CYLINDER BLOCK
Bab ini menjelaskan :
1. pembongkaran,
2. pemeriksaan, dan
3. perakitan
kembali blok silinder
1. Pembongkaran
Lepas piston dan crankshaft setelah mengukur celah.
2. Pemeriksaan
Gunakan alat pengukur dan ukur keolengan dan
keausan part.
Ganti part-part yang melebihi nilai batas dengan
yang baru.
3. Perakitan kembali
Rakit kembali piston dan crankshaft sambil
memeriksa arah dan posisi perakitan.
A.1. Periksa Celah :
a. Celah dorong batang persambungan
b. Celah oli batang persambungan
c. Celah dorong crankshaft
PETUNJUK:
Periksa celah dorong crankshaft setelah melepas
piston dengan batang persambungan.
Gunakan dial gauge untuk mengukur
celah dorong.
Keterangan :
1. Dial gauge
2. Batang persambungan
3. Crankshaft
Gunakan Plastigage untuk mengukur celah oli.
Keterangan :
1. Plastigage
2. Batang persambungan
3. Crankshaft
Terdapat beberapa ukuran bantalan
batang persambungan.
Ganti bantalan dengan bantalan
berukuran sama.
Untuk memungkinkan hal ini, setiap
bantalan dan tutup bantalan batang
persambungan memiliki tanda ukuran di
atasnya.
Keterangan :
1. Bantalan
2. Tutup bantalan
3. Tanda ukuran
Gunakan dial gauge dan obeng berkepala
rata untuk mengukur celah dorong.
Keterangan :
1. Dial gauge
1. Bersihkan karbon dari dinding dalam
silinder
2. Lepas tutup bantalan batang
persambungan
3. Lepas bantalan batang persambungan
4. Lepas piston
Keterangan :
1. Piston dengan batang persambungan
2. Bantalan
3. Tutup bantalan
1. Bersihkan karbon dari dinding dalam silinder
PETUNJUK:
Bila karbon berakumulasi, maka ring piston
akan tersangkut pada karbon dan merusak
ring saat dilepas.
PETUNJUK:
Bila sulit untuk melepas tutup bantalan,
letakkan 2 baut yang dilepas ke dalam
lubang-lubang sekrup baut dan goyangkan
sambil melepas tutup.
Keterangan :
1. Alat pelebar (Ride reamer)
2. Karbon
3. Ring piston
4. Piston
5. Tutup bantalan
3. Lepas bantalan batang persambungan
Masukkan secara berhati-hati obeng berkepala rata
ke dalam celah (bagian A) di tutup bantalan dan
lepas bantalan dengan mengungkitnya keluar
dengan obeng.
4. Lepas piston
Ketuk sedikit batang persambungan dengan
menggunakan gagang palu untuk melepas piston
dengan batang persambungan.
PERHATIAN:
• Berhati-hatilah untuk tidak menghantamkan
batang persambungan pada dinding dalam silinder
dan merusak silinder.
PERHATIAN:
• Berhati-hatilah untuk tidak
menghantamkan batang persambungan
pada dinding dalam silinder dan merusak
silinder.
Keterangan :
1. Bantalan
2. Tutup bantalan
3. Piston
PERHATIAN :
Bila batang persambungan memiliki
baut-baut, tutup setiap baut dengan
tube plastik sehingga dinding dalam
silinder tidak rusak.
Keterangan :
1. Bantalan
2. Tutup bantalan
3. Piston
Bila batang persambungan memiliki
baut-baut, tutup setiap baut dengan
tube plastik sehingga dinding dalam
silinder tidak rusak.
Keterangan :
1. Tube plastik
2. Batang
persambungan
1. Lepas tutup bantalan crankshaft
2. Lepas crankshaft
3. Lepas bantalan
Keterangan :
1. Crankshaft
2. Bantalan dorong
3. Bantalan
4. Tutup bantalan
1. Lepas tutup bantalan crankshaft
Lepas baut-baut tutup bantalan crankshaft secara berurutan
dari luar ke dalam.
Keterangan :
2. Lepas crankshaft
Lepas crankshaft dengan menariknya secara lurus dari atas.
3. Lepas bantalan
Masukkan secara berhati-hati obeng berkepala rata ke dalam
celah (bagian A) di tutup bantalan dan lepas bantalan
dengan mengungkitnya keluar dengan obeng.
1. Lepas ring-ring piston
2. 2. Lepas pin piston
Keterangan :
PERHATIAN:
Ring piston menjadi rusak bila direntangkan terlalu besar
atau terpuntir.
.
Keterangan :
Keterangan :
PERHATIAN:
Bila SST dan piston miring, maka piston dapat menjadi retak.
(2) Tekan SST dengan penekan hidrolik dan lepas pin piston.
Keterangan :
PETUNJUK:
Mesin yang pernah mengalami overheat
memiliki blok silinder yang melengkung.
Keterangan :
1. Pelurus
(Precision
straight edge)
2. Pengukur
ketebalan
Periksa celah-celah blok silinder berikut :
1. Celah piston
2. Celah pin piston
3. Celah oli crankshaft
Keterangan :
Piston
Blok silinder
Pin piston
Batang
persambungan
Tutup bantalan
crankshaft
Crankshaft
1. Celah piston
Gunakan mikrometer untuk mengukur
diameter luar piston dan cylinder gauge
untuk mengukur diameter dalam silinder,
lalu hitung celah.
PETUNJUK:
Posisi pengukuran "a" dan "d" di gambar
telah ditentukan, oleh karena itu lihat
buku Pedoman Reparasi.
Keterangan :
Piston
Mikrometer
Cylinder gauge
Celah piston
Arah dorong
Arah axial
Gunakan mikrometer untuk mengukur
diameter luar pin piston dan caliper gauge
untuk mengukur diameter dalam lubang
pin piston, lalu hitung celah.
Keterangan :
1. Pin piston
2. Piston
3. Batang persambungan
4. Mikrometer
5. Caliper gauge
Gunakan Plastigage, ukur celah oli.
Keterangan :
1. Plastigage
2. Tutup bantalan
crankshaft
3. Crankshaft
4. Blok silinder
Ganti bantalan dengan bantalan
berukuran sama. Untuk memungkinkan
hal ini, setiap bantalan, tutup bantalan
crankshaft dan blok silinder memiliki
tanda ukuran di atasnya.
Keterangan :
1. Crankshaft
2. Bantalan
3. Blok silinder
4. Tanda ukuran
B.3.1. Celah alur ring piston
B.3.2. Celah ujung ring piston
B.3.3. Periksa Baut Set Tutup Bantalan
Gunakan pengukur ketebalan, ukur celah
antara ring piston dan alur ring piston No.1,
No.2.
PETUNUK:
• Celah yang terlalu besar menaikkan
konsumsi oli. Dan juga penyebab
kebisingan yang tidak normal.
• Celah yang terlalu kecil dapat merusak
ring piston dan/atau dinding dalam silinder
dikarenakan penyebaran panas.
Keterangan :
1. Pengukur
ketebalan
2. Ring piston baru
3. Celah alur ring
piston No.1
4. Celah alur ring
piston No.2
Gunakan piston untuk mendorong ring
piston kedalam silinder, buat ring
horisontal, lalu gunakan pengukur
ketebalan untuk mengukur pada posisi
spesifikasi, dimana merupakan posisi
dimana keausan ring paling sedikit.
Keterangan :
1. Piston
2. Ring piston
3. Pengukur
ketebalan
PETUNJUK:
Untuk mengukur celah ujung dibawah kondisi
terpasang aktual, masukkan ring piston ke dalam
silinder.
Dimensi pada gambar berbeda tergantung pada
model.
Bila baut plastic region digunakan sebagai
baut set tutup bantalan:
Keterangan :
1. Jangka Sorong
1. Keolengan poros
2. Pengukuran diameter crankshaft main journal
dan crank pin.
3. Periksa keausan timing sprocket
Periksa crankshaft untuk ketiga item berikut :
1. Keolengan poros
2. Pengukuran diameter crankshaft main journal
dan crank pin.
3. Periksa keausan timing sprocket
Letakkan crankshaft pada blok-V dan
gunakan dial gauge untuk mengukur
keolengan melingkar.
Keterangan :
1. Dial gauge
2. Blok-V
Gunakan mikrometer untuk mengukur
diameter journal.
Keterangan :
1. Mirometer
2. Crank pin
3. Crankshaft main
journal
Gunakan jangka sorong untuk mengukur
diameter luar timing sprocket.
Keterangan :
1. Jangka sorong
2. Timing chain
3. Timing sprocket
Sprocket mengalami keausan diantara gigi-gigi.
Keterangan :
1. Crankshaft
2. Bantalan dorong
3. Bantalan
4. Tutup bantalan
(2) Lapisi permukaan-permukaan bantalan
dengan oli mesin.
Keterangan :
1. Bantalan
2. Bantalan dorong
3. Tutup bantalan
crankshaft
4. Blok silinder
Keterangan :
1. Ring piston
2. Oil ring
3. Piston
4. Pin piston
5. Batang persambungan
(1) Sejajarkan tanda-tanda depan piston dan
batang persambungan.
Keterangan :
PERHATIAN:
Bila SST dan piston miring, maka piston
dapat retak.
(1) Pasang oil ring dengan tangan.
Keterangan :
1. Perentang ring piston
2. Ring piston
3. Celah ujung ring
piston
4. Ring piston No.1
5. Ring piston No.2
6. Oil ring
•Tanda depan
(2) Letakkan ring piston secara merata pada dudukan
perentang ring piston dan dan pasang ring-ring
piston dengan urutan No.2, No.1.
PERHATIAN:
Ring piston menjadi rusak bila direntangkan terlalu
besar atau terpuntir.
PETUNJUK:
Jangan meletakkan semua celah-celah ujung ring
piston dalam satu barisan. Banyak udara kompresi
yang bocor melalui celah ujung.
Lihat buku Pedoman Reparasi untuk
mengkonfirmasikan posisi celah ujung ring.
Keterangan :
1. Piston dengan
batang
persambungan
2. Bantalan
3. Tutup bantalan
1. Set blok silinder sehingga permukaan
dudukan kepala menghadap lurus ke atas.
PERHATIAN:
• Bila blok diset ke samping atau miring, pemasukan piston
dapat menyebabkan batang persambungan merusak
dinding dalam silinder.
PERHATIAN :
• Bila batang persambungan memiliki
baut, tutup setiap baut dengan tube
plastik sehingga dinding dalam silinder
tidak rusak.
Keterangan :
1.Tube plastik
2.Batang persambungan
(1) Pasang bantalan batang persambungan
pada tutup bantalan dan batang
persambungan.
Keterangan :
1. Bantalan
2. Batang persambungan
(2) Coat the surfaces of the bearing with engine
oil.
PERHATIAN:
Jangan memberikan oli pada bagian
belakang bantalan.
Panas yang dibangkitkan oleh bantalan
menghilang ke batang persambungan melalui
bagian belakang bantalan. Bila oli diberikan
pada bagian belakang bantalan, maka akan
mencegah kontak antara komponen-
komponen ini dan menyebabkan efek
penghilangan panas turun.
(2) Hanya tutup ring piston dengan kompresor ring
piston.
PERHATIAN:
Bila piston diputar di dalam kompresor ring piston,
maka posisi ring piston dapat berubah dan/atau
piston dapat menjadi rusak.
Keterangan :
1. Kompresor ring
piston
PETUNJUK:
Bila kompresor ring piston diberikan ke
bagian bawah piston, maka akan sulit
untuk mengeset piston di dalam silinder.
Lapisi permukaan dalam kompresor ring
piston dengan oli mesin agar tidak merusak
piston dan ring piston.