Dan juga menjadi alat pengembangan agama kristen yang dibawa oleh
orang Portugis dan orang-orang Eropa lainnya.
Masnur Muslich, Bahasa Indonesia Pada Era Globalisasi, (Jakarta : Bumi Aksara),
2010
(28) Sebelum perang dunia kedua, bahasa Indonesia tidak dihargai
dengan sepantasnya walaupun dunia pergerakan politik semakin banyak
memakai bahsa indonesia. Dunia ilmu pengetahuan dan dunia pendidikan belum
menggunakan bahasa indonesia yang baik. Orang indonesia ketika itu merasa
lebih terpelajar dan terhormat apabila menguasai bahasa Belanda dengan baik.
Orang indonesia tidak merasa malu apabila tidak menguasai bahasa indonesia
dengan baik, tetapi akan merasa kurang apabila tidak menguasai bahasa
belanda dengan baik. Akibatnya, tidak banyak orang indonesia yang mau
mempelajari bahasa indonesia dengan serius dan cukup menguasai bahasa
indonesia ala kadarnya untuk komunikasi umum. Akhirnya, banyak pula orang
indonesia yang tidak mahir berbahsa indonesia, tetapi menguasai dan sangat
mahir berbahasa belanda.
Pada zaman pendudukan jepang, bahsa belanda dilarang pemakaiannya
dan harus diganti dengan bahsa indonesia. Ketika itu, sebagian orang masih
meragukan kemampuan bahasa indonesia menjadi bahasa ilmu pengetahuan,
termasuk kaum cendikiawannya.(29) Tetapi, karena dipaksa oleh pemerintah
pendudukan jepang dan didorong oleh pemuda-pemuda indonesia, orang-orang
indonesia terpaksa menggunakan bahasa indonesia untuk setiap ranah
pembicaraan. Bahasa indonesia mulai populer dan mulai diperhatikan para
pemakainya dengan baik. Sesudah itu terbuktilah bahwa bahsaindonesia tidak
kurang mutunya dibanding dengan bahasa-bahsa asing lainnya. Bahsa indonesia
pun mulai mengalami perkembangan sesuai dengan kodratnya sebagai bahasa
hidup. Bahasa indonesia dipakai pemiliknya dengan teratur dan lebih luas.
. Sesudah indonesia merdeka, bahasa indonesia lebih berkembang lagi
dengan baik dan meluas. Bangsa indonesia sudah merasakan betapa perlunya
membina dan memperhatikan perkembangan bahasa indonesia. Bangsa
Indonesia mulai sadar bahwa tanpa bahsa indonesia, bangsa indonesia tidak
akan memperoleh kemajuan. Minat bangsa indonesia untuk mau mempelajari
bahasa indonesia dengan baik setiap tahun terus bertambah. Akibatnya bahasa
indonesia mengalami kemajuan yang pesat
Jati diri bahasa Indonesia (30)
bahasa indonesia mempunyai ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah pokok tertentu
yang membedakannya dengan bahasa-bahasa lainnya didunia ini, baik bahasa
asing maupun bahasa daerah.
Ciri-ciri umum dan kaidah-kaidahnya adalah sebagai berikut:
(33) Bahasa indonesia juga mengenal lafal baku, yaitu lafal yang tidak
dipengaruhi oleh lafal asing dan/ atau lafal daerah. Apabila seseorang
menggunakan bahasa indonesia lisan dan lewat lafalnya dapat diduga
atau dapat diketahui dari suku mana ia berasal, maka lafal orang itu
bukanlah lafal bahsa indonesia baku. Dengan kata lain, kata-kata bahasa
indonesia harus bebas dari pengaruh lafal asing atau lafal daerah.