TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Menyusui yang benar
a. Pengertian
Ibu menyusui adalah ibu yang memberikan ASI kepada
bayi
dan
sebagainya
untuk
diminum
dari
buah
dada
(Novianti, 2009).
ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein
laktasi dan garam-garam organik yang disekresikan oleh
kedua belah kelenjar payudara ibu sebagai bahan makanan
utama bagi bayi (Khamzah, 2012).
b. Proses Menyusui
Pada bayi normal bayi sudah dapat disusui segera setelah
lahir atau paling tidak antara 30-60 menit setelah lahir. Lama
disusui
satu
dua
menit
pada
payudara,
dengan
langsung
rangsangan
isap
membantu
proses
untuk
kebutuhan
bayi
pada
hari-hari
pertama
kehidupan. Jika tidak ada pemberian ASI masa ini bayi dapat
kekurangan gizi dan mudah terserang penyakit. Keadaan ini
akan berdampak pada anak dikemudian hari bahkan dapat
berakibat pada kematian. Masalah pemberian ASI pada bayi
muda cukup bulan biasanya berkaitan dengan jumlah asupan
ASI yang kurang. Masalah pemberian ASI pada bayi kurang
bulan biasanya berkaitan dengan jumlah asupan ASI yang
kurang. Masalah pemberian ASI pada bayi kurang bulan
biasanya
berkaitan
dengan
reflek
hisap
yang
belum
yang
bagian
penghisapan
hormon
depan
merangsang
di
prolaktin
dasar
ujung
kelenjar
otak.
syaraf
Proses
disekitar
hipofise
untuk
memproduksi
prolaktin,
terdapat
berbagai
maksimal,
penting
untuk
memberikan
10
Badan
bayi
harus
dihadapkan
ke
arah
ibu
dan
bayi
menarik
sebagian
dari
jaringan
penghisapan
akan
terjadi
dan
puting
susu
11
gudang ASI
Hanya puting susu yang menjadi dot
Bayi menyusu pada puting
Bibir mencucu atau monyong
Bibir
bawah
terlipat
ke
dalam
sehingga
12
13
pemeriksaan
kebutuhan
ASI
dengan
cara
berat
hasil
penimbangan
dapat
diketahui
ASI
dan
ibu
merasakan
ada
perubahan
14
2. Paritas
a. Pengertian
Kata paritas berasal dari bahasa latin, pario yaitu berarti
menghasilkan. Secara umum, paritas didefinisikan sebagai
keadaan melahirkan anak baik hidup maupun mati, tetapi
bukan aborsi, tanpa melihat jumlah anaknya. Paritas adalah
jumlah kehamilan yang menghasilkan janin yang mampu
15
paritas
tinggi
atau
16
suatu
pendidikan
cita-cita
tertentu.
seseorang,
maka
Makin
makin
tinggi
tingkat
mudah
dalam
tempat
pelayanan
kesehatan
yang
17
umum.
Tanpa
disadari,
kebudayaan
telah
telah
karena
corak
mewarnai
sikap
kebudayaan
pengalaman
anggota
pulalah
yang
individu-individu
yang
memudarkan
dominasi
kebudayaan
dalam
mempengaruhi
paritas
merupakan
domain
dari
pelaku.
B. Kerangka Konsep
18
Kerangka
konsep
adalah
abstraksi
yang
terbentuk
oleh
di
atas
maka dapat
disusun
Variabel Dependen