Anda di halaman 1dari 6

Syarat-syarat yang harus dipenuhi resin akrilik sebagai basis gigi tiruan, yaitu :

1. Harus dapat dibersihkan dengan mudah


2. Tidak berasa, tidak berbau, non toksik dan tidak mengiritasi jaringan
3. Tidak dapat larut dalam cairan mulut
4. Harus ringan dan memiliki relatif thermal conduction yang tinggi
5. Temperatur pelunakan harus diatas temperatur yang tertinggi dari makanan dan minuman
6. Harus dapat dipreparasi
7. Mudah dimanipulasi dengan alat-alat sederhana
8. Tidak dapat menyerap cairan mulut sehingga tetap bersih atau tidak menjadi berbau
9. Mempunyai kekuatan (strength), resilience dan tahan terhadap abrasi dalam penggunaan
yang normal
10. Harus stabil dimensinya dalam segala kondisi
11. Tidak berubah warna didalam mulut
12. Bahan-bahan ini harus mempunyai sifat transparan dan dapat diwarnai agar dapat meniru
warna jaringan mulut

B. Sifat Fisis Resin Akrilik


A. Sifat-sifat fisis dari monomer methyl methacrylate:

Mendidih pada 100,80C

Merupakan cairan yang transparan

B. Sifat-sifat fisis resin akrilik sebagai basis gigitiruan:


1. Dimentional Stability
Pemrosesan akrilik yang baik akan menghasilkan dimensi stabilitas yang bagus. Proses
pengerutan akan diimbangi oleh ekspansi yang disebabkan oleh penyerapan air.
2. Solubilitas

Meskipun basis gigitiruan resin larut dalam berbagai pelarut dan sejumlah kecil monomer
dilepaskan, basis resin umumnya tidak larut dalam cairan yang terdapat dalam rongga mulut.
3. Penyerapan air
Bahan resin akrilik mempunyai sifat yaitu menyerap air secara perlahan-lahan dalam jangka
waktu tertentu.7 Resin akrilik menyerap air relatif sedikit ketika ditempatkan pada lingkungan
basah. Namun, air yang terserap ini menimbulkan efek yang nyata pada sifat mekanik, fisik dan
dimensi polimer. Nilai penyerapan air sebesar 0.69 mg/cm2.
4. Porositas
Adanya gelembung / porositas di permukaan dan di bawah permukaan dapat mempengaruhi sifat
fisis, estetik, dan kebersihan basis gigitiruan. Porositas cenderung terjadi pada bagian basis
gigitiruan yang lebih tebal. Porositas disebabkan oleh penguapan monomer yang tidak bereaksi
dan berat molekul polimer yang rendah, disertai temperatur resin mencapai atau melebihi titik
didih bahan tersebut. Porositas juga dapat terjadi karena pengadukan yang tidak tepat antara
komponen polimer dan monomer.
5. Stabilitas warna
Resin akrilik polimerisasi panas menunjukkan stabilitas warna yang baik dibandingkan selfcured acrylic resin karena adanya oksidasi oleh tertinary amine. Dapat dicegah dengan
menambah stabilizing agent.
6. Sifat thermal
Resin akrilik stabil secara kimia pada panas sampai di suatu titik. Resin akrilik merupakan bahan
yang buruk untuk menghantarkan panas dan listrik
7. Kekuatan
Bahan ini memiliki kekuatan yang rendah. self cured acrylic resin memiliki kekuatan yang lebih
rendah, yaitu dengan nilai compressive strength 75 Mpa dan tensile strength 52 Mpa.
8. Biokompatibilas
Klinis menunjukkan bahwa reaksi alergi sejati terhadap resin akrilik amatlah jarang terjadi dalam
rongga mulut. Sisa monomer sering dianggap sebagai iritan. Namun, reaksi alergi tidak
tergantung pada dosis.
9. Kekerasan
Resin akrilik memiliki kekerasan yang rendah sehingga mudah tergores atau terabrasi.
10. Modulus of elasticity

Resin akrilik memiliki kekakuan yang mencukupi untuk digunakan sebagai gigi tiruan penuh dan
sebagian dengan nilai 2400 Mpa
11. Impact strength
Resin akrilik harus memiliki impact strength yang tinggi untuk mencegah terjadinya patahan
apabila terjatuh secara tiba-tiba.

C. Klasifikasi Resin Akrilik


Klasifikasi resin akrilik berdasarkan metode aktivasinya, yaitu :
A. Heat Cured Acrylic Resin
Resin akrilik polimerisasi panas adalah resin akrilik yang memerlukan energi panas untuk
polimerisasi bahan-bahan tersebut. Memiliki komposisi :
Powder dan Liquid

Terdiri dari partikel polimer yang berbentuk pearls atau beads berisi poli (methyl
methacrylate)

Initiator : benzoil peroxide

Stabilisator : talc dan gelatin, agar partikel tidak bersatu

Zat warna : mercuric sulfide, cadmium sulfide, cadmium selenide

Liquid :

Metil metakrilat

Inhibitor : hydroquinone, untuk mencegah polimerisasi oleh panas, sinar dan pengaruh
oksigen

Plasticizers : ester-ester dengan BM rendah, agar hasil akhir lebih lunak.

Pada reaksi monomer-polimer terlihat 4 stage :


Stage 1 : polimer meresap kedalam monomer membentuk suatu fluid yang tidak bersatu

Stage 2 : terjadi penetrasi pada monomer sehingga pembungkus polimer pecah dan polimer
dapat meresap kedalam monomer. Bahan terlihat menjadi agak melekat dan berserabut bila
ditarik
Stage 3 : disebut dough atau gel stage. Polimer telah jenuh didalam monomer. Disini massa
lebih halus, dough like, dan mudah dibentuk tanpa melekat tanpa berserabut. Pada stage ini
massa dapat dimasukkan kedalam mold.
Stage 4 : monomer seperti tidak ada lagi, baik oleh penguapan maupun oleh penetrasi yang
lebih lanjut dari polimer. Massa menjadi lebih kohesif dan rubber like.
Curing cycle adalah istilah teknis yang diberikan pada proses pemanasan agar terjadi
polimerisasi didalam mold, dimana reaksi polimerisasi adalah reaksi yang eksotermis. Bila kuvet
langsung dimasukkan kedalam air mendidih, terjadi perubahan temperatur yang tinggi pada
resin. Tapi bila air dipanaskan dengan lambat maka temperatur resin tidak akan melewati
temperatur didih monomer.
B. Self Curing Acrylic Resin
Secara umum bahan ini sama dengan heat curing acrylic resin. Tetapi inisiator (benzoil peroxide)
dalam hal ini diaktifkan oleh suatu bahan kimia, tidak diaktifkan oleh panas. Bahan kimia
tersebut ditambahkan bahan kimia lain pada monomer yaitu tertiary amine. Bahan ini dikenal
sebagai aktivator. Setelah monomer dicampur dengan polimer, aktivator akan bereaksi dengan
inisiator, sehingga initiator membentuk radikal bebas dan polimerisasi mulai terjadi pada
temperatur kamar.
Reaksi polimerisasinya yaitu polimer (powder) sebagai inisiator peroksida ditambahkan dengan
monomer (liquid) sebagai akselerator amin akan membentuk polimer dan panas. Kecepatan
polimerisasi dipengaruhi oleh tipe dan konsentrasi daripada aktivator dan inisiator. Self curing
acrylic resin ini digunakan untuk piranti ortodonti lepasan dan sendok cetak fisiologis.
C. Light Curing Acrylic Resin
Bahan ini dipolimerisasi dalam suatu ruangan yang mengandung sinar (curing unit) dengan sinar
biru yang memiliki panjang gelombang 400-500 nm dengan intensitas sinar yang tinggi yang
keluar dari bola lampu quartz-halogen. Akrilik akan berputar secara kontinu didalam ruangan
agar akrilik mendapatkan paparan sinar yang sama.
Komposisi akrilik ini yaitu mengandung matriks urethane dimethacrylate dengan kopolimer
akrilik, bahan pengisinya adalah silica microfine dan sistem fotoinitiatornya berupa
camphorquinone amine.

D. Kegunaan Lain Resin Akrilik


1. Untuk perbaikan (repair) bila terjadi kepatahan pada basis gigitiruan. Resin perbaikan
dapat diaktivasi oleh sinar, panas, maupun kimia.

2. Sebagai pelapik (relining), yaitu mengganti permukaan gigitiruan yang menghadap ke


jaringan lunak mulut.
3. Sebagai rebasing basis gigitiruan, yaitu mengganti keseluruhan basis gigitiruan
4. Sebagai pelapis (liner) lunak jangka panjang dan pendek yang bertujuan untuk menyerap
energi yang dihasilkan oleh gaya pengunyahan.
5. Sebagai sendok cetak resin dan bahan sendok cetak yang digunakan pada prosedur
pencetakan dalam kedokteran gigi.

E. Pemanipulasian Resin Akrilik


A. Cara Mencampur Resin Akrilik
a)
Cara pasif, yaitu tidak dilakukan pengadukan atau pencampuran dengan spatula, tetapi
dilakukan penaburan bubuk akrilik diatas pot porselen yang telah dituangkan monomer
secukupnya, sehingga setiap powder dibasahi oleh liquid.
b)
Cara aktif, yaitu dilakukan pengadukan dengan spatula pada bubuk akrilik yang telah
ditaburkan diatas monomer didalam pot.
B. Cara Memasukkan Resin Akrilik ke Dalam Mold
Setelah terdapat campuran akrilik yang baik, maka dapat dimasukkan kedalam mold dengan cara
ditekan dengan ibu jari. Kemudian kuvet ditutup dengan antagonisnya serta dipress. Kuvet
dibuka kembali, lalu akrilik yang berlebih dapat dibuang dengan lecron mass. Setelah itu
dilakukan pengepresan kembali dan tidak dibuka sampai penggodokan.
C. Cara Menggodok Resin Akrilik
Kuvet dimasukkan kedalam water-bath yang berisi air dan dipanaskan sampai 700C dalam wakti
jam. Kemudian dibiarkan pada temperatur tersebut selama jam. Lalu temperatur dinaikkan
kembali menjadi 1000C selama jam dan dibiarkan pada temperatur tersebut selama jam. Jika
pemanasan telah selesai, kuvet dibiarkan dingin.

F. Kesalahan Pemanipulasian
Kesalahan pada pemanipulasian resin akrilik dapat menyebabkan terjadinya porositi. Ada dua
macam porositi, yaitu porositi internal dan porositi eksternal. Porositi internal disebabkan
karena pemanasan yang tingi dan cepat, panas eksotermal juga menjadi tinggi dan cepat
meningginya, sehingga monomer tidak sempat berpolimer dan menguap membentuk bubles
(bola uap). Porositi eksternal disebabkan oleh ketidak homogenan bahan tersebut selama

polimerisasi. Juga dapat disebabkan oleh pengepresan yang salah, penekanan yang kurang lama
atau terlalu cepat digodok.

Anda mungkin juga menyukai

  • Makalah Resin Komposit
    Makalah Resin Komposit
    Dokumen16 halaman
    Makalah Resin Komposit
    Minako Chan
    100% (5)
  • Makalah Pembuatan Gypsum
    Makalah Pembuatan Gypsum
    Dokumen17 halaman
    Makalah Pembuatan Gypsum
    Muchlas Akbar
    80% (10)
  • Bite Mark
    Bite Mark
    Dokumen17 halaman
    Bite Mark
    Dewi's Bunz
    0% (1)
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    AchmadArifin
    Belum ada peringkat
  • Kelainan Lidah
    Kelainan Lidah
    Dokumen20 halaman
    Kelainan Lidah
    AchmadArifin
    100% (1)
  • KELAINAN LIDAH
    KELAINAN LIDAH
    Dokumen19 halaman
    KELAINAN LIDAH
    Winatty Krisma
    100% (1)
  • Trauma Oklusi
    Trauma Oklusi
    Dokumen18 halaman
    Trauma Oklusi
    AchmadArifin
    Belum ada peringkat
  • Halaman Persetujuan
    Halaman Persetujuan
    Dokumen2 halaman
    Halaman Persetujuan
    AchmadArifin
    Belum ada peringkat
  • Makalah Skenario 3
    Makalah Skenario 3
    Dokumen10 halaman
    Makalah Skenario 3
    Ariska Endariantari
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    AchmadArifin
    Belum ada peringkat
  • Pengaruh Ekstrak Punica Granatum Terhadap Peningkatan Kadar Kalsium Pada Gigi
    Pengaruh Ekstrak Punica Granatum Terhadap Peningkatan Kadar Kalsium Pada Gigi
    Dokumen1 halaman
    Pengaruh Ekstrak Punica Granatum Terhadap Peningkatan Kadar Kalsium Pada Gigi
    AchmadArifin
    Belum ada peringkat
  • Pengajuan Judul Skripsi
    Pengajuan Judul Skripsi
    Dokumen1 halaman
    Pengajuan Judul Skripsi
    AchmadArifin
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen5 halaman
    Daftar Isi
    AchmadArifin
    Belum ada peringkat
  • MDR
    MDR
    Dokumen10 halaman
    MDR
    bangkit99
    Belum ada peringkat
  • Klasifikasi Gingivitis
    Klasifikasi Gingivitis
    Dokumen18 halaman
    Klasifikasi Gingivitis
    milton7777
    0% (1)
  • Minggu 8 Jadwal
    Minggu 8 Jadwal
    Dokumen2 halaman
    Minggu 8 Jadwal
    AchmadArifin
    Belum ada peringkat
  • Abstrak
    Abstrak
    Dokumen17 halaman
    Abstrak
    AchmadArifin
    Belum ada peringkat
  • KANKER LIDAH
    KANKER LIDAH
    Dokumen88 halaman
    KANKER LIDAH
    Boinxb579779
    Belum ada peringkat
  • Label Surat
    Label Surat
    Dokumen3 halaman
    Label Surat
    AchmadArifin
    Belum ada peringkat
  • Musuh Penjabut Nyawa
    Musuh Penjabut Nyawa
    Dokumen6 halaman
    Musuh Penjabut Nyawa
    AchmadArifin
    Belum ada peringkat
  • Pinang 2
    Pinang 2
    Dokumen6 halaman
    Pinang 2
    AchmadArifin
    Belum ada peringkat
  • Chapter1
    Chapter1
    Dokumen6 halaman
    Chapter1
    AchmadArifin
    Belum ada peringkat
  • Syarat
    Syarat
    Dokumen6 halaman
    Syarat
    AchmadArifin
    Belum ada peringkat
  • OM
    OM
    Dokumen8 halaman
    OM
    AchmadArifin
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen6 halaman
    Bab I
    canina_sparkyu7939
    Belum ada peringkat
  • Ds
    Ds
    Dokumen35 halaman
    Ds
    AchmadArifin
    Belum ada peringkat
  • Haik
    Haik
    Dokumen33 halaman
    Haik
    AchmadArifin
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen11 halaman
    Bab 2
    AchmadArifin
    Belum ada peringkat
  • SEJARAH MEDIS
    SEJARAH MEDIS
    Dokumen10 halaman
    SEJARAH MEDIS
    AchmadArifin
    Belum ada peringkat
  • Cihuy
    Cihuy
    Dokumen7 halaman
    Cihuy
    AchmadArifin
    Belum ada peringkat