BAB III
KEPALA SILINDER DAN MEKANISME KATUP
c. Keselamatan Kerja.
1) Terminal negative baterai dilepas sehingga motor tidak dapat di
start.
2) Jangan memutar dengan sudut yang besar pada poros engkol
atau poros kam sewaktu sabuk timing dilepas (katup-katup dapat
bertumbukan pada torak, akibatnya katup dapat menjadi bengkok).
3) Untuk mencegah bertumbuknya katup dengan torak, bebaskan
celah katup sebesar mungkin.
d. Langkah Kerja.
1) Kendorkan tensioner, dorong rol penekan kearah kendor,
kemudian keraskan tensioner.
2) Lapas sabuk timing. Jika sabuk timing akan dipakai lagi, beri
tanda arah putarannya (dengan fulfen ) pada sabuk.
12
c. Keselamatan Kerja :
1) Teminal negative baterai harus dilepas, supaya motor tidak
dapat dilepas.
2) Sewaktu rantai timing teriepas, perhatikan pada saat memutar
poros kam dan poros engkol, supaya tidak terjadi tumbukan antara
torak dan katup yang dalam posisi terbuka. Hal ini mengakibatkan
katup bengkok.
3) Celah katup harus distel sebesar mungkin untuk mencapai
langkah buka katup yang minimal
d. Petunjuk :
Untuk menentukan tanda timing poros kam,, perhatikan hal-hal
sebagai berikut:
1) Poros kam diputar ketanda timingnya.
2) Sebelum poros karn diputar, kita pastikan bahwa tidak ada satu
torak yang berada di TMA.
e. Langkah kerja.
1) Lepas tutup kepala silinder dan tutup rumah rantai timing
2) Cari tanda-tanda timing pada spoketporos kam dan poros
engkol [ 1 ] kadang kadang juga rantai di lengkapi tanda yang
untukmempermudah penyetelan timing [ 2 ]
f. Catatan :
1) Jika pasak spoket poros engkol berada segaris dengan sumbu
silinder motor, torak silinder ke-1 dan ke-4 pada TMA.
2) Jika tanda pada spoket poros kam berada segaris sumbu
dengan pusat poros kam danpusat poros engkol, maka timing silinder
ke-1 pada posisi akhir langkah kompresi.
3) Lepas sproket dari poros kam, pasang rantai pada sporket
dengan menyesuaikan tanda- tandanya
15
c. Keselarnatan kerja.
1) Lepaskan terminal negatif baterai, supaya motor tidak dapat
distart.
2) Sewaktu roda gigi timing terlepas, jangan memutar pores engkol
atau poros karn dengan sudut yang besar, ji.ka poros-poros itu diputar,
katup-katup dapat bertumbukan dengan torak, akibatnya dapat
bengkok.
3) Untuk mencegah bertumbuknya katup dengan torak, stel dahulu
celah katup sebesar mungkin.
d. Langkah kerja.
1) Cari tanda-tanda timing pada, roda, gigi pores engkol dan pada
roda gigi poros kam.
2) Atur posisi tanda, timing pores karn dan pasak roda gigi engkol,
sehingga tepat seperti pada, gambar.
17
Catatan :
1) Jika pasak pada roda gigi poros engkol berada segaris dengan
sumbu silinder motor, torak pada silinder ke I dan ke 4 pada TMA.
2) Jika tanda-tanda timing berada segaris sumbu dengan pusat
poros engkol dan poros kam, mak-a torak silinder ke I pada posisi akhir
langkah kompresi.
18
3) Ukur celah torak antara gigi poros engkol dan gigi poros kam,
dengan cara seperti pada gamNs. Biasanya besar celah kontak 0,3
mm.
4) Untuk lebih tepatnya, lihat buku manual. Jika kontak lebih besar
dari pada ketentuan, roda gigi harus diganti.
e. Petunjuk.
1) Hati-hati pada roda gigi yang terbuat dari bahan sintetis. Gigi
mudah patah.
2) Jangan melepas roda gigi sintetis dari porosnya, kecuali kalau
rusak atau bila roda gigi tersebut akan diganti.
3) Pada roda gigi timing dilengkapi nosel pelumas, perhatikan arah
lubang keluar oli. Lubang keluar oli tersebut harus kearah bagian
singgung antara gigi poros engkol dan gigi poros kam.
19
d. Pada motor diesel, poros penggerak pompa injeksi juga harus distel
sesuai tanda-tanda.
9. Lampu
10. Bak air
11. Gembor
12. Set kunci sok
c. Keselamatan kerja.
1) Lepas dahulu terminal negatif baterai.
2) Jangan menggosok pada blok silinder partikel-partikel kertas
gosok yang masuk silinder menimbulkan keausan keras ).
3) Perhatikan urutan dan momen pengerasan baut-baut kepala
silinder.
d. Langkah kerja.
Pelepasan, hal-hal yang perlu diperhatikan:
1) Lepas, terminal negatif baterai.
2) Buang air pendingin. dari radiator dan blok motor (gunakan
kran-kran pernbuang).
3) Lepas selang radiator bagian atas, kabel busi dan kabel
pengukur temperature.
4) Perhatikan urutan melepas unit tuas penekan katup.
e. Pembersihan.
1) Bersihkan pennukaan berpaking dengan skrap dan sikat kawat.
2) Perhatikan lubang - lubang ulir baut kepala silinder pada, blok
silinder. Lubang - lubang tersebut harus bersih. Tiup dengan angin.
3) Cuci kepala, silinder dan perlengkapanya, dengan solar.
f. Pemeriksaan.
1) Periksa permukaan kepala silinder dari keausan/keretakan.
2) Periksa, kelurusan permukaan kepala, silinder.
25
Kebengkokan maksimum:
- Posisi A maks 0,2 mm.
- Posisi B maks 0,05 mm.
g. Pemasangan kembali.
1) Pasang paking-paking. Beri vet jika permukaan paking tidak
dilapisi bahan sintetis. Perhatikan tanda "TOP" pada paking. Kadang-
kadang ada ring karet yang perlu dipasang.
2) Beri pelumas pada baut-baut kepala silinder.
3) Perhatikan urutan pengencangan baut silinder (momen
pengencangan lihat buku data).
Pengencangan ditakukan 2 tahap. Tahap 1 2/3 momen yang diijinkan.
h. Petunjuk.
1) Kepala silinder yang bocor/kepala silinder yang retak
menunjukkan pembebanan panas yang terlalu tinggi. Periksa radiator,
thermostat dan pompa air. Kemungkinan lain saat pengapian terlalu
awal atau campuran terlalu kurus.
2) Biasanya baut-baut kepala silinder harus dikencangkan lagi
setelah 1000 - 3000 km. Setelah pekerjaan tersebut, celah katup
berkurang dan harus disetel lagi.
.
c. Langkah Kerja.
1) Pemeriksaan awal.
Periksa kerapatan katup dengan bensin sebelum, dibongkar.
d. Pembongkaran.
1) Lepas katup dengan alat penekan pegas katup.
Untuk mempermudah pelepasan, pukul dahulu dengan palu
plastic pada piring pengunci pegas. Gunakan obeng kecil yang mapetis
untuk mengeluarkan pengunci. Jika katup macet ( tidak dapat
dikeluarkan dari pengantamya ), bersihkan dahulu kotoran dan sudut
tajampada ujung katup dengan kertas gosok. Jangan pukul I
Penghantar rusak. Susun katup sesuai kedudukanya.
e. Pembersihan.
1) Bersihkan semua bagian- bagian yang dilepas.
2) Bersihkan karbon- karbon yang menempel pada ruang baker
dengan sekTap/sikat kawat.
3) Kepala silinderjangan swnpai rusak / luka.
f. Pembersihan katup.
1) Bersihkan dahulu kerak-kerak dengan sekap segitiga
g. Pemeriksaan.
1) Periksa kelurusan perrnukaan-permukaan berpaking pada
kepala,segitiga.
2) Periksa secara visual poros tuas katup dari keausan dan
goregan.
12) Periksa kondisi katup. Bila. karet atau retak harus diganti (gas
buang akan berwama biru jika sil aus, jika. banyak karbon /kerak pada.
daun katup hisap itu menunjukanjuga, kebocoran pada sil katup.
h. Perakitan kembali.
1) Jika katup telah disekur kepala silinder harus dibersihkan tagi,
pasang sil katup yang baru. Perhatuikan aagar sil jangan sampai rusak
Dua cara pemasangan sil katup :
a) O-ring pada ujung batang katup :
Pemasangan pada saat pegas kaatup masih ditekan
setelah pengunci-pengunci dimasukan.
36
2) Oleskan oli pada katup sil atau penghantar katup lemudian rakit
kembali.
a) Kontrol kedudukan pengunci pegas katup denga
memukul piring pengunci pegas dengan palu plastik Oangan
terlalu keras).
b) Rakit unit bagian penekan katup pada porosanya sesuai
dengan posisi semula.
c) Pasang unit penekan unit katup silinder.
Perhatikan tanda pada pemegang-pemegang poros,
sehingga posisi lubang-lubang pelumasan tepat. Perhatikan
urutan momen pengerasan bautnya.
i. Pemeriksaan Akhir.
Periksa kerapatan katup dengan memberi bensin pada saluran
masuk/buang.
37
23) Periksa keausan sepatu rantai dan rel peredam getar jika
menggunakan tensioner jenis torak) Ukuran sesuai buku manual.
18. Rantai
a. Periksa defleksi rantai timing Oika menggunakan rantai timing).
41
b. Petunjuk pemasangan.
1) Penyetelan timing lihat jobsheet 6125 10 05, 6125 10 06, 6125
1007.
2) Pasang penumbuk dan batang penekan sesuai letak semula.
3) Urutan pengencangan baut-baut poros tuas katup :
a) Perhatikan kedudukan paking-paking tutup rantai timing
dan panci oli jangan kencangkan baut-baut panci oli terlalu
keras. Celah katup saat dingin : Masuk……..? (lihat buku
manual) Buang = ……. ? (lihat buku manual).
b) Saat pengapian (lihat buku manual).
c) Jangan menghidupkan motor sebelum diisikan oli dan air.
Kapasitas oli = ? (lihat buku manual).
d) Jangan lupa pernbuangan udara pada sistem
pendinginan. Lihat jobsheet 6125 08 10.
e) Saat motor hidup periksa kebocoran pada sistem.
pendinginan, panci oli dan tutup kepala silinder.
BAHAN : KELOMPOK :
ALAT : ANGGOTA :
WAKTU :
HASIL
BATAS BATAS
NAMA SPESIFIKASI PEMERIKSAAN
NO LIMIT LIMIT KET
KOMPONEN STANDAR /
ATAS BAWAH
PENGUKURAN
( ) ( )
Mengetahui
Kalaboratorium Mekanik
( )