Anda di halaman 1dari 4

Judul       : Ketua Osis VS Ketua Kelas

Tema       : Drama Persahabatan


Alur         : Pendek
Pemeran : 5 orang

Penokohan :

 Rizky
 Reynal
 Rizna
 Alea
 Vianka

Pada suatu pagi hari, terdapat 2 siswa yang sedang berlari tergesa-
gesa  menuju kelasnya, mereka berdua terlambat datang ke sekolah karena bermain
terlebih dahulu sebelum berangkat ke sekolah, akhirnya mereka menerobos gerbang
belakang sekolah, dikarenakan gerbang depan sekolah sudah ditutup oleh satpam.

Riski : “Woyy Rei buruan, keburu ketahuan guru ini!”

Reihan : “Iya sih sabar dong.”

Akhirnya mereka sampai di depan pintu kelasnya, namun ada seorang siswi
yang mencegat mereka di depan kelas, siswi itu merupakan ketua kelas.

Aliya : “Mau kemana kalian?”

Riski : “Mau masuk lah, mau ngapain lagi emang?”

Aliya : “Ini untuk kesekian kalinya kamu terlambat masuk kelas, kamu itu
harusnya sadar, kamu itu ketua OSIS, seharusnya kamu itu kasih contoh yang
baik untuk seluruh siswa yang ada di sekolah ini.”

Reihan : “Alah berisik.”

Riris : “Udah kali, suruh masuk aja susah amat.”

Riski pun tidak menanggapi ucapan Aliya tadi, ia langsung saja masuk ke dalam
kelas bersama Reihan sambil menabrak sedikit pundak Aliya.

Vella : “Eh lu jadi cowok jangan kasar sama cewek dong.”

Hal itu tidak ditanggapi lagi oleh Riski, ia bersama Reihan langsung menuju
tempat duduknya. Vella sang wakil ketua OSIS mengingatkan kepada teman-teman
sekelasnya yang merupakan anggota OSIS untuk melaksanakan rapat OSIS.

Vianka : “Jangan lupa ya, untuk anggota OSIS yang ada di kelas ini, nanti pulang
sekolah kita ada rapat OSIS di ruang OSIS, oh iya, satu lagi, buat ketua
OSIS baru, wajib datang rapat hari ini.
Riski : “Emang harus banget ya?”

Vella : “Iya lah harus, lo kan ketua OSIS baru.”

Reihan : “Lo lupa kita ada urusan hari ini setelah pulang sekolah?”

Riski : “Gua izin ga ikut rapat!”

Vella : “Lah terus?”

Aliya : “Katanya ketua OSIS, masa ikut rapat aja gak mau.

Riris : “Sewot banget sih lo Liya dari tadi.”

Reihan : “Tau tuh, yang ketua OSIS siapa yang sewot siapa.”

Aliya hanya diam. Ia malas untuk berdebat dengan Reihan dan Riris. Dan hari itu
Riski tidak mengikuti rapat OSIS pertamanya.

Keesokan harinya…

Vella dan Aliya terkejut melihat Riski datang lebih awal dari biasanya.

Aliya : “Tumben lo dateng cepet Ki.”

Riski : “Gua dateng cepet salah, gua telat salah, mau lo apasih?.”

Aliya : “Ya tumben aja sih lo dateng lebih awal.”

Vella : “Udah lah Liya biarin aja, malah bagus kalau dia datang lebih awal, udah
ada kemajuan berarti.”

Tidak lama dari itu Riris pun datang.

Riris : “Eh Ki jadi gak hari ini?”

Riski : “Jadi, tenang aja.”

Vella : “Eh, ada rencana apa ini?”

Riris : “Engga, bukan apa-apa.”

Aliya : “Pasti ada apa-apanya ini.”

Riski : “Dah lah Ris, kita langsung kesana aja, Reihan udah nunggu.”

Riris : “Oh yaudah ayo kita ke sana.”

Akhirnya Riski dan Riris pun pergi ke tempat yang sudah disediakan Reihan.

Reihan : “Lama amat sih kalian, jadi gak ini rencana kita?”
Riski : “Ya jadi lah masa gak jadi.”

Riris : “Udah tenang aja gua yang ngatur semuanya.”

Riski : “Ya intinya Aliya ini harus turun jabatan dari ketua kelas.”

Reihan : “Kapan kita mau lakuin ini?”

Riris : “Istirahat nanti.”

Riski : “Oke, lakuin sesuai tugas masing-masing.”

Akhirnya bel masuk kelas pun berbunyi, mereka pun langsung menuju ke
kelasnya, mereka pun belajar seperti biasa sampai bel istirahat pun berbunyi.

Vella : “Liya, ke kantin yuk.”

Aliya : “Lo sama yang lain dulu, gua lagi ngerjain tugas.”

Vella : “Oh, ya udah gua duluan ya.”

Vella pun pergi ke kantin bersama teman yang lain.

Aliya : “Duh, gua lupa ada janji sama wali kelas di ruang guru, gua harus
kesana sekarang juga.”

Aliya pun menuju ruang guru sendirian, Riris pun melakukan aksi gila nya
tersebut, serta didukung oleh Reihan dan Riski, bel masuk kelas pun berbunyi, semua
murid masuk ke kelasya masing-masing`

Vella : “Duh, gua belum bayar SPP nih, gua harus bayar sekarang, eh duit gua
mana ya?”

Aliya : “Kenapa Vell?”

Vella : “Duit SPP gua ilang Liya.”

Reihan : “Ada yang maling kali.”

Riski : “Coba cek masing-masing tas di kelas ini, bisa jadi teman sebangku lo
sendiri yang ngambil.”

Aliya : “Kok lo nuduh-nuduh gua sih yag ngambil, cek aja tas gua kalo gak
percaya.”

Vella pun mengecek tas Aliya, dan ternyata…

Vella : “Lah ini kan duit SPP gua Liya.”

Aliya : “Hah? Sumpah gua gak tau apa-apa dari tadi gua di ruang guru.”
Riris : “Jelas-jelas duitnya ada di tas lo masih mau ngelak lagi?”

Aliya : “Tapi gua benar-benar gak ngelakuin itu Vell, kalo gak percaya coba cek
cctv.”

Reihan, Riris, dan Riski pun panik, akhirnya cctv pun dicek, dan ternyata yang
melakukan itu adalah Riris, akhirnya Riris minta maaf kepada Vella dan Aliya.

Riris : “Vell, Liya gua minta maaf sama kalian, gua ngelakuin ini karena gua
disuruh sama Riski, biar lo turun jabatan dari ketua kelas.”

Riski : “Lah, kok elu nyalahin gua sih?”

Reihan : “Udah lah Ki, Ris, kita jujur aja kita emang ngelakuin itu.”

Akhirnya Reihan dan Riski pun meminta maaf kepada Vella dan Aliya.

Reihan : “Vell, Liya, gua minta maaf sama kalian.”

Riski : “Gua juga.”

Aliya : “Gua maafin kalian, tapi gua ga terima sih dituduh kayak gini, kalau
emang dari awal lo gak suka gua jadi ketua kelas, harusnya lo bilang tanpa lo
harus nuduh-nuduh gua tukang maling.”

Vella : “Iya gua maafin kalian bertiga, Rei, Ris, Ki.”

Riski : “Ya udah makasih udah maafin gua, Riris dan Reihan, gua juga bakal
berusaha jadi ketua OSIS yang lebih baik lagi dan gak bakal ngulangin
kesalahan-kesalahan gua lagi.”

Sejak hari itu, mereka pun bersahabat dengan baik, serta ketua OSIS dan ketua
kelas tidak pernah berdebat lagi.

Anda mungkin juga menyukai