Anda di halaman 1dari 5

Anemia

Anemia atau kurang darah adalah kondisi di mana jumlah sel darah merah atau
hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah
normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang berperan dalam
mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.

Akibat dari anemia adalah transportasi sel darah merah akan terganggu dan jaringan
tubuh si penderita anemia akan mengalami kekuranga oksigen guna mengahasilkan
energi. Maka tidak mengeherankan jika gejala anemia ditunjukan dengan merasa
cepat lelah, pucat, gelisah, dan terkadang sesak. Serta ditandai dengan warna pucat
di beberapa bagian tubuh seperti lidah dan kelopak mata.
Penyebab umum dari anemia antara lain; kekurangan zat besi, pendarahan usus,
pendarahan, genetik, kekurangan vitamin B12, kekuarangan asam folat,
gangangguan sunsum tulang.

Gejala Anemia (Kurang Darah)


Berikut adalah beberapa tanda yang menunjukkan bahwa Anda mengalami anemia,
seperti dilansir Boldsky.
1. Kelopak Mata Pucat
Sangat mudah untuk mendeteksi anemia dengan melihat mata. Ketika Anda
meregangkan kelopak mata dan memperhatikan bagian bawah mata. Anda akan
melihat bahwa bagian dalam kelopak mata berwarna pucat.
2. Sering Kelelahan
Jika Anda merasa lelah sepanjang waktu selama satu bulan atau lebih, bisa jadi Anda
memiliki jumlah sel darah merah yang rendah. Pasokan energi tubuh sangat
bergantung pada oksidasi dan sel darah merah Semakin rendah sel darah merah,
tingkat oksidasi dalam tubuh ikut berkurang.
3. Sering Mual
Mereka yang menderita anemia seringkali mengalami gejala morning sickness atau
mual segera setelah mereka bangun dari tempat tidur.

4. Sakit kepala
Orang yang mengalami anemia sering mengeluh sakit kepala secara terus-menerus.
Kekurangan darah merah membuat otak kekurangan oksigen. Hal ini sering
menyebabkan sakit kepala.
5. Ujung Jari Pucat
Ketika Anda menekan ujung jari, daerah itu akan berubah jadi merah. Tetapi, jika
Anda mengalami anemia, ujung jari Anda akan menjadi putih atau pucat.
6. Sesak napas
Jumlah darah yang rendah menurunkan tingkat oksigen dalam tubuh. Hal ini
membuat penderita anemia sering merasa sesak napas atau sering terengah-engah
ketika melakukan aktivitas sehari-hari seperti berjalan.
7. Denyut Jantung Tidak Teratur
Palpitasi adalah istilah medis untuk denyut jantung tidak teratur, terlalu kuat atau
memiliki kecepatan abnormal. Ketika tubuh mengalami kekurangan oksigen, denyut
jantung meningkat. Hal ini menyebabkan jantung berdebar tidak teratur dan cepat.
8. Wajah Pucat
Jika Anda mengalami anemia, wajah Anda akan terlihat pucat. Kulit juga akan
menjadi putih kekuningan.
9. Rambut rontok
Rambut rontok bisa menjadi gejala anemia. Ketika kulit kepala tidak mendapatkan
makanan yang cukup dari tubuh, Anda akan mengalami penipisan rambut dengan
cepat.
10. Menurunnya Kekebalan Tubuh
Ketika tubuh Anda memiliki energi yang sangat sedikit, kekebalan atau kemampuan
tubuh untuk melawan penyakit ikut menurun. Anda akan mudah jatuh sakit atau
kelelahan.

Penyebab & Faktor Risiko


Darah terdiri dari plasma dan sel. Ada tiga jenis sel darah:

1. Sel darah putih (leukosit). Sel darah ini berguna untuk melawan infeksi.
2. Platelets / keping darah. Sel darah ini membantu membekukan darah saat
terluka.
3. Sel darah putih (eritrosit). Sel darah merah ini membawa oksigen dari paruparu melalui aliran darah menuju otak dan organ serta jaringan lain.

Tubuh memerlukan suplai oksigen untuk berfungsi. Sel darah merah mengandung
hemoglobin yang merupakan protein yang kayak dengan zat besi yang
memberikannya warna merah.
Banyak sel darah diproduksi oleh sumsum tulang belakang. Untuk dapat
memproduksi sel darah merah dan hemoglobin, tubuh anda membutuhkan zat besi,
mineral, protein dan vitamin lainnya dari makanan yang anda makan.

Jenis-Jenis Anemia (Kurang Darah)


Anemia terjadi ketika tubuh memproduksi terlalu sedikit sel darah merah, kehilangan
terlalu banyak sel darah merah atau mematikan sel darah merah lebih banyak
daripada menggantinya. Beberapa jenis anemia dan penyebabnya adalah:
Iron deficiency anemia
Penyebab anemia jenis ini adalah kekurangan zat besi di tubuh. Sumsum tulang
membutuhkan zat besi untuk membuat hemoglobin. Tanpa zat besi yang cukup,
tubuh tidak akan memproduksi cukup hemoglobin untuk sel darah merah.
Vitamin deficiency anemia
Sebagai tambahan dari zat besi, tubuh juga membutuhkan folat dan vitamin B-12
untuk menghasilkan cukup sel darah merah. Asupan makanan yang rendah zat
tersebut dan nutrisi penting lain dapat menyebabkan penurunan produksi sel darah
merah. Sebagai tambahan, beberapa orang tidak dapat dengan efektif menyerap
vitamin B-12.
Anemia of chronic disease
Penyakit kronis tertentu, contohnya kanker dan HIV/AIDS. Dapat mempengaruhi
produksi sel darah merah, menghasilkan anemia kronis.Gagal ginjal juga dapat
menyebabkan anemia.
Aplastic anemia
Jenis ini sangat jarang terjadi dan merupakan kondisi yang mengancam jiwa. Ini
disebabkan oleh berkurangnya kemampuan sumsum tulang belakang untuk
menghasilkan ketiga jenis sel darah. Penyebabnya tidak diketahui.
Anemias associated with bone marrow disease
Kondisi seperti leukemia dan myelodysplasia dapat menyebabkan anemia yang
menyebabkan produksi darah di sumsum tulang belakang berkurang.
Hemolytic anemias
Ini terjadi ketika sel darah merah hancur lebih cepat dan sumsum tulang belakang
tidak mampu mengimbanginya dengan menghasilkan sel darah merah pengganti.
Penyakit tertentu seperti gangguan pada darah dapat menjadi penyebab. Serta
gangguan autoimun tubuh dapat menyebabkan tubuh menghasilkan antibodi
terhadap sel darah merah sehingga menghancurkan sel darah merah.
Sickle cell anemia
Jenis anemia ini disebabkan oleh kecacatan bentuk hemoglobin yang membuat sel
darah merah terbentuk seperti sabit. Sel darah merah ini mati secara prematur dan
menyebabkan kondisi kronis kurangnya sel darah merah.
Anemia lain
Anemia jenis ini berbeda dari yang lain, antara lain thalassemia dan anemia yang

disebabkan oleh kecacatan hemoglobin.

Faktor risiko terkena anemia


Beberapa faktor yang mungkin meningkatkan peluang terjadinya anemia antara lain:

Rendahnya asupan gizi pada makanan.

Gangguan kesehatan usus kecil atau operasi yang berkenaan dengan usus
kecil.

Menstruasi.

Kehamilan.

Kondisi kronis seperti kanker, gagal ginjal atau kegagalan hati.

Faktor keturunan.

Infeksi tertentu seperti gangguan pada darah dan autoimun, terkena racun kimia,
dan menggunakan beberapa obat yang berpengaruh pada produksi sel darah merah
dan menyebabkan anemia.
Risiko lain adalah diabetes, alkohol dan orang yang menjadi vegetarian ketat dan
kurang asupan zat besi atau vitamin B-12 pada makanannya.

Pencegahan Penyakit Anemia


Banyak jenis anemia tidak dapat dicegah. Tapi anda dapat membantu menghindari
iron deficiency anemia dan vitamin deficiency anemias dengan makanan sehat yang
mengandung:
1. Zat besi
Dapat ditemukan pada daging. Jenis lain adalah kacang, sayuran berwana hijau
gelap, buah yang dikeringkan, dan lain-lain.
2. Folat
Dapat ditemukan pada jeruk, pisang, sayuran berwarna hijau gelap, kacangkavangan, sereal dan pasta.
3. Vitamin B-12

Vitamin ini banyak terdapat pada daging dan susu.


4. Vitamin C
Vitamin C membantu penyerapan zat besi. Makanan yang mengandung vitamin
C antara lain jeruk, melon dan buah beri.
Makanan yang mengandung zat besi penting untuk mereka yang membutuhkan zat
besi tinggi seperti pada anak-anak, wanita menstruasi dan wanita hamil. Zat besi
yang cukup juga penting untuk bayi, vegetarian dan atlet.
Sumber : http://gejalapenyakitmu.blogspot.com/2013/05/gejala-anemia-penyebabfaktor-risiko.html

Anda mungkin juga menyukai