Anda di halaman 1dari 13

JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO

Volume 7, Nomor 2, Mei 2018


Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Namira Khairani, Putri Sekar Wiyati, Astika Widy Utomo

KARAKTERISTIK KEHAMILAN DENGAN LUPUS ERITEMATOSUS


SISTEMIK DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG
Namira Khairani1, Putri Sekar Wiyati2, Astika Widy Utomo3
1
Mahasiswa Program S-1 Ilmu Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
2
Staf Pengajar Ilmu Kulit dan Kelamin, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
3
Staf Pengajar Ilmu Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
JL. Prof. H. Soedarto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp. 02476928010

ABSTRAK
Latar Belakang : Lupus Eritematosus Sistemik (LES) adalah penyakit autoimun yang
kompleks yang lebih banyak menyerang wanita pada usia reproduksi antara 15-40 tahun.
Berdasarkan hal tersebut terdapat peningkatan kejadian kehamilan dengan LES.
Tujuan : Mengetahui karakteristik kehamilan dengan penyakit lupus eritematosus sistemik di
RSUP Dr. Kariadi Semarang
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional.
Data diambil dari data rekam medik pasien ibu hamil di RSUP Dr. Kariadi Semarang periode
tahun 2013-2016. Subjek dipilih secara consecutive sampling. Data yang telah terkumpul akan
dideskripsikan sebagai distribusi frekuensi dan presentase.
Hasil : Kejadian LES dengan kehamilan di RSUP Dr. Kariadi Semarang periode 2013-2016
adalah sebanyak 4% dari total perempuan yang menderita LES. Karakteristik kehamilan
dengan LES adalah 43.75% usia ibu 26-30 tahun, 31.25% tingkat pendidikan SMP dan SMA,
56.25% merupakan pasien rujukan, dan 68.75% tidak memakai alat kontrasepsi. Morbiditas
maternal ditemukan gangguan pada fungsi ginjal sebesar 56.25% dan penyebab kematian
maternal adalah syok sepsis sebesar 12.50%. Morbiditas perinatal sebanyak 50% mengalami
prematuritas. Sebesaar 31.25% ibu dengan LES mengalami abortus.
Kesimpulan : Kejadian LES dengan kehamilan di RSUP Dr. Kariadi Semarang periode
2013-2016 adalah sebanyak 4% dari perempuan yang menderita LES. Karakteristik
kehamilan dengan LES paling banyak usia ibu 26-30 tahun. Morbiditas maternal terbanyak
ditemukan gangguan pada fungsi ginjal dan penyebab kematian maternal terbanyak adalah
syok sepsis. Morbiditas perinatal terbanyak adalah prematuritas, dan penyebab kematian
perinatal adalah abortus.
Kata Kunci : Lupus Eritematosus Sistemik, Kehamilan dengan LES

ABSTRACT
CHARACTERISTICS OF PREGNANCY WITH SYSTEMIC LUPUS
ERYTHEMATOSUS IN DR. KARIADI SEMARANG
Background : Systemic Lupus Erythematosus (LES) is an autoimmune disease that affects
most women at healthy ages between 15-40 years. Based on the above, an increased incidence
of pregnancy with LES.
Aim : To determine the characteristic of Preganancy with Systemic Lupus Erytematosus in
RSUP Dr. Kariadi Semarang 2013-2016.
Methods : This study was a descriptive study with cross sectional design. Data retrives from
medical records of systemic lupus erytematosus patients at RSUP Dr. Kariadi Semarang
2013-2016. Subjects were chosen by consecutive sampling. The collected data will be
cleaned, coded, tabulated and described as frequency distribution and presentation.

JKD, Vol. 7, No. 2, Mei 2018 : 1457-1469


1457
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Namira Khairani, Putri Sekar Wiyati, Astika Widy Utomo

Result : The incidence SLE with pregnancy in Dr. Kariadi Semarang period 2013-2016 was
as much as 4% of total women suffering from SLE. Characteristics of SLE with pregnancy
were 43.75% at maternal age 26-30 years, 31.25% had the highest level of education
attainment was junior high school and senior high school, 56.25% of patients were referral
patients, and 68.75% did not use contraception. The maternal morbidity were renal function
disorder 56.25% and cause of maternal death were septic shock 12.50%. Neonatal morbidity
of 50% were premature and the cause of neonatal mortality were abortion 31.25%
Conclusion : The incidence of SLE with pregnancy in Dr. Kariadi Semarang period 2013-
2016 is as much as 4% of women suffering from LES. Characteristics of LES with Pregnancy
at most mothers age 26-30 years. The most common cause maternal morbidity was disorders
of renal function and the most common cause of maternal deaths was septic shock. The most
common cause of perinatal morbidity of was prematurity, and the cause of perinatal mortality
is abortion.

PENDAHULUAN penduduk.3 Dari 16,7 juta kehamilan di


Lupus Eritematosus Sistemik (LES) Amerika Serikat selama tahun 2000 –
adalah penyakit autoimun yang kompleks 2003, 13.555 kasus dilaporkan mengalami
ditandai oleh adanya autoantibodi terhadap penyulit lupus.Kejadian LES tertinggi
inti sel dan melibatkan banyak sistem didapatkan di negara Cina dan Asia
organ dalam tubuh. Etiopatologi LES Tenggara.2 Belum terdapat data
belum diketahui dengan pasti, diduga epidemiologi LES yang mencakup semua
melibatkan interaksi yang kompleks dan wilayah Indonesia. Data tahun 2002 di
multifaktorial antara variasi genetik dan RSUP Cipto Mangunkusumo (RSCM)
faktor lingkungan.1 Umumnya LES lebih Jakarta, didapatkan 1,4% kasus LES dari
banyak menyerang wanita dibandingkan total kunjungan pasien di poliklinik
3
laki-laki dengan rasio 5:1. Penyakit ini Reumatologi Penyakit Dalam, sementara
juga menyerang wanita pada usia di RS Dr. Soetomo Surabaya, dilaporkan
reproduksi antara 15-40 tahun. 166 penderita dalam 1 tahun (Mei 2003 –
Berdasarkan hal tersebut, terdapat April 2004). Data dari 2000 kehamilan
peningkatan kejadian kehamilan dengan yang dilaporkan tersebut terdapat sebanyak
LES ini.2 1-2 kasus lupus.2 RS Hasan Sadikin
Insiden tahunan LES di Amerika Bandung terdapat 291 Pasien SLE atau
serikat sebesar 5,1 per 100.000 penduduk, 10,5% dari total pasien yang berobat ke
sementara prevalensi LES di Amerika poliklinik reumatologi selama tahun 2010.3
dilaporkan 52 kasus per 100.000 Data penderita lupus di Indonesia pada

JKD, Vol. 7, No. 2, Mei 2018 : 1457-1469


1458
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Namira Khairani, Putri Sekar Wiyati, Astika Widy Utomo

pertengahan tahun 2010 meningkat untuk dapat meningkatkan upaya


sebanyak 10.314 kasus, dan angka ini terus pengenalan dini dan penanganan secara
4
meningkat pesat. komprehensif terhadap pasien LES,
Kehamilan dengan LES merupakan sehingga dapat menurunkan angka
kehamilan berisiko tinggi, karena dapat morbiditas dan mortalitas pada ibu dan
membahayakan ibu dan bayi yang bayi yang menderita LES.
dikandungnya. Sekitar 75% kehamilan
mencapai masa kelahiran, walaupun 25% METODE
diantaranya prematur dan 25% sisanya Penelitian ini adalah studi
mengalami keguguran.5 deskriptif dengan pendekatan cross
Beberapa komplikasi yang bisa sectional. Penelitian ini dilakukan di RSUP
terjadi pada kehamilan yaitu kematian Dr. Kariadi, Semarang pada tanggal 10
janin meningkat 2-3 kali dibandingkan Mei 2017- 10 Juli 2017. Kriteria inklusi
perempuan hamil normal. Bila didapatkan penelitian ini Wanita hamil dengan LES
hipertensi dan kelainan ginjal, mortalitas yang dirawat di RSUP Dr. Kariadi,
janin menjadi 50%. Pertumbuhan janin Semarang pada tahun 2013- 2016. Kriteria
juga dapat terhambat sekitar 25% . eksklusi Catatan medik tidak terbaca jelas,
Sindroma Lupus Eritematosus Neonatal tidak lengkap.
(LEN) merupakan komplikasi kehamilan Pengambilan sampel dilakukan
dengan LES yang mengenai janin dimana dengan metode consecutive sampling,
sindroma tersebut terdiri atas blok jantung setiap pasien ibu hamil yang mengalami
kongenital, lesi kutaneus sesaat, kelainan penyakit lupus eritematosus sistemik yang
hepar dan berbagai manifestasi sistemik memenuhi kriteria penelitian dimasukkan
lainnya pada neonatus yang lahir dari dalam penelitian sampai kurun waktu
seorang ibu uang menderita LES pada saat tertentu. Besar sampel penelitian ini adalah
2
hamil. Oleh karena kehamilan dengan keseluruhan populasi terjangkau di
LES merupakan kehamilan risiko tinggi Instalasi rekam medis RSUP Dr. Kariadi,
maka peneliti ingin mengetahui lebih lanjut Semarang tahun 2013-2016.
tentang distribusi dan karakteristik Data yang diambil menggunakan
kejadian LES pada ibu hamil di RSUP Dr. data sekunder dari pasien ibu hamil dengan
Kariadi Semarang. Penelitian ini penyakit lupus eritematosus sistemik
diharapkan dapat berguna bagi rumah sakit sesuai kriteria inklusi di bagian Instalasi

JKD, Vol. 7, No. 2, Mei 2018 : 1457-1469


1459
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Namira Khairani, Putri Sekar Wiyati, Astika Widy Utomo

rekam medis RSUP Dr. Kariadi, dengan jumlah 400 pasien atau sebesar
Semarang. Data yang telah terkumpul akan 94.78% dan pasien laki-laki sebanyak 22
dilakukan cleaning, coding, dan tabulasi, pasien atau sebesar 5.21%.
setelah itu dimasukan ke dalam program Sebanyak 400 perempuan yang
komputer. Data yang berskala kategorial terdiagnosa lupus eritematosus sistemik,
(usia, usia gestasi, riwayat obstetri, ditemukan sebanyak 4% atau 16 pasien
morbiditas dan mortalitas ibu hamil dengan mengalami kehamilan pada periode Januari
LES, prematuritas, abortus, berat bayi 2013 – Desember 2016.
lahir, apgar skor, kematian janin dalam Karakteristik Maternal pada Sampel
rahim dan persalinan yang dilakukan) Penelitian
dideskripsikan sebagai distribusi frekuensi Tabel 1. Distribusi frekuensi karakteristik
dan presentase. maternal pada sampel penelitian
Karakteristik Jumlah (n) Persentase (%)
Usia (tahun)
HASIL
15-20 1 6.25
Penelitian ini menggunakan data
21-25 2 12.50
sekunder dari catatan medik di RSUP Dr.
26-30 7 43.75
Kariadi Semarang periode Januari 2013 –
31-35 3 18.75
Desember 2016. Penelitian ini bertujuan
36-40 3 18.75
mengetahui karakteristik kehamilan Tingkat Pendidikan
dengan lupus eritematosus sistemik di SD 4 25
RSUP Dr. Kariadi Semarang. Sebanyak SMP 5 31.25
400 perempuan yang terdiagnosa lupus SMA 5 31.25
eritematosus sistemik, ditemukan sebanyak S1 2 12.50

16 pasien mengalami kehamilan pada Gravida


Primigravida 4 25
periode Januari 2013 – Desember 2016.
Multigravida
Pasien yang dapat dijadikan pada sampel
2-3x 8 50
penelitian adalah sebanyak 16 pasien.
4-5x 2 12.50
Pasien lupus eritematosus sistemik
6-7x 2 12.50
di RSUP Dr. Kariadi Semarang Januari
Paritas
2013 – Desember 2016 berjumlah 422 Nulipara 5 31.25
pasien. Pasien lupus eritematosus sistemik Primipara 6 37.50
terbanyak berjenis kelamin perempuan

JKD, Vol. 7, No. 2, Mei 2018 : 1457-1469


1460
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Namira Khairani, Putri Sekar Wiyati, Astika Widy Utomo

Multipara 7 43.75 **usia kehamilan dilakukan pengakhiran


Abortus kehamilan
Tidak pernah 8 50 Ibu hamil dengan lupus
1x 5 31.25 eritematosus terbanyak terjadi pada usia
2x 3 18.75 26-30 tahun dengan presentase 43.75%.
Tingkat pendidikan ditemukan terbanyak
Tabel 2. Distribusi frekuensi karakteristik pada tingkat SMP dan SMA dengan
maternal pada sampel penelitian
presentase yang sama yaitu 31.25%.
Karakteristik Jumlah (n) Presentase (%)
Sebanyak 75% ibu hamil dengan lupus
Lama Menderita LES
eritematosus sistemik pernah mengalami
0-5 2 12.50
kehamilan lebih dari satu kali dan 68.75%
6-10 10 62.50
belum memakai alat kontrasepsi. Lima
11-15 1 6.25
16-20 2 12.50
puluh persen ibu hamil dengan lupus

Tidak ada data 2 12.50 eritematosus sitemik pernah mengalami


Riwayat KB keguguran. Sebagian besar ibu hamil
Tidak memakai KB 11 68.75 dengan lupus eritematosus sitemik sudah
KB suntik 4 25 mengidap penyakit lupus eritematosus
AKDR* 1 6.25 sitemik selama 6-10 tahun dengan
Usia Kehamilan**(minggu) presentase 62.50%. Usia pengakhiran
0-12 3 18.75 kehamilan terbanyak ditemukan pada 13-
13.27 6 37.50 27 minggu dan 28-40 minggu dengan
28-40 6 37.50
presentase yang sama yaitu 37.50%.
41-42 1 6.25
Pengakhiran kehamilan yang dilakukan
Pengakhiran Kehamilan
terbanyak pada ibu hamil dengan lupus
Kuretase 3 18.75
eritematosus sistemik dengan cara operasi
Normal 6 37.50
sesar sebanyak 37.50%. .Sebanyak 56.25%
Operasi Sesar 6 37.50
pasien ibu hamil dengan lupus
Rujukan
Datang Sendiri 7 43.75 eritematosus sistemik di RSUP Dr. Kariadi
RS Pemerintah 7 43.75 Semarang merupakan pasien rujukan.
RS Swasta 1 6.25
Puskesmas 1 6.25
Keterangan : *alat kontrasepsi dalam rahim

JKD, Vol. 7, No. 2, Mei 2018 : 1457-1469


1461
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Namira Khairani, Putri Sekar Wiyati, Astika Widy Utomo

Deskripsi Morbiditas dan Mortalitas Deskripsi Morbiditas dan Mortalitas


Maternal pada Sampel Penelitian Neonatal pada Sampel Penelitian
Tabel 3. Distribusi frekuensi sampel penelitian Tabel 5. Distribusi frekuensi sampel penelitian
berdasarkan morbiditas maternal berdasarkan morbiditas neonatal
Morbiditas Maternal Jumlah Persentase Morbiditas Perinatal Jumlah Persentase
(n) (%) (n) (%)
Lupus Kutaneus Akut 4 25 Berat Badan Bayi Lahir (gram)
Lupus Kutaneus 1 6.25 100-1000 3 18.75
Kronik 1100-2000 2 12.50
Ulkus oral 1 6.25 2100-3000 4 25
Alopesia non skar 1 6.25 Tidak ada data 7 43.75
Arthritis 4 25 KMK*/PJT** 6 37.50
Serositis 3 18.75 Prematuritas 8 50
Renal 9 56.25 Aterm 3 18.75
Neurologis 7 43.75 Apgar Skor
Anemia 0 0 Normal (skor 7-10) 6 37.50
Leukopenia 4 25 Asfiksia ringan (skor 4-6) 0 0
Trombositopenia 4 25 Asfiksia berat (skor 0-3) 0 0
Preeklampsia 1 6.25 Tidak ada data 2 12.50
Keterangan : *Kecil Masa Kehamilan
Tabel 4. Distribusi frekuensi sampel penelitian **Pertumbuhan Janin Terhambat
berdasarkan mortalitas maternal
Mortalitas Jumlah Persentase Tabel 6. Distribusi frekuensi sampel penelitian
Maternal (n) (%) berdasarkan mortalitas neonatal
Gagal Jantung 1 6.25 Mortalitas Jumlah Persentase
Syok Sepsis 2 12.50 Perinatal (n) (%)
Gagal Napas 1 6.25 Abortus 5 31.25
Morbiditas terbanyak yang Kematian janin 3 18.75

ditemukan pada ibu hamil dengan LES dalam rahim

yaitu gangguan pada fungsi ginjal sebesar Sebesar 25% dari jumlah sampel

56.25%. Pada penelitian ini ditemukan penelitian berat badan bayi yang dilahirkan

sebanyak 4 pasien ibu hamil dengan lupus mencapai 2100-3000 gram. Ibu hamil

eritematosus sistemik atau sebesar 25% dengan lupus eritematosus sistemik

meninggal dunia. terbanyak melahirkan bayi prematur

JKD, Vol. 7, No. 2, Mei 2018 : 1457-1469


1462
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Namira Khairani, Putri Sekar Wiyati, Astika Widy Utomo

sebesar 50%. Skor Apgar untuk bayi yang fetal terkait lupus eritematosus sistemik
dilahirkan oleh ibu dengan lupus dan penanganannya, cara dan waktu
eritematosus sistemik ditemukan terbanyak persalinan outcome bayi, dan keamanan
dengan skor apgar normal sebesar 37.50%. penggunaan obat-obatan yang digunakan
Kematian janin dalam rahim ditemukan untuk mengontrol lupus pada saat hamil
sebesar 31.25% dari jumlah sampel dan menyusui.4
penelitian. Pasien ibu hamil dengan lupus
eritematosus sistemik berdasarkan tingkat
PEMBAHASAN pendidikan, pada penelitian ini ditemukan
Pasien ibu hamil dengan lupus sebanyak 25% tamat SD, 31.25% tamat
eritematosus sistemik berdasarkan usia, SMP, 31.25% tamat SMA dan 12.50%
pada penelitian ini ditemukan 6.25% tamat Sarjana. Berdasarkan penelitian yang
pasien berusia 15-20 tahun, 12.50% pasien telah dilakukan oleh Asiah M.D (2009)
berusia 21-25 tahun, 43.75% pasien menyatakan bahwa tingkat pendidikan
berusia 26-30 tahun, 18.75% pasien mempengaruhi derajat kesehatan tiap
berusia 31-35 tahun, dan 18.75% pasien individu. Dengan pendidikan seseorang
berusia 36-40 tahun . Hal ini sesuai dengan dapat meningkatkan kematangan
penelitian sebelumnya yang diketahui intelektual sehingga dapat memberikan
bahwa bahwa LES lebih sering mengenai keputusan yang tepat dalam bertindak dan
perempuan terutama pada usia reproduktif memilih pelayanan kesehatan yang tepat
2
yaitu 15-40 tahun. Dikarenakan diagnosa untuk dirinya. 11
pada umumnya ditegakkan pada usia Pasien ibu hamil dengan lupus
reproduksi, maka kehamilan dengan lupus eritematosus berdasarkan riwayat
eritematosus sistemik perlu mendapatkan pemakaian KB, pada penelitian ini
perhatian lebih. Beberapa hal yang perlu dtemukan sebanyak 68.75% belum
diketahui menyangkut lupus eritematosus memakai KB, 25% pasien menggunakan
sistemik pada wanita adalah kesuburan, kontrasepsi suntik dan 6.25% pasien
waktu yang tepat untuk hamil, risiko memakai alat kontrasepsi dalam rahim.
terjadinya flare pada saat hamil, pantauan Banyaknya ibu hamil dengan lupus
kehamilan bagi ibu dan janin, komplikasi eritematosus sistemik belum memakai alat
maternal terkait lupus eritematosus kontrasepsi dikarenakan jumlah anak yang
sistemik dan penanganannya, komplikasi dimiliki baru satu dan seringnya terjadi

JKD, Vol. 7, No. 2, Mei 2018 : 1457-1469

1463
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Namira Khairani, Putri Sekar Wiyati, Astika Widy Utomo

keguguran ataupun bayi yang dilahirkan merupakan pasien rujukan. Pasien rujukan
meninggal dunia. berasal dari rumah sakit pemerintah, rumah
Alat kontrasepsi yang dianjurkan sakit swasta, dan puskesmas. Besarnya
untuk pasien lupus eritematosus sistemik angka pasien rujukan dikarenakan Rumah
adalah dengan metode barier, metode Sakit Dr. Kariadi Semarang mampu
Intrauterine device (IUD) dan metode memberikan pelayanan kedokteran
kontrasepsi hormonal yaitu obat spesialis dan subspesialis disertai dengan
kontrasepsi oral (kombinasi-progestin fasilitas yang lengkap.
only) dan implant. Penggunaan kontrasepsi Pengaruh kehamilan dengan lupus
oral yang mengandung estrogen tidak eritematosus sistemik masih belum dapat
disarankan karena dapat mengakibatkan dipastikan apakah kehamilan dapat
terjadinya flare.4 mencetuskan lupus eritematosus sistemik.
Pasien ibu hamil dengan lupus Eksaserbasi lupus eritemaotsus sistemik
eritematosus sistemik berdasarkan pada kehamilan bergantung lamanya masa
pengakhiran kehamilan yang dilakukan, remisi lupus eritematosus sitemik dan
pada penelitian ini ditemukan sebanyak keterlibatan organ-organ vital seperti
37.50% dengan operasi sesar, 31.25% ginjal.
dengan persalinan normal, 25% dengan Kondisi kehamilan dengan penyakit
kuretase dan 6.25% belum melahirkan. lupus eritematosus sistemik ditentukan dari
Banyaknya ibu yang melahirkan dengan aktivitas penyakitnya. Beberapa
operasi sesar, dikarenakan untuk komplikasi yang bisa terjadi pada
menyelamatkan janin dan memperbaiki kehamilan yaitu kematian janin, kelahiran
kondisi ibu dari penyakit yang diderita prematur, preeklamsia.2
ibu.2 Pada penelitian ini pengkahiran Morbiditas pasien ibu hamil
dengan operasi sesar dilakukan pada ibu berdasarkan lupus eritematosus sistemik
dengan preeklampsia dan pada ketuban menurut kriteria SLICC, pada penelitian
pecah dini. ini ditemukan sebanyak 56.25%
Pasien ibu hamil dengan lupus mengalami gangguan pada fungsi ginjal,
eritematosus sistemik berdasarkan pasien 43.75% mengalami anemia, 25% terdapat
rujukan, pada penelitian ini ditemukan lesi kutaneus akut, 25% pasien mengalami
sebanyak 56.25% merupakan pasien arthritis, 25% pasien mengalami
rujukan dan sebanyak 43.75% bukan trombositopenia, 18.75% pasien

JKD, Vol. 7, No. 2, Mei 2018 : 1457-1469


1464
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Namira Khairani, Putri Sekar Wiyati, Astika Widy Utomo

mengalami serositis, 18.75% pasien akibat terpapar matahari karena


ditemukan positif pada antiphospholipid, hipersensitivitas. 5
6.25% pasien terdapat lesi kutaneus kronik, Gambaran lupus kutaneus kronik
6.25% pasien terdapat ulkus oral, 6.25% yang ditemukan pada penelitian ini berupa
pasien mengalami alopesia non skar, lesi diskoid di tubuh .lesi diskoid
6.25% pasien ditemukan positif dalam tes berkembang melalui 3 tahap yaitu eritema,
ANA dan 6.25% pasien positif tes Anti- hiperkeratosis dan atrofi. Biasanya tampak
dsDNA. Gangguan neurologis, leucopenia, sebagai bercak eritematosus yang
Anti-SM, komplemen rendah dan test meninggi, tertutup oleh sisik keratin
coombs direk tidak ditemukan. disertai penyumbatan folikel, dan jika telah
Manifestasi klinis LES sangat luas berlangsung lama akan terbentuk
meliputi keterlibatan kulit, dan mukosa, sikatriks.5
sendi, darah, jantung, paru, ginjal, susunan Alopesia non skar ditemukan pada
saraf pusat dan sistem imun. Pada penelitian ini. Alopesia non skar adalah
penelitian sebelumnya dilaporkan bahwa penipisan difus dan kerapuhan rambut
pada 1000 pasien yang diikuti selama 10 yang tampak jelas tanpa adanya penyebab
tahun, manifestasi klinis terbanyak lain seperti alopesia areata, obat-obatan,
berturut-turut menurut kriteria ACR 1997 defisiensi besi, dan alopesia androgenic.
adalah arthritis sebesar 48.1 %, ruam malar Alopesia dapat pulih kembali jika penyakit
31.1 %, nefropati 27.9%, fotosensitifiti mengalami remisi.5
22.9%, keterlibatan neurologik 19.4%, Athritis ditemukan pada 25% ibu
demam 16.6 %,4 serositis 16.0% dan hamil dengan lupus eritematosus sistemik.
trombositopenia 13.4%.7 Adapun Athritis mengenai dua sendi atau lebih,
manifestasi klinis yang jarang dijumpai dengan karakteristik bengkak, efusi atau
adalah ruam discoid 7,8%, anemia nyeri pada dua sendi atau lebih, dan
hemolitik 4,8%, dan lesi subkutaneus akut kekakuan di pagi hari selama 30 menit atau
6,7%. 4 lebih. 5
Gambaran lupus kutaneus akut Sebanyak 50% pasien SLE akan
yang ditemukan pada penelitian ini berupa mengalami kelainan ginjal.6 Pada
ruam kulit berbentuk kupu-kupu (butterfly penelitian ini pasien yang mengalami
rash) berupa eritema pada hidung dan kelainan ginjal sebanyak 56.25% tidak
kedua pipi dan ruam kulit yang terjadi jauh berbeda dengan penelitian yang

JKD, Vol. 7, No. 2, Mei 2018 : 1457-1469


1465
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Namira Khairani, Putri Sekar Wiyati, Astika Widy Utomo

dilakukan di Singapura yaitu ditemukan kehamilan dengan lupus eritematosus


sebesar 43.75%.12Gangguan pada fungsi sistemik.4 Kehamilan SLE berisiko tinggi
ginjal yang ditemukan pada penelitian ini mengalami preeklampsia. Preeklampsia
berupa nefritis lupus yang ditemukan pada diperkirakan timbul akibat disfungsi
5 pasien ibu hamil dengan lupus vaskular di plasenta.Wanita yang berisiko
eritematosus sistemik.Pengendapan mengalami preeklampsia pada kehamilan
komplek imun yang mungkin mengandung pertama mereka, memiliki riwayat
ds-DNA, bertanggung jawab atas preeklampsia atau penyakit ginjal,
5
terjadinya kelainan ginjal. memiliki SLE aktif pada saat pembuahan,
Anemia ditemukan pada 43.75% memiliki antibodi anti-dsDNA atau RNP
ibu hamil dengan lupus eritematosus positif, memiliki pelengkap rendah, dan
sistemik. Anemia yang ditemukan pada mengalami obesitas.15
penelitian ini yaitu anemia defisiensi besi Kehamilan pada lupus eritematosus
pada enam pasien dan anemia hemolitik sistemik mempunyai risiko lebih pada
yang ditemukan pada satu pasien. masalah janin, serta meningkatan risiko
Trombositopenia ditemukan pada keguguran. Kehamilan pada lupus
25% pasien ibu hamil dengan lupus eritematosus sitemik meningkatkan risiko
eritematosus sistemik. Terjadinya pertumbuhan janin terhambat, peningkatan
trombositopenia pada penelitian dapat kehamilan prematur, dan preeklampsia.4
disebabkan oleh terjadinya peningkatan Berat badan bayi yang dilahirkan
penghancuran trombosit yang diakibatkan oleh ibu dengan lupus eritematosus
dari penyakit lupus eritematosus sistemik, sistemik, pada penelitian ini ditemukan
antifosfolipid sindrom, atau dapat akibat sebanyak 25% berat badan janin mencapai
preeklampsia.13 2100-3000 gram, 18.75% mencapai 100-
Preeklampsia terjadi pada 25% 1000 gram, 12.50% mencapai 1100-2000
pasien ibu hamil dengan lupus gram. Pada penelitian Al Saleh (2016)
eritematosus sistemik. Pada penelitian ditemukan sebesar 29% berat badan janin
yang dilakukan oleh Al Saleh (2016) yang dilahirkan oleh ibu dengan lupus
ditemukan preeklampsia pada ibu hamil eritematosus dibawah 2500 gram.14 Pada
dengan lupus eritematosus sitemik sebesar penelitian ini berat badan bayi yang kurang
3% dari 20 pasien.15 Preeklampsia dari 2500 gram ditemukan sebanyak 7 bayi
merupakan salah satu komplikasi dari (43.75%).

JKD, Vol. 7, No. 2, Mei 2018 : 1457-1469


1466
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Namira Khairani, Putri Sekar Wiyati, Astika Widy Utomo

Pada penelitian ini ditemukan berat eritematosus sitemik mengalami aborsi.14


badan bayi kurang dari 10% dari berat Terjadinya aborsi pada ibu dengan lupus
yang harus dicapai pada usia kehamilan. eritematosus sistemik dapat dikarenakan
Rendahnya berat bayi yang dilhairkan pada aktivitas penyakit lupus eritematosus
penelitian ini dapat disebabkan oleh lupus sistemik sedang aktif atau masa remisi
eritematosus sistemik, hipertensi pada lupus eritematosus sistemik sebelum hamil
kehamilan, sindrom antifosfolipid dan kurang dari enam bulan yang
kondisi penyakit lain yang dapat meningkatkan risiko eksaserbasi LES pada
2
mempengaruhi berat badan janin. saat hamil menjadi 50% dengan luaran
Pada penelitian ini, ditemukan kehamilan yang buruk.2 Dapat juga
sebanyak 50% bayi lahir prematur dari ibu disebabkan oleh kondisi ibu yang
dengan lupus eritematosus sistemik. Faktor mengalami proteinuria, trombositopenia,
risiko kelahiran prematur meliputi aktivitas hipertensi, dan sindrom antifosfolipid. 14
lupus sebelum dan selama kehamilan, Kematian janin dalam rahim pada
dosis prednison yang tinggi, dan hipertensi. penelitian ini ditemukan sebanyak 31.25%.
Terdapat hipotesis bahwa peradangan yang Kematian janin meningkat 2-3 kali pada
terlihat pada lupus aktif mungkin memiliki ibu hamil dengan lupus eritematosus
efek yang sama pada utero-plasenta, sistemik dibandingkan perempuan hamil
sehingga meningkatkan persalinan normal. Risiko kematian janin dalam rahim
15
prematur dan pecahnya membran. meningkat pada beberapa penelitian.14 Dua
Dikatakan bahwa angka kejadian kelahiran faktor risiko yang paling penting adalah
prematur pada ibu dengan lupus peningkatan aktivitas lupus dan sindrom
eritematosus sistemik meningkat sebesar antifosfolipid. Waktu aktifitas lupus
30-50% dibandingkan perempuan dengan mempengaruhi tingkat kematian janin
hamil normal.2 dalam rahim jika lupus aktif pada awal
Pada ibu hamil dengan lupus masa kehamilan. Bila didapatkan
eritematosus sistemik berdasarkan ibu hipertensi, proteinuria, trombositopenia,
yang mengalami aborsi, pada penelitian ini mortalitas janin naik sebesar 30-40%. 14
ditemukan sebanyak 25% mengalami
aborsi tidak jauh berbeda dengan penelitian
sebelumnya yaitu ditemukan sebanyak
28.6% ibu hamil dengan lupus

JKD, Vol. 7, No. 2, Mei 2018 : 1457-1469


1467
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Namira Khairani, Putri Sekar Wiyati, Astika Widy Utomo

SIMPULAN DAN SARAN sehingga diagnosis yang didapatkan


Simpulan berdasarkan dari catatan medik.
Terdapat 16 pasien ibu hamil Berdasarkan hal tersebut diperlukan
dengan lupus eritematosus sistemik dari penulisan catatan medik yang lebih rinci
400 pasien perempuan dengan lupus dan lengkap.
eritematosus sistemik di RSUP Dr. Kariadi
Semarang periode 2013-2016. Ibu hamil
DAFTAR PUSTAKA
dengan lupus eritematosus sistemik
terbanyak pada usia 26-30 tahun. 1. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I,
Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar
Karakteristik pada ibu hamil dengan lupus Penyakit Dalam Jilid III Edisi Vi.
eritematosus sistemik ditemukan terbanyak Jakarta; Interna Publishing; 2014
2. Prawirohardjo S.
merupakan ibu hamil multigravida dan Ilmu kebidanan. Jakarta: PT Bina
multipara. Morbiditas pada ibu hamil Pustaka Sarwono Prawirohardjo;
2014.
dengan lupus eritematosus sistemik 3. Kasjmir YI, Handono
terbanyak mengalami gangguan pada K, Kurniaty L. Rekomendasi
perhimpunan reumatologi indonesia
ginjal . Mortalitas terbanyak pada ibu untuk diagnosis dan pengelolaan lupus
hamil dengan lupus eritematosus sistemik eritematosus sistemik. Jakarta:
Perhimpunan Reumatologi Indonesia;
adalah syok sepsis. Morbiditas janin dari 2011.
ibu dengan lupus eritematosus sistemik 4. Dachlan E.G.,dkk.
Panduan Nasional Pelayanan
ditemukan terbanyak mengalami Kedokteran tentang Kehamilan dengan
prematuritas .Mortalitas terbanyak pada Lupus. Jakarta: Perhimpunan
Kedokteran Fetomaternal Indonesia;
janin dari ibu dengan lupus eritematosus 2016
sistemik adalah kematian janin dalam 5. Maisuri T. Sistemik
Lupus Eritematosus dalam Kehamilan.
rahim. Makasar; 2004.
Saran 6. Liu J, Zhao Y, Song
Y, Zhang W, Bian X, Yang J, Liu D,
Perlu adanya penelitian lebih lanjut Zeng X, Zhang F. Pregnancy in
dengan metode yang berbeda seperti studi women with systemic lupus
erythematosus: a retrospective study
kohort dan sampel penelitian berasal dari of 111 pregnancies in Chinese women.
berbagai rumah sakit sehingga data yang The Journal of Maternal-Fetal &
Neonatal Medicine. 2012 Mar
didapat lebih mempresentatifkan 1;25(3):261-6.
penelitian. Penelitian ini menggunakan 7. Nelson-Piercy C,
MacCallum P, Mackillop L. Reducing
data sekunder berupa catatan medik the risk of thrombosis and embolism

JKD, Vol. 7, No. 2, Mei 2018 : 1457-1469


1468
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Namira Khairani, Putri Sekar Wiyati, Astika Widy Utomo

during pregnancy and the puerperium. in Singapore. Annals of the Academy


Green-top guideline. 2009(37a). of Medicine, Singapore. 2002
8. Cauldwell M, May;31(3):290-5.
Nelson‐ Piercy C. Maternal and fetal 13. CIOBANU AM,
complications of systemic lupus COLIBABA S, CIMPOCA B,
erythematosus. The Obstetrician & PELTECU G, PANAITESCU AM.
Gynaecologist. 2012 Jul 1;14(3):167- Thrombocytopenia in Pregnancy.
74. Maedica A Journal of Clinical
9. Ruiz-Irastorza G, Medicine. 2016 Jan 1;11(1).
Khamashta MA, Hughes GR. 14. Alkoky H, Baghdadi
Systemic lupus erythematosus and N, Al Saleh J. THU0331 Outcome of
antiphospholipid syndrome during Pregnancy in Patients with Systemic
pregnancy: maternal and fetal Lupus Erythematosus, Prevalence of
complications and their management. Maternal, Obstetric, and Fetal
The Israel Medical Association Complications.
journal: IMAJ. 2000 Jun;2(6):462-9 15. Chakravarty EF,
10. Clowse MEB, Colón I, Langen ES, Nix DA, El-
Magder LS, Witter F et Sayed YY, Genovese MC, Druzin
al. Presentation: Impact of the ML. Factors that predict prematurity
intensity of lupus activity on and preeclampsia in pregnancies that
pregnancy outcomes. New York, NY: are complicated by systemic lupus
7th International Congress on erythematosus. American journal of
Systemic Lupus Erythematous and obstetrics and gynecology. 2005 Jun
Related Conditions May 9-13, 30;192(6):1897-904.
2004; :Abstract 43A
11. Asiah MD.
Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan
Pengetahuan Kesehatan Reproduksi
Ibu Rumah Tangga Di Desa Rukoh
Kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh.
Jurnal Biologi Edukasi. 2013
Apr23;1(2):1-4.
12. Tan LK, Tan HK,
Lee CT, Tan AS. Outcome of
pregnancy in Asian women with
systemic lupus erythematosus:
experience of a single perinatal centre

JKD, Vol. 7, No. 2, Mei 2018 : 1457-1469


1469

Anda mungkin juga menyukai