Anda di halaman 1dari 33

11

BAB III
KEPALA SILINDER DAN MEKANISME KATUP

9. Umum. Kepala silinder ditempatkan diatas blok silinder yang berfungsi


sebagai tempat untuk ruang pembakaran dan menempatkan mekanik katup. Kepala
silinder dipasang pada blok mesin dengan baut pengikat dan diantaranya diberi
lapisan gasket (paking). Paking ini berfungsi untuk mencegah kebocoran gas
kompresi, gas pembakaran, air pendingin dan oli.

10. Penggantian / Penyetelan Sabuk Timing (Contoh Suzuki)


a. Tujuan :
1) Menentukan tanda-tanda pada poros engkol dan poros kam.
2) Mengganti sabuk timing.
3) Menyetel timing poros kam.
b. Alat dan Bahan.
No ALAT BAHAN WAKTU
1. - Set kunci pas
2. - Set kunci sok - Motor Suzuki
3. - Set kunci ring

c. Keselamatan Kerja.
1) Terminal negative baterai dilepas sehingga motor tidak dapat di
start.
2) Jangan memutar dengan sudut yang besar pada poros engkol
atau poros kam sewaktu sabuk timing dilepas (katup-katup dapat
bertumbukan pada torak, akibatnya katup dapat menjadi bengkok).
3) Untuk mencegah bertumbuknya katup dengan torak, bebaskan
celah katup sebesar mungkin.
d. Langkah Kerja.
1) Kendorkan tensioner, dorong rol penekan kearah kendor,
kemudian keraskan tensioner.
2) Lapas sabuk timing. Jika sabuk timing akan dipakai lagi, beri
tanda arah putarannya (dengan fulfen ) pada sabuk.
12

3) Pasang sabuk timing dengan tangan / tanpa alat pada roda-roda


gigi yang sudah tepat pada tanda-tandanya. Sewaktu pemasangan,
tegangkan sabuk pada sisi sabuk yang tidak ditekan tensioner (lihat
gambar). Hati-hati selama pemasangan sabuk., jangan bekerja kasar.
Sabuk tidak boleh dibengkokan, dan perhatikan gigi-giginva.

4) Stel ketegangan sabuk timing, cara penyetelan lihat 61 25 1005


Putar poros engkol dua putaran sesuai arah putarannya dan control
apakah tanda-tanda tepat seperti semula. Jika tidak, sabuk timing
harus dilepas untuk memperbaiki penyetelan timing.
Catatan :
1) Jangan melumasi sabuk timing.
2) Sewaktu menyetel sabuk timing jangan menambah ketegangan
mendorong tensioner ( rol penekan ) dengan alat.
3) Saat tensioner kendor, jangan memutar poros engkol
berlawanan arah putarannya ( sabuk dapat melompat ).
4) Biasanya, sabuk timing dapat diganti baru setiap 100.000 km.

11. Penyetelan Rantai Timing.


a. Tujuan.
1) Membongkar perlengkapan penggerak rantai timing.
2) Menentukan tanda-tanda timing.
3) Memasang rantai timing.
4) Menyetel timing poros kam.
13

b. Alat dan Bahan.


No ALAT BAHAN WAKTU
1. - Lampu Kerja Motor
2. - Set Kunci sok Kain lap
3. - Kontak alat

c. Keselamatan Kerja :
1) Teminal negative baterai harus dilepas, supaya motor tidak
dapat dilepas.
2) Sewaktu rantai timing teriepas, perhatikan pada saat memutar
poros kam dan poros engkol, supaya tidak terjadi tumbukan antara
torak dan katup yang dalam posisi terbuka. Hal ini mengakibatkan
katup bengkok.
3) Celah katup harus distel sebesar mungkin untuk mencapai
langkah buka katup yang minimal
d. Petunjuk :
Untuk menentukan tanda timing poros kam,, perhatikan hal-hal
sebagai berikut:
1) Poros kam diputar ketanda timingnya.
2) Sebelum poros karn diputar, kita pastikan bahwa tidak ada satu
torak yang berada di TMA.
e. Langkah kerja.
1) Lepas tutup kepala silinder dan tutup rumah rantai timing
2) Cari tanda-tanda timing pada spoketporos kam dan poros
engkol [ 1 ] kadang kadang juga rantai di lengkapi tanda yang
untukmempermudah penyetelan timing [ 2 ]

Tanda timing poros kam yang digunakan pada motor OC


14

Tanda timing pada poros engkol

3) Lepaskan perlengkapan penggerak rantai timing


4) Tepatkan poros kam sesuai dengan tanda spesifikasi pada
buku manual. Perhatikan petunjuk pada halaman 1. posisi kam-kam
silinder ke 1 sekarang harus tepat dan cocok untuk akhir langkah
kompresi.

f. Catatan :
1) Jika pasak spoket poros engkol berada segaris dengan sumbu
silinder motor, torak silinder ke-1 dan ke-4 pada TMA.
2) Jika tanda pada spoket poros kam berada segaris sumbu
dengan pusat poros kam danpusat poros engkol, maka timing silinder
ke-1 pada posisi akhir langkah kompresi.
3) Lepas sproket dari poros kam, pasang rantai pada sporket
dengan menyesuaikan tanda- tandanya
15

4) Pasang bagian rantai pada sporket poros engkol dengan


menyesuaikan tanda- tandanya

5) Pasang sproket (bersama- sama dengan rantai yang sudah di


pasang ) pada poros kam
6) Pasang batang penekan rantai (tensioner)

7) Putar poros engkol dua putaran sesuai dengan arah putaran


motor, control apakah pada sproket poros kam tetap segaris dengan
tanda pada sprocket poros engkol. Jika tidak, rantai harus di lepas dan
penyetelan diulang.
8) Pasang kembali tutup rumah rantai timing dan tutup kepala
silinder
9) Tanda-tanda pada rantai timing hanya untuk memudahkan
pemasangan rantai pada sprocket, tidak dapat di pakai untuk
mengontrol ketepatan penyetelan rantai.
10) Pemeriksaan rantai dan tensioner lihat jobshleet 6125 10 06
16

12. Penyetelan Roda Gigi Timing.


a. Tujuan
1) Menentukan tanda -tanda timing pada pores kam.
2) Menyetel timing poros kam, sesuai dengan tanda-tanda.
3) Memeriksa kelonggaran antara gigi-gigi timing.
b. Alat dan Bahan.
No ALAT BAHAN WAKTU
1. - Kotak alat - Motor (misal isuzu Diesel)
2. - Lampu Kerja - Kain lap
3. - Set kunci sok

c. Keselarnatan kerja.
1) Lepaskan terminal negatif baterai, supaya motor tidak dapat
distart.
2) Sewaktu roda gigi timing terlepas, jangan memutar pores engkol
atau poros karn dengan sudut yang besar, ji.ka poros-poros itu diputar,
katup-katup dapat bertumbukan dengan torak, akibatnya dapat
bengkok.
3) Untuk mencegah bertumbuknya katup dengan torak, stel dahulu
celah katup sebesar mungkin.
d. Langkah kerja.
1) Cari tanda-tanda timing pada, roda, gigi pores engkol dan pada
roda gigi poros kam.

2) Atur posisi tanda, timing pores karn dan pasak roda gigi engkol,
sehingga tepat seperti pada, gambar.
17

3) Pasang roda gigi poros engkol, sehingga didapatkan


tanda-tanda timing tepat seperti pada gambar.
4) Untuk roda gigi miring, putar dahulu poros engkol sedikit ke kiri/
ke kanan (sesuai dengan alur roda gigi sehingga) memudahkan
pemasangan.

Catatan :
1) Jika pasak pada roda gigi poros engkol berada segaris dengan
sumbu silinder motor, torak pada silinder ke I dan ke 4 pada TMA.
2) Jika tanda-tanda timing berada segaris sumbu dengan pusat
poros engkol dan poros kam, mak-a torak silinder ke I pada posisi akhir
langkah kompresi.
18

3) Ukur celah torak antara gigi poros engkol dan gigi poros kam,
dengan cara seperti pada gamNs. Biasanya besar celah kontak 0,3
mm.
4) Untuk lebih tepatnya, lihat buku manual. Jika kontak lebih besar
dari pada ketentuan, roda gigi harus diganti.

e. Petunjuk.
1) Hati-hati pada roda gigi yang terbuat dari bahan sintetis. Gigi
mudah patah.
2) Jangan melepas roda gigi sintetis dari porosnya, kecuali kalau
rusak atau bila roda gigi tersebut akan diganti.
3) Pada roda gigi timing dilengkapi nosel pelumas, perhatikan arah
lubang keluar oli. Lubang keluar oli tersebut harus kearah bagian
singgung antara gigi poros engkol dan gigi poros kam.
19

13. Penggerak Poros Kam Dengan Roda Gigi.


a. Pasak poros engkol yang berada segaris dengan sumbu silinder berarti
silinder I pada posisi TMA.
b. Tanda-tanda timing berupa titik ( tanda bulatan ) atau segaris pada
roda gigi.
c. Timing benar, kalau pada posisi TMA tanda-tanda pada roda gigi
berada segaris.

d. Pada motor diesel, poros penggerak pompa injeksi juga harus distel
sesuai tanda-tanda.

1) Tanda timing untuk motor yang menggunakan rantai timing.


20

2) Tanda timing untuk motor yang menggunakan sabuk


penggerak.

e. Penentuan Tanda-Tanda Timing Yang Benar Dari Bermacam-Macam


Tanda. Kadang-kadang pada motor terdapat beberapa tanda diporos kam
(roda gigi poros kam). Cara penentuan tanda yang benar berdasarkan gerak
gunting katup (Over lap).
21

Contoh motor segaris 4 silinder :


1) Tempatkan poros engkol pada TMA, silinder satu harus pada
posisi akhir langkah kompresi.
2) Katup-katup silinder IV harus pada posisi gerak gunting.
3) Dengan posisi gerak gunting katup silinder IV : tanda roda gigi
poros kam yang tanda tetap adalah timing yang benar.
f. Pengontrolan timing secara kira-kira.
Kadang-kadang tanda timing kurang jelas atau tidak ada. Motor tersbut
distel berdasarkan gerak gunting katup, yang biasanya tepat pada posisi
TMA.
Contoh motor segaris 4 silinder:
1) Terapatkan poros engkol pada TMA, silinder I harus pada posisi
akhir langkah kompresi ( lihat arah rotor distributor ).
2) Poros kam distel sehingga gerak gunting katup untuk silinder IV
pada posisi tengah-tengah ( control beberapa kali ).

14. Penggantian Paking Kepala Silinder Pada Motor OHV.


a. Tujuan :
1) Melepas dan memasang kepala silinder.
2) Memeriksa permukaan-permukaan berpaking.
3) Memeriksa keretakan pada kepala silinder.
4) Mengganti paking kepala silinder.

b. Alat dan Bahan.


NO ALAT BARANG WAKTU
1. Kotak alat - Motor hidup atau mobil
2. Sikat baja - Set paking kepala
3. Kunci momen - Solar/ bensin. cuci
4. Kain lap
5. Skrap
6. Pistol udara
7. Silinder
8. Mistar lurus
22

9. Lampu
10. Bak air
11. Gembor
12. Set kunci sok

c. Keselamatan kerja.
1) Lepas dahulu terminal negatif baterai.
2) Jangan menggosok pada blok silinder partikel-partikel kertas
gosok yang masuk silinder menimbulkan keausan keras ).
3) Perhatikan urutan dan momen pengerasan baut-baut kepala
silinder.
d. Langkah kerja.
Pelepasan, hal-hal yang perlu diperhatikan:
1) Lepas, terminal negatif baterai.
2) Buang air pendingin. dari radiator dan blok motor (gunakan
kran-kran pernbuang).
3) Lepas selang radiator bagian atas, kabel busi dan kabel
pengukur temperature.
4) Perhatikan urutan melepas unit tuas penekan katup.

5) Lepas batang-batang penekan dan susun berurutan.


6) Hati-hati waktu melepas baut saluran buang, jangan sampai
patah.
23

7) Beri pelumas penetran dahulu.


Terdapat dua cara melepas saluran masuk dan buang:
1) Sewaktu kepala silinder masih terpasang, kita melepas
saluran masuk dan buang kemudian kepala silinder akan
dikeluarkan dan saluran masuk/buang tinggal di ruangan motor.
2) Jika sekrup - sekrup saluran masuk/buang tidak dapat di
lepas pada kepala silinder yang masih terpasang, kita melepas
pipa knalpot pada saluran buang, kemudian kepala silinder akan
di keluarkan bersama dengan saluran masuk/buang yang masih
terpasang. Untuk ini, kabel dan selang pada karbulator dilepas
dahulu.

8) Lepas baut kepala silinder.


Perhatikan urutannya.
24

9) Periksa keretakan silinder disekitar dudukan katup buang, jika


oli tercampur dengan air pendingin ( seperti susu ).

e. Pembersihan.
1) Bersihkan pennukaan berpaking dengan skrap dan sikat kawat.
2) Perhatikan lubang - lubang ulir baut kepala silinder pada, blok
silinder. Lubang - lubang tersebut harus bersih. Tiup dengan angin.
3) Cuci kepala, silinder dan perlengkapanya, dengan solar.
f. Pemeriksaan.
1) Periksa permukaan kepala silinder dari keausan/keretakan.
2) Periksa, kelurusan permukaan kepala, silinder.
25

Kebengkokan maksimum:
- Posisi A maks 0,2 mm.
- Posisi B maks 0,05 mm.

3) Periksa, kelurusan saluran masuk dan buang pada, kepala,


silinder.

Kebengkokan maksimum: 0,2 mm.


4) Periksa kelurusan permukaan saluran masuk dan buang lihat
gambar.
Kebengkokan maksimum: 0,2 mm.

5) Periksa, kelurusan pertnukaan blok silinder.


a) Kebengkokan maksimum.
 Posisi : B maks. 0, 1 mm.
 Posisi : A maks. 0.05 mm.
26

g. Pemasangan kembali.
1) Pasang paking-paking. Beri vet jika permukaan paking tidak
dilapisi bahan sintetis. Perhatikan tanda "TOP" pada paking. Kadang-
kadang ada ring karet yang perlu dipasang.
2) Beri pelumas pada baut-baut kepala silinder.
3) Perhatikan urutan pengencangan baut silinder (momen
pengencangan lihat buku data).
Pengencangan ditakukan 2 tahap. Tahap 1 2/3 momen yang diijinkan.

Perhatikan urutan pengencangan unit tuas penekan katup


(Momen pengerasan lihat buku data). Pengencangan dilakukan 2
tahap. Tahap 1: 2/3 momen yang diiiinkan. Jangan terlalu keras.

Penyetelan katup harus setelah pengencangan baut kepala silinder.


4) Jangan lupa pembuangan udara pada sistem pendingin.
27

h. Petunjuk.
1) Kepala silinder yang bocor/kepala silinder yang retak
menunjukkan pembebanan panas yang terlalu tinggi. Periksa radiator,
thermostat dan pompa air. Kemungkinan lain saat pengapian terlalu
awal atau campuran terlalu kurus.
2) Biasanya baut-baut kepala silinder harus dikencangkan lagi
setelah 1000 - 3000 km. Setelah pekerjaan tersebut, celah katup
berkurang dan harus disetel lagi.

15. Penggantian Paking Kepala Silinder Pada Motor OHC.


Pada motor OHC, ada hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat penggantian
paking kepala silinder.
Sistem penggerak rantai pada motor OHC ada 2 macam:
a. Sistem penggerak dengan sabuk timing.
Pada sistem penggerak ini untuk melepas kepala silinder ada 2 cara:
1) Melepas kepala silinder tanpa melepas sproket poros kam.
a) Lepas katup kepala silinder dan tutup pelindung
penggerak sabuk timing.
b) Kendorkan rol penekan (tensioner).

c) Lepas sabuk timing.


28

d) Lepas kepala silinder, pasang paking dan kepala silinder


jobsheet.
e) Pasang sistem penggerak sabuk timing, lihat jobsheet.
2) Melepas kepala silinder dengan melepas sproket poros kam.
a) Lepas tutup kepala silinder dan tutup pelindung
penggerak sabuk timing.
b) Kendorkan rol penekan kemudian lepas sprocket poros
kam alat nenahan khusus.

c) Lepas tutup bagian dalam system penggerak sabuk


timing.
d) Lepas kepala silinder, pasang paking dan kepala silinder,
jobsheet no. 61 25 05 50.

b. Sistem penggerak dengan rantai timing.


1) Lepas tutup kepala silinder.
2) Lepas baut sprocket poros kam, keluarkan sprocket.
3) Perhatikan : Setelah sprocket lepas, ambil pasaknya sehingga
terhindar jatuh ke ruang engkol.

.......biarkan rantai jatuh kebawah.


29

4) Lepas kepala silinder, pasang paking dan kepala, silinder, lihat


jobsheet no. 6125 05 50.
5) Pasang rantai timing pada sprocket poros kam, lihat jobsheet
no. 61250550.
6) pada saat pemasangan sprocket poros kam.

16. Pembongkaran, Pemeriksaan dan Peralatan Kepala Sifinder OHV.


a. Tujuan :
1) Memeriksa kerapatan katup terhadap dudukannya
2) Membongkar dan merakit, kepala, silinder OHV.
3) Membersihkan kepala silinder dan kelengkapannya.
4) Memeriksa kondisi poros tuas katup.
5) Memeriksa kondisi tuas-tuas katup.
6) Memeriksa kondisi batang penekan.
7) Memeriksa, kondisi penghantar-penghantar katup.
8) Mengganti sil-sil penghantar katup.
9) Memeriksa kondisi pegas-pegas katup.
10) Memeriksa kondisi katup-katup dan dudukan katup.

b. Alat dan Bahan.


NO ALAT BARANG WAKTU
1. - Kotak alat. Kepala - Instruksi : 3 jam.
2. - Alat penekan pagas katup. sil OHV.\\
3. - Pipa, pemasang sil katup. -Kertas gosok.
4. - Solar cuci. - kain lap.
5. - KanOli. -Sil-sil
6. - Skrap. pengantar
7. - Lampu meja. katup.
8. - Meja perata.
9. - Siku.
10. - Mistar geser.
11. - Mistar baja lurus.
12. - Sikat baja.
30

13. - Mesin bor meja.


14. - Angin.
15. - Buku manual.
16. - Kotak alat.

.
c. Langkah Kerja.
1) Pemeriksaan awal.
Periksa kerapatan katup dengan bensin sebelum, dibongkar.

2) Periksa kelonggaran tuas penekan katup terhadap poros.

3) Periksa keretakan kepala, silinder disekitar kedudukan katup buang.


31

d. Pembongkaran.
1) Lepas katup dengan alat penekan pegas katup.
Untuk mempermudah pelepasan, pukul dahulu dengan palu
plastic pada piring pengunci pegas. Gunakan obeng kecil yang mapetis
untuk mengeluarkan pengunci. Jika katup macet ( tidak dapat
dikeluarkan dari pengantamya ), bersihkan dahulu kotoran dan sudut
tajampada ujung katup dengan kertas gosok. Jangan pukul I
Penghantar rusak. Susun katup sesuai kedudukanya.

2) Lepas sil-sil pengantar katup


Ada 2 macam sil :
a) Terpasang pada ujung pengantar

b) Terpasang pada ujung katup


32

3) Lepas bagian bagaian unit tuas penekan katup susun sesuai


posisi semula. Perhatikan arah pemasangan pemegang - pemegang
poros tuas katup. Untuk mencegah masalah pemsangan, beri tanda
dengan stempel atau penitik .

e. Pembersihan.
1) Bersihkan semua bagian- bagian yang dilepas.
2) Bersihkan karbon- karbon yang menempel pada ruang baker
dengan sekTap/sikat kawat.
3) Kepala silinderjangan swnpai rusak / luka.
f. Pembersihan katup.
1) Bersihkan dahulu kerak-kerak dengan sekap segitiga

2) Kemudian pasang pada mesin bor dan bersihkan dengan kertas


gosok.
33

g. Pemeriksaan.
1) Periksa kelurusan perrnukaan-permukaan berpaking pada
kepala,segitiga.
2) Periksa secara visual poros tuas katup dari keausan dan
goregan.

3) Periksa kelurusan poros tuas katup.


4) Periksa secara visual keausan tuas katup pada bidang penekan
katup dan penyetel.

5) Periksa secara visual kondisi pegas penahan tuas dari


kerusakan.

6) Perkasa batang penekan katup dari kebengkokan.


34

7) Periksa, dengan tangan celah antara. pengantar katup clan


katup,gerakan batang katupjika terlalu longgar,penghantar katup harus
diganti.

8) Ukur panjang bebas katup dengan mistar geser.

9) Periksa, kemiringan pegas katup dengan sikudan fuler.


Renggang pegas katup katup maks 2mm (spespikasi lihat buku
manual).

10) Pemeriksa katup (lihat gambar).


35

a) Periksa tebal pinggir kepala, katup dengan mistar geser


b) Periksa, keadaan perrnukaan katup dari keausan jika aus
atau terbakar katup haarus digerinda, atau diganti.
c) Periksa keausan / goresan-goresan pada. batang katup
jika ada keausan keras katup harus diganti.
d) periksa. kebengkokan batang dan daun katup. Pasang
katup pada mesin bor jika bengkok katup harus diganti.
e) Periksa, secara visual ujung batang katup dari keausan
ujungnya dapat digerinda lagi jika, keausan tidak keras.
11) Periksa, dudukan katup dari keretaka,noda-noda hitam dan
periksa, lebar bidang dudukan katup.

12) Periksa kondisi katup. Bila. karet atau retak harus diganti (gas
buang akan berwama biru jika sil aus, jika. banyak karbon /kerak pada.
daun katup hisap itu menunjukanjuga, kebocoran pada sil katup.

h. Perakitan kembali.
1) Jika katup telah disekur kepala silinder harus dibersihkan tagi,
pasang sil katup yang baru. Perhatuikan aagar sil jangan sampai rusak
Dua cara pemasangan sil katup :
a) O-ring pada ujung batang katup :
Pemasangan pada saat pegas kaatup masih ditekan
setelah pengunci-pengunci dimasukan.
36

b) Sil pada ujung Penghantar :


Pasang sil baru dengan alat khusus atau kunci sok yang
sesuai. Perhatikan saat pemasangan katup sudut tajam pada
ujung katup bisa merusak sil.

2) Oleskan oli pada katup sil atau penghantar katup lemudian rakit
kembali.
a) Kontrol kedudukan pengunci pegas katup denga
memukul piring pengunci pegas dengan palu plastik Oangan
terlalu keras).
b) Rakit unit bagian penekan katup pada porosanya sesuai
dengan posisi semula.
c) Pasang unit penekan unit katup silinder.
Perhatikan tanda pada pemegang-pemegang poros,
sehingga posisi lubang-lubang pelumasan tepat. Perhatikan
urutan momen pengerasan bautnya.
i. Pemeriksaan Akhir.
Periksa kerapatan katup dengan memberi bensin pada saluran
masuk/buang.
37

j. Pemasangan Kepala Silinder.


Perhatikan momen pengerasan dan urutan pengencangannya.

17. Pemeriksaan Poros Kam dan Penggeraknya Pada Motor OHV.


a. Tujuan Pelajaran.
1) Memeriksa / memasang poros kam dan penumbuk.
2) Melepas dan memasang distributor.
3) Memeriksa, keausan pada poros kam dan
penumbuk-penumbuk.
4) Memeriksa, keausan pada penggerak poros kam (rantai timing,
penekan rantai,sproket-sproket).
No Alat Bahan Waktu
1.  Kotak alat - Motor
2.  Set kunci sok - Kain lap
3.  Lampu kerja - Oli
4.  Mistar geser besar - Kawat
5.  Pengukur dial,pemegang (Paking-paking)
6.  Mikrometer 25-50 mm
7.  V-blok
8.
 Mistar baJa 30 cm
9.
 Kan oli
10.
 Pemberat 5Kg, I OKg
11.
 Buku manual
b. Keselamatan Kerja.
1) Kabel negatif baterai harus dilepas.
2) Jangan menukar letak penumbuk dan batang Penekan
(keausan tidak sama).
3) Pengendoran dan pengencangan baut petnegang poros tuas
katup harus mengikuti petunjuk.
c. Langkah Kerja.
1) Keluarkan oli dan air pendingin dari motor.
2) Lepas radiator, tali kipas, puli, panci oli, tutup rantai timing, tutup
kepala silinder, busi dan mangkoknya.
38

3) Lepas poros tuas katup sesuai dengan urutan pelepasan baut.

4) Lepas batang-batang penekan dan tempatkan berurutan,


karena keausan batang penekan tidak sama.
5) Lepas penumbuk dengan kawat (Iihat gambar) dan tempatkan
berurutan.

6) Lepas pompa bensin dan distributor jika penggeraknya adalah


poros kam).
7) Lepas tensioner dan rantai timing.
8) Lepas poros kam (sekrup pelat pengunci dilepas melalui lubang-
lubang sproket).
9) Cuci bagian-bagian yang telah lepas.
10) Periksa gigi penggerak distributor terhadap keausan/ cacat.
11) Periksa jurnal-jurnal poros kam terhadap keausan/ cacat.
12) Ukur celah aksial poros kam, pelat pengunci harus diganti, bila
celahnya melebihi 0,3 mm (lihat buku manual).
39

13) Periksa bantalan poros kam terhadap keausan, bagian yang


leleh, permukaan yang tergores (kasar).
14) Periksa celah antara, bantalan jurnal pertama dan jurnal
pertama, poros kam dengan fuler, batas 0,1 mm.
15) Periksa permukaan penumbuk terhadap keausan, keausan
karena pemakaian.

16) Bila aus keras, ganti.


17) Ukur diameter sproket timing poros engkol.
18) Ukurlah pada, poros-poros engkol rantai, bukan pada,
penyambungnya.

19) Ukur diameter sproket timing poros kam.


40

21) Periksa rumah tensioner, torak dan pegas terhadap kerusakan


dan keausan secara visual.
22) Periksa kelonggaran antara, silinder dan torak, lepas pegas
penekan, beri sedikit oli pada torak dan silinder, dorong torak kedalam,
tutup lubang-lubang pada rumah tensioner dengan jari, tarik torak
setengah langkah, kemudian lepas torak, torak harus dapat kembali
dengan cepat (lihat gambar).

23) Periksa keausan sepatu rantai dan rel peredam getar jika
menggunakan tensioner jenis torak) Ukuran sesuai buku manual.

18. Rantai
a. Periksa defleksi rantai timing Oika menggunakan rantai timing).
41

b. Petunjuk pemasangan.
1) Penyetelan timing lihat jobsheet 6125 10 05, 6125 10 06, 6125
1007.
2) Pasang penumbuk dan batang penekan sesuai letak semula.
3) Urutan pengencangan baut-baut poros tuas katup :
a) Perhatikan kedudukan paking-paking tutup rantai timing
dan panci oli jangan kencangkan baut-baut panci oli terlalu
keras. Celah katup saat dingin : Masuk……..? (lihat buku
manual) Buang = ……. ? (lihat buku manual).
b) Saat pengapian (lihat buku manual).
c) Jangan menghidupkan motor sebelum diisikan oli dan air.
Kapasitas oli = ? (lihat buku manual).
d) Jangan lupa pernbuangan udara pada sistem
pendinginan. Lihat jobsheet 6125 08 10.
e) Saat motor hidup periksa kebocoran pada sistem.
pendinginan, panci oli dan tutup kepala silinder.

c. Petunjuk untuk mobil Kijang.


Pemasangan distributor.
1) Putar poros engkol. hingga silinder I pada akhir langkah
kompresi. Lihat gerak gunting katup pada, silinder IV.
2) Cocokan alur poros pompa oli dengan tanda pada lubang
dudukan distributor.
42

3) Masukan distributor paada dudukannya dengan mengarahkan


rotor 100 kekiri terhadap garis vertikal.

4) Kedudukan rotor setekat distributor masuk 200 kekanan


terhadap garis vertikal.
43

19. LEMBAR DATA OVERHOUL

KEPALA SILINDER DAN MEKANISME KATUP

BAHAN : KELOMPOK :
ALAT : ANGGOTA :

WAKTU :

HASIL
BATAS BATAS
NAMA SPESIFIKASI PEMERIKSAAN
NO LIMIT LIMIT KET
KOMPONEN STANDAR /
ATAS BAWAH
PENGUKURAN

Mengetahui Batu, November 2012


Dosen / Gumil Praktek Ketua Kelompok

( ) ( )
Mengetahui
Kalaboratorium Mekanik

( )

Anda mungkin juga menyukai