Anda di halaman 1dari 16

KONSEP MEDIS

A. Pengertian
Polip hidung ialah massa lunak yang mengandung banyak cairan di dalam
rongga hidung, berwarna putih keabu-abuan, yang terjadi akibat inflamasi mukosa.
Bentuk menyerupai buah anggur, lunak dan dapat digerakkan. Polip timbul dari
dinding lateral hidung. Polip yang diakibatkan proses inflamasi biasanya bilateral
(Schlosser & Woodworth 2009; Mangunkusumo & Wardani 2007).
B. Etiologi
1. Herediter
2. Alergi
3. Infeksi
4. Aliran udara yang bertuberbulensi
C. Manifestasi klinis
1. Sumbatan hidung
2. Nyeri kepala
3. Terasa ada massa di dalam hidung
4. Sukar membuang ingus
5. Hiposmia
6. Suara bindeng
D. Patofisiologi
Menurut teori Bernstein, inflamasi pertama terjadi di mukosa dinding lateral hidung
atau mukosa sinus sebagai akibat dari peradangan oleh alergan, polutan, atau agen
infeksius ( virus / bakteri )atau karena adanya aliran udara yang bertuberbulensi. Pada
sebagian besar kasus polip berasal dari daerah sempit di kompleks ostiometal (KOM)
di meatus media. Terjadi kerusakan atau prolaps mukosa yang ikut dengan
reepitelisasi dan pembentukkan kelenjar baru. Selama proses tersebut polip dapat
terbentuk dari mukosa karena proses inflamasi dari sel epitel, sel endotel pembuluh
darah dan fibroblast berpengruh pada integritas bioelektrik natrium channel pada
mukosa hidung. Hal ini menyebabkan meningkatx absorpsi natrium sehingga terjadi
retensi air dan pembentukkan polip. Pada teori kerusakkan epitel menjelaskan bahwa
rusaknya epitel pada mukosa hidung disebabkan karena dalam keadaan sakit (alergi
dan infeksi) terjadi peningkatan turgor jaringan. Kerusakan tersebut menyebabkan
prolaps lamina propia mukosa sehigga terjadi pembentukkan polip yang dapat
bertambah ukuannya karena efek grativitas atau obstrukksi vena yang disebabkan
polip. Dari penelitian di temukan 37% pasien fibrosis kistik menderita polip hidung.

Fibrosis kistik adalah penyakit herediter autosomal resesif yang disebabkan karena
adanya kerusakan pada gen cystic fibrosis transmembrane regulator (CFTR)
dikromosom 7. Gen ini mengatur chlorida channel pada sel epitel pada berbagai
organ, termaksud saluran nafas. Kerusakan pada gen ini menyebabkan terganggunya
pembersihan sekret dan dihasilkannya sekret kental yang dapat menybabkan obstruksi
dan merupakan predisposisi infeksi pada paru-paru dan sinus paranasal.
E. Pemeriksaam penunjang
1. CT scan
diindikasikan pada kasus polip yang gagal terapi medikamentosa, ada komplikasi
sinusitis dan rencana tindakan bedah terutama bedah sinus endoskopi fungsional
(Mangunkusumo dan Wardani 2007).
2. Meriksaan MRI
Diperlukan pemeriksaan MRI pada pasien apabila dicurigai telah menjadi
perluasan intracranial atau peluasan polip hidug bernigna.
3. Pemeriksaan biopsi
Pemeriksaan ini diindikasikan jika ada massa unilateral pada pasien usia lanjut
jika menampakkan makroskopis menyerupai keganasan atau bila pada foto
roentgen terdapat gambaran erosi tulang.
F. Komplikasi
Satu buah polip jarang menyebabkan komplikasi tapi dalam ukuran besar atau dalam
jumlah banyak (polyposis) dapat mengarah pada akut atau infeksi sinusitis kronis,
mengorok dan bahkan sleep apnea. Kondisi serius nafas dimana akan berhenti dan
bernafas

G. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan polip hidung dengan medikamentosa, operasi atau kombinasi.
Berdasarkan guideline PERHATI-KL, stadium 1 (menurut Mackay and Lund) dapat
diterapi dengan medikamentosa (polipektomi medikamentosa), untuk stadium 2 dapat
diterapi medikamentosa atau operasi dan stadium 3 dianjurkan untuk dioperasi
(Aouad & Chiu 2011; PERHATI-KL 2007).

Konsep keperawatan
A. Pengkajian
a. Aktivitas / istirahat
Gejala
: kelelahan, kelemahan, atau malaise umum
Tanda
:penurunan kekuatan
b. Sirkulasi
Gejala
: lelah, pucat, atau tidak ada tanda sama sekali
Tanda
: takikardia, disritmia, pucat, diaforesis, keringat malam
c. Integritas ego
Gejala
: biaya rumah sakit, pengobatan
Tanda
: berbagai perilaku misalnya marah, menarik diri, pasif
d. Makanan / cairan
Gejala
: anoreksia, kehilangan nafsu makan, adaya penurunan berat badan

e.
f.
g.
h.

Tanda
:Nyeri / kenyamanan
Gejala
: nyeri tekan nyeri pada daerah hidung
Tanda
: fokus pada diri sendiri, perilaku berhati-hati
Pola persepsi dan konsep diri
Klien sering pilek terus menerus dan berbau menyebabkan konsep diri menuru.
Pola sensorik
Daya penciuman klien terganggu karena hidung buntu akibat pilek terus menerus.
Pemeriksaan fisik
1. Status kesehatan umum : keadaan umum, tanda vital, dan kesadaran
2. Pemeriksaan fisik data fokus hidung : rinuskopi (mukosa merah dan bengkak).

Infeksi, alergi , rhinitis


alergi aliran udara yang
tuberbulensi

Kerusakan sinus
paranalis

Perubahan mukosa
hidung

Pembentukan kelenjar
baru atau ada massa

Vasodilatasi
submukosa

Edema mukosa

POLIP
Penumpukan sekret
sinus paranalis

Hidung tersumbat
Hiposmia
Dx.
Gangguan
persepsi
sesori :

Sumbatan
hidung yang
menetap
Suara
sengau

Akumulasi
sekret
Dx Ketidak
efektifan
bersihan jalan
nafas

Nafsu makan
berkurang

Nyeri hidung
dan kepala

Dx. Nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh

Dx. Nyeri
akut

Iritasi hidung
Inflam
asi
Kerusakan
jaringan
Tempat masuk
kuman
Dx Resiko
infeksi

Adanya mukosa /
pelebaran batang
hidung
Dx Gangguan citra
tubuh

Diagnosa keperawatan
1. Nyeri
2. Gannguan persepsi sensori (penciuman)
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
4. Resiko infeksi
5. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
6. Gangguan citra tubuh
N
o.
1.

Diagnosa keperawatan
Nyeri Akut
Domain 12 kenyamanan
Kelas 1 kenyamanan fisik
(00132)
Definisi :
Pengalaman sensori yang
tidak menyenangkan yang
muncul

akibat

Tujuan dan criteria hasil

NOC
NIC
Tujuan :
Obser
Setelah dilakukan tindakan ...x 24
Ka
rasa nyeri pasien berkurang
Kriteria hasil :
Mampu mengontrol

rupa

(internasional
for

the

study

association
of

dari

pain),

intensitas

mampu menggunakan tehnik

ke
Ob
Ra

untuk

bantuan)
Melaporkan

bahwa

berkurang

nyeri
Mampu

nyeri
dengan

menggunakan

awitan yang tiba-tiba atau


lambat

pe

mengurangi nyeri , mencari

kerusakan

sedemikian

nyeri,

penyebab

nonfarmakologi

potensial atau digambarkan


hal

(s
Ra

(tahu

kerusakan

jaringan yang aktual atau


dalam

nyeri

un

ke
Ra

menejement

mengenali

nyeri

be
Ob

m
Ko

ringan hingga berat dengan

(skala, intensitas, frekuensi

akhir yang dapt di anstipasi

dan tanda nyeri )

su

atau

diprediksi

berlangsung
atau

di

atau

diantisipasi
prediksi

dan

berlangsung < 6 bln.


Batasan karakteristik :
Perubahan
selera

makan
Perubahan

pernafasan
Mengekspresikan
perilaku

frekuensi

(gelisa,

da
Ra

da

m
Mand
Be

po
Ra

se

ab

merengek, menngis)
Gangguan tidur

de
Ba

un

m
Ra

ra

be

m
Aj

fa
Ra

m
Kolab
Be

m
Ra

kl
Ke

an
Ra

ra

ke
HE :
Ka

un
Ra

m
2.

Gannguan
sensori
Domain

da
persepsi Tujuan :
Obser
Setelah dilakukan tindakan ...x 24

persepsi

atau

kognisi
Kelas 3 sensasi/pesepsi

perubahan

pada

pola

stimulus

akan berjurang.
Criteria hasil :
Menunjukan status

(00122)

neurologis : fungsi motorik

Defines : perubahan pada

sensorik / cranial

jumlah atau pola stimulus

Menunjukan orientasi

kognisi
Memperlihatkan pengaturan

pikiran yang logis


Pertimbangkan hasil lain

yang diterima, yang disertai


respon

terhadap

stimulus

tersebut yang dihilangkan,


dilebihkan,

disimpangkan,

atau dirusakan.
Batasan karakteristik :

Perubahan

perilaku
Perubahan ketajaman

sensori
Perubahan

pola

(penglihatan, pendengaran,
kinestetik, pengecapan,

Mand

peraba, dan penciuman)

respon

yang

untuk defisi tertentu

biasanya

Kolab

terhadap stimulus
Hambatan
komunikasi

Factor

yang

berhubungan

Perubahan

resepsi,

transmisi dan / atau

3.

integrasi sensori
Ketidakseimbangan

biokimia
Ketidakseimbangan

elektrolit
Stimulus

yang berlebihan
Ketidakcukupan

lingkungan

stimulus lingkunga
Stress psikologis
Ketidakseimbangan
Nutrisi

HE

Kurang

Tujuan :

dari Setelah

Obser
dilakukan

kebutuhan tubuh Domain keperawatan


2 Nutrisi
Kelas 1 Makan
(00002)

diharapkan

tindakan

x24

jam

kebutuhan

nutrisi

sesuai dengan keebutuhan tubuh

m
Ra

Definisi : Asupan nutrisi dapat terpenuhi.


tidak

cukup

memenuhi

lin

untuk Kriteria Hasil :


kebutuhan

metabolik.
Batasan Karakteristik :
Menolak makan
Kekurangan makanan
Kurang minat pada
makanan
Faktor yang

Klien dapat memperlihatkan

status gizi
Mempertahankan

badan
Mempertahankan masa
tubuh dan berat badan
dalam batas normal

pe
Ra

berat

nu

da

Mand

berhubungan :
Faktor biologis
Faktor ekonami
Ketidakmampuan
untuk

mengabsorpsi

be
M

Ti
Ra

tu

an
M

nutrient
Ketdakmampuan

kl
Ra

untuk

na
Su
Ra

mencerna

makanan
Ketidakmampuan

menelan makanan
Faktor psikologis

em

Kolab

Di

ke

m
Ra

ke
Ko

un

ka

di
Ra

nu
HE :

Aj

Ra

kl
An

te
Ra

te
Be

ke

ke

ba

m
Ra

ta
4.

pa
interaksi Tujuan :
Obser
Setelah
dilakukan
tindakan
Ka
sosial Domain 7 hubungan
keperawatan
x24
jam
an
peran
diharapkan
bisa
berinteraksi
la
Kelas 3 performa peran
Ra
dengan sosial.
(00052)
Criteria hasil :
be
Definisi : kurang atau
Menunjukan perilaku yang
la
kelebihan kuantitas, atau
dapat meningkatkan atau Mand
Bu
tidakefektif
kualitas
memperbaiki interaksi sosial.
Ra
Mendapatkan
atau
pertukaran sosialnya.
m
meningkatkan keterampilan
Batasan karakteristik :
Kolab
interaksi
sosial
(missal,
Ru
Disfungsi
interaksi
Hambatan

dengan orang lain.


Perubahan
dalam
berinteraksi

kedekatan, kerja sama, dan

un

saling memahami)

(missal,

gaya, pola)
Ketidaknyamanan dalam

gu

situasi sosial.
Ketidakpuasan

dengan

de
Ra

hubungan sosial (berbagi

un

cerita)

or

Factor yang berhubungan

HE

In

Kendala lingkungan
Kendala komunikasi
Ketiadaan orang terdekat

su

ak

te

so
Ra

be
5.

Resiko infeksi
Domain 11

Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan

keamanan/perlindungan
Kelas 1 infeksi
(00004)
Definisi : mengalami

keperawatan x24 jam

peningkatan resiko
terserang organism
patogenik.
Factor-faktor resiko :
Malnutrisi
Gangguan citra tubuh
Kurang pengetahuan
mengenai penyakit

diharapkan tidak ada lagi resiko


infeksi.
Criteria hasil :
Klien bebas dari tanda dan

gejala infeksi
Menunjukan kemampuan
untuk mencegah timbulnya

Obser
M
Ra

ke
Mand
Be

di
Ra

da
In

infeksi
Menunjukan perilaku hidup

re
Ra

sehat

dan system

te
Be

perawatan kesehatan

ya
Ra

en

pe
Kolab
Ko

un
Ra

in
HE
Be

m
Ra
6.

Ketidakefektifan

Tujuan :

bersihan Jalan Napas

Setelah dilakukan tindakan

pe
Obser

keperawatan x24 jam


Domain

11

Keamanan

Perlindungan
Kelas 2 Cidera Fisik

diharapkan jalan nafas bersih dan


tidak susah bernafas.
Kriteria hasil :

(00031)

Mand

Menunjukan jalan nafas yang

Definisi : Ketidak mampuan

paten

untuk membersihkan sekres

tercekik, irama nafas,

i atau obstruksi dari saluran

frekuensi pernafasan dalam

perrnafasan

rentang normal, tidak ada

untuk mempertahankan

suara nafas abnormal)


Mampu mengidentifikasikan

kebersihan jalan nafas


Batasan karakteristik:
Suara nafas tambahan
Perubahan
frekwensi

(klien

tidak

merasa

Kolab

dan mencegah faktor yang


dapat

menghambat

jalan

nafas

nafas
Perubahan irama nafas
Tidak ada batuk
Faktor faktor yang

HE

berhubungan :

Obstruksi jalan nafas


- Spasme jalan nafas
- Meteri asing dalam

7.

jalan nafas
Mokus dalam jumlah

berlebihan
Fisiologi
- infeksi

Gangguan citra tubuh


Domain 6 persepsi-diri
Kelas 3 citra tubuh
(00118)
Definisi : konfusi dalam
gambaran mental tentang

Tujuan : Setelah dilakukan


tindakan keperawatan x24 jam

Obser
ka

diharapkan tubuh (hidung) klien

no

akan berkurang pelebarannya.


Criteria hasil :

te
ra

diri-fisik individu.
Batasan karakteristik :
Perilaku memantau

tubuh (hidung)
Respon nonverbal
terhadap perubahan
actual pada tubuh

body image positif


mendeskripsikan secara
factual perubahan fungsi

tubuh
mempertahankan interaksi
sosial

re

tu
Mand
do

pe
ra

(mis; penampilan,

kl

struktur, fungsi)
Respon nonverbal

tu
Kolab
ko

terhadap persepsi
perubahan pada

da
Ra

tubuh (mis;

in

penampilan, struktur,
fungsi)
Objektif

HE
je

pe

Perubahan dalam

pr
ra

keterlibatan sosial
Secara sengaja

ta

menyembunyikan
bagian tubuh
Subjektif

Ketakutan terhadap

reaksi orang lain


fokus pada perubahan
perubahan gaya hidup

factor yang berhubungan


:

biofisik

di

Materi umum
NO
1

Kode diagnosa
00132

Hari/tanggal
Rabu
2/maret/ 2016

jam
02:45 Pm

implementasi
-

S :

berkur

menej
O :

(skala,

00002

Rabu
2/maret/2016

03 : 00 Pm

tanda
A: P:S : M
tubuh

norma

O : M
tubuh

norma
A:3

00052

Rabu
2/maret/2016

03 : 02

P:S : m
dapat

memp
O

mnein

interks

dan sa
A: P:4

00004

00122

Rabu
2/maret/2016

Rabu

03 : 04

S : M

sehat
O : k

03 :05

gejala
A:
P:
S : m

2/maret/2016

pikiran
O

neurol

00118

Rabu
2/maret/2016

03 : 06 Pm

sensor
A:
P:
S :

factua
O :
sosial
A:
P:

Anda mungkin juga menyukai