Anda di halaman 1dari 17

BAB III

ANALISIS SITUASI

3.1. Cara dan Waktu Pengamatan


Pengambilan kasus diabetes mellitus dilakukan berdasarkan data
kunjungan pasien terdiagnosis diabetes mellitus di Puskesmas bangetayu
pada bulan Desember 2016. Anamnesis holistik dan kunjungan rumah untuk
mengamati perilaku dan kondisi lingkungan pasien dilakukan di Kelurahan
Bangetayu Kulon RT 05 RW 05 pada tanggal 13 Desember 2016, intervensi
dilakukan pada tanggal 17 Desember 2016 dan di evaluasi pada tanggal 20
Desember 2016. Terapi berdasarkan terapi komprehensif meliputi promotif,
preventif, kuratif, rehabilitatif berdasarkan patient centered, family focus
dan community oriented.

3.2. Hasil Pengamatan


Identitas Pasien
 Nama : Ny. K
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Umur : 66 tahun
 Nama Anak : Tn.Rochmad
 Umur : 30 tahun
 Pekerjaan : Buruh
 Agama : Islam
 Alamat : Bangetayu Kulon RT 05 RW 05

3.3. Anamnesis Holistik


ASPEK 1 Personal

Keluhan Utama Tidak ada keluhan, hanya kontrol dan obat habis
Harapan Pasien gula darahnya terkontrol
Kekhawatiran Sakit yang dialami bertambah parah dan adanya
komplikasi

ASPEK 2 Anamnesis Medis Umum


Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien diantar oleh anak laki - lakinya datang ke puskesmas
Bangetayu untuk kotrol penyakitnya dan obatnya juga sudah habis.

19
Pasien masih mau makan dan minum. Pasien juga masih dapat
berinteraksi dengan keluarganya. Pasien sudah sering ke puskesmas
untuk kontrol penyakitnya ini.

Riwayat Penyakit Dahulu


 Pasien menderita penyakit ini sudah sekitar 8 tahun dan 2 tahun
yang lalu pernah masuk Rumah Sakit dikarenakan kondisi
pasien yang ngedrop
 Riwayat alergi: disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan serupa.

Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien adalah seorang wanita lansia berusia 66 tahun. Pasien tidak
bekerja lagi, hanya berdiam diri di rumah, suami pasien juga sudah
lama meninggal. Pasien memiliki tiga orang anak perempuan, dan tiga
anak laki laki. Anak terakhir serta menantunyalah yang tinggal bersama
pasien. Pasien memiliki fasilitas MCK di rumah, terdapat ventilasi,
lantai belum keramik namun sudah diplester, air untuk minum dan
memasak dengan air sumur artetis. Saat ini pasien menggunakan BPJS
Kesehatan untuk pembiayaan ketika berobat.

ASPEK 3 Faktor Risiko Internal


Pasien merupakan seorang wanita lansia berusia 66 tahun.
Pengetahuan pasien tentang penyakit DM kurang. Pasien sudah teratur
dalam meminum obat namun pasien kurang menjaga pola makan dan
hampir tidak pernah berolahraga ringan sehingga gula darahnya sering
tidak terkontrol.
ASPEK 4 Faktor Risiko Eksternal

20
A. Data Lingkungan
Pasien tinggal di rumah permanen. Luas bangunan 56 m2
Tinggal bersama anak laki lakinya dan menantunya. Dinding rumah
terbuat dari bata yang disemen dan sudah dicat sebagian. Lantai belum
keramik namun sudah diplester. Rumah pasien terdiri dari 1 ruang
tamu, 2 kamar tidur, 1 kamar mandi dan 1 dapur. Sumber air bersih
adalah air artetis. Tedapat tempat sampah di belakang rumahnya.
Lingkungan sekitar sangat berantakan dan tampak kotor, karena rumah
tetangnya yang berada tepat disebelah rumahnya sedang dalam
pembangunan. Masyarakat di sekitar lingkungan pasien juga memiliki
kebiasaan pola makan yang tidak sesuai aturan yang benar dan juga
adanya kebiasaan tidak pernah olahraga.

PHBS Tatanan Rumah Tangga Pasien : Sehat Utama (skor 10)


PHBS Tatanan Rumah Tangga di sekitar rumah pasien terdiri dari 40%
sehat madya dan 60% sehat utama

B. Data Fasilitas Pelayanan yang Terdekat


Pasien ke puskesmas bangetayu jika berobat, jarak dari rumah
hingga puskesmas bangetayu sekitar 3-4 kilometer dan biasanya di
tempuh dengan menggunakan sepeda motor bersama anaknya.

ASPEK 5 Derajat Fungsional


Derajat 1 = Mampu melakukan pekerjaan ringan sehari-hari di

dalam dan luar rumah

3.4. Data Keluarga


Gambar 3.1 Genogram

6 5 4 3 2 1

21
Keterangan :
: Laki – laki

: Perempuan

: Pasien

: Alm. Suami pasien

: Tinggal serumah

3.5. Data Khusus :


 BB ideal = (TB – 100 )X 1 kg

= (148 – 100 ) X 1kg

= 48 kg

 Indeks Massa Tubuh

22
 IMT = BB (kg) / TB (m2)

= 56 kg/ (1,48m)2

= 25,56 (Obes 1)

3.6 Pemeriksaan Fisik (17 Desember 2016)


Pasien berjenis kelamin perempuan, berusia 66 tahun, berat badan 56 kg,
panjang badan 148 cm
Keadaan umum: sadar, tampak lemah, retraksi (-), sianosis (-).
TandaVital :
HR : 70 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,8 °C

23
Tekanan darah : 140/80 mmHg
Kepala : mesosefal
Rambut : banyak yang putih, tidak mudah dicabut, mudah dipilah
Mata : konjungtiva palpebra anemis -/-, sklera ikterik -/-, mata cekung -/-
Hidung : nafas cuping hidung (-/-), sekret (-)
Telinga : deformitas (-/-), sekret (-)
Mulut : tidak kering, sianosis (-)
Lidah : lidah kotor (-), tremor (-), kering (-)
Gigi : karies (-)
Tenggorokan : T1-T1, faring hiperemis (-)
Leher : simetris, pembesaran KGB (-)

Keadaan tubuh
Sianotik : (-)
Ikterik : (-)
Thorax
Paru
Inspeksi : simetris, retraksi (-)
Palpasi : fremitus kanan sama dengan kiri
Perkusi : sonor
Auskultasi : Suara dasar vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-

Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
Palpasi : iktus kordis teraba di ICS V linea mid clavicularis sinistra,
tidak melebar dan tidak kuat angkat
Perkusi : tidak dilakukan
Auskultasi : Bj I-II normal, bising (-), gallop (-), irama reguler, aktivitas
cukup, frekuensi jantung 90x/menit.

Abdomen
Inspeksi : cembung
Auskultasi: bising usus (+) meningkat

24
Palpasi : supel, nyeri tekan (-)
Perkusi : Hipertimpani
Turgor : kembali cepat (< 2 detik)

Genitalia
Perempuan, dalam batas normal

Ekstremitas
Ekstremitas Superior Inferior

Akral dingin -/- -/-

Sianosis -/- -/-

Capillary refill <2″

Oedem -/- -/-

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Gula darah sewaktu = 475 gr/dl

3.7 Diagnosis Holistik


ASPEK 1
Keluhan Utama : Tidak ada keluhan, hanya kontrol dan obat habis
Harapan : Pasien gula darahnya terkontrol
Kekhawatiran : Sakit yang dialami bertambah parah dan adanya komplikasi

ASPEK 2
Diagnosa Klinis : Diabetes Mellitus Tipe II
ASPEK 3 :
Faktor Resiko Internal:
 Pasien kurang banyak mengetahui tentang penyakit DM tersendiri
 Pasien kurang menjaga pola makan
 Pasien sangat jarang olahraga

25
ASPEK 4 :
Faktor Resiko Eksternal
 Lingkungan sekitar pasien kotor
 Lantai pasien belum di keramik namun sudah di plester
 Perilaku masyarakat sekitar yang terbiasa tidak mengatur pola makan
 Perilaku masyarakat sekitar yang terbiasa tidak berolahraga
PHBS Tatanan Rumah Tangga Pasien : Sehat Madya (skor 10)
PHBS Tatanan Rumah Tangga di sekitar rumah pasien terdiri dari 60% sehat
utama dan 40% sehat madya

ASPEK 5 :
Derajat Fungsional
Mampu melakukan pekerjaan ringan sehari-hari di dalam dan luar rumah

3.8 Identifikasi Masalah


1. Pengetahuan pasien tentang diabetes mellitus masih
kurang.
2. Pasien kurang menjaga pola makan sehari - hari
3. Pasien tidak pernah melakukan olahraga
4. Perilaku masyarakat sekitar yang tidak terbiasa
berolahraga dan mengatur pola makan

26
Gambar 3.1 Teori H.L Blum

27
3.9 Plan of Action

Indikator
Masalah Kegiatan Tujuan Sasaran Metode Waktu Biaya Pelaksana
Keberhasilan

Pengetahuan pasien Penyuluhan mengenai Pasien dan pasien dan 1. Edukasi Desember 25000 Dokter Pasien dan
mengenai diabetes diabetes mellitus dan keluarga keluarga mengenai 2016 muda FK keluarga serta
melakukan tes gula pasien diabetes mellitus Unissula warga mengetahui
mellitus masih 2. Pemberian
darah sewaktu dan paham
kurang leflet mengenai mengenai
apa itu diabetes diabetes mellitus
mellitus, serta mengetahui
komplikasi dan kadar glukosa
penanganan saat darah pasien
hipoglikemia
3. Menggunakan
alat GDS
sederhana
dengan glukotes

Pasien kurang Edukasi mengenai pasien dan keluarga pasien dan 1. Edukasi Desember 90000 Pasien Pasien dapat
menjaga pola makan pola diet pada pasien mengerti keluarga mengenai pola 2016 mengatur pola
penderita diabetes dan paham pasien diet makan sesuai
sehari - hari 2. Penempelan
mellitus mengenai pola diet aturan, dan tahu
poster bahan serta paham
pilihan penukar mengenai jam
makanan makan serta
3. pemberian jumlah makan

28
timbangan takar yang harus
untuk mengukur dikonsumsi per
jumlah makanan harinya
tiap kali makan,
serta melakukan
demo cara
menggunakanya
4.contoh
pembuatan
menu makan
diet dalam 3 hari
kedepan
5.pemberia gula
diabetasol dan
cara
penggunaanya

Tidak pernah Edukasi mengenai Agar pasien tahu Pasien 1. Edukasi cara Desember 5000 Dokter Pasien tahu dan
berolahraga pola dan porsi bagaimana cara dan pola 2016 muda FK mau melakukan
olahraga yang tepat untuk olahraga olahraga yang Unissula olahraga
untuk pasien yang benar dan tepat bagi
mau untuk pasien, dengan
melakukan olahraga 3-4x
kegiatan olahraga seminggu , tiap
tersebut kali olahraga
selama 15-30
menit dengan

29
cara jalan sehat
pagi hari
2. Pembuatan
leflet

Perilaku masyarakat Edukasi mengenai Agar warga tahu Warga 1.Edukasi dan Desember 25000 Dokter Warga sekitar
sekitar yang tidak DM dan pola hidup tentangan DM dan sekitar pemberian leflet 2016 muda FK pasien mau
terbiasa berolahraga sehat pola hidup sehat lingkunga kepada tokoh Unissula merubah perilaku
dan kurang menjaga n pasien masyarakat agar untuk hidup
pola makan dapat di bersih dan sehat
sampaikan
kepada warga
saat rapat RT

30
3.10 Intervensi
a Promotif
 Patient centered
Memberikan edukasi tentang penyakit diabetes mellitus mulai dari definisi
yang benar tentang diabetes mellitus, penyebab, komplikasi, cara
penanganan awal jika terjadi tanda – tanda hipoglikemia. Edukasi tentang
PHBS
 Family oriented
Memberikan edukasi mengenai penyakit penyakit diabetes mellitus kepada
kelarga mulai dari definisi yang benar tentang diabetes mellitus, penyebab,
komplikasi, cara penanganan awal jika terjadi tanda – tanda hipoglikemia.
Edukasi tentang PHBS
 Community oriented
Memberikan edukasi atau penyuluhan mengenai penyakit penyakit diabetes
mellitus kepada masyarakat mulai dari definisi yang benar tentang diabetes
mellitus, penyebab, komplikasi, cara penanganan awal jika terjadi tanda –
tanda hipoglikemia. Edukasi tentang PHBS
b Preventif
 Patient centered
Memberikan edukasi tentang kebiasaan menjaga pola makan serta olahraga
secara teratur dan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
 Family oriented
Semua anggota keluarga ikut melaksanakan kegiatan tentang kebiasaan
menjaga pola makan serta oalhraga secara teratur dan menciptakan
lingkungan yang bersih dan sehat.
 Community oriented
Masyarakat ikut melaksanakan kegiatan tentang kebiasaan menjaga pola
makan serta oalhraga secara teratur dan menciptakan lingkungan yang
bersih dan sehat.
c Kuratif
 Patient centered
- Terapi famakologi

31
Metformin 500mg 3x1

Glimepirid 4mg 1x1

Glicazide 80mg 2x1

- Terapi non-farmakologi

 Kebutuhan Kalori
Kebutuhan kalori diperhitungkan dengan memperhitungkan faktor-faktor
berikut :

1. Jenis kelamin
Laki – laki 30 kal/kgBB

Perempuan 25kal/kgBB

Pasien berjenis kelamin perempuan, maka perhitungan kalori perharinya


adalah :

= 25 kalori/kgBB

= 25 x 48

= 1200 kalori

2. Koreksi /penyesuaian
a. Usia 66 tahun
Usia 66 tahun (- 10 % x 1200)

= - 120 kalori

b. Aktifitas fisik atau pekerjaan


Kategori ringan :

= (+10 % x 1200)

= + 120 kalori

32
3. Dari beberapa faktor di atas, kebutuhan kalori perhari dapat dibuat
perhitungan sebagai berikut:
Kebutuhan kalori = Kalori basal -Usia + Aktifitas

= 1200 – 120+ 120

= 1200 kalori

Pemberian makan, diberikan sebanyak 3 kali dengan 2 kali makanan


selingan. Pembagiannya dapat dibagi sebagai berikut :

 Jam makan pagi (07.00) : 310 Kalori


 Selingan Pagi (10.00) : 125 Kalori
 Jam makan siang (13.00) : 310 Kalori
 Selingan Sore (16.00) : 125 Kalori
 Jam makan malam (19.00) : 250 Kalori
 Selingan malam (21.00) : 125 kalori

 Family oriented
-
 Community oriented
-
d Rehabilitatif
 Patient centered
Memotivasi pasien untuk rutin meminum obat secara teratur dan selalu
kontrol ke dokter tepat waktu
 Family oriented
Dukungan dari keluarga untuk penyakit pasien, agar pasien minum obat
teratur dan lekas sembuh.
 Community oriented
-

33
3.11 Pemantauan/ follow up

Kunjungan pertama ke tempat tinggal pasien, dilakukan pada 13

Desember 2016. Dalam kunjungan pertama ke rumah pasien, didapatkan

gambaran mengenai perilaku dan lingkungan tempat tinggal pasien.

Pengetahuan ibu pasien tentang diabetes mellitus masih kurang. Pasien sudah

meminum obat secara teratr dan sesuai anjuran dokter. Upaya pengaturan pola

makan tidak tepat dan pasien tidak pernah melakukan olahraga.

Kunjungan kedua ke tempat tinggal pasien dilakukan pada tanggal 17

Desemr 2016.

Dalam kunjungan ke 2, dilakukan intervensi berupa pemberian edukasi

mengenai penyakit diabetes mellitus, mulai dari defini, komplikasi, cara

pengunaan insulin jika sewaktu waktu pasien menggunakan, cara penanganan

awal jika terjadi hipoglikemia. Pemberian edukasi mengenai pola diet, dari

edukasi jadwal, jumlah, jenis makanan yang boleh dan tidak boleh

dikonsumsi, penempelan poster bahan penukar makanan, pemberian gula

diabetasol, pemberian alat takar makanan / timbangan makanan dan cara

menggunakanny serta contoh pembuatan menu makanan dalam 3 hari

kedepan, serta pemberian edukasi mengenai pentingnya olahraga dan juga

dilakukan penempelan poster mengenai himbauan untuk pasien. Dan terakhir

melakukan test gula darah sewaktu. Melaukan edukasi mengenai PHBS

Kunjungan ketiga melakukan edukasi dan penjelasan mengenai hasil

laboratorium GDP dan HbA1C yang dilakukan 2 minggu yang lalu di

puskesmas Bangetayu Semarang saat program “PROLANIS”Kunjungan

ketiga ke tempat tinggal pasien yaitu, melakukan edukasi tentang DM kepada

34
tokoh masyarakat dan pemberian leaflet yang dapat di sebakan saat rapat RT /

kumpulan PKK, selain itu juga dilakukan test gula darah sewaktu kepada

pasien Ny.K, dan hasilnya lebih baik dari GDS pertama sebelum intervensi,

yang aalnya 475 gr/dl menjadi 275 gr.

35

Anda mungkin juga menyukai