Anda di halaman 1dari 20

Kelompok:

1. Nurrifka Anisa
2. Fauty Lidya Putri
3. Ilfa aulia
4. Doni nopiandi D.
5. Rahmaddian

KOTA DAN URBANISASI


1. PENGERTIAN KOTA

4. PENGERTIAN URANISASI

2. FUNGSI KOTA

5. PROSES URBANISASI

3. KONDISI LINGKUNGAN
PERKOTAAN

6. URBANISASI PERKOTAAN DI
INDONESIA

7. DAMPAK URBANISASI

1. PENGERTIAN
KOTA
Kotamerupakan kawasan
pemukiman yang secara fisik
ditunjukkan oleh kumpulan
rumah-rumah yang
mendominasi tata ruangnya
dan memiliki berbagai fasilitas
untuk mendukung kehidupan
warganya secara mandiri.

2. FUNGSI
KOTA
Kota
Kota
Kota
Kota
Kota
Rekreasi

Pusat
Pusat
Pusat
Pusat
Pusat

Produksi
Perdagangan
Pemerintahan
Kebudayaan
Kesehatan Dan

KOTA PUSAT PRODUKSI

KOTA PUSAT PERDAGANGAN

KOTA PUSAT PEMERINTAHAN

KOTA PUSAT BUDAYA

3. KONDISI
LINGKUNGAN KOTA
Ciri kehidupan kota :
Ciri fisik kota :
1. Tersedianya tempattempat untuk pasar dan
pertokoan
2. Tersedianya tempattempat untuk parkir
3. Terdapatnya sarana
rekreasi dan sarana
olahraga

1. Adanya lapisan sosial


ekonomi
2. Kurangnya toleransi
sosial
3. Warga kota sangat
menghargai waktu
4. Berpikir lebih rasional
5. Lebih mudah
menyesuaikan diri
terhadap perubahan
sosial
6. Masyarakat kota
lebih bersifat indifidu

Teori-teori yang melandasi struktur


ruang kota :
1. Teori Konsentris (Burgess ,1925)
Keterangan:

Gambar 1. Model teori kondentris

P : Zona pusat daerah


kegiatan (Central Business
District).
1 : Zona peralihan atau
zona transisi.
2 : Zona permukiman kelas
proletar.
3 : Zona permukiman kelas
menengah (residential
zone).
4 : Wilayah tempat tinggal
masyarakat berpenghasilan
tinggi
5 : Zona penglaju

2. Teori Sektoral (Hoyt,1939)


Keterangan:

Gambar 2. Model Teori Sektoral

P : Sektor pusat
kegiatan bisnis
1 : Sektor kawasan
industri ringan dan
perdagangan
2 : Sektor kaum buruh
3 : Sektor permukiman
kaum menengah atau
sektor madya wisma.
4 :Sektor permukiman
adi wisma

3. Teori Inti Berganda (Harris dan Ullman,1945


Keterangan:
1 : Pusat kota atauCentral
Business District(CBD).
2 : Kawasan niaga dan industri
ringan.
3 : Kawasan murbawisma atau
permukiman kaum buruh.
4 : Kawasan madyawisma atau
permukiman kaum pekerja
menengah.
5 : Kawasan adiwisma atau
permukiman kaum kaya.
6 : Pusat industri berat.
7 : Pusat niaga/perbelanjaan lain di
pinggiran.
8 : Upakota, untuk kawasan
Gambar 3. Model Teori Inti Berganda mudyawisma dan adiwisma.
9 : Upakota (sub-urban) kawasan
industri

4. PENGERTIAN
URBANISASI

Kamus Besar Bahasa


Indonesiamenyebutkan
bahwaurbanisasidiartikan sebagai :
1.Perpindahan penduduk secara
berduyun-duyun dari desa (kota
kecil, daerah) ke kota besar (pusat
pemerintahan)
2.Perubahan sifat suatu tempat dari
suasana (cara hidup dsb) desa ke
suasana kota.

Karena itu, Ningsih (2002) memberikan pertimbangan


dalam rangka menemukan sebuah defenisi atau konsepsi
urbanisasi, dimana pertimbangan ini didasarkan atas sifat
yang dimiliki arti dan istilah urbanisasi, yaitu multi-sektoral
dan kompleks, yaitu :
1. Dari segi demograf
urbanisasi ini dilihat sebagai suatu proses yang
ditunjukkan melalui perubahan penyebaran penduduk
dalam suatu wilayah.
2. Segi ekonomi
urbanisasi adalah perubahan struktural dalam sektor mata
pencaharian.
3. Dalam pengertian sosiologi
urbanisasi dapat dikaitkan dengan sikap hidup penduduk
dalam lingkungan pedesaan yang mendapat pengaruh dari
kehidupan kota

5. PROSES URBANISASI
1. Proses urbanisasi
merupakan proses
ekonomi .
Terjadi di negara-negara
yang sedang
berkembang dimulai
sejak perang dunia II.
Urbanisasi merupakan
titik tolak terjadinya
industri. Penduduk kota
meningkat cepat,
urbanisasi tidak terbagi
rata, semakin besar
kotanya, semakin cepat
proses urbanisasinya.

2. Proses urbanisasi bersifat


demograf
Urbanisasi merupakan
proses kenaikan proporsi
jumlah penduduk kota.
Kenaikan jummlah penduduk
ini diantaranya disebabkan
oleh gejala alami yaitu
kelahiran, masuknya orangorang yang pindah dari
daerah pedesaan ke
perkotaan, ataupun dari
daerah perkotaan ke
perkotaan yang lebih besar
atau yang disebut migrasi
(rural-urban, urban-urban).

6. URBANISASI
PERKOTAAN di
INDONESIA
Untuk Indonesia, tingkat urbanisasi
diproyeksikan sudah mencapai 68 persen pada
tahun 2025. Untuk beberapa provinsi, terutama
provinsi di Jawa dan Bali, tingkat urbanisasinya
sudah lebih tinggi dari Indonesia secara total.
Tingkat urbanisasi di empat provinsi di Jawa pada
tahun 2025 sudah di atas 80 persen, yaitu di
Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan Banten. Khusus
untuk DKI Jakarta, tingkat urbanisasinya telah
mencapai 100%.

Propinsi

Presentase Penduduk Daerah Perkotaan per Provinsi, 2000-2025

2000

2005

2010

2015

2020

2025

Nanggroe Aceh Darussalam

23.6

28.8

34.3

39.7

44.9

49.9

Sumatera Utara

42.4

46.1

50.1

54.4

58.8

63.5

Sumatera Barat

29.0

34.3

39.8

45.3

50.6

55.6

Riau

43.7

50.4

56.6

62.1

66.9

71.1

Jambi

28.3

32.4

36.5

40.6

44.5

48.4

Sumatera Selatan

34.4

38.7

42.9

47.0

50.9

54.6

Bengkulu

29.4

35.2

41.0

46.5

51.7

56.5

Lampung

21.0

27.0

33.3

39.8

46.2

52.2

Kepulauan Bangka Belitung

43.0

47.8

52.2

56.5

60.3

63.9

Dki Jakarta

100.0

100.0

100.0

100.0

100.0

100.0

Jawa Barat

50.3

58.8

66.2

72.4

77.4

81.4

Jawa Tengah

40.4

48.6

56.2

63.1

68.9

73.8

D I Yogyakarta

57.6

64.3

70.2

75.2

79.3

82.8

Jawa Timur

40.9

48.9

56.5

63.1

68.9

73.7

Banten

52.2

60.2

67.2

73.0

77.7

81.5

Bali

49.7

57.7

64.7

70.7

75.6

79.6

Nusa Tenggara Barat

34.8

41.9

48.8

55.2

61.0

66.0

Nusa Tenggara Timur

15.4

18.0

20.7

23.5

26.4

29.3

Kalimantan Barat

24.9

27.8

31.1

34.8

39.0

43.7

Kalimantan Tengah

27.5

34.0

40.7

47.2

53.3

58.8

Kalimantan Selatan

36.2

41.5

46.7

51.6

56.3

60.6

Kalimantan Timur

57.7

62.2

66.2

69.9

73.1

75.9

Sulawesi Utara

36.6

43.4

49.8

55.7

61.1

65.7

Sulawesi Tengah

19.3

21.0

22.9

24.9

27.3

29.9

Sulawesi Selatan

29.4

32.2

35.3

38.8

42.6

46.7

Sulawesi Tenggara

20.8

23.0

25.6

28.5

31.8

35.5

Gorontalo

25.4

31.3

37.0

42.8

48.2

53.2

Maluku

25.3

26.1

26.9

27.9

28.8

29.9

Maluku Utara

28.9

29.7

30.6

31.5

32.5

33.6

Papua

22.2

22.8

23.5

24.3

25.1

26.0

7. DAMPAK URBANISASI
Dampak urabanisasi bagi pedesaan dan perkotaan adalah ssebagai
berikut :
1. Bagi Daerah Perdesaan.
a. Dampak negatif
1. Daerah pedesaan kehilangan tenaga kerja potensiil, terdidik,
terampil dan produktif.
2. Makin terbatasnya jumlah buruh tani
3. Perkembangan desa berjalan lambat
b. Dampak positif
4. Tingkat upah di pedesaan meningkat (misalnya : upah buruh
tani)
5. Tingkat pengangguran di daerah perdesaan berkurang
6. Tingkat kepadatan penduduk berkurang

2. Bagi Daerah Perkotaan


1. Dampaknegatif
a. Kepadatan penduduk di daerah perkotaan meningkat
b. Terjadi perkampungan kumuh (slum)
c. Meningkatnya Gepeng (gelandangan dan pengemis)
d. Meningkatnya angka pengangguran di daerah
perkotaan
e. Meningkatnya kriminalitas / kejahatan
f. Lingkungan kota semakin semrawut (tidak tertib),
misalnya perkembangan PKL yang tidak terkendali
g. Meningkatnya kesenjangan sosial antara golongan
miskin dan kaya.
2. Dampak positif
a. Sistem stratifkasi sosial di daerah perkotaan semakin
kompleks
b. Proses perubahan sosial semakin cepat
c. Kota memperoleh tenaga kerja terdidik, trampil dan

Dampak
urbanisasi
???

Anda mungkin juga menyukai