10) Secara merata dan berurutan mengendurkan dan melepas 6 baut dan 2 mur bertahap,
kemudian rakitan roker arm dan shaft dilepas.
11) Secara berurutan 8 push rod dilepas dari push rod No.1 dan untuk mencegah push rod
tertukar maka push rod disimpan dengan urutan yang benar.
12) Rumah saluran air dan pelat belakang dilepas.
13) Untuk melepas katup-katup digunakan valve spring compressor kemudian menyusun
pegas katup, dudukan katup, penahan katup dan katup secara berurutan untuk
mencegah tertukarnya komponen.
Proses perakitan
6) Rantai timing dan roda gigi dipasang bersamaan, ujung baut diolesi oli kemudian
dikencangkan bautnya sesuai spesifikasi (5,4 kg/m – 6,6 kg/m)
7) Penegang rantai diolesi oli, penegang rantai dan peredam getaran dipasang
kemudian dikencangkan baut-bautnya.
8) Tutup rantai dipasang, mengoleskan oli pada ujung-ujung bautnya kemudian
dikencangkan.
9) Valve lifter diolesi oli kemudian dipasang sesuai dengan urutannya.
10) Puli crankshaft di pasang, pada ujung bautnya diolesi oli kemudian dikencangkan
sesuai dengan spesifikasi (7,5 kg/m – 10,5 kg/m).
c. Merakit kepala silinder dan mekanisme katup.
1) Oil seal katup dipasang.
2) Dudukan pegas, katup dan pegas dipasang kemudian pegas ditekan menggunakan
valve spring compressor dan penahan pegas dipasang.
3) Setelah pegas-pegas terpasang, kemudian ujung-ujung batang katup dipukul-pukul
perlahan agar pegas berada pada tempatnya dengan sempurna.
4) Rumah saluran keluar air dan plat belakang mesin beserta gasketnya dipasang.
5) Permukaan blok silinder dibersihkan dan gasket kepala silinder pada blok silinder
dipasang, meluruskan pada lubang-lubang baut, air dan oli.
6) Permukaan silinder dibersihkan kemudian diletakkan pada posisinya di atas gasket.
7) Ujung-ujung baut kepala silinder diolesi oli dan dipasang pada kepala silinder. Baut-
baut dikencangkan secara berurutan seperti gambar di bawah sesuai dengan momen
spesifikasi (5,4 kg/cm – 6,6 kg/cm).