Anda di halaman 1dari 4

Proses Pembongkaran

a. Membongkar kepala silinder dan mekanisme katup.


1) Air pendingin mesin dikuras.
2) Kabel tegangan tinggi dari busi dilepas.
3) Busi dilepas.
4) Tabung busi dan ring –O dilepas.
5) Selang bahan bakar dan selang vakum dilepas.
6) Selang PVC dari tutup kepala silinder dilepas, 6 baut pengikat manifold dengan kepala
silinder dilepas, kemudian rakitan manifold dan karburator serta gasketnya dilepas.
7) Selang bypass air dilepas.
8) Kemudian 2 mur pengikat seal washer pada tutup kepala silinder dilepas, setelah itu
tutup kepala silinder dan gasketnya dilepas.
9) Secara merata baut-baut pengikat kepala silinder dikendurkan dan dilepas dalam
beberapa tahap, untuk mencegah kebengkokan atau keretakan pada kepala silinder.
Kemudian kepala silinder dengan hati-hati diturunkan dari trainer.

10) Secara merata dan berurutan mengendurkan dan melepas 6 baut dan 2 mur bertahap,
kemudian rakitan roker arm dan shaft dilepas.
11) Secara berurutan 8 push rod dilepas dari push rod No.1 dan untuk mencegah push rod
tertukar maka push rod disimpan dengan urutan yang benar.
12) Rumah saluran air dan pelat belakang dilepas.
13) Untuk melepas katup-katup digunakan valve spring compressor kemudian menyusun
pegas katup, dudukan katup, penahan katup dan katup secara berurutan untuk
mencegah tertukarnya komponen.

b. Membongkar rantai timing dan camshaft.


1) Setelah puli pompa air, tali kipas, kepala silinder, distributor, pompa bahan bakar, dan
oil pan dilepas. Kemudian puli crankshaft dilepas.
2) 8 buah baut dan mur pada tutup rantai timing dikendurkan dan dilepas, kemudian
menggunakan palu plastik tutup rantai timing dan gasketnya dilepas.
3) Penegang rantai dan peredam getaran dilepas.
4) Secara bersama-sama rantai timing dan roda gigi camshaft dilepas.
5) Roda gigi crankshaft dilepas.
6) valve lifter dilepas dan disimpan secara berurutan agar tidak tertukar.
7) Thrust plate dilepas kemudian baut kepala silinder pada camshaft dipasang. Sambil
memutar-mutar baut tersebut, camshaft ditarik perlahan keluar agar bearing tidak
rusak.

c. Membongkar blok silinder dan mekanisme engkol.


1) Membongkar blok silinder dilakukan setelah hampir keseluruhan sistem dibongkar,
pertama flywheel dilepas.
2) Baut penahan oil seal belakang dan gasketnya dilepas
3) Connecting rod cap dan bantalannya dilepas.
4) Piston ditekan dan connecting rod keluar dari silinder, kemudian piston, connecting
rod, connecting rod cap dan bantalannya disusun secara berurutan.
5) Piston ring dilepas menggunakan piston ring expander.
6) Snapring pada piston pin dilepas, kemudian piston pin, torak dan connecting rod
dilepas.
7) 10 baut main bearing cap dikendurkan dan dilepas secara merata dan bertahap,
kemudian main bearing cap dan bantalan crankshaft bagian bawah dilepas. Khusus
bantalan crankshaft no.3 ada thrust washernya. Kemudian disusun dengan urutan
yang benar untuk menghindari komponen yang tertukar.
8) Crankshaft dikeluarkan dari blok silinder dan bantalan crankshaft bagian atas
bersama thrust washer atas dilepas, kemudian disusun dengan urutan yang benar.

Proses perakitan

a. Merakit blok silinder dan mekanisme engkol


1) Thrustwasher dipasang dengan permukaan alur olinya menghadap keluar dan
bantalan crankshaft atas.
2) Crankshaft dipasang pada blok silinder.
3) Thrust washer bawah dan bantalan crankshaft bawah dipasang kemudian main
bearing cap dipasang pada lokasi yang benar.
4) Baut main bearing cap diolesi oli, kemudian dipasang dan dikencangkan secara
bertahap sambil memutar-mutarkan crankshaft, sampai momen spesifikasi (5,4 kg/m
– 6,6 kg/m).
5) Piston pin dan lubang piston diolesi oli, kemudian diluruskan tanda depan pada
piston dan connecting rod kemudian menekan piston pin masuk lubang piston.
6) Snapring pada piston pin dipasang
7) Ring oli dan 2 rel sisi dipasang menggunakan dengan tangan.
8) 2 ring kompresi dipasang dengan tanda menghadap ke atas menggunakan piston ring
expander, ujung-ujung piston ring diposisikan agar tak segaris (bila segaris bisa
menyebabkan kebocoran kompresi).
9) Bantalan crank pin poros engkol dipasang.
10) Rakitan piston di pasang ke dalam silinder sesuai dengan nomornya dan tanda
pemasangannya menghadap ke depan menggunakan piston ring compressor
11) Connecting rod cap dipasang sesuai dengan nomor dan tanda pemasangannya
menghadap ke depan.
12) Baut connecting rod cap dipasang sesuai momen spesifikasinya (4,0 kg/m – 5,2
kg/cm).
13) Putaran mekanisme engkol diperiksa sampai putarannya lembut.
14) Penahan oil seal belakang dan gasketnya dipasang.

b. Merakit rantai timing dan camshaft.


1) Camshaft diolesi oli kemudian camshaft dipasang pada dudukannya dengan hati-hati
agar tidak merusak bantalan camshaft.
2) Thrustplate dipasang.
3) Piston No.1 diposisikan pada titik mati atas(TMA).
4) Pindwel camshaft diluruskan dengan tanda yang ada pada thrust plate.

5) Tanda-tanda timing diluruskan pada rantai timing dan roda gigi.

6) Rantai timing dan roda gigi dipasang bersamaan, ujung baut diolesi oli kemudian
dikencangkan bautnya sesuai spesifikasi (5,4 kg/m – 6,6 kg/m)
7) Penegang rantai diolesi oli, penegang rantai dan peredam getaran dipasang
kemudian dikencangkan baut-bautnya.
8) Tutup rantai dipasang, mengoleskan oli pada ujung-ujung bautnya kemudian
dikencangkan.
9) Valve lifter diolesi oli kemudian dipasang sesuai dengan urutannya.
10) Puli crankshaft di pasang, pada ujung bautnya diolesi oli kemudian dikencangkan
sesuai dengan spesifikasi (7,5 kg/m – 10,5 kg/m).
c. Merakit kepala silinder dan mekanisme katup.
1) Oil seal katup dipasang.
2) Dudukan pegas, katup dan pegas dipasang kemudian pegas ditekan menggunakan
valve spring compressor dan penahan pegas dipasang.
3) Setelah pegas-pegas terpasang, kemudian ujung-ujung batang katup dipukul-pukul
perlahan agar pegas berada pada tempatnya dengan sempurna.
4) Rumah saluran keluar air dan plat belakang mesin beserta gasketnya dipasang.
5) Permukaan blok silinder dibersihkan dan gasket kepala silinder pada blok silinder
dipasang, meluruskan pada lubang-lubang baut, air dan oli.
6) Permukaan silinder dibersihkan kemudian diletakkan pada posisinya di atas gasket.
7) Ujung-ujung baut kepala silinder diolesi oli dan dipasang pada kepala silinder. Baut-
baut dikencangkan secara berurutan seperti gambar di bawah sesuai dengan momen
spesifikasi (5,4 kg/cm – 6,6 kg/cm).

8) 8 push rod dipasang.


9) Rakitan valve rocker shaft dipasang pada kepala silinder, 6 baut dan 2 mur pengikat
dipasang kemudian dikencangkan secara bertahap, dengan urutan seperti gambar di
bawah dan sesuai momen spesifikasi (1,8 kg/m – 2,4 kg/m)

Anda mungkin juga menyukai