Anda di halaman 1dari 8

Latar Belakang Bahasa Indonesia

A S Broto, Pengajaran Bahasa Indonesia , (Jakarta : Bulan Bintang) ,1980

1. Bahasa Melayu (17)


Bahasa Indonesia adalah hasil pertumbuhan dan perkembangan bahasa
Melayu. Perlu kita ketahui sedikit tentang bahasa Melayu. S.Takdir Alisyabana
menguraikan bahwa negeri kita terdiri atas beribu-ribu pulau, mempunyai
bahasa dan dialek yang jumlahnya banyak dan sebagian besar termasuk
dalam satu rumpun Bahasa Melayu, sedangkan sebagian lagi masuk dalam
rumpun Bahasa Austronesia atau bahasa Polenesia.
(18) Dalam hal ini S. Takdir Alisyabana menerangkan bahwa bahasa yang
menjadi perhubungan umum atau lingua franca di negeri kita adalah
bahasa melayu. Bahasa melayu telah menjadi bahsa umum di Asia Tenggara
berabad-abad lamanya, meskipun bahasa itu bukan bahasa yang terbesar di
indonesia.
Kedudukan bahasa melayu yang menjadi istimewa disebabkan karena :

Letak geografis yang istimewa, karena kediaman bangsa melayu


berada di kedua belah pihak selat malaka yang menjadi jalan
perhubungan dan perdagangan yang sangat penting antara barat dan
timur, di lingkungan Asia Tenggara.

Sifat bangsa melayu sebagai perantau, pelayar dan penjelajah pulaupulau

Menjadi bahasa perhubungan bagi kekuasaan politik kerajaan


Sriwijaya, Aceh dan Malaka.

Bahasa Melayu menjadi alat pengembangan agama islam yang dibawa


oleh pedagang-pedagang arab dan india ke seluruh kepulauan
termasuk di jawa.

Dan juga menjadi alat pengembangan agama kristen yang dibawa oleh
orang Portugis dan orang-orang Eropa lainnya.

Demikianlah bahasa melayu sebagai lingua franca telah memenuhi fungsinya


sebagai bahasa dalam perdagangan, bahasa untuk keperluan administrasi,
bahasa dalam politik, dan bahasa dalam keagamaan. Fungsi bahasa melayu
berlangsung sampai akhir zaman penjajahan Belanda dan penjajahan Jepang.
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa bahasa melayu telah menjadi bahasa umum di
indonesia. Gubernur Jenderal Rochusson turut mengakuinya. Oleh karena itu, ia
pun mengusulkan bahasa (19) melayu dijadikan bahasa pengantar di sekolahsekolah, sebab bahasa melayu itu lingua franca diseluruh kepulauan, dan
dippakai oleh bangsa yang berbeda-beda seperti : Arab, Cina,Jawa, dan lain-lain.
Organisasi seperti Serikat Islam, menggunakan bahasa melayu sejak
semula, meskipun organisasi itu dimulai di pulau jawa. Muhammadiyah yang

didirikan di yogyakarta pada tanggal 18 November 1912, ikut pula memepolopori


perkembangan bahsa melayu dipulau Jawa, untuk memudahkan perhubungan
dalam organisasi mereka di seluruh Indonesia.
Kongres Pemuda Indonesia yang pertama pada tahun 1926 telah
membuktikan semangat dan kesadaran para pemuda indonesia akan perlunya
pembinaan bahasa dan kesusasteraan Indonesia.
Dua tahun kemudian sejak kongres Pemuda Pertama, semangat
kebangsaaan para pemuda lebih nyata merumuskan pikirannya. Pada tanggal 28
Oktober 1928 diadakan kongres pemuda kedua. Dalam kongres ini
dikumandangkan sumpah pemuda yang sangat terkenal itu, dan nama bahasa
melayu digantikan dengan Bahasa Indonesia.
(20) Pada tahun 1933 S. Takdir Alisjahbana dan kawan-kawannya (Armyn
Pane dan Amir Hamzah) menerbitkan majalah Pujangga Baru, yang bertujuan
memajukan dan membaharui bahsa dan kesusasteraan Indonesia.
Kongres Bahasa Indonesia yang pertama diadakan di Solo (Surakarta)
pada tanggal 25-28 Juni 1938. Dalam kongres itu diputuskan perlunya lembaga
dan fakultas sastra Bahasa Indonesia, penetapan istilah,ejaan dan tata bahasa
Bahasa Indonesia.

Masnur Muslich, Bahasa Indonesia Pada Era Globalisasi, (Jakarta : Bumi Aksara),
2010
(28) Sebelum perang dunia kedua, bahasa Indonesia tidak dihargai
dengan sepantasnya walaupun dunia pergerakan politik semakin banyak
memakai bahsa indonesia. Dunia ilmu pengetahuan dan dunia pendidikan belum
menggunakan bahasa indonesia yang baik. Orang indonesia ketika itu merasa
lebih terpelajar dan terhormat apabila menguasai bahasa Belanda dengan baik.
Orang indonesia tidak merasa malu apabila tidak menguasai bahasa indonesia
dengan baik, tetapi akan merasa kurang apabila tidak menguasai bahasa
belanda dengan baik. Akibatnya, tidak banyak orang indonesia yang mau
mempelajari bahasa indonesia dengan serius dan cukup menguasai bahasa
indonesia ala kadarnya untuk komunikasi umum. Akhirnya, banyak pula orang
indonesia yang tidak mahir berbahsa indonesia, tetapi menguasai dan sangat
mahir berbahasa belanda.
Pada zaman pendudukan jepang, bahsa belanda dilarang pemakaiannya
dan harus diganti dengan bahsa indonesia. Ketika itu, sebagian orang masih
meragukan kemampuan bahasa indonesia menjadi bahasa ilmu pengetahuan,
termasuk kaum cendikiawannya.(29) Tetapi, karena dipaksa oleh pemerintah
pendudukan jepang dan didorong oleh pemuda-pemuda indonesia, orang-orang
indonesia terpaksa menggunakan bahasa indonesia untuk setiap ranah
pembicaraan. Bahasa indonesia mulai populer dan mulai diperhatikan para
pemakainya dengan baik. Sesudah itu terbuktilah bahwa bahsaindonesia tidak
kurang mutunya dibanding dengan bahasa-bahsa asing lainnya. Bahsa indonesia
pun mulai mengalami perkembangan sesuai dengan kodratnya sebagai bahasa
hidup. Bahasa indonesia dipakai pemiliknya dengan teratur dan lebih luas.
. Sesudah indonesia merdeka, bahasa indonesia lebih berkembang lagi
dengan baik dan meluas. Bangsa indonesia sudah merasakan betapa perlunya
membina dan memperhatikan perkembangan bahasa indonesia. Bangsa
Indonesia mulai sadar bahwa tanpa bahsa indonesia, bangsa indonesia tidak
akan memperoleh kemajuan. Minat bangsa indonesia untuk mau mempelajari
bahasa indonesia dengan baik setiap tahun terus bertambah. Akibatnya bahasa
indonesia mengalami kemajuan yang pesat
Jati diri bahasa Indonesia (30)
bahasa indonesia mempunyai ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah pokok tertentu
yang membedakannya dengan bahasa-bahasa lainnya didunia ini, baik bahasa
asing maupun bahasa daerah.
Ciri-ciri umum dan kaidah-kaidahnya adalah sebagai berikut:

Bahasa indonesia tidak mengenal perubahan bentuk kata untuk


menyatakan jenis kelamin. Kalau kita ingin menyatakan jenis kelamin,
cukup diberikan kata keterangan penunjuk jenis kelamin, misalnya:
-

Untuk manusia dipergunakan kata laki-laki atau pria dan perempuan


atau wanita

Untuk hewan dipergunakan kata jantan dan betina

Dalam bahasa asing


Bahasa Inggris : lion- lioness, host- hostess , steward stewardess
Bahasa Arab
hadirat

: muslimin-muslimat, mukminin- mukminat, hadirin-

Bahasa Sanksekerta : siswa-siswi, putera-puteri, dewa-dewi

(31) Bahasa indonesia mempergunakan kata tertentu untuk menuntukkan


jamak. Artinya , bahasa indonesia tidak mengenal perubahan bentuk kata
untuk menyatakan jamak. Untuk menyatakan jamak antara lain:
mempergunakan kata segala,seluruh,semua,sebagian, beberapa dan lainlain.

(32) Bahasa indonesia tidak mengenal perubahan bentuk kata untuk


menyatakan waktu. Dalam bahasa inggris, misalnya , kata eat (untuk
menyatakan sekarang), eating (menyatakan sedang) , ate (untuk
menyatakan telah lampau). Sedangkan dalam bahasa indonesia, untuk
menyatakan waktu, cukup ditambahkan kata-kat aspek
akan,sedang,telah, sudah, kemarin,hari ini, tahun ini, dan lain-lain.

Susunan kelompok kata dalam bahsa indonesia biasanya mempergunakan


hukum D-M (hukum Diterangkan Menerangkan), yaitu kata yang
diterangkan (D) di muka yang menerangkan (M). Kelompok kata rumah
sakit, jam tangan, mobil mewah merupakan contoh hukum D-M ini.

(33) Bahasa indonesia juga mengenal lafal baku, yaitu lafal yang tidak
dipengaruhi oleh lafal asing dan/ atau lafal daerah. Apabila seseorang
menggunakan bahasa indonesia lisan dan lewat lafalnya dapat diduga
atau dapat diketahui dari suku mana ia berasal, maka lafal orang itu
bukanlah lafal bahsa indonesia baku. Dengan kata lain, kata-kata bahasa
indonesia harus bebas dari pengaruh lafal asing atau lafal daerah.

(43) Era globalisasi merupakan tantangan bagi bangsa indonesia untuk


dapat mempertahankan diri ditengah-tengah pergaulan antar bangsa
yang sangat rumit. Untuk itu, bangsa indonesia harus menyiapkan diri
dengan baik dan penuh perhitungan. Jati diri bahasa indonesia
memperlihatkan bahwa bahasa indonesia adalah bahasa yang sederhana,
tata bahasanya mempunyai sistem sederhana, mudah dipelajari, dan tidak
rumit. Kesederhanaan dan ketidakrumitan inilah salah satu hal yang
mempermudah bangsa asing yang mempelajari bahasa indonesia dapat
menguasai dalam waktu yang cukup singkat. Bahasa indonesia telah
membuktikan diri dapat dipergunakan untuk menyampaikan pikiranpikiran yang rumit dalam ilmu pengetahuan dengan jernih,jelas, teratur
dan tepat. Bahasa indonesia menjadi ciri budaya bangsa indonesia yang

dapat diandalkan ditengah-tengah pergaulan antarbangsa pada era


globalisasi ini. Bahkan, bahasa indonesia pun saat ini menjadi bahan
pembelajaran di negara-negara asing seperti Australia,Belanda, Jepang,
Amerika Serikat, Inggris, Cina dan Korea Selatan.

Arissetyanto Nugroho , Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan


Kepribadian, ( Jakarta: Mitra Wacana Media), 2012
(18) Bahasa indonesia dipergunakan sebagai salah satu alat untuk
mempersatukan bangsa yang terdiri dari berbagai ragam suku, dan juga
sebagai alat pemersatu dalam perjuangan fisik maupun diplomasi pada
saat era penjajahan Belanda. Selanjutnya, bahasa indonesia secara luas
dipergunakan di hampir seluruh bidang kehidupan masyarakat indonesia.
A Teeaw dalam Minto Rahayu menjelaskan bahwa Bahasa Indonesia
ialah bahasa perhubungan yang telah berabad-abad tumbuh dengan
perlahan-lahan di kalangan penduduk di kawasan Asia Selatan, dan
setelah bangkitnya pergerakan rakyat indonesia pada abad XX, dengan
insyaf diangkat dan dimufakati serta dijunjung sebagai bahasa persatuan.
Dengan kata lain, bahasa indonesia ialah bahasa Melayu yang
sudah menyatu benar dengan bahasa suku-suku bangsa yang ada di
kepulauan nusantara. Penyebutan pertama istilah "Bahasa Melayu sudah
dilakuakn pada masa sekitar 683-686 M, yaitu angka tahun yang
tercantum pada beberapa prasasti berbahasa melayu kuno dari
palembang dan bangka. Prasasti-prasasti ini ditulis dengan Aksara Pallawa
atas perintah raja Sriwijaya, kerajaan Maritim yang (19) berjaya pada abad
ke-7 dan ke-8. Wangsa Syailendra juga meninggalkan beberapa prasasti
Melayu Kuno di Jawa Tengah. Keping Tembaga Laguna yang ditemukan di
dekat Manila juga menunjukkan keterkaitan wilayah itu dengan Sriwijaya.
Bahasa melayu riau dipilih sebagai bahasa persatuan Negara
Republik Indonesia atas beberapa pertimbangan sebagai berikut :

Jika bahasa jawa digunakan, suku-suku bangsa atau pulau lain di


Republik Indonesia akan merasa dijajah oleh suku jawa yang
merupakan puak(golongan) mayoritas di Republik Indonesia.

Bahasa jawa jauh lebih sukar dipelajari dibandingkan dengan


bahasa Melayu Riau. Ada tingkatan bahsa halus, biasa, dan kasar
yang dipergunakan untuk orang yang berbeda dari segi
usia,derajat, atau[un pangkat. Bila pengguna kurang memahami
budaya Jawa, ia dapat menimbulkan kesan negatif yang lebih besar.

Bahasa Melayu Riau yang dipilih, bukan Bahsa Melayu Pontianak,


Banjarmasin, Smarinda, Maluku, Jakarta (Betawi), ataupun Kutai,
dengan pertimbangan pertama, suku Melayu berasal dari Riau,
Sultan Malaka yang terakhir pun lari ke Riau selepas Malaka direbut
Portugis. Kedua, ia sebagai lingua Franca, Bahsa Melayu Riau yang
paling sedikit terkena pengaruh misalnya dari bahasa Cina Hokkien,
Tio Ciu, Ke, ataupun dari bahasa lainnya.

Pengguna bahasa Melayu bukan hanya terbatas di Republik


Indonesia. Pada tahun 1945, pengguna bahsa Melayu selain

Republik Indonesia masih dijajah Inggris. Malaysia, Brunei,


Singapure masih dijajah inggris. Pada saat itu, dengan
menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan,
diharapkan di negara-negara kawasan seperti Malaysia, Brunei, dan
Singapura bisa ditumbuhkan semangat patriotik dan nasionalisme
negara-negara jiran di Asia Tenggara.
Di samping itu, ketika penjajah Jepang mulai masuk ke
Indonesia,mereka semakin mendorong penggunaan bahasa Indonesia.
Pada tahun 1953, Poerwodarminta mengeluarkan Kamus Bahasa Indonesia
yang pertama . Didalamnya tercatat jumlah lema (kata) dalam bahasa
Indonesia mencapai 23.000. Pada tahun 1976, Pusat Bahasa menerbitkan
Kamus Bahasa Indonesia, dan terdapat 1000 penambahan kata baru.
Tetapi pada tahun 1988, terjadi loncatan yang luar biasa. Dari 24.000
kata, telah berkembang menjadi 62.000. Selain itu,setelah bekerja sama
dengan (20)Dewan Bahasa dan Pustaka Brunei, berhasil dibuat 340.000
istilah di berbagai bidang ilmu. Malahan sampai hari ini, Pusat Bahasa
berhasil menambah 250.000 kata baru. Dengan demikian, sudah ada
590.000 kata di berbagai bidang ilmu. Sementara kata umum telah
berjumlah 78.000.
(28) Dari berbagai sudut pandang situasi dan kondisi pembicaraan,
dari topik atau isi pembicaraan, dan dari hubungan antara dua pihak yang
menggunakan bahasa inilah akhirnya muncul berbagai ragam bahasa.
Harimurti Kridalaksana menyampaikan bahwa ragam bahasa
berdasarkan pemakaiannya dapat dibedakan menurut topik, hubungan
pelaku, dan medium pembicaraan. Jadi, ragam bahsa adalah variasi
bahasa menurut pemakaiannya, yang timbul menurut situasi dan fungsi
yang memungkinkan adanya variasi tersebut.
Menurut Minto Rahayu, ragam bahasa dimungkinkan karena adanya
ragam wilayah pemakaian dan bermacam-macam penutur.
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian,yang
berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan,hubungan pembicara,
kawan bicara,orang yang dibicarakan, serta menurut medium
pembicaraan.
Ragam bahasa yang berhubungan dengan faktor daerah atau letak
geografis disebut dialek geografis. Ragam bahasa yang berkaitan dengan
perkembangan waktu disebut kronolek. Ragam bahasa yang berhubungan
dengan golongan sosial penuturnya disebut dialek sosial. Faktor-faktor
yang mempengaruhi bahasa antara lain tingkat pendidikan,usia,dan
tingkat sosial ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai