c. Awalnya putar poros engkol searah jarum jam hingga tanda pada puli
poros engkol (coakan) tepat segaris dengan angka 0 pada tutup rantai
timing.
➢ Pada saat memutar poros engkol, perhatikan juga katup masuk silinder
mana yang bergerak. Lihatlah rocker arm pada silinder 1 dan 4 sambil
menggerak puli poros engkol.
➢ Apabila tanda pada puli telah segris dengan angka 0 dan yang dalam
posisi bebas adalah rocker arm silinder 1, berarti yang sedang
mengalami top kompresi adalah silinder 1. Begitu juga sebaliknya.
-Intak:0,20mm
-Exhaust : 0,30 mm
f. Lepas katup menggunakan kunci SST, tekan pegas katup dengan kunci
tersebut
g. Ambil pin yang berada dalam pegas yang berfungsi sebagai pengunci
dengan menggunakna obeng dan tang
h. Sekarang komponen pad akatup sudah terlepas dan selanjutnya bias
diukur, mulai dari panjang pegas, diameter batang katup dan diameter
katup.
3. Hasil Pengukuran
3. Kesimpulan
a. Jika celah katup terlalu sempit, maka katup akan membuka terlalu awal
dan menutup dengan lambat, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya
salah pengapian, atau pengapian balik.
b. Jika celahnya terlalu longgar, maka katup akan membuka terlambat dan
menutup terlalu cepat,
sehingga dapat menimbulkan suara berisik dan getaran.