Anda di halaman 1dari 2

Jumlah pesantren berdasarkan data departemen agama tahun 2006 dalam sudibyo

(2010:3), menunjukkan diindonesia terdapat 16.015 pesantren. Pada tahun 2009 di jawa timur,
terdapat 6017 pondok dengan jumlah santri putra 511.149 dan santri putrid 455.807 orang
(anonym, 2011). Jumlah tersebut terus bertambah setiap tahunnya, sehingga perlu perhatian
khusus mengenai pemeliharaan kesehatan dan penyelenggaraan makanan penting untuk
dilakukan. Masalah gizi yang berkembang di masyarakat sangat erat hubungannya dengan
perilaku dan gaya hidup pada masa kanak-kanan dan remaja. Salah satu factor perilaku yang
dapat mempengaruhi status gizi antara lain adalah factor aktivitas fisik (schutz & maffeis, 2002;
Dwyer et al, 2008)
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di ponpes peterongan jombang, sebagian besar
santri merupakan usia remaja, dimana pada masa remaja kebutuhan intake kalori meningkat dan
mencapai titik tertinggi, masa remaja uma membutuhkan protein dan zat gizi mikro lainnya
untuk mendukung masa pertumbuhan. Pada masa puncak pertumbuhan, remaja membutuhkan
nutrisi dua kali lebih banyak dari pada tahun-tahun yang lain (Kusharisupeni, 2010). Bagi remaja
yang bertempat tinggal di pesantren memiliki perbedaan dengan remaja pada umumnya. Salah
satu perbedaan dapat dilihat dari jenis kegiatan sehari-hari, diawali dengan sekolah formal pagi
hingga sore hari (full day school). Kegiatan selanjutnya yaitu sekolah diniyah, yaitu sekolah
informal yang khusus mempelajari tentang agama kemudian jam wajib belajar hingga jam 22.00
WIB. Waktu istirahat biasanya dimulai pukul 22.00-04.00 WIB. Kegiatan pagi diawali dengan
sholat subuh kemudian mnegaji al-quran dan dilanjutkan dengan sekolah formal lagi. Aktivitas
ini merupakan aktivitas yang tinggi bagi santri, selain aktivitas yang tinggi santri juga dituntut
untuk menguasai dua bidang sekaligus yaitu pengetahuan umum dan agama, sehingga diperlukan
keadaan gizi yang baik untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Beberapa factor yang

mempengaruhi gizi seseorang salah satunya adalah ketidakseimbangan antara asupan dan
keluaran (aktivitas fisik). Penelitian lain di pondok pesantren Sidosermo Surabaya, diperoleh
hasil bahwa 57,5% santri status gizinya kurus (Aisyah, 2011)

Anda mungkin juga menyukai