ANTIDIABETES
NAMA :
NIM :
PRODI/KELAS :
Kelompok 4
ASISTEN DOSEN :
RISKA PRATIWI
EVIRAYUNI PUSPITA SARI
penurunan pelepasan insulin atau kelainan respon jaringan terhadap insulin yang
menyebabkan hiperglikemia, tetapi tidak hetoksidosis. Tipe ini sering terjadi pada
usia lebih dari 35 tahun
Kadar glukosa serum puasa normal (teknik autonalisis) adalah 70-110
mg/dl. Hiperglikemia didefinisikan sebagai kadar glukosa puasa yang lebih tinggi
dari 110 mg/dl. Glukosa difiltrasi oleh glomerulus ginjal dan hamper semuanya
diabsorpsi oleh tubulus ginjal selama kadar glukosa dalam plasma tidak melebihi
160-180 mg/dl. Jika konsentrasi tubulus naik melebihi kadar ini, glukosa tersebut
akan keluar bersama urine, dan keadaan ini disebut sebagai glikosuria.
Kemampuan seseorang untuk mengatur kadar gkukosa plasma agar tetap
dalam batas-batas normal dapat ditentukan melalui tes (1) kadar glukosa serum
puasa, dan (2) respons glukosa seru terhadap pemberian glukosa.
Metabolisme glukosa, setelah karbohidrat dari makanan dirombak dalam
usus, glukosa lalu diserap kedalam darah dan diangkut ke sel-sel tubuh. Untuk
penyerapannya kedalam sel-sel tubuh diperlukan insulin, yang dapat dianggap
sebagai kunci untuk pintu sel. Sesudah masuk kedalam sel, glukosa lantas
diubah menjadi energi atau ditimbun sebagai cadangan. Cadangan ini digunakan
bila tubuh kekkurangan energi karena misalnya berpuasa beberapa waktu.
Sekresi insulin diatur tudak hanya oleh kadar glukosa darah tetapi juga
oleh hormon lain dan mediator autonomic. Sekresi insulin umummnya dipacu
oleh ambilan glukosa darah yang tinggi dan difosforilasi dalam sel- pancreas.
Insulin merupakan protein kecil yang mengandung dua rantai polieptida
yang dihubungkan oleh ikatan disulfida. Sekresi insulin diatur tidak hanya diatur
oleh kadar glukosa darah tetapi juga hormon lain dan mediator autonomik. Sekresi
insulin umumnya dipacu oleh ambilan glukosa darah yang tinggi dan difosforilasi
dalam sel pankreas. Insulin umumnya diisolasi dari pankreas sapi dan babi,
namun insulin manusia juga dapat menggantikan hormon hewan untuk terapi.
Insulin manusia diproduksi oleh strain khusus E. Coli yang telah diubah secara
genetik. mengandung gen untuk insulin manusia. Insulin babi paling mendekati
struktur insulin manusia, yang dibedakan hanya oleh satu asam amino. Gejala
hipoglikemia merupakan reaksi samping yang paling umum dan serius dari
kelebihan dosis insulin. Reaksi samping lainnya berupa lipodistropi dan reaksi
alergi.Diabetes militus ialah suatu keadaan yang timbul karena defisiensi insulin
relatif maupun absolut. Hiperglikemia timbul karena penyerapan glukosa ke
dalam sel terhambat serta metabolismenya diganggu. Dalam keadaan normal kirakira 50% glukosa yang dimakan mengalami metabolisme sempurna menjadi CO 2
dan air, 5% diubah menjadi glikogen dan kira-kira 30-40% diubah menjadi lemak.
Mekanisme kerja obat-obat hipoglikemik oral secara umum ada 4 yaitu:
1. Menurunkan absorbsi karbohidrat yaitu golongan biguanid Metformin, dan
Akarbose dari golongan glikooksidase inhibitor.
2. Menurunkan sekresi insulin yaitu golongan sulfonilurea generasi kedua
dan Miglitinid.
3. Menurunkan ambilan glukosa dihati yaitu golongan Biguanid.
4. Meningkatkan ambilan glukosa dijaringan periver yaitu golongan sulfonil
urea generasi kedua tiasolidindion dan biguanid.
Pada diabetes melitus semua proses terganggu, glukosa tidak dapat masuk
kedalam sel, sehingga energi terutama diperoleh dari metabolisme protein dan
lemak. Sebenarnya hiperglikemia sendiri relatif tidak berbahaya, kecuali bila
hebat sekali hingga darah menjadi hiperosmotik terhadap cairan intrasel. Yang
nyata berbahaya ialah gliosuria yang timbul, karena glukosa bersifat diuretik
osmotik, sehingga diuresis sangat meningkat disertai hilangnya berbagai
efektrolit. Hal ini yang menyebabkan terjadinya dehidrasi dan hilangnya elektrolit
pada penderita diabetes yang tidak diobati. Karena adanya dehidrasi , maka badan
klinik
defisiensi
(kekurangan)
insulin
mengakibatkan
hiperglikemia yaitu kadar gula darah yang tinggi, turunnya berat bedan, lelah dan
poliuria (sering buang air kecil), disertai haus, lapar, kulit kering, mulut dan lidah
kering. Akibatnya juga ketosis serta asidosis dan kecepatan bernapas bertambah.
Keadaan sebaliknya ialah hipoglikemia, atau kadar gula darah rendah,
dapat terjadi akibat kelebihan dosis insulin , atau karena pasien tidak makan
makanan (atau muntah barangkali) sesudah suntikan insulin, sehingga kelebihan
insulin dalam darahnya menyebabkan koma hipoglikemia.
Alat suntik
Jarum suntik (oral,moskular)
Timbangan hewan
CARA KERJA
1. Timbang hewan (mencit )
2. Darah mencit di ambil sebanyak 1 tetes dengan cara memotong ekor
mencit 1cm ke ujung, lalu di pijit sampai darah keluar yang langsung di
teteskan ke strip pengukur glukosa darah
3. Berikan larutan glibenclamid 0.2 ml secara oral
4. Setelah 5 menit berikan larutan glukosa 0.2 ml,
5. Ukur kadar glukosa darah mencit setelah 10 menit dan 30 menit kemudian
dengan darah dari ekor mencit yang di teteskan ke strip pengukur glukosa
darah.
VAO = BB x Dosis / C
= 0.2019 kg/BB X 1mg/kgBB / 0.1mg/ml
= 0.2019 ml = 0.2 ml
Glukosa :
C = 0.2 mg/ml
VAO = BB X Dosis / C
= 0,02019 kg/BB x 2mg/kgBB / 0.2mg/ml
=0.2019ml = 0.2ml
Kel
Dosis
Sebelum
Waktu
perlakuan
1
2
3
4
Insulin 250ui/kgBB
Insulin 50ui/kgBB
Insulin 100ui/kgBB
glibenclamide
51mg/dl
96mg/dl
93mg/dl
58mg/dl
15
51mg/dl
39mg/dl
69mg/dl
213mg/dl
30
45mg/dl
33mg/dl
39mg/dl
42mg/dl
1mg/kgBB
glibenclamide
30mg/dl
120mg/dl
96mg/dl
2mg/kgBB
Control
50mg/dl
157mg/dl
115mg/dl
PEMBAHASAN
Percobaan kali ini pengujian diabetes dan antidiabetes dengan tujuan
untuk mengetahui efek hipoglikemik suatu bahan/obat, mekanisme kerja obat
penurun glukosa darah, gejala-gejala dan dasar farmakologi efek toksik obat
penurun glukosa darah dengan menggunakan insulin dan glibenclamide sebagai
obat dan gluoksa sebagai penambah glukos darah dalam tubuh.
Untuk percobaan pertama mencit di berikan insulin sebanyak 25ui/kgBB,
sebelum perlakuan di dapat kadar glokosa dalam tubuh si mencit 98mg/dl, setelah
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari praktikum yang dilakukan dapat ditarik
kesimpulan bahwa kedua obat baik insulin maupun glibenclamid memiliki
kemampuan untuk menurunkan tingkat dari glukosa di dalam darah, dan yang
paling tinggi tinngkat penurunan glukosa darah adalah di berikannya insulin.
PERTANYAAN
1. Jelaskan dengan ringkas mekanisme kerja insukin dalam menurunkan
ladar glikosa darah.
2. Jelaskan pula dengan ringkas mekanisme kerja glibenclamide dalam
menurunkan kadar glukosa darah
3. Jelaskan efek samping toksisitas obat penurun kadar gllukosa darah
JAWAB
DAFTAR PUSTAKA
Ganiswarna,S.G,Setiabudy.R,Suyatna F.D,Purwantyastuti,Nafrialdi.,1995,
Farmakologi dan Terapi, Universitas Indonesia, Jakarta
Katzung.G.B. Farmakologi Dasar Dan Klinik, 2002, Salemba Medika,
Jakarta
Mycek,M.J,Harvey.R.A,Champe.P.C,Fisher.B.D.,2001, Farmakologi Ulasan
Bergambar, Widya Medika, Jakarta
Pearce, 2006, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, PT.Gramedia,
Jakarta
Price.S.A,Wilson.L.MC., (1995)Patofisiologi, EGC. Jakarta.