EPILEPSI
Disusun oleh:
AHMAD TEGAR ALHASAN
01.211.6311
Pembimbing :
dr. Firza Olivia Susan, Msi Med ,Sp.
A
IDENTITAS PENDERITA
Nama: An. RI
Umur : 7 tahun
Agama : Islam
Alamat : Kendal
Umur : 37 tahun
Pendidikan : SMA
Umur : 31 tahun
Pendidikan : SMA
KELUHAN
UTAMA ???
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
Menurut orang tua pasien, kejang pertama
dialami saat usia 1 tahun, dan berulang lebih
dari 5 kali dalam rentang waktu yang berjauhan.
Bentuk kejang yang dialami pasien sama seperti
kejang yang pertama, berlangsung < 5 menit ,
terjadi saat pasien tidur dan tanpa didahului
demam. Kejang tidak didahului demam. Pasien
mengaku juga sering sakit kepala. Sakit kepala
berputar disangkal oleh pasien. Mual muntah
disangkal. BAK dan BAB normal. Pasien pernah
menjalani pemeriksaan EEG pada tahun 2010,
dan pernah menjalani terapi akupuntur di dokter
Riwayat jatuh
: disangkal
Riwayat trauma kepala
: disangkal
Riwayat kejang didahului demam :
disangkal
Riwayat Penyakit
Keluarga :
Keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit
seperti ini .
Riwayat Sosial
Ekonomi :
orang tua bekerja sebagai karyawan
swasta, menanggung 2 orang anak. Biaya
perawatan ditanggung BPJS.
Kesan : Sosial ekonomi cukup.
.
RIWAYAT PEMELIHARAAN
PRENATAL
Pemeriksaan selama kehamilan : 1x/bulan
selama kehamilan di bidan sampai bulan 6. bulan
7-8-9 melakukan pemeriksaan 2x sebulan dibidan.
Penyakit selama kehamilan : Disangkal
Pendarahan selama kehamilan : Disangkal
Obat diminum selama kehamilan : vitamin dan
tablet penambah darah
Riwayat suntik tetanus kehamilan
Kesan : riwayat pemeliharaan prenatal baik
RIWAYAT IMUNISASI
BCG : 1x umur 1 bulan, scar (+)
di lengan atas kanan
DPT : 3 x ( 2,4,6) bulan
Polio : 4 x (0,2,4,6) bulan
Hepatitis B : 3x umur (0,1,4)
bulan
Campak : 9 bulan
RIWAYAT PERKEMBANGAN
DAN PERTUMBUHAN
PERTUMBUHAN
Berat badan lahir 2900 gram,
panjang badan saat lahir 48
cm. Berat badan sekarang 31
kg, Tinggi Badan 125 cm
Kesan : pertumbuhan normal
PERKEMBANGAN :
Sektor motorik kasar:
Anak sudah bisa berjalan, berlari naik dan turun tangga,
melompat
Sektor bahasa:
Anak dapat berbicara beberapa kata (mimik, maem) dan
menggabungkan beberapa kata, menunjuk bagian tubuh,
Riwayat Makanan
Usia
ASI / PASI
Buah / Biskuit
Bubur susu
Nasi tim
0-2
ASI
-/-
2-4
ASI
-/-
4-6
ASI
-/-
( bulan )
6-8
8-10
10-12
ASI + Susu
Biskuit
formula
ASI + Susu
Biskuit
formula
ASI + Susu
formula
Kesan
Biskuit
Asupan
Bubur
susu
Bubur
susu
Bubur
susu
Makanan
Nasi Tim
Nasi Tim
Pola Makan
Jenis makanan
Nasi
Frekuensi
3 kali sehari
Sayuran
Daging
suka
2 x seminggu dimana 1 kali makan 1 potong/1x
Ikan
makan
1 x seminggu dimana 1 kali makan 1 potong / 1
Telur
Tahu
x makan
3 x sehari dimana 1 kali makan 1 butir/1x makan
2-3x
seminggu
dimana
1
kali
makan
Tempe
Susu
1potong/1xmakan
3
x
sehari
dimana
kali
makan
1potong/1xmakan
2 xsehari dimana 1 kali minum 200 ml susu, 3
sendok susu bubuk
PENYAKIT
USIA
PENYAKIT
USIA
Diare
Morbili
Otitis
Parotitis
Radang paru
Demam berdarah
Tuberkulosis
Demam tifoid
Kejang
Cacingan
Ginjal
Alergi
Jantung
Pertusis
Darah
Varicella
Difteri
Biduran
Asma
Kecelakaan
Penyakit kuning
Operasi
Batuk berulang
Lain-lain
IMT/U :
:
:
:
BB/TB(kg)
31/(1,25)
46 / 1,5625
19,84
PEMERIKSAAN
FISIK
STATUS INTERNUS
KU : baik
Kesadaran: komposmentis
Kepala : mesosephal
Rambut: Hitam, tidak mudah dicabut
Mata :Conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik
(-/-), pupil isokor (+/+), reflek cahaya (+/+)
Telinga : ukuran normal, discharge (-/-), nyeri
(-/-), bengkak (-/-)
Hidung : simetris, nafas cuping hidung (-),
sekret (-/-)
Mulut : bibir kering (-), sianosis (-)
Tenggorok
: T1-1 Hiperemis-/-, faring
hiperemis (+)
Leher
: Simetris, pembesaran kelenjar
limfe (-)
Paru-Paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
BJ
I-II
Abdomen
Inspeksi : datar
Auskultasi : peristaltik normal
Palpasi : supel, tidak nyeri tekan,
turgor cukup, hepar tidak teraba
dalam batas normal, lien tidak
teraba dalam batas normal
Perkusi : timpani
Genital : tidak ada kelainan
EKSTREMITAS
Akral dingin
Akral sianosis
Oedem
Capillary refill
Superior
Inferior
-/-/-/< 2 detik
-/-/-/< 2 detik
STATUS
NEUROLOGIS
Pemeriksaan
ranial
I
Saraf
Tidak dilakukan
Visus: tidak diperiksa
II
III, IV, VI
VII
Pemeriksaan
ranial
Saraf
Suara bisikan: tidak dilakukan
Gesekan jari:tidak dilakukan
Rinne, Webber, Schwabach: tidak
dilakukan
VIII
IX, X
XI
tahanan
Angkat bahu: dapat melawan tahanan
Lidah di dalam mulut: tidak ada deviasi,
XII
Pemeriksa
an Motorik
Ekstremitas atas
Tidak ditemukan
atrofi, fasikulasi
Normotonus
dekstra/
Normotonus
sinistra
Kekuatan:
Tangan kanan: 5
Tangan kiri : 5
Ekstremitas
bawah
Tidak
ditemukan
atrofi,
fasikulasi
Normotonus
dekstra/
Normotonus
sinistra
Kekuatan:
Kaki kanan: 5
Kaki kiri : 5
Pemeriksa
an Refleks
Refleks fisiologis
Bisep :
Trisep :
Patella :
Achilles:
+/+
+/+
+/+
+/+
Refleks patologis
Babinski
: -/Chaddok
: -/Oppenheim
: -/Gordon
: -/Schaffer
: -/Hoffman trommer: -/-
STATUS
NEUROLOGIS
Tes Koordinasi
Fungsi Otonom
Miksi
: normal
Defekasi
: normal
Sekresi keringat : normal
17 MEI 2016
20 MEI 2016
DIAGNOSIS
BANDING
Epilepsi
Kejang
Demam
Sindrom
Lenox
Gestaut
Diagno
sis
Epilep
si
TERAPI
Medikamentosa
O2 2L/menit
Ranitidin 2 x ampul IV
Cefotaxime 3 x 750 mg IV
Fenobarbital sodium (sibital) 2 x 50 mg
Diazepam (stesolid) supp I
EDUKASI
1) Edukasi mengenai tindakan yang benar dan
aman jika pasien kejang
2) Perubahan pola hidup agar pasien factor
pencetus kejang seperti kelelahan dapat
dihindari
3) Sigap untuk membawa pasien ke rumah
sakit jika kejang tidak berhenti dengan
pemberian diazepam rektal, kejang yang
berulang dalam sehari atau kejang yang
tidak berhenti selama 15 menit.
PERJALANAN PENYKIT
Tanggal
Keadaan klinis
O2 2l/menit
Inf.RL 14 TPM
INJ. Ranitidin 2 x
ampul
Sibital 2 x 50 mg
Cefotaxim 3 x 750 mg
Stesolid supp I
17 MEI 2016
Tanggal
Keadaan klinis
Inf.RL 14 TPM
INJ. Ranitidin 2 x
ampul
Sibital 2 x 25 mg
Cefotaxim 3 x 750 mg
Stesolid supp I
Tanggal
Keadaan klinis
Inf.RL 14 TPM
INJ. Ranitidin 2 x
ampul
Sibital 1 x 25 mg
Cefotaxim 3 x 750 mg
Stesolid supp I
Tanggal
Keadaan klinis
Inf.RL 14 TPM
INJ. Ranitidin 2 x
ampul
Sibital 1 x 25 mg
Cefotaxim 3 x 750 mg
Stesolid supp I
20 MEI 2016
Tanggal
Keadaan klinis
Cefixime 2 x 1 cth
Valproic Acid (Ikalep)
2 x 1 cth
PROGNOSIS
Quo ad vitam
: dubia ad
bonam
Quo ad sanam
: dubia
Quo ad fungsionam : dubia
PEMBAHAS
AN
Merupakan gangguan
fungsional yang kronik
pada saraf yang ditandai
oleh terjadinya serangan
yang timbul secara
mendadak, episodik,
berlebihan & cepat akibat
lepasnya muatan listrik
yang tidak terkontrol
genetik (5-10 %)
PRIMER
tidak dapat dibuktikan
adanya lesi pd otak
ETIOLOGI
SEKUNDER
atau
FAKTOR RESIKO
EPILEPSI PADA ANAK
Faktor Faktor Faktor Faktor
Prenat Perina Postna Heredi
al
tal
tal
ter
PATOGENESIS
epilepsi transmisi impuls yang berlebihan di
dalam otak yang tidak mengikuti pola yang normal
sinkronisasi impuls.
Fungsi neurotransmitter
inhibitor (GABA dan
Glisin ) kurang optimal
pelepasan impuls
epileptik yang
berlebihan.
Fungsi neurotransmitter
eksitatorik ( Glutamat
dan Aspartat )
berlebihan pelepasan
impuls epileptik
berlebihan juga.
PATOGENESIS
Serangan epilepsi
terjadi apabila
proses eksitasi di
dalam otak lebih
dominan dari
pada proses
inhibisi.
Aktivitas neuron
diatur oleh
konsentrasi ion di
dalam ruang
ekstraseluler dan
intraseluler, dan
oleh gerakan keluarmasuk ion-ion
menerobos membran
neuron
PATOGENESIS
Pada tingkat membran sel dpt dijelaskan fenomena
biokimia tertentu a.l:
1.
2.
DIAGNOSIS
a. Kelainan
kulit
Anamnesis
b. Kelainan
selaput
lendir di
orifisium
Pemeriks
aan Fisik
Pemeriks
aan
Penunjan
g
c. Kelainan
selaput
mata dan
mata
ANAMNESIS
- Pola / bentuk serangan
- Lama serangan
- Gejala sebelum, selama dan paska
serangan
- Frekwensi serangan
- Faktor pencetus
PEMERIKSAA
N FISIK
PEMERIKSAA
N
PENUNJANG
EEG
NEUROIMAGING
Pemeriksaan
Laboratorium
Pemeriksaan
Cairan
Serebrospinal
DIAGNOSIS
BANDING
Sindrom
West
Kejang
Demam
Sindrom
Lenox
Gestaut
TERAPI
Tatalaksana
Fase Akut
diazepam per
rektal dengan
dosis 5 mg
bila berat
badan anak <
10 kg
10 mg bila
berat badan
anak > 10 kg
Pengobatan
Epilepsi
Medikamento
sa OAE
Terapi bedah
medikamentos
a
DRUG
Partial
Seizure
Generalized Absence
TonicClonic/
Grand Mal
Drug of
Choice
Carbamazepi
ne
Phenytoin
Valproate
Valproate
Carbamazepin
e
Phenytoin
Ethosuximid Valproate
e
Valproate
Alternati
ve
Lamotrigine
Gabapentine
Topiramate
Tiagabine
Primidone
Phenobarbital
Lamotrigine
Topiramate
Primidone
Phenobarbital
Clonazepam Clonazepam
Lamotrigine Lamotrigine
Topiramate
Felbamate
Atypical
Absence
TERAPI BEDAH
a. Lobektomi temporal
b. Eksisi korteks ekstratemporal
c. Hemisferektomi
d. Callostomi
Lamanya
terapi
sukar
untuk
ditentukan, karena tergantung dari
banyak faktor a.l: usia, frekuensi
serangan & faktor pemicu.
Umumnya
terapi
diberikan
bertahun-tahun bahkan seumur
Efek Samping :
1.
2.
3.
4.
Anemia aplastika
Felbamat
Gangguan penglihatan
Vigabatrin
Fenitoin
5.Fenobarbital
PATOGENESIS
Pada bayi dan anak-anak, sel neuron masih
imatur sehingga mudah terkena efek traumatik,
gangguan metabolik, gangguan sirkulasi, infeksi
dan sebagainya.