MA dkk
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menggambarkan masalah spesifik
yang berkaitan dengan keadaan kesehatan seseorang dan didasarkan pada
penilaian perawatan yang bercorak negatif.
5. Gordon
Diagnosa keperawatan adalah diagnosa yang dibuat oleh perawat profesional
yang menggambarkan tanda dan gejala yang menunjukkan masalah kesehatan
yang dirasakan pasien/klien dimana perawat yang berdasarkan pendidikan dan
pengalaman mampu menolongnya.
6. Christine S. Ibrahim
Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang jelas, padat, dan pasti
tentang status dan masalah kesehatan pasien yang dapat diatasi dengan
tindakan perawatan.
7. Zaidin Ali
Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan tentang masalah ketidaktahuan
dan/atau ketidakmauan dan/atau ketidakmampuan pasien/klien baik dalam
memenuhi kebutuhan hidup seharihari maupun dalam penanggulangan masalah
kesehatan tersebut berhubungan dengan penyebab(etiologi) dan/atau gejala.

TUJUAN DIAGNOSA KEPERAWATAN


Untuk mengidentifikasikan :
1. Masalah/adanya respon klien terhadap status kesehatan atau penyakit.
2. Faktorfaktor yang menunjang atau menyebabkan suatu masalah.
3. Kemampuan klien untuk mencegah atau menyelesaikan masalah.
Titik Anggraeni : KDK

LANGKAHLANGKAH MENENTUKAN DIAGNOSA KEPERAWATAN


Langkahlangkah yang dilakukan dalam diagnosa keperawatan dapat dibedakan
menjadi :
1. Klasifikasi data dan analisa data
Data tentang keadaan klien yang diperoleh dalam pengkajian dibandingkan
dengan standar kriteria yang sudah ada. Apabila keadaan klien tidak sesuai
dengan standar yang ada, bisa dikatakan bahwa klien mengalami suatu masalah
kesehatan yang perlu ditangani.
2. Interpretasi data
Langkah yang dilakukan dalam interpretasi data adalah :
a. Menentukan kelebihan klien
Jika pasien memenuhi standar kriteria kesehatan, bisa disimpulakan bahwa
klien memiliki kelebihan dalam hal tertentu yang dapat digunakan untuk
meningkatkan atau membantu memecahkan masalah yang dihadapai klien.
b. Menentukan masalah klien
Jika klien tidak memenuhi standar kriteria kesehatan, maka klien mengalami
keterbatasan dalam aspek kesehatan yang memerlukan bantuan/asuhan
keperawatan.
c. Menentukan masalah klien yang pernah dialami.
Tahap ini perlu dilakukan untuk menentukan masalah klien.
d. Penentuan keputusan.
Keputusan yang dapat diberikan dalam masalah kesehatan klien adalah
sebagai berikut :
v Tidak ada masalah:
Tidak ada indikasi respon keperawatan.
Meningkatnya status kesehatan dan kebiasaan.
Adanya inisiatif promosi kesehatan untuk meningkatkan derajat
kesehatan yang optimal misalnya pendidikan kesehatan pada
keluarga/komunitas/individu.
v Masalah kemungkinan :
Pengumpulan data yang lengkap untuk memastikan ada atau tidaknya
masalah yang diduga.
v Masalah aktual
masalah sudah terjadi pada pasien/klien sehingga perlu diberikan
asuhan keperawatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi untuk mencegah, menurunkan atau menyelesaikan masalah
kesehatan klien.
v Sindroma.
Merupakan diagnosa keperawatan yang terdiri dari kelompok
diagnosa keperawatan aktual dan resiko tinggi yang diperkirakan akan
muncul/timbul karena suatu kejadian atau situasi tertentu.

Titik Anggraeni : KDK

Menurut Nanda ada 2 diagnosa sindroma :


1. Sindroma trauma perkosaan.
Kelompok tanda dan gejala yang muncul pada sindroma taruma
perkosaan meliputi : cemas, takut, sedih, gangguan istirahat dan
tidur, resiko tinggi nyeri sewaktu melakukan hubungan seksual.
2. Resiko sindroma penyalahgunaan : Resiko konstipasi, perubahan
fungsi pernafasan, resiko infeksi ; trombosis, gangguan aktifitas,
resiko perlukaan, resiko gangguan mbilitas fisik, resiko gangguan
proses
pikir,
resiko
gangguan
gambaran
diri,
resiko
ketidakberdayaan, resiko kerusakan integritas jaringan.

v Masalah kolaburatif.
Masalah kolaburatif adalah komplikasi fisiologi yang diakibatkan dari
patofisiologi, berhubungan dengan pengobatan, dan situasi yang lain.
Tugas perawat adalah memonitor untuk mendeteksi status klien dan
kolaburasi dengan tenaga medis guna pengobatan yang
tepat(Carpenito,2000)
3. Validasi Data
Pada tahap ini perawat memvalidasi data yang ada secara akurat yang dilakukan
bersama klien dan keluarga atau masyarakat. Validasi dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan yang reflektif kepada klien/keluarga tentang kejelasan
data (Lyer, Taptich & BernocchiLosey, 1996)
Validasi harus dilakukan setelah diagnosa keperawatan disusun.
Menurut Price ada beberapa indikasi pertanyaan tentang respon yang
menentukan diagnosa keperawatan :
a. Apakah data dasar mencukupi, akurat, dan berasal dari beberapa konsep
keperawatan?
b. Apakah data yagn signifikan menunjukkan gangguan pola?
c. Apakah ada datadata subyektif dan obyektif mendukung terjadinya
gangguan pola pada klien?
d. Apakah diagnosa keperawatan yang ada berdasarkan pemahaman ilmu
keperawatan dan keahlian klinik?
e. Apakah diagnosa keperawatan yang ada dapat dicegah, dikurangi dan
diselesaikan dengan melakukan tindakan keperawatan independen?
4. Perumusan Diagnosa Keperawatan
Kategori diagnosa keperawatan menurut Carpenito (2000) adalah :
a. Aktual
menjelaskan masalah yang nyata, sesuai dengan data kilnik yang ditemukan
b. Risiko
menjelaskan masalah kesehatan yang nyata akan terjadi jika tidak dilakukan
intervensi(Keliat, 1990)
c. Kemungkinan
menjelaskan bahwa perlu adanya data tambahan untuk memastikan masalah
kemungkinan. Pada saat ini, masalah dan faktor pendukung belum ada tetapi
sudah ada faktor yang dapat menimbulkan masalah(Keliat, 1990)

Titik Anggraeni : KDK

4
d. Diagnosa keperawatan wellness
Merupakan keputusan klinik tentang individu, keluarga, masyarakat dalam
keadaan transisi dari tingkat kesejahteraan tertentu ke tingkat yanglebih
tinggi.
e. Diagnosa keperawatan sindroma

Unsur Penulisan Diagnosa Keperawatan


a. Problem/masalah/P
Tujuan penulisan pernyataan masalah
kesehatan atau masalah kesehatan klien
Pada bagian ini, diagnosa keperawatan
sehat tentang klien dan memberikan
keperawatan

adalah untuk menjelaskan status


secara jelas dan sesingkat mungkin.
mengidentifikasikan apa yagn tidak
pedoman terhadap tujuan asuhan

b. Etiologi/E
Etiologi/penyebab adalah faktor klinik dan personal yang dapat merubah status
kesehatan atau mempengaruhi perkembangan masalah. Karena hal tersebut,
etiologi merupakan pedoman atau sasaran langsung dari intervensi
keperawatan.
Penulisan etiologi dari diagnosa keperawatan meliputi unsur PSMM :
P = Patofisiologi dari penyakit.
Patofisiologi adalah semua proses penyakit, akut atau kronis yang dapat
menyebabkan atau mendukung masalah, misalnya : Ketidakmampuan
melakukan aktifitas seharihari berhubungan trauma servikal.
S = Situasional(keadaan lingkungan : personal, environment)
Misalnya : kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya penjelasan
dari petugas kesehatan.
M = Medication(pengobatan yang diberikan)
Keterbatasan institusi/rumah sakit : ketidaksanggupan memberikan
perawatan dan tidak ada kerahasiaan.
M = Maturasi(tingkat kematangan/kedewasaan klien)
Remaja : ketergantungan dalam kelompok, independen dari orang tua.
Dewasa muda : menikah, hamil, orang tua.
Lansia : kurangnya sensori, motor, kehilangan(pekerjaan, uang dll)
c. Symptom and sign(tanda dan gejala)/S
Symptom/tanda adalah bukti atau manifestasi masalah kesehatan yang obyektif
dan dapat diamati
Gejala adalah perubahan pada tubuh atau fungsinya yang dirasakan secara
subyektif yang menunjukkan penyakit.

Titik Anggraeni : KDK

5
FORMULASI DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Aktual.
Harus ada PES.
Symptom/tanda harus memenuhi kriteria mayor (80100%) dan sebagian
kriteria minor dari pedoman diagnosa NANDA..
2. RIsiko : PE
3. Kemungkinan.
Adanya unsur respon(problem) dan faktor yang mungkin dapat menimbulkan
masalah, tetapi masalah belum ada.
Misalnya : kemungkinan gangguan body image berhubungan dengan rencana
amputasi.
PERBEDAAN DIAGNOSA KEPERAWATAN DENGAN DIAGNOSA MEDIS
NO
1

2
3
4

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berfokus pada respon klien
terhadap penyakit atau masalah
kesehatan yang ada
Berorientasi pada pemenuhan
kebutuhan klien.
Dapat berubah sesusai dengan
perubahan respon klien
Diagnosa keperawatan mengarah
pada fugnsi mandiri perawat
dalam melakukan intervensi dan
evaluasi keperawatan
Diagnosa keperawatan melengkapi
diagnosa medis.

DIAGNOSA MEDIS
Berfokus pada faktor yang bersifat
pengobatan dan penyembuhan
penyakit
Berorientasi pada keadaan
patologis.
Cenderugn tetap, mulai sakit
sampai sembuh
Mengarah pada tindakan medis yang
sebagian dapat didelegasikan pada
perawat.
Diagnosa medis melengkapi
diagnosa keperawatan

TIPS PENULISAN DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Tuliskan masalah klien/perubahan status kesehatan klien.
2. Pastiakn bahwa masalah klien diawali adanya penyebab dan keduanya
dihubungkan dengan kata berhubungan dengan(related to)
3. Definisi karakteristik, jika diikuti dengan tanda kemudian dihubungkan dengan
kataditandai dengan(as manifested by)
4. Tulis istilah yang umum digunakan.
5. Gunakan bahasa yang tidak memvonis, misalnya : takut karena sering dipukul
suami, ketidakefektifan family koping karena mertua yang melakukan
pemerkosaan terhadap menantu.
6. Pastikan bahwa pernyataan masalah menandakan apakah keadaan yang tidak
sehat dari klien atau apa yang diharapkan kilen bisa berubah.
7. hindarkan menggunakan definisi karakteristik, diagnosa medis atau sesuatu yang
tidak bisa dirubah dalam pernyataan masalah.
8. Baca ulang diagnosa keperawatan utnuk memastikan bahwa pernyataan masalah
bisa dicapai dan penyebab bisa diukur oleh perawat.

Titik Anggraeni : KDK

Anda mungkin juga menyukai