Anda di halaman 1dari 2

Definisi Menstruasi

Menstruasi adalah gejala periodik pelepasan darah dan mukosa jaringan dari lapisan dalam
rahim melalui vagina. Menstruasi diperkirakan terjadi setiap bulan selama masa reproduksi,
dimulai saat pubertas (menarche) dan berakhir saat menopause, kecuali selama masa
kehamilan. Berdasarkan pengertian klinik, menstruasi dinilai berdasarkan 3 hal : Siklus
menstruasi, lama menstruasi, dan jumlah darah yang keluar. (Sarwono, 2011)
1. Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi merupakan daur menstruasi yang tiap bulannya dialami wanita dihitung
mulai dari hari pertama menstruasi atau datang bulan, sampai hari pertama menstruasi di
bulan berikutnya. Menstruasi dikatakan normal bila didapati siklus mentruasi tidak kurang
dari 24 hari, tetapi tidak melebihi 35 hari, kira-kira 24 35 hari dikatakan siklus menstruasi
yang normal (Sarwono, 2011).
2. Lama Menstruasi
Lama menstruasi adalah durasi atau lamanya darah yang muncul saat menstruasi pada wanita
(MedScape), atau jarak dari hari pertama menstruasi (darah keluar dari vagina) sampai
perdarahan menstruasi berhenti. Biasanya lama menstruasi yang dapat dikatakan normal
berkisar antara 4 8 hari. (Sarwono, 2011)
3. Volume Menstruasi
Volume menstruasi merupakan jumlah darah yang keluar selama masa menstruasi. Dikatakan
volume yang normal jika jumlah darah yang keluar selama menstruasi berlangsung tidak
lebih dari 80 ml, atau dalam satu harinya ganti pembalut sebanyak 2 6 kali. (Sarwono,
2011)

Fisiologi Siklus dan Fase Menstruasi


Siklus menstruasi dibedakan atas siklus ovarium dan siklus uterus. Siklus ovarium
menjelaskan perubahan yang terjadi pada folikel ovarium sedangkan siklus uterus
menggambarkan perubahan dalam lapisan endometrium rahim. Kedua siklus tersebut dapat
dibagi menjadi tiga tahap. Siklus ovarium terdiri dari fase folikuler, ovulasi, dan fase luteal,
sedangkan siklus uterus terdiri dari menstruasi, fase proliferasi, dan fase sekretori.
(Sherwood, 2007)
1. Siklus Ovarium
Pada siklus ovarium, terjadi dua fase yang bergantian secara terusmenerus antara
fase folikular, yang ditandai dengan keberadaan folikel matang, dan fase luteal yang ditandai
dengan keberadaan korpus luteum. Dalam keadaan Normal siklus ini dapat diinterupsi jika
terjadi kehamilan dan akhirnya berakhir dengan masa menopause. (Sarwono, 2011)

Pada waktu tertentu sepanjang siklus, sebagian dari folikel primer mulai berkembang.
Namun, hanya beberapa yang melakukan perkembangan selama fase folikular, ketika
lingkungan hormonal yang tepat untuk mempromosikan pematangan mereka, berlanjut
setelah tahap awal pengembangan. Pertama, lapisan sel granulosa dalam folikel primer
berproliferasi untuk membentuk beberapa lapisan yang mengelilingi oosit. Sel granulosa ini
mengeluarkan sesuatu seperti gel "kulit" tebal, yang mencakup oosit dan memisahkannya dari
granulosa di sekitar sel. Membran intervensi ini dikenal sebagai zona pelusida. (Sherwood,
2007)
Fase folikuler adalah bagian pertama dari siklus ovarium. Selama fase ini, folikel
ovarium matang dan siap untuk melepaskan sel telur. Bagian akhir dari fase ini tumpang
tindih dengan fase proliferasi dari siklus uterus. Pengaruh kenaikan folikel merangsang
Folicle Stimulating Hormone (FSH) pada hari-hari pertama dari siklus, beberapa folikel
ovarium dirangsang oleh FSH. Folikel ini, yang sudah ada pada saat lahir dan telah
berkembang menjadi yang lebih baik selama bertahun-tahun dalam proses yang dikenal
sebagai folikulogenesis, bersaing satu sama lain untuk mendominasi. Di bawah pengaruh
beberapa hormon, satu dari folikel ini akan berhenti tumbuh, sementara satu folikel dominan
di ovarium akan terus tumbuh sampai matang. Folikel yang mencapai kematangan disebut
folikel tersier, atau folikel de Graaf dan mengandung sel telur. (Sherwood, 2007)

Anda mungkin juga menyukai