Anda di halaman 1dari 17

PENELITIAN

KESEHATAN GIGI PADA ANAK SEKOLAH DASAR KELAS 4-6


Di SDN 1 Karang Patihan Balong Ponorogo

Disusun Oleh:
HENRI PURNAJI
091663

PRODI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2012

KESEHATAN GIGI PADA ANAK SEKOLAH DASAR KELAS 4-6

Di Wilayah Kerja SDN 1 Karang Patihan Balong


KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan kepada Program Studi D III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan

Disusun Oleh
HENRI PURNAJI
091663

PRODI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2012

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN


Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama

: HENRI PURNAJI

NIM

: 091663

Institusi

: Program Studi D III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Menyatakan bahwa Penelitian yang berjudul: KESEHATAN GIGI PADA ANAK


SEKOLAH DASAR KELAS 4-6 adalah bukan Karya Tulis Ilmiah orang lain baik sebagian
maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini
tidak benar, kami bersedia mendapatkan sanksi.

Ponorogo, September 2012

HENRI PURNAJI
NIM: 091663

Mengetahui :
Pembimbing I

SulistyoAndarmoyo,S.Kep.Ners,M.Kes
NIDN: 071512703

Pembimbing II

Ririn Nasriati, S. Kep.Ns


NIDN: 0704077501

ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Karya Tulis Ilmiah Oleh :

HENRI PURNAJI

Judul

KESEHATAN GIGI PADA ANAK SEKOLAH DASAR KELAS

4-6

Telah Disetujui untuk diujikan di hadapan Dewan Penguji karya tulis ilmiah pada
Tanggal :
September 2012

Oleh:
Pembimbing 1

Pembimbing 2

SulistyoAndarmoyo,S.Kep.Ners,M.Kes
NIDN: 071512703

Ririn Nasriati, S. Kep.Ns


NIDN: 0704077501

Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Siti Munawaroh, S.Kep,M.Kep


NIDN: 0717107001

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Telah diuji dan disetujui oleh Tim Penguji pada Ujian Sidang di Program Diploma III
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Tanggal:

September 2012

Tim Penguji
Tanda Tanggan
Ketua

: Saiful Nurhidayat, S.Kep.Ns

:.....................

Anggota

:1. Lina Ema P, S Kep. Ns .M.Kep

:.........................

2.Nurul Sri Wahyuni, S.Kep,Ns.M.Kes :............................

Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Siti Munawaroh, S. Kep, Ners. M. Kep


NIDN: 0717107001

iv

ABSTRAK
Kesehatan Gigi Pada Anak Sekolah Dasar Kelas 4-6
Di SDN 1 Karang Patihan Balong Ponorogo
Oleh : Henri Purnaji

Gigi merupakan satu kesatuan dengan anggota tubuh kita yang lain. Kerusakan pada gigi
dapat mempengaruhi kesehatan anggota tubuh lainnya, sehingga akan mengganggu aktivitas
sehari-hari. Salah satu faktor yang dapat merusak gigi adalah makanan dan minuman, yang mana
ada yang menyehatkan gigi dan ada pula yang merusak gigi. Pada umumnya keadaan kebersihan
gigi anak lebih buruk dan anak lebih banyak makan makanan dan minuman yang menyebabkan
karies gigi, kuning ,nyeri, dental plaque, karang gigi, dibanding orang dewasa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kesehatan Gigi Pada Anak Sekolah Dasar.
Metode yang digunakan adalah diskriptif dengan populasi seluruh anak sekolah dasar
negeri 1 karang patihan balong dari kelas 4-6 dengan jumlah 42 anak. Pada bulan Desember
2011 sampai dengan Juli 2012 dengan besar sampel 42 responden. Penelitian ini menggunakan
total sampling , pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan selanjutnya dilakukan
penarikan kesimpulan yaitu kriteria gigi sehat jika terdapat tanda sesuai dengan parameter,
kriteria gigi tidak sehat jika tidak terdapat salah satu tanda sesuai dengan parameter.
Dari hasil penelitian didapatkan 42 responden sebagian kecil 24 responden atau (57,14%)
mempunyai kesehatan gigi baik. Hal ini dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin dan kesehatan
gigi. Sebagian kecil 18 responden atau (42,86%) mempunyai kesehatan gigi tidak baik.
Hasil penelitian di rekomendasikan untuk penelitian peneliti selanjutnya, diharapkan
menindaklanjuti perilaku dalam menjaga kesehatan gigi di Sekolah Dasar Negeri 1 Karang
Patihan Balong Ponorogo dari kelas 4-6.

Kata kunci : Anak, Gigi.

ABSTRACT
Dental Health in Children Primary School Grade 4-6
At SDN 1 Coral Patihan Balong Ponorogo
By: Henri Purnaji

Dents is a unity with other members of our body. Damage to the teeth can affect the
health of the body, so that it will interfere with daily activities. One of the factors that can
damage the teeth are food and drink, where there are healthy teeth and some damage teeth. In
general state of poor dental hygiene and young children eat more foods and beverages that cause
dental caries, yellow, pain, dental plaque, tartar, than adults.
This study aims to determine Preview Dental Health In Primary School Children.
The method used is descriptive with the entire population of one state primary school
children reef patihan mudhole of grade 4-6 by the number of 42 children. In December 2011 to
July 2012 with a large sample of 42 respondents. This study uses total sampling, data collection
is done by observation and inference is then performed healthier criteria if there are teeth marks
in accordance with the parameters, criteria unhealthy teeth if there are any signs in accordance
with the parameters.
The result showed 42 respondents 24 respondents or a small portion (57.14%) had a good
picture of dental health. It is influenced by age, gender and dental health picture. A small
percentage of respondents 18 or (42.86%) have dental health is not good.
The results for the study recommended further research, are expected to follow in
maintaining dental health behaviors in elementary school 1 Coral Patihan Balong Ponorogo from
class 4-6.

Keywords: Children, dents.

vi

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Gigi merupakan satu kesatuan dengan anggota tubuh kita yang lain. Kerusakan pada
gigi dapat mempengaruhi kesehatan anggota tubuh lainnya, sehingga akan mengganggu
aktivitas sehari-hari. Salah satu faktor yang dapat merusak gigi adalah makanan dan
minuman, yang mana ada yang menyehatkan gigi dan ada pula yang merusak gigi. Selain
dari makanan, hal yang menjadi faktor yang dapat merusak gigi adalah kebiasaan buruk
yang dapat saja terjadi. Upaya kesehatan gigi perlu ditinjau dari aspek lingkungan,
pengetahuan, pendidikan, kesadaran masyarakat dan penanganan kesehatan gigi termasuk
pencegahan dan perawatan. Namun sebagian besar orang mengabaikan kondisi kesehatan
gigi secara keseluruhan. Perawatan gigi dianggap tidak terlalu penting, padahal manfaatnya
sangat vital dalam menunjang kesehatan dan penampilan (Pratiwi, 2007).
Pada umumnya keadaan kebersihan gigi anak lebih buruk dan anak lebih banyak
makan makanan dan minuman yang menyebabkan karies dibanding orang dewasa. Anakanak umumnya senang gula-gula, apabila anak terlalu banyak makan gula-gula dan jarang
membersihkannya, maka gigi-giginya banyak yang mengalami karies (Machfoedz dan Zein,
2005).
Ciri-ciri gigi sehat yaitu tidak terasa sakit radang gusi dan karang gusi, tidak ada
karies, saat mengunyah tidak terasa nyeri, leher gigi tidak kelihatan, tidak goyang, tidak
terdapat plak, warna gigi putih kekuningan, tidak terdapat karang, mahkota gigi utuh.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2003 menyatakan angka kejadian

karies pada anak masih sebesar 60-90%. Survey yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan
Republik Indonesia pada pelita III dan IV menunjukkan prevalensi penduduk Indonesia
yang menderita karies gigi sebesar 80%, dimana 90% diantaranya adalah golongan anak.
Menurut Antara News sebagaimana dikutip oleh Maulani dan Jubilee, (2005) jumlah anak di
Indonesia mencapai 30 % dari 250 juta penduduk Indonesia, sehingga diperkirakan anak
yang mengalami kerusakan gigi mencapai 75 juta lebih. Jumlah itu sangat mungkin
bertambah terus, karena pada Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Nasional pada
tahun 1990 hanya 70 % tetapi pada tahun 2003 mencapai 90%. peneliti di Jawa Timur tahun
2009 yang menunjukkan bahwa 4 dari 5 gigi pada anak usia sekolah akan mengalami karies
yang terjadi di permukaan oklusal dan 71% dari 380 gigi dengan cela dan lekuk gigi yang
dalamakan menjadi karies dalam waktu 40 bulan (Abraham, 2007). Berdasarkan survey
tahun 2010 yang dilakukan di beberapa sekolah dasar di Kabupaten Ponorogo didapatkan
bahwa 84,5% anak sekolah dasar akan mengalami karies gigi.
Tempat penelitian diambil di SDN 1 Karang Patihan Balong karena di lokasi tersebut
jauh dari pusat kesehatan, jauh dari kota, selain itu jenis makanan yang dikonsumsi anakanak dapat menyebabkan terjadinya karies gigi. Jenis makanan antara lain yang di konsumsi
coklat, chiki, permen. Memilih kelas 4-6 karena pada usia tersebut perkembangan giginya
sudah mulai sempurna yaitu gigi seri, gigi taring, gigi geraham dan pada tingkat pendidikan
sudah mengerti akan kebersihan gigi (Tarigan, 1995:6).. Berdasarkan studi pendahuluan
yang dilakukan pada bulan Juli 2012 di SD Karangpatihan Balong Ponorogo, dari 10
responden ditemukan 50% anak gigi sehat, 50% anak gigi tidak sehat pada anak.
Karies gigi adalah salah satu penyakit yang terjadi di rongga mulut yang salah satu
penyebabnya adalah adanya plak yang melekat pada permukaan gigi atau gusi. Karies gigi

inilah yang apabila tidak dirawat maupun dicegah dengan baik dan benar, akhirnya dapat
menyebabkan kerusakan pada jaringan penyanggah gigi sehingga selanjutnya dapat
mengakibatkan menurunnya angka derajat kesehatan gigi dan mulut di masyarakat.
Kebiasaan makanan yang dikomsumsi, kurang sadarnya cara menyikat gigi, kurang sadarnya
arti kesehatan gigi dan mulutnya, akan bertambah jadi masalah apa bila berlanjut pada usia
dewasa.
Kelihatannya kebiasaan ini tidak akan mempengaruhi kebersihan gigi dan mulutnya,
namun apabila kebiasaan ini tidak diikuti dengan cara bagaimana membersihkan gigi dan
mulutnya, maka akan menyebabakan timbulnya kerusakan pada giginya, yaitu timbulnya
karies gigi atau gigi berlubang. Meskipun faktor lainnya tidak bisa dianggap ringan, seperti
jenis dan pola makan yang dikomsumsi, kebiasaan menyikat gigi secara teratur dan
pelaksanaan UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) di sekolah sudah banyak waktu yang
dicurahkan untuk melakukan penyuluhan tentang kebersihan gigi dan mulut serta penyakit
gigi dan mulut, tapi efek tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut bagi dirinya biasanya
masih kurang disadari. Dengan kata lain, timbulnya lubang gigi atau karies gigi yang
semakin banyak, itu berarti setiap usaha untuk menjaga kebersihan gigi dan mulutnya belum
berhasil dengan baik.
Pengenalan dan perawatan kesehatan gigi secara dini adalah sangat penting,
mengingat banyak anak dengan tingkat frekwensi karies atau lubang yang cukup
tinggimasih banyak yang belum tertangani. Kelainan pada rongga mulut dapat dideteksi
sedini mungkin sehingga dapat dilakukan suatu perawatan sederhana yang memungkinkan
anak dapat menerima perawatan gigi. Pengenalan dan perawatan kesehatan gigi anak sejak
dini merupakan sesuatu hal yang kadang-kadang menimbulkan rasa kekhawatiran pada

setiap ibu. Para ibu mempunyai kekhawatiran bagaimana cara mempersiapkan pada saat
kunjungan pertama untuk perawatan gigi. Dalam perawatan ke dokter gigi seharusnya anak
sudah mulai dikenalkan kepada dokter gigi, perawat gigi dan lingkungan di sekitar ruang
pemeriksaan gigi. Anak sudah bisa dikenalkan perawatan gigi pada usia 18 bulan dan dapat
dilakukan perawatan pada usia 2-3 tahun dengan harapan kesehatan gigi dan mulut pada
anak-anak bisa lebih terjaga dan termonitor. Selain itu para ibu juga merasakan
kekhawatiran apabila telah melihat ada kelainan pada gigi anaknya. Rasa khawatir tersebut
dapat ditanggulangi dengan cara mempersiapkan para ibu dalam mengambil langkahlangkah apa yang dapat dilakukan di dalam mengenalkan perawatan gigi pada anaknya serta
menambah pengetahuan para ibu mengenai kelainan-kelainan pada gigi dan mulut anak
yang sering ditemukan. Mulut merupakan pintu gerbang pertama di dalam sistem
pencernaan. Makanan dan minuman akan diproses di dalam mulut dengan bantuan gigigeligi, lidah, dan saliva. Pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu
upaya meningkatkan kesehatan. Mulut bukan sekedar untuk pintu masuknya makanan dan
minuman tetapi fungsi mulut lebih dari itu dan tidak banyak orang menyadari besarnya
peranan mulut bagi kesehatan dan kesejahteraan seseorang. Oleh karena itu kesehatan gigi
dan mulut sangat berperan dalam mengurangi frekwensi karies gigi. Kecenderungan para ibu
pada umumnya datang ke dokter gigi membawa anaknya pada kondisi sakit dan rewel
sehingga akan menyulitkan dalam melakukan tindakan perawatan gigi.
Upaya pemeliharaan kesehatan gigi serta pembinaan kesehatan gigi terutama pada
anak usia sekolah perlu mendapat perhatian khusus karena pada usia ini anak sedang
menjalani proses tumbuh kembang. Keadaan gigi sebelumnya akan berpengaruh terhadap
perkembangan kesehatan gigi pada usia dewasa nanti. Penyebab timbulnya masalah

kesehatan gigi dan mulut pada anak salah satunya adalah faktor perilaku atau sikap
mengabaikan kebersihan gigi dan mulut. Peran serta orang tua sangat diperlukan di dalam
membimbing, memberikan pengertian, mengingatkan, dan menyediakan fasilitas kepada
anak agar anak dapat memelihara kebersihan gigi. Selain itu orang tua juga mempunyai
peran yang cukup besar di dalam mencegah terjadinya akumulasi plak dan terjadinya karies
pada anak. Pengetahuan orang tua sangat penting dalam mendasari terbentuknya perilaku
yang mendukung atau tidak mendukung kebersihan gigi dan mulut anak. Pengetahuan
tersebut dapat diperoleh secara alami maupun secara terencana yaitu melalui proses
pendidikan. Orang tua dengan pengetahuan rendah mengenai kesehatan gigi dan mulut
merupakan faktor predisposisi dari perilaku yang tidak mendukung kesehatan gigi dan mulut
anak. Proses pelaksanaan instruksi kebersihan gigi dan mulut membutuhkan serangkaian
proses yang dapat dimulai dengan mengajarkan orangtua atau pengasuh. Teknik penerapan
upaya ini sesuai dengan perkembangan kemampuan motorik dan kecerdasan anak. Berbagai
sikap dan perilaku anak akan muncul pada saat dimulainya proses ini. Namun demikian anak
akan mudah menyesuaikan apabila telah terjalin komunikasi yang interaktif antara anak
dengan orang tua atau pengasuh. Perilaku merupakan suatu aktifitas manusia yang sangat
mempengaruhi pola hidup yang akan dijalaninya. Proses pembentukan prilaku yang
diharapkan memerlukan waktu serta kemampuan dari para orang tua di dalam mengajarkan
anak. Oleh karena itu bila pola hidup yang dijalaninya merupakan pola hidup yang sehat
maka perilaku yang akan diterapkan di dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut pun
merupakan pola hidup yang sehat.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti
tentang bagaimana gambaran kesehatan gigi pada anak sekolah dasar.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut diatas, maka penulis ingin
mengetahui tentang permasalahan tersebut ini:Bagaimana

kesehatan gigi pada anak

sekolah dasar kelas 4,5,6 sekolah dasar negeri 1 karang patihan balong.
1.3 Tujuan Penelitian
Mengetahui kesehatan gigi pada anak-anak usia sekolah dasar kelas 4,5,6 sekolah dasar
negeri1 karang patihan balong.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Teoritis
A. Bagi IPTEK
Dapat dijadikan penelitian lebih lanjut sebagai bahan dasar untuk menjaga
kesehatan gigi.
B. Bagi Institusi
Sebagai kajian pengetahuan untuk peneliti selanjutnya
1.5 Manfaat praktis
1.5.1 Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan memperluas wawasan peneliti mengenai perawatan
gigi pada anak.
1.5.2 Bagi Perkembangan Ilmu Kesehatan
Menambah

pengetahuan betapa penting nya kesehatan gigi sehingga harus

dilakukan perawatan.
1.5.3

Bagi Profesi Keperawatan


Dapat

meningkatkan

mutu

asuhan

keperawatan

pada

anak

tentang perawatan gigi dan sebagai bahan dasar untuk melakukan penelitian lebih
lanjut dalam mengembangkan profesi keperawatan dimasa mendatang.
1.4.4 Bagi siswa
Dengan penelitian ini diharapkan dapat

memberikan informasi mengenai

kesehatan gigi pada anak-anak, khususnya pada anak sekolah dasar.


1.4.5 Bagi Dinas Kesehatan
Sebagai informasi dimasukan dalam peningkatan dan pedoman untuk melakukan
tindakan lebih lanjut.
1.6 Keaslian Penelitian
Beberapa penelitian serupa yang pernah dilakukan antara lain adalah:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Wasrini (2010), yang berjudul Hubungan Pengetahuan,
Sikap Dan Praktik Orang Tua Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Dengan Kejadian
Karies Gigi Anak Di SD Negeri Dermaji 1 Kecamatan Lumbir Kabupaten Banyumas.
Metode Penelitian menggunakan metode survai dengan desain cross sectional.
Penelitian iniadalah semua siswa kelas 1 dan 2 yang berada di SD Negeri Dermaji I
berjumlah 70 anak dengan sampel 60 anak, ditentukan secara proporsional random
sampling.Analisa statistik yang digunakan adalah uji korelasi Rank Spearman. Hasil
penelitian adalah Tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu tentang
kebersihan gigi dan mulut (r =0,076; p = 0,652) dan antara pengetahuan ibu dengan
kejadian karies gigi anak (r = -0,163; p = 0,213). Ada hubungan bermakna antara sikap
dengan praktik ibu tentang kebersihan gigi dan mulut (r = 0,262; p = 0,043), sikap ibu
dengan kejadian karies gigi anak (r = -0,330; p = 0,010) dan praktik ibu dengan
kejadian karies gigi anak dengan nilai (r = -0,381; p = 0,003).

2. Penelitian yang dilakukan oleh Sutarmi (2009), yang berjudul Hubungan Tingkat
Pengetahuan Tentang Perawatan Gigi Dengan Kejadian KariesGigi Pada Siswa Kelas
V Dan Vi Sdn Kedungbulus Kecamatan Prembun Kabupaten Kebumen 2008.
Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan menggunakan
pendekatan waktu cross sectional dan desain deskripsi korelasi. Penelitian ini
merupakan penelitian populasi, dengan mengambil seluruh siswa kelas V dan VI di
SDN Kedungbulus berjumlah 30 orang, terdiri dari 16 siswa kelas V dan 14 siswa
kelas VI sebagai responden.. Analisis datanya menggunakan rumus rumus Chi Square.
Hasil penelitian, diperoleh kesimpulan: (1) terdapatnya hubungan antara tingkat
pengetahuan tentang perawatan gigi dengankejadian karies gigi pada siswa kelas V
dan VII di SDN Kedungbulus; (2 )tingkat pengetahuannya didominasi oleh tingkat
pengetahuan dengan kategori tinggi dan sedang; dan (3) angka kejadian karies gigi
didominasi oleh siswa yang tidak mempunyai karies gigi.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Kawuryan (2008), yang berjudul hubunganpengetahuan
tentang kesehatan gigi dan mulut terhadap kejadian karies gigi anak Di Sekolah Dasar
Negeri Kleco II Kecamatan Laweyan Surakarta. Penelitian ini dengan studi cross
sectional dimana variabel yangdiukur adalah pengetahuan siswa tentang kesehatan
gigi dan mulut, sertasampel sekaligus responden adalah siswa sekolah dasar kelas V
dan VI,tempat dilakukan penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri Kleco II Kecamatan
Laweyan Surakarta. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan proporsional
random sampling. Analisa data menggunakan ChiSquare. Diperoleh hasil bahwa
adanya hubungan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut terhadap kejadian
karies gigi anak Di Sekolah Dasar Negeri Kleco II Kecamatan Laweyan Surakarta.

DAFTAR PUSTAKA

Adam, Syamsuri. 1995. Hygiene Perseorangan. Bharata, Jakarta.


Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendakatan Praktek. Edisi 5. Bandung: Rineka
Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2007). Metodologi Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Departemen Kesehatan RI tentang Buku Kesehatan Ibu dan Anak , 2003. Jakarta : Departemen
kesehatan dan JICA
Hidayat,A,A. 2003. Riset Keperawatan Dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta. Salemba Medika.
Maulani, Chaerita. 2005. Kiat Merawat Gigi Anak. PT. Gramedia. Jakarta.
Massofa

(2000),
http/wordpress_com/2008/01/25/karakteristik-anak-usia-sekolah-dasar/,
diakses tgl 25-2-2010

Notoadmojo, S. 2002. Metode Penelitian Kesehatan. Edisi 4. Jakarta : Rineka Cipta


Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Keperawatan. Edisi 1. Jakarta. Salemba
Medika.Metodelogi Penelitian Ilmu.
Nursalam @ Pariani. 2001. Pendekatan Praktis Metodelogi Riset Keperawatan. CV. Agung
Seto.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
PDGI. (2007). Pentingnya Kesehatan Gigi dan Mulut Anak. http://www.pdgiadmin.ac.id.
Poerwadarminto, W.J.S. (1999). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai Pustaka.

Jakarta

Siti Mutia Rahmawati, SKM., MSi, (2000) Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Jakarta.
Tarigan, Rasinta. (1995). Kesehatan Gigi dan Mulut. EGC. Jakarta
Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran (YIA-PKP) 2001. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI

10

Zelvya. (2003). Kesehatan Gigi dan Mulut. Surabaya : Majalah Cakrawala TNI-AL.
http://www.beta.tnial.mil.id/

Anda mungkin juga menyukai