Anda di halaman 1dari 27

PEMELAJARAN

OVERHAUL BLOK SILINDER


DAN
PENGUKURAN
BLOK SILINDER

 Pembongkaran
 Pemasangan
 Pemeriksaan
 Pengukuran
OLEH :
Instruktur program Diklat Otomotif
ASEP SAEPUDIN

SMK Negeri 6 Bandung


Sasaran / Sub Kompetensi :
 Menentukan celah aksial poros engkol
 Menentukan celah aksial batang torak
 Pemberian tanda batang torak dan cap
 Pengukuran kebengkokan permukaan blok
silinder
 Pembongkaran bagian-bagian blok silinder
Keselamatan Kerja :
1. Kerjakan pekerjaan mengikuti petunjuk yang
diberikan
2. Hati-hati dalam melakukan pembongkaran dan
pemasangan bagian blok silinder
3. Tempatkan batang torak dan bantalan menurut
urutan yang benar
4. Tempatkan bantalan poros engkol dan cap
menurut urutan yang benar
Membongkar blok silinder
Mengukur celah aksial batang torak
1. Buka bantalan depan poros
input dengan sst ( lihat gbr )
catatan :
apabila bantalan tidak
normal, periksa juga poros
input transmisi dan bantalan
belakang
2. Ukur celah aksial batang
torak, jika melebihi limit
ganti batang torak. Celah
aksial :
STD : 0,200 – 0,304 mm
limit 0,35 mm
Melepas batang torak
1. Beri tanda batang torak
dan tutupnya agar
pasangan tidak tertukar
2. Haluskan pinggir ring
piston dibagian atas
silinder
catatan :
jika langkah ini tidak
dilakukan sebelum piston
dilepas, ring piston akan
rusak
Melepas batang torak
3. Tutup baut-baut batang
torak dengan slang plas
-tik agar pen poros
engkol tidak rusak
4. Tempatkan batang
torak dan bantalan
menurut urutan yang
benar
Mengukur celah aksial poros engkol

1. Ukur celah aksial poros engkol,


jika melebihi limit ganti
celah aksial :
STD : 0,040 – 0,242 mm
Limit 0,3 mm
jenis waser aksial o/s :
0,125 - 0,250
2. Tempatkan bantalan poros engkol
dan cap menurut urutan yang
benar
Pemeriksaan dan perbaikan blok
silinder

1. Bersihkan dan periksa blok


silinder dari kemungkinan
retak atau tergores
2. Dengan menggunakan
straight edge dan feeler
gauge, periksa permukaan
atas blok silinder dari
kemungkinan bengkok.
jika kebengkokan melebihi
limit lakukan
penggerindaan
limit : 0,05 mm
Pemeriksaan dan perbaikan blok
silinder
3. Periksa kebengkokan
sepanjang garis yang
ditunjukkan oleh gambar
4. Periksa silinder dari
kemungkinan goresan
pada arah vertikal, jika
ada goresan silinder
harus di korter kembali
catatan :
pengkorteran harus dilakukan
pada semua silinder agar
mempunyai ukuran yang sama
THE END
COBA PRAKTEKKAN PEMELAJARAN INI PADA
ENGINE YANG TELAH TERSEDIA
LANJUT KE PEMELAJARAN

PLEASE KLIK
PEMELAJARAN

PENGUKURAN
Sasaran / Sub Kompetensi :
 Mengukur diameter dalam silinder
 Menentukan keausan silinder
 Menentukan keovalan silinder
 Menentukan ketirusan silinder
 Melepas pen piston
 Menentukan kebengkokan batang torak
 Mengukur diameter piston
 Menentukan keausan diameter piston
 Menentukan keovalan diameter piston
 Menentukan ketirusan diameter piston
Keselamatan Kerja :

1. Kerjakan pekerjaan mengikuti petunjuk yang


diberikan
2. Hati-hati dalam menggunakan dial gauge
3. Tempatkan batang torak dan bantalan menurut
urutan yang benar
4. Tempatkan bantalan poros engkol dan cap
menurut urutan yang benar
Pengukuran lubang silinder
1. Ukur lubang silinder menurut O/S 2K Seri 3 K, 4 K Seri 5 K
arah aksial pada bagian
atas,tengah dan bawah seperti 0,50 72,46 -72,51 75,46 – 75,51 80,95 – 80,98
gambar disamping
lubang standard : 0,75 72,71 – 72,76 75,71 – 75,76 ------------------

Seri 2 K 72,00 – 72,05


1,00 72,96 – 73,01 75,96 – 76,01 ------------------
mm
Seri 3K,4K 75,00 – 75,03
mm
Seri 5 K 80,50 – 80,53
mm

2. Gunakan piston ukuran O/S


apabila silinder dikorter
diameter piston O/S :
Pengukuran lubang silinder
3. Gunakan persamaan berikut
untuk menentukan di ameter
setelah dibor
B=P+C–H
B = Diameter setelah
dibor
P = Diameter piston O/S
C = Celah piston
Seri 2K,3K,4K : 0,03 – 0,05 mm
Seri 5K : 0,04 – 0,06 mm
H = Penghalusan silinder
(honing) yang diijinkan kurang
dari 0,02 mm
Pemeriksaan piston, batang piston
dan komponennya :
1. Periksa pemasangan
pen dengan
menggoncangkan
piston dibagian tegak
lurus pen, jika terasa
ada gerakan ganti
piston dan pen.
2. Lepaskan snap ring
Pemeriksaan piston, batang piston
dan komponennya :
3. Panaskan piston
kira-kira 70 – 80oC
dengan alat
pemanas piston
4. ( type press fit)

5. Lepaskan pen piston


dari piston
Pemeriksaan piston, batang piston
dan komponennya :
5. Periksa ketepatan
pemasangan pen piston.
Panaskan piston hingga suhu
70 – 80oC, lumasi pen
dengan oli. Masukkan pen
dengan menggunakan ibu
jari

6. Jika bos aus atau rusak gan


tilah dengan bos mengguna
kan sst (lihat gambar)
catatan :
luruskan lubang oli bos de -
ngan lubang oli batang
piston
Pemeriksaan piston, batang
piston dan komponennya :
7. Pasang bos baru dan
haluskan dengan honing
machine

8. Pemasangan pen dan bos


harus sedemikian rupa
sehingga setelah dilumasi
dengan oli mesin, pen da -
pat didorong dengan ibu
jari pada suhu normal
Pemeriksaan piston, batang
piston dan komponennya :
9. Periksa batang torak dari
kemungkinan bengkok

limit kebengkokan :
0,05 mm per 100 mm
limit terpuntir :
0,15 mm per 100 mm

10. Periksa bantalan batang


torak dari kemungkinan
cacat atau tergores. Jika
cacat harus diganti
Pemeriksaan Diameter crank pin,
dan celah oli :
11. Ukur diameter krankpin
jika terlalu aus poros
engkol harus digerinda
( U/S ) atau diganti
STD diameter pen jurnal
41,976 – 42,00 mm
Limit ketirusan atau
kelonjongan : 0,01 mm

12. Ukur celah oli pen engkol


dengan menggunakan
plastik gauge
( sebelumnya bersihkan
terlebih dahulu crankpin,
batang torak dan
bantalannya )
THE END

PRAKTEKKAN PELAJARAN YANG BARU


DITERIMA SESUAI STANDARD
OPERATION PROCEDURS

Anda mungkin juga menyukai