Clindamycin adalah antibiotik yang spektrumnya menyerupai Linkomisin
namun aktivitasnya lebih besar terhadap organisme yang sensitif. Clindamycin efektif terhadap bakteri Staphylococcus aureus, D. pneumoniae, Streptococcus pyogenes, Streptococci(kecuali Streptococcus faecalis), Streptococcus viridans dan Avtinomyces israelli serta efektif terhadap Bacteroides fragilis dan kuman patogen anaerob yang peka lainnya. Clindamycin bekerja dengan cara menghambat sintesis protein bakteri. PT Mersifarna TM merupakan salah satu perusahaan farmasi yang telah menerapkan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) dalam memproduksi obat. Perusahaan ini memproduksi berbagai macam obat, salah satunya obat sediaan kapsul yang mengandung klindamisin sebanyak 150mg. Laboratorium PT Mersifarma TM melakukan penetapan kadar klindamisin dalam kapsul secara disolusi untuk menjaga kualitas obat dan kandungan bahan aktif dalam obat. Sudah
Selama ini, perusahaan menetapkan kadar Klindamisin yang telah divalidasi.
Metode yang digunakan di PT Mersifarma TM berdasarkan standar dari farmakope Indonesia V tahun 2014 dan United Statepharmacopeia 37 volume II tahun 2014. Pada penetapan ini hanya dilakukan penetapan kadar klindamisin, namun tidak melakukan uji disolusi. Berdasarkan hal tersebut PT Mersifarma TM akan mengembangkan uji disolusi. Selain mengembangkan uji disolusi, PT Mersifarma TM juga mengembangkan metode uji melalui komposisi fase gerak yaitu sebelumnya buffer fosfat pH 7,5 : asetonitril dengan perbandingan 550 : 450, kemudian diubah menjadi 40 : 60. Berdasarkan hal tersebut maka metode yang baru dikembangkan ini perlu dilakukan validasi. Parameter uji validasi yang dilakukan terdiri dari spesifitas, linieritas, akurasi, presisi, presisi antara, ketegaran, dan uji kesesuaian sistem.
Cara
Percobaan ini bertujuan mengetahui unjuk kerja metode analisis yang
digunakan mampu memberikan hasil yang cermat dan handal sehingga dapat dipercaya. Hasil yang diperoleh dibandingkan dengan syarat keberterimaan yang telah ditentukan oleh PT Mersifarma TM. Hasil dari validasi ini juga kemudian ditetapkan sebagai metode analisis tetap di perusahaan.