Anda di halaman 1dari 50

Evaluasi proyek kelistrikan

Tren global menuju kearah liberalisasi dan


privatisasi suplai kelistrikan
Terjadi karena kesadaran lingkungan akan
menurunnya kualitas lingkungan
Diperlukan perhitungan dan review proyek
ini oleh kalangan industri supaya lebih
kompetitif
Evaluasi keuangan dan ekonomi proyek
dilakukan oleh team teknis, ekonomi dan
keuangan

Evaluasi proyek
Untuk proyek besar harus juga
memperhitungkan lingkungan
Proyek kelistrikan adalah padat
modal dan teknis daripada proyek
industri pada umumnya
Tidak mudah memasukkan unsur
ekonomi, akuntan dan analisa
keuangan dalam proyek kelistrikan
begitu saja

Lebih mudah untuk mengajari ahli


.
teknik dengan pengetahuan
keuangan
Buku ini ditulis sebagai pedoman ahli
teknik untuk membantu evaluasi
proyek.
Penyederhanaan teknik untuk
ekonomi dan keuangan proyek
supaya lebih mudah dipahami
Mengajari konsep keuangan dan
ekonomi dan kriteria yang dipakai
untuk mengatur investasi pada

Bab 1
Perencanaan kelistrikan dunia, investasi
dan project :
Listrik dikenal sebagai energy yang
serbaguna, bersih, mudah
ditransformasikan kedalam bentuk energi
lain
Pertumbuhan pemakaian sangat tinggi
saat ini mencapai 1,5 kali energi lain.
Th 2013 mencapai 41% energi yang
terpakai.

Kemajuan teknologi listrik


Teknologi pendukung berkembang pesat
Memperluas pemakaian dan menggantikan
energi lain
Sektor transport dg mobil listrik sdg
berkembang s/d pertengahan abad 21
Menjadi penentu kehidupan manusia
selanjutnya
Investasi pada ESI semakin meningkat,
standby, redundancy, dan kualitas listrik
untuk memastikan kontinyuitas suplai

ESI
Listrik menjadi bagian penting kehidupan
modern, semua gangguan akan
mengakibatkan kerugian/ tidak nyaman
Keandalan dan sisi ekonomis menjadi utama
Penyebaran smart grids dan distributed
generation menjadikan konsumen
mengutamakan suplai
Investasi dan optimisasi ESI memerlukan
pengetahuan pasar, prediksi masa depan
dan pendekatan IRP

Integrated Resource
Planning
Keberagaman sumber energi akan memenuhi
penyediaan listrik dimasa depan.
Pemilihan sumber daya (termasuk
pengoperasian dan investasi) akan
dibandingkan dengan perhitungan dan listrik
dianggap sebagai subsektor dari sektor energi.
Selanjutnya bersama dengan sektor yang lain
(pertanian, kesehatan, pendidikan dan
transportasi) akan menggerakkan ekonomi
nasional

IRP
Namun sektor energi dan listrik akan
mempengaruhi hampir seluruh sektor yang
lain dan sifatnya lebih dominan.
Energi merupakan modal terbesar yang
memerlukan biaya banyak, terutama bagi
daerah yang kurang sumber daya beragam
Penanaman modal rata rata mencapai 9% dari
total gross capital formation 20 th terakhir
Oleh karenanya mengakibatkan dampak
lingkungan yang cukup besar.

Investasi kelistrikan
ditentukan
.
kebutuhan, sosial dan demografi,
tetapi perkembangannya
memerlukan biaya yang tinggi dan
ketersediaan energi yang lain
Penentuan lokasi pembangkit
disesuaikan dengan kebutuhan dan
sarana pendukung lain
Semua faktor tertera dalam
integrated electricity planning sesuai
urutannya.
IRP harus mempertimbangkan

1.3 Perubahan skenario industri


listrik
ESI telah banyak berubah, dari monopoli
negara menjadi bebas.
Perubahan teknologi dan tersebarnya
modal memungkinkan perubahan ini.
Krisis energi th 1970 an menggeser
pengadaan energi dari ekspansi menjadi
efisiensi dan konservasi
Mulai th 1980 terjadi perubahan
manajemen, kepemilikan dan kontrol ESI

1.3. Tiga faktor perubahan


Perubahan dari pemerintah menjadi bebas
menjadikan kompetisi, restrukturisasi, deregulasi,
liberalisasi dan privatisasi baik sektor investasi
maupun kepemilikan, hal ini mungkin terjadi
karena perubahan sektor informasi dan
komunikasi
Perubahan teknologi pembangkit dan pengenalan
Renewable Portfolio Standard dan smart grid.
Pertumbuhan kesadaran lingkungan untuk
efisiensi, konservasi dan bahan bakar yang lebih
bersih

1.3.1. Tren reformasi industri


kelistrikan
Tujuan reformasi adalah efisiensi, biaya
rendah, beragam pilihan buat konsumen,
pasar modal dll.
Alat pencapai kebijakan untuk mencapai
tujuan ini salah satunya dengan kompetisi,
pengaturan dan mendorong partisipasi
swasta
Sudah banyak negara maju dan
berkembang yang berhasil merestrukturisasi
kelistrikan maupun energi yang lain.

Desain hukum, aturan dan


istitusional
Restrukturisasi dan swastanisasi perusahaan listrik
Pemisahan fungsi pengaturan dan operasi,
pengawas yang mewakili konsumen
Pemecahan sisi pembangkit, transmisi, dan
distribusi serta pemasaran.
Pengenalan kompetisi pada pembangkitan dan
penjualan, dan pengaturan aktivitas monopoli disisi
transmisi dan distribusi.
Mempromosikan partisipasi swasta pada investasi
dan managemen melalui privatisasi, konsesi dan
pemain baru

Desain hukum, aturan dan


istitusional
Pengurangan subsidi dan penyeimbangan
tarif untuk mencari harga yang sesuai
untuk mengurangi penyimpangan pasar.
Pertumbuhan partisipasi konsumen dalam
sistem mamajemen melalui pertumbuhan
pembangkit swasta dan pengenalan smart
grid
Naiknya biaya listrik karena subsidi, seperti
tarif bantuan untuk menaikkan prospek
pembangkit terbarukan

1.3.1.1.Tantangan dan tren industri


listrik
Negara OECD sudah banyak berpengalaman dalam pengaturan
energi, pertumbuhan pemakaiannya mendekati nol. Mereka hanya
perlu mengganti peralatan tua, banyak polusi, jaringan dan regulasi.
Mereka menghadapi konflik tujuan, kebutuhan yang biasa saja, dan
naiknya pengeluaran modal.
Mereka memperketat aturan dengan menggantikan pembangkit
batubara tua dengan gas dan energi terbarukan.
Banyak pembangkit yang menurunkan kapasitasnya dan mengout
sourcing kan operasinya. Sedang yang lain mengadakan merger dan
akuisisi.
Tujuannya untuk memperbaiki efisiensi dan perbaikan proses.
Smart grid sudah diterapkan, walaupun hasilnya belum tampak.
Dg smartgrid diharapkan memberi semangat konsumen untuk
mengatur kebutuhan lebih baik dengan peak shaving dan profil
beban lebih rata.

Tantangan dan tren industri


listrik

Sehubungan dengan penurunan


. listrik
ekonomi global, tarif
cenderung naik dan memerlukan
pertambahan modal.
Kesadaran lokal dan global tentang
lingkungan akan mempengaruhi
usaha pembangkitan dengan aturan
yang semakin ketat, pajak dan
pengelolaan pencemaran karbon.

1.3.1.2. Tantangan dan tren industri


listrik di negara ekonomi berkembang
Negara BRIC menghadapi masalah
yang berbeda, dimana perekonomian
sedang bertumbuh cepat.
China mencapai 8%, India 6% (2
negara ini berpenduduk total 40%
penduduk dunia).
Pertumbuhan ekonomi dan penduduk
yang cepat selalu diikuti
pertumbuhan sektor listrik, sehingga
terjadi mobilisasi dana investasi.

Tantangan BRIC
Kecepatan pertumbuhan listrik dinegara
sedang berkembang mempunyai kesempatan
potensi investasi, baik negara OECD maupun
non OECD. sehingga pemerintah akan
menggerakkan sektor swasta.
Sektor tenaga listrik adalah penyumbang
CO2 terbesar, sehingga menaikkan biaya
reduksi karbon, dengan harapan
mempercepat perkembangan energi
terbarukan.

Efisiensi rata rata pembangkitan kurang dari


30%, (sisanya 70% sbg buangan), cita cita 50%
Diperkenalkannya energi terbarukan (solar dan
angin) dengan kemapanan teknologi yang belum
mantap membuat biayanya masih terhitung
mahal
Struktur pengelolaan suplai akan berubah
dengan pengoperasian energi terbarukan dengan
smart grid nya. Perlu lebih banyak aturan.
Saat ini dari 1.3 milyar manusia masih kira kira
20 % belum mempunyai akses kelistrikan.( asia
selatan dan saharan afrika
Banyak manusia yang masih menerima subsidi
dalam kelistrikan.

1.3.2. Perhatian thd lingkungan dan


efisiensi pembangkit
Pembangkit listrik adalah proses konversi
energi yang sangat tidak efisien.
Secara global efisiensi pembangkit rata rata
35%. Vintage coal firing mencapai 25% dan
saat ini sudah mulai ditinggalkan.
Pembangkit thermal super kritis yang modern
dan besar saat ini mencapai efisiensi 43-45%.
CCGT sudah mencapai 60% lebih, bila
menggunakan CHP maka efisiensi bahan
bakar bisa mencapai 80%

Rugi sistem transmisi dan distribusi


mencapai 6-10% dinegara industri,
25% di negara berkembang.
Secara umum dari bahan bakar
sampai menjadi energi listrik,
efisiensi tertinggi mencapai 30%.
Dinegara berkembang mencapai
20% saja.
Dibawah ini tabel efisiensi beberapa
wilayah dengan perhitungan gross
generation efficiency (masih
dikurangi 1-3 %)

low eff generation


Beberapa hambatan pembangkitan adalah :
Terbatasnya tekanan dan suhu kerja karena
batasan metalurgi bahan
Penalti atas emisi sulfur dan CO2, sehingga
perlu biaya yang sangat mahal.
Karenanya pembangkitan dinegara berkembang
akan terus beroperasi dengan segala
kekurangan karena keterbatasan biaya.
Keterbatasan dari penyebaran gas alam didunia
membatasi perubahan dari CPP ke CCGT.

Aturan OECD untuk menaikkan


efisiensi
Menggunakan pembangkit super kritis dan ultra
super kritis atau IGCC high efficiency plant.
Memperkenalkan standar emisi yang tinggi,
sehingga mendorong dimusnahkannya
pembangkit yang berefisiensi rendah.
Diberikan insentif bagi yang menerapkan CHP
Seting trafo pada efisiensi tertinggi
Menerapkan smart grid untuk mengurangi losses
Mengurangi subsidi supaya publik mengurangi
pemakaian.

EROI energy return on energy


investment
Energi diperlukan untuk
menghasilkanenergi lain.
Eroi adalah rasio jumlah energi yang
diperoleh dibagi energi yang dipakai
untuk memperoleh.

energi yg diperoleh
EROI = --------------------------
energi yg diperlukan

EROI
Dari tabel terlihat bahwa bahan bakar fosil
mempunyai eroi tertinggi
Konssentrasi energi dan biaya ekstraksinya
tergolong rendah.
Biodiesel dan bioenergi memerlukan energi
yang banyak untuk memproduksinya.
Hidro juga mahal eroi nya
Tenaga angin dan panel surya sedang
biaya perolehannya.

1.3.4. capacity factor dalam


pembangkitan
Dalam mengukur skala ekonomi
pembangkit tidak hanya melihat
kapasitas terpasangnya saja, tetapi
juga dilihat capacity factor nya (kwh
dibangkitkan pertahun) dibagi
dengan kapasitas terpasang dan
dikalikan 8760 jam pertahun.

Kategori Pembangkit dari capacity


factor
Baseload : paling ekonomis biaya
operasinya (nuklir, batubara, CCGT)
Medium load : sedang ekonomisnya
(low efficient coal thermal, hidro
karena kapasitas terbatas)
Peaking plant : least capacity factor,
hanya dibebani saat beban puncak.
PLTD, PLTG.

1.3.5. pertumbuhan gas


alam
Dengan semakain banyaknya
adangan LNG yg ditemukan diseluruh
dunia, maka LNG diharapkan menjadi
bahan bakar yang lebih bersih dan
efisien, murah dan cocok dipakai
sebagai pilihan dalan pembangkitan
listrik.

LNG
Dibanding dengan bahan bakar fosil yang lain
LNG mempunyai kelebihan yaitu tidak adanya
belerang (SO2) particulate matter (PM) emisi
CO2 dan Nox separuh dari batubara.
Kekurangan LNG hanya karena
ketersediaannya yang tidak merata diseluruh
tempat di dunia.
Biaya transportasi 6x lebih mahal dari minyak
(20% traded international).
Biaya proyelnya dua kali minyak .

1.3.5.1. shale gas


Salah satu bentuk natural gas yang
tersedia hampir merata diseluruh
bumi
Diperoleh dengan penegeboran
horizontal.
Efek sampingan adalah emisi gas
methane ke alam yang lebih banyak
dari pada LNG.
Juga polusi air permukaan dan
potensi gempa karena ada

1.3.6. rehabilitating, retrofitting and


repowering pembangkit
Peraturan lingkungan dll membuat
pembangunan pembangkit baru menjadi
mahal dan rumit. Sehigga penggantian
sebagian dan rehabilitai pembangkit lama
menjadi lebih layak dilakukan.
Biaya yang terbatas juga menjadi kendala.
Repowering dilakukan dengan modifikasi
pembangkit yang ada, membuatnya lebih
moderen, menaikkan efisiensi menurunkan
biaya operasi dan menaikkan output.

Untuk mengurangi batas polusi yang


di standarkan maka dilakukan sbb :
Rebuilding, membangun kembali.
Retrofitting dengan peralatan kontrol
emisi.(tidak menaikkan efisiensi)
Repowering dengan teknologi CCGT.
Menambah HRSG komplit dengan
circulating fluidized bed (CFB) boiler
untuk menaikkan efisiensi.

repowering
Unit yg sudah rusak biasanya sulit di
perbaiki
Bila unit masih beroperasi maka
perbaikan biasanya masih feasible
Dilakukan retrofitting bila modal
memadai

CCS
Untuk memperbaiki unjuk kerja
terhadap lingkungan bisa dipasang
carbon capture and storage
CCS sangat mahal dan mengurangi
efisiensi, oki layak dipasang pada
pembangkit batubara superkritis
yang baru.

1.3.7. Pentingnya Demand Side


Management
Karena mahalnya biaya pembangunan
pembangkit baru dan terbatasnya modal, maka
banyak perusahaan listrik menerapkan prinsip
peningkatan efisiensi dan mengaplikasikan DSM
program yaitu :
Merubah bentuk kurva beban harian dan
musiman ( mengurangi puncak beban dan
mengisi jurang beban)
Memperkenalkan dan menyarankan penggunaan
peralatan yang mempunyai efisiensi tinggi.

Demand side management


Mengurangi pemborosan melalui biaya,
pengaturan, dan mendidik konsumen,
termasuk mengurangi rugi rugi system.
Konservasi energi, baik mengurangi
pemborosan yang membantu mengatur dan
mengurangi beban tanpa mengurangi kualitas.
Substitusi : beberapa penggunaan listrik bisa
diganti dengan misalnya penggunaan passive
solar design dari bangunan sehingga bisa
mengurangi penerangan, sistim tata udara dll.

Anda mungkin juga menyukai