Rizal Arifin
232013602
AC 292 B
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
Syariah (KDPPLKS)
KDPPLKS merupakan kerangka konseptual yang mirip dengan konstitusi, yaitu suatu
sistem koheren dari tujuan-tujuan dan dasar-dasar yang saling terkait yang dapat
mengarahkan pada standar-standar konsisten dan yang menentukan sifat, fungsi, dan batasan
dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan syariah. Jadi KDPPLKS ini menyajikan
konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah bagi para
penggunanya. Ada 2 alasan utama perlunya KDPPLKS yaitu:
Sebagai perangkat standar dan aturan yang koheren bagi IAI dalam mengeluarkan standar
yang berguna dan konsisten (kebutuhan)
Memecahkan masalah-masalah praktis yang baru muncul membutuhkan referensi
kerangka teori dasar (pengembangan)
Entitas syariah selain menerapkan KDPPLKS dan PSAK Syariah, entitas tersebut juga
harus menerapkan PSAK umum yang tidak bertentangan dengan syariah jika dalam aktivitas
operasionalnya terdapat transaksi yang tidak diantur khusus dalam PSAK Syariah. Entitas
konvensional yang melakukan transaksi syariah harus menerapkan KDPPLKS dan PSAK
Syariah yang terkait. Entitas konvensional yang melakukan transaksi syariah tidak perlu
menyiapkan laporan keuangan syariah secara lengkap tetapi hanya melaporkan transaksi
syariah sesuai dengan ketentuan standar akuntansi syariah dalam laporan keuangan
konvensional.
Tujuan Kerangka Dasar
a.
b.
standar.
Penyusun laporan keuangan, untuk menaggulangi masalah akuntansi syariah yang belum
diatur dalam standar akuntansi keuangan syariah.
c.
Auditor, dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai
d.
Transaksi syariah berlandaskan pada paradigma bahwa alam semesta diciptakan oleh
Tuhan sebagai amanah dan sarana kebahagiaan hidup bagi seluruh umat manusia untuk
mencapai kesejahteraan hakiki secara material maupun spiritual. Paradigma dasar ini
menekankan bahwa setiap aktivitas umat manusia memiliki akuntabilitas dan nilai ilahiah
yang menempatkan perangkat syariah dan akhlak sebagai parameter baik dan buruk, benar
dan salahnya aktivitas usaha.
Asas Transaksi Syariah
Transaksi syariah berasaskan pada prinsip:
a. Persaudaraan (ukhuwah), yang berarti bahwa transaksi syariah menjunjung tinggi nilai
kebersamaan dalam memperoleh manfaat, sehingga seseorang tidak boleh mendapatkan
keuntungan di atas kerugian orang lain.
b. Keadilan (adalah), yang berarti selalu menempatkan sesuatu hanya pada yang berhak dan
sesuai dengan posisinya. Realisasi prinsip ini dalam bingkai aturan muamalah adalah
melarang adanya unsur:
1.
Riba/bunga dalam segala bentuk dan jenis, baik riba nasiah atau riba fadl.
2.
3.
4.
5.
Haram/segala unsur yang dilarang tegas dalam Al-Quran dan As-Sunah, baik dalam
barang /jasa ataupun aktivitas operasional terkait.
c. Kemaslahatan (maslahah), yaitu segala bentuk kebaikan dan manfaat yang berdimensi
duniawi dan ukhrawi, material dan spiritual, serta individual dan kolektif.
d. Keseimbangan (tawazun), yaitu keseimbangan antara aspek material dan spiritual, antara
aspek privat dan publik, antara sektor keuangan dan sektor riil, antara bisnis dan sosial
serta antara aspek pemanfaatan serta pelstarian.
e. Universalisme (syumuliyah), di mana esensinya dapat dilakukan oleh, dengan dan untuk
semua pihak yang berkepentingan tanpa membadakan suku, agama, ras dan golongan
sesuai dengan semangat kerahmataan semesta.
Implementasi transaksi yang sesuai dengan paradigma dan asas transaksi syariah harus
memenuhi karakteristik dan persyaratan antara lain:
1.
Transaksi hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan saling ridha
2.
3.
Uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan satuan pengukur nilai, bukan sebagai
komoditas
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang (time value of money)
10. Transaksi dilakukan berdasarkan suatu perjanjian yang jelas dan benar serta untuk
keuntungan semua pihak tanpa merugikan pihak lain .
11. Tidak ada distorsi harga melalui rekayasa permintaan.
12. Tidak mengandung unsur kolusi dengan suap menyuap.
Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan utama laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu entitas syariah yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Tujuan
lainnya adalah:
a)
b)
c)
d)