Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN

1. Uji Asam amino dan protein


Dari data hasil pengamatan yang telah dilakukan dimana Pada perlakuan yang pertama masing-masing 3 tetes larutan sampel dimasukkan
kedalam tabung reaksi kemudian dipanaskan. Larutan sampel yang digunakan yaitu larutan kuning telur ayam kampung, kuning telur ayam ras, putih
telur ayam kampung, putih telur ayam ras, tahu, susu bubuk, udang, tempe dan larutan susu cair. Ketika dipanaskan pada larutan sampel tersebut
semuanya gosong (kegosongan), bau yang menyengat dan ada bintik-bintik air di permukaan tabung reaksi. Kegosongan menunjukkan adanya unsur
C dalam larutan sampel, dan bintik bintik air pada tabung reaksi menunjukkan adanya unsur O dan H pada larutan sampel tersebut. Terdapatnya
unsur C, O dan H menunjukan adanya protein dalam larutan sampel, karena unsur karbon, oksigen dan hidrogen adalah unsur yang dimiliki oleh
protein dan menunjukkan adanya asam amino, karena protein tersusun dari asam-asam amino.
Pada perlakuan kedua, menyiapkan dan memasukkan 4 tetes larutan sampel ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan 1 keping NaOH
padat lalu dipanaskan. Pada larutan sampel yang telah ditambahkan NaOH dan dipanaskan pada semua larutan sampel tersebut tercium bau amonia
dan saat kertas lakmus merah diletakkan pada mulut tabung kertas lakmus merah berubah menjadi biru. Bau amonia dan perubahan kertas lakmus
menjadi biru menunjukkan adanya unsur N dan H pada larutan sampel tersebut.
Perlakuan ketiga memasukkan 4 tetes larutan sampel kedalam tabung reaksi dan menambahkan 2 mL NaOH 10 % kemudian dipanaskan.
Pada larutan kuning telur ayam kampung, kuning telur ayam ras, putih telur ayam kampung, putih telur ayam ras, tahu, dan udang saat ditambahkan
NaOH warna bening dan saat dipanaskan tidak terjadi perubahan warna, namun sebagian ada yang berbusa. Pada larutan susu bubuk warna larutan
saat ditambahkan NaOH berwarna putih dan setelah dipanaskan berubah menjadi hijau muda. Pada larutan tempe saat ditambahkan NaOH warna
bening dan ketika dipanaskan berubah menjadi keruh. Pada larutan susu cair ketika ditambahkan NaOH berwarna putih dan saat dipanaskan warna
larutan menjadi kuning lemon. Kemudian masing masing larutan sampel ditambahkan 4 tetes HgCl 2 1 %. Pada larutan kuning telur ayam kampung,
kuning telur ayam ras, putih telur ayam kampung dan putih telur ayam ras terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas (kuning) dan lapisan bawah (bening),
setelah dikocok: warna abu-abu keruh dan lama kelamaan terdapat endapan. Pada larutan tahu terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas (kuning) dan lapisan
bawah (putih keruh), setelah dikocok: berwarna kuning pucat. Pada larutan susu bubuk terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas (abu-abu) dan lapisan bawah
(hijau muda), etelah dikocok: hijau lumut. Pada larutan udang terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas (kuning) dan lapisan bawah (bening), setelah dikocok:
warna kuning pucat. Pada larutan tempe terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas (kuning) dan lapisan bawah (bening), setelah dikocok: warna kuning. Dan
pada larutan susu cair terbentuk 3 lapisan. Lapisan atas (kuning), lapisan tengah (abu-abu), dan lapisan bawah (hijau lumut), setelah dikocok:
berwarna hitam, hal ini membuktikan adanya unsur S belerang yaitu endapan HgS. Hal ini menunjukkan adanya protein dan asam amino pada larutan
sampel tersebut.
2. Uji Biuret
Dari percobaan yang telah dilakukan dari uji biuret pada masing-masing larutan protein, dimana perlakuan pertama masing-masing larutan
protein sebanyak 2 mL ditambahkan 1 mL larutan NaOH 10% dan mengaduk larutan tersebut, kemudian perlakuan kedua pada masing-masing
larutan protein tersebut ditambahkan setetes demi tetes CuSO 4 0,1% dan mengocoknya. Dari uji biuret yang dilakukan semua larutan protein
memberikan hasil positif membentuk senyawa kompleks berwarna ungu atau violet.
Larutan pertama yang diuji yaitu larutan kuning telur ayam kampung sebanyak 2 mL yang berwarna kuning saat ditambahkan 1 mL NaOH
10% tidak terjadi perubahan, setelah ditambahkan CuSO 4 0,1% setetes demi tetes dan mengocoknya, saat 1 tetes larutan berubah menjadi coklat
muda, kemudian 2 tetes larutan menjadi coklat keunguan dan setelah 3 tetes menjadi ungu. Pada larutan yang lain yaitu larutan kuning telur ayam ras,
larutan putih telur ayam kampung, larutan putih telur ayam ras, larutan tahu, larutan udang, larutan susu bubuk, larutan susu cair, dan larutan tempe
juga tidak mengalami perubahan setelah ditambahkan NaOH 10%seperti pada larutan kuning telur ayam kampung. Pada larutan kuning telur ayam
ras dan larutan tempe dimana setelah ditambahkan CuSO 4 0,1% setetes demi tetes dan mengocoknya, sama seperti pada laruatan kuning telur ayam
kampung saat 1 tetes larutan berubah menjadi coklat muda, kemudian 2 tetes larutan menjadi coklat keunguan dan setelah 3 tetes menjadi ungu. Pada
larutan putih telur ayam kampung dan ayam ras ditambahkan dengan CuSO 4 saat 1 tetes larutan menjadi berwarna ungu bening. Pada larutan tahu
ketika ditambahkan dengan CuSO4 saat 1 tetes larutan menjadi berwarna putih susu, kemudian 2 tetes menjadi putih susu agak keunguan, 3 tetes putih
susu keunguan(lebih pekat), 4 tetes warna menjadi ungu muda agak putih dan setelah 5 tetes warna larutan berubah menjadi ungu. Pada larutan
udang, susu bubuk dan susu cair pada saat penambahan CuSO4 juga berubah warna menjadi ungu.
Pada masing-masing larutan saat penambahan 1mL NaOH 10% berfungsi merubah larutan sampel menjadi larutan basa, dan dengan
penambahan CuSO4 0,1% setetes demi tetes untuk membuktikan adanya ikatan peptida yang menyusun protein. Ikatan peptida hanya terbentuk
apabila ada dua atau lebih asam amino esensial yang bereaksi. Dari uji biuret yang telah dilakukan semua larutan protein memberikan hasil positif
yang membentuk senyawa kompleks berwarna ungu atau violet. Warna ungu yang terbentuk dalam uji biuret ini berasal dari ion Cu2+ (yang
dihasilkan dari Cu2SO4) dari pereaksi biuret dimana dalam suasana basa akan bereaksi dengan polipeptida atau ikatan-ikatan peptida yang menyusun
protein membentuk senyawa kompleks berwarna ungu atau violet.
Sedangkan jika larutan menunjukkan hasil negatif dengan indikasi terbentuknya warna biru adalah karena tidak adanya ikatan peptida.
3. Pengendapan dengan pelarut organik
Perlakuan pada percobaan ini yaitu menyiapkan 2 mL masing-masing larutan sampel ditambahkan 5 mL larutan alkohol 70% kemudian
dikocok, kemudian.
Pada percobaan menggunakan larutan kuning telur ayam kampung dan kuning telur ayam ras setelah ditambahkan larutan alkohol 70%
berwarna kuning cerah, pada sampel larutan putih telur ayam kampung dan putih telur ayam ras setelah ditambahkan larutan alkohol 70% berwarna
agak keruh, pada sampel larutan tahu setelah ditambahkan larutan alkohol 70% berwarna putih keruh agak bening, pada sampel larutan udang, tempe,
susu bubuk dan susu cair setelah ditambahkan larutan alkohol 70% berwarna putih keruh, kemudian setelah dikocok pada semua larutan sampel yang
digunakan terbentuk endapan putih, kemudian endapan diambil dan ditambahkan dengan air. Namun endapan tidak menyatu dengan air. Hal tersebut
menunjukkan bahwa sampel larut dalam pelarut organik

(alkohol 70%) yang menunjukkan adanya protein.

III.

KESIMPULAN

Dari hasil percobaan kali ini dapat disimpulkan,


Asam amino merupakan unit pembangun protein. Protein mengandung molekul organik kompleks, tersusun dari unsur-unsur C, H, O dan N, serta

kadang-kadang P dan S.
Pada uji biuret, Penambahan CuSO 4 setetes demi tetes untuk membuktikan adanya ikatan peptida yang menyusun protein. Ikatan peptida hanya

terbentuk apabila ada dua atau lebih asam amino esensial yang bereaksi. Pada uji biuret, semua protein yang diujikan memberikan hasil positif
berwarna ungu. Warna ungu, terbentuk karena ion Cu2+ (yang dihasilkan dari Cu2SO4) dari pereaksi biuret dalam suasana basa akan bereaksi dengan
polipeptida atau ikatan-ikatan peptida yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna ungu atau violet.
Semua larutan sampel yang digunakan dapat larut dalam pelarut alkohol 70%.
Terdapatnya unsur O dan H dalam larutan sampel menunjukan adanya protein didalamnya.
Endapan berwarna hitam pada larutan sampel membuktikan adanya unsur belerang yaitu endapan HgS. Hal ini menunjukkan adanya protein dan
asam amino pada larutan sampel tersebut.

Anda mungkin juga menyukai