Anda di halaman 1dari 9

TUGAS BIOTEKNOLOGI

HASIL PRODAK
BIOTEKNOLOGI
DI SUSUN OLEH :
SUDRATIANINGSIH
KELAS A
91211402111046

PENGERTIAN
BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi adalah pemanfaatan prinsipprinsip ilmiah yang menggunakan makhluk
hidup untuk menghasilkan produk dan jasa
guna
kepentingan
manusia.
Ilmu-ilmu
pendukung
dalam
bioteknologi
meliputi
mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi sel,
teknik
kimia,
dan
enzimologi.
Dalam
bioteknologi
biasanya
digunakan
mikroorganisme atau bagian-bagiannya untuk
meningkatkan nilai tambah suatu bahan.

BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL
Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi
yang
memanfaatkan
mikroorganisme
untuk
memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan
makanan, seperti tempe, tape, oncom, dan kecap.
Mikroorganisme dapat mengubah bahan pangan.
Proses yang dibantu mikroorganisme, misalnya
dengan fermentasi, hasilnya antara lain tempe, tape,
kecap, dan sebagainya termasuk keju dan yoghurt.
Proses tersebut dianggap sebagai bioteknologi masa
lalu. Ciri khas yang tampak pada bioteknologi
konvensional, yaitu adanya penggunaan makhluk
hidup secara langsung dan belum tahu adanya
penggunaan enzim.

Pengolahan Bahan Makanan dari


produk makanan nonsusu
TEMPE

Tempe kadang-kadang dianggap


sebagai
bahan
makanan
masyarakat golongan menengah
ke bawah, sehingga masyarakat
merasa
gengsi
memasukkan
tempe sebagai salah satu menu
makanannya.
Akan tetapi, setelah diketahui
manfaatnya
bagi
kesehatan,
tempe mulai banyak dicari dan
digemari
masyarakat
dalam
maupun luar negeri. Jenis tempe
sebenarnya
sangat
beragam,
bergantung pada bahan dasarnya,
namun
yang
paling
luas
penyebarannya adalah tempe
kedelai.

Tempe mempunyai nilai gizi yang baik. Di


samping itu tempe mempunyai beberapa
khasiat, seperti dapat mencegah dan
mengendalikan diare, mempercepat proses
penyembuhan duodenitis, memperlancar
pencernaan, dapat menurunkan kadar
kolesterol, dapat mengurangi toksisitas,
meningkatkan vitalitas, mencegah anemia,
menghambat
ketuaan,
serta
mampu
menghambat
resiko
jantung
koroner,
penyakit gula, dan kanker.

Untuk membuat tempe, selain diperlukan bahan


dasar kedelai juga diperlukan ragi. Ragi merupakan
kumpulan spora mikroorganisme, dalam hal ini
kapang. Dalam proses pembuatan tempe paling
sedikit diperlukan empat jenis kapang dari genus
Rhizopus, yaitu Rhyzopus oligosporus, Rhyzopus
stolonifer, Rhyzopus arrhizus, dan Rhyzopus
oryzae. Miselium dari kapang tersebut akan
mengikat
keping-keping
biji
kedelai
dan
memfermentasikannya menjadi produk tempe.
Proses
fermentasi
tersebut
menyebabkan
terjadinya perubahan kimia pada protein, lemak,
dan karbohidrat. Perubahan tersebut meningkatkan
kadar protein tempe sampai sembilan kali lipat.

Proses Pembuatan Tempe


Tempe dibuat dari kacang kedelai dengan dibantu oleh aktivitas jamur
Rhizopus oryzae. Proses pembuatan tempe cukup sederhana dan
mudah dilakukan. Kacang kedelai dicuci bersih, lalu direbus hingga
setengah matang. Kemudian, kacang kedelai setengah matang
direndam dalam air selama kurang lebih 12 jam (semalaman). Dengan
direndamnya kacang kedelai, dapat menciptakan kondisi asam
sehingga mikroba yang biasanya membusukkan makanan dapat
dicegah. Setelah direndam, kacang kedelai kembali dicuci bersih dan
direbus kembali hingga matang.
Kacang kedelai yang telah matang tersebut lalu didinginkan dan
setelah dingin ditambahkan ragi tempe. Ragi tempe adalah jamur
Rhizopus oryzae. Kacang kedelai yang telah dicampur dengan ragi
tempe, lalu dibungkus oleh daun pisang atau plastik yang dilubangi.
Setelah dibungkus, lalu diperam (difermentasi) selama satu malam.
Akhirnya diperoleh tempe sebagai produk bioteknologi.

Gambar
(a) Jamur rhizopus oryzae merupakan
mikroorganisme
yang
membantu
dalam pembuatan tempe

(a) Jamur Rhizopus Oryzae

(b)
Jamur
ini
digunakan
dalam bentuk ragi tempe

(b) Tempe

Anda mungkin juga menyukai