Anda di halaman 1dari 23

Interaksi obat

Kelompok 1:
Aidil fitri
Andri arfaldi
Destaria Sisca rosa
Eka saputri

12/4/16

Yang akan di bahas


A. Apa itu interaksi obat

Faktor yang mempengaruhi interaksi


obat

B. Apa
yang
dimaksud
dengan
kejadian interaksi obat
C. Seberapa serius interaksi harus
diperhatikan dan ditangani

12/4/16

Peran apoteker di dalam interaksi obat


Penetalaksanaan interaksi obat
2

Interaksi obat
Interaksi obat adalah modifikasi efek
suatu obat akibat obat lain atau (subtansi
lain : nutrient, rokok, alkohol, dan
penyakit) yang diberikan terpisah atau
diberikan bersamaan sehingga keefektifan
atau toksisitas satu obat atau lebih bisa
berubah.
Efeknya
bisa
meningkatkan
atau
mengurangi aktivitas atau menghasilkan
efek baru yang tidak dimiliki sebelumnya
12/4/16

Faktor yang mempengaruhi


interaksi obat
Efek interaksi obat sangat bervariasi
antara pasien yang satu dengan
pasien yang lain, berbagai faktor dapat
mempengaruhi
kerentanan
pasien
terhadap interaksi obat antara lain :
Faktor usia
Faktor polifarmasi
Faktor penyakit
Faktor genetik

12/4/16

Faktor usia

12/4/16

Saat usia bertambah tubuh akan memberikan reaksi


yang berbeda terhadap obat seperti :
distribusi obat-obatan yang larut dalam lipid(lemak)
mengalami perubahan yang jelas, dimana wanita usia
lanjut memiliki jaringan lemak 33% lebih banyak
dibandingkan dengan wanita yang lebih muda, sehingga
terjadi akumulasi obat.
Usia lanjut juga mempengaruhi metabolisme obat,
karena akibat terjadinya penurunan fungsi organ tubuh
seperti hati dan ginjal
saat tubuh semakin tua aliran darah melalui hati
berkurang selain itu enzim-enzim hati yang menjalankan
metabolisme
obat
mudah
melimpah
sehingga
memperlambat
metabolisme
akibatnya
terjadi
peningkatan konsentrasi obat-obatan tertentu.
Fungs ginjal juga berkurang karna pertambahan usia,

Parubahan farmakokinetika
obat pada usia lanjut
Faktor farmakokinetik

Kemaknaan klinis

Motilitas gastrointestinal

Dapat mempengaruhi
kecepatan, namun tidak
mempengaruhi tingkat
penyerapan obat

pH lambung

Perubahan tidak bermakna


pada penyerapan obat

Fungsi ginjal

Penurunan eliminasi obat-obat


yang di eksresi melalui ginjal

Albumin dan serum

Penurunan pengikatan protein


sehingga meningkatkan fraksi
obat bebas

Total air tubuh

Penurunan volume distribusi


obat-obatan yang larut dalam
air

Rasio lemak tubuh/massa

Peningkatan distribusi obat-

12/4/16

Faktor polifarmasi
Polifarmasi
adalah
penggunaan
banyak obat pada waktu yang
bersamaan pada seorang pasien.
Banyak obat yang tidak ada
hubungannya
dengan
penyakit
pasien
diberikan
pada
pasien
tersebut yang tentu saja merupakan
pemborosan
dan
meningkatkan
insiden penyakit lain karena obat
12/4/16

Faktor penyakit
Obat-obat yang bermanfaat untuk satu penyakit bisa
berbahaya untuk penyakit lain misalnya beta-bloker
yang digunakan untuk penyakit jantung dan hipertensi
dapat memperburuk pasien asma dan mempersulit
penderita diabetes untuk mengetahui ketika gula
darah mereka terlalu rendah
Pasien harus memberitahu kepada dokter seluruh
penyakit yang mereka alami sebelum dokter
memberikan resep baru. Diabetes , hipotensi atau
hipertensi, tukak, glaukoma, pelebaran prostat dan
insomnia adalah beberapa kondisi yang perlu
diperhatikan karena penderita penyakit ini berpeluang
lebih tinggi mengalami interaksi obat-penyakit

12/4/16

Faktor genetik
Perbedaan faktor genetik (keturunan) di antara
individu mempengaruhi apa yang dilakukan
tubuh terhadap suatu obat dan apa yang
dilakukan obat terhadap tubuh.
faktor genetik sebagian orang memproses
(metabolisme) obat secara lambat akibatnya
suatu obat bisa berakumulasi didalam tubuh
sehingga menyebabkan toksisitas, sebaliknya
sebagian individu memetabolisme obat begitu
cepat sehingga setelah subjek mengunakan
obat seperti biasa kadar obat didalam darah
tidak pernah mencapai angka yang cukup agar
obat bekerja secara efektif
12/4/16
Faktor genetik mempengaruhi farmakokinetika

Apa yang dimaksud dengan kejadian


interaksi obat
Semakin banyak obat yang pasien ambil
maka besar kemungkinan bahwa reaksi
yang merugikan akan terjadi. Satu studi
rumah sakit menemukan bahwa laju reaksi
yang merugikan adalah 7% pada mereka
yang mengambil 6 sampai 10 obat tetapi
40% pada mereka yang mengambil 16
sampai 20 obat, yang mana mewakili
peningkatan
yang
tidak
seimbang.
Penjelasan yang memungkinkan adalah
bahwa obat telah berinteraksi.
12/4/16

10

Bagaimana gambaran interaksi obat


Obat yang diminum mengalami empat proses dasar
didalam tubuh, dari mulut obat menuju lambung, lalu
ke usus. Disini obat diserap (adsorpsi) ke dalam aliran
darah dan disebarkan (distribusi) keseluruh tubuh
sehingga muncul efek, obat kemudian di uraikan atau
dimetabolisme oleh hati. Akhirnya, bentuk obat yang
sudah diuraikan ini dieksresikan (dikeluarkan dari
tubuh) dalam urin melalui ginjal
Pada interaksi obat ada 2 interaksi yang terjadi :
1.
2.

12/4/16

Interaksi farmakokinetik
Interaksi farmakologi

11

1.Interaksi farmakokinetik
Ketika terjadi interaksi obat,
dimana suatu obat mengubah
obat lain dalam satu atau
lebih proses farmakokinetik
(ADME) dari obat tersebut,
jenis interaksi ini disebut
interaksi farmakokinetik

12/4/16

12

2. Interaksi farmakologi
Jenis interaksi lainnya adalah
interaksi farmakologi. Pada
jenis ini, efek suatu obat akan
menambah (sinergisme) efek
obat
lainnya;
atau
mengurangi (antagonisme )
efek obat kedua tersebut
12/4/16

13

Seberapa serius interaksi harus


diperhatikan dan ditangani
Akan
sangat
mudah
untuk
menyimpulkan bahwa sangat berisiko
untuk mengobati pasien dengan lebih
dari satu obat pada satu waktu, tetapi ini
akan menjadi over-reaksi.
banyak obat yang diketahui berinteraksi
pada beberapa pasien, namun gagal
terjadi pada orang lain. Ini sebagian
menjelaskan
mengapa
beberapa
interaksi obat yang cukup penting tetap
diketahui selama bertahun-tahun
12/4/16

14

Seberapa serius interaksi harus


diperhatikan dan ditangani
Salah satu alasan yang sering diungkapkan pada saat ini yaitu sulit
untuk mendeteksi interaksi, karna sebagaimana telah disebutkan,
variabilitas pasien cukup besar.
sekarang Kita tahu
bahwa banyak predisposisi dan faktor-faktor
pelindung yang menentukan apakah ada atau tidak interaksi terjadi
namun dalam prakteknya masih sangat sulit untuk memprediksi apa
yang akan terjadi ketika seorang pasien diberikan dua obat yang
berinteraksi.
Solusi mudah untuk masalah praktis ini adalah memilih alternatif obat
yang tidak berinteraksi, tetapi jika tidak tersedia, seringkali
memungkinkan untuk memberikan obat yang berinteraksi bersamasama jika tindakan pencegahan yang tepat dapat diambil.
Jika efek dari interaksi dipantau secara baik maka efek dari obat-obat
tersebut dapat diperoleh , hanya saja perlu dilakukan penyesuaian
dosis. Banyak interaksi yang terkait dosis sehingga jika dosis penyebab
interaksi berkurang, efek pada obat lain- akan berkurang juga.
12/4/16

15

Peran apoteker di dalam interaksi


obat
Bersamaan
dengan
dokter,
apoteker
berkewajiban
memastikan
bahwa
pasien
mengetahui risiko efek samping dan tindakan
yang harus dilakukan. Dengan pengetahuan yang
rinci tentang obat, apoteker memiliki kemampuan
untuk menghubungkan gejala klinis yang dialami
pasien dengan kemungkinan efek buruk terapi
obat tersebut.
Praktek difarmasi klinis juga harus memastikan
bahwa efek samping bisa diminimalkan dengan
menghindari
obat-obatan
yang
berpotensi
menimbulkan efek samping pada pasien .
Jadi apoteker berperan penting dalam mencegah,
mendeteksi, dan melaporkan efek samping
12/4/16termasuk akibat intekasi obat kepada pasien

16

Beberapa panduan untuk apoteker di


pelayanan kefarmasian
Melakukan
atau
memperoleh
assessment
yang
diperlukan untuk status kesehatan pasien adalah
sebagai berikut :
merumuskan suatu rencana pengobatan dengan obat,
memilih, memulai, mengubah, atau memberikan terapi
obat
Memonitoring dan mengevaluasi respon pasien
terhadap terapi termasuk keamanan dan efetivitas
Melakukan tinjauan obat secara komprehensif untuk
mengidentifikasi,
menyelesaikan,
dan
mencegah
masalah-masalah terkait obat termasuk kejadian obat
negatif
Mencatat
pengobatan
yang
diberikan
dan
menyampaikan informasi esensial pada perawat dan
17
12/4/ pasien

Memberikan daftar seluruh obat yang digunakan dan


telah digunakan dalam beberapa minggu terakhir
kepada petugas kesehatan. Daftar tersebut memuat
obat-obatan bebas, dan obat bebas terbatas, vitamin,
suplemen makanan, dan obat herbal
Memberitahukan kepada petugas kesehatan ketika
obat-obatan ditambah atau dihentikan
Memberitahu kepada petugas kesehatan tentang
perubahan gaya hidup (misalnya: olahraga, diet,
asupan alkohol dll)
Tanyakan kepada tenaga kesehatan tentang interaksi
obat yang paling serius dan paling sering terjadi
dengan obat-obatan yang sedang digunakan
Karna frekuensi interaksi obat meningkat sesuai
jumlah obat maka bekerja samalah dengan tenaga
perawat kesehatan untuk menghilangkan obat-obatan
yang tidak diperlukan
12/4/16

18

Penetalaksanaan interaksi obat

Mencegah kombinasi obat


Penyesuaian dosis
Jarak waktu pemberian
Memonitoring untuk deteksi
dini
Perbedaan kelas obat

12/4/16

19

Mencegah kombinasi obat


Sebagian interaksi obat resikonya
lebih banyak dari pada manfaatnya,
dan
kombinasi
harus
dihindari,
karena kelas obat yang heterogen
biasanya akan terjadi interaksi obat,
maka bisa dipilih alternatif tanpainteraksi untuk salah satu obat

12/4/16

20

Penyesuaian dosis
Dua obat yang saling berinteraksi bisa
diberikan dengan aman selama dosis
obat tersebut disesuaikan

Jarak waktu
pemberian

12/4/16

Menjarakkan waktu pemberian obat untuk mencegah


terjadinya interaksi obat. Misalnya untuk beberapa
interaksi obat yang melibatkan pengikatan didalam
saluran pencernaan, untuk menghindari interaksi
maka obat dapat diberikan dalam beberapa selang
waktu, denga demikian obat bisa diserap kedalam
sirkulasi terlebih dahulu sebelum obat yang satu lagi
datang. Sehingga tidak terjadi interaksi

21

Memonitoring untuk deteksi dini


Jika kombinasi obat yang berinteraksi perlu diberikan,
maka interaksi bisa diatasi melalui monitoring
laboratorium atau klinis secara ketat untuk melihat
evidence interaksi. Dengan demikian bisa dilakukan
perubahan dosis sesuai kebutuhan atau bahkan
penghentian obat (bila perlu)

Perbedaan kelas obat

12/4/16

Perbedaan kelas obat tidak dapat diatasi


dengan tepat hampir seluruh kelas obat saling
berinteraksi sacara heterogen, karena masingmasing anggota suatu kelas obat sering tidak
dimetabolisme
oleh
transporter
isoenzim
sitokrom P450 atau ABC (ATP-binding cassette)
yang sama dengan anggota lain dalam kelas
tersebut
sehingga menyebabkan terjadinya
interaksi obat

22

12/4/16

23

Anda mungkin juga menyukai