Anda di halaman 1dari 8

Control valve

Control valve atau proportional valve adalah alat yang digunakan untuk memodifikasi
aliran fluida atau laju tekanan pada sebuah sistem proses dengan menggunakan daya
untuk operasinya. Valve ini digunakan oleh industri dalam banyak aplikasi.Control valve
adalah elemen kontrol akhir yang paling umum digunakan untuk mengatur aliran bahan
dalam sebuah proses. Control valve bertugas melakukan langkah koreksi terhadap
variabel termanipulasi, sebagai hasil akhir sistem pengendalian.
Control valve hanyalah salah satu elemen pengendali akhir (final element control ),
namun paling umum yang digunakan,Akibatnya muncul pengertian control valve elemen
pengendali akhir. Elemen pengendali akhir lain adalah heating element, electrical
contactor,dll.Pada suatu lup proses, hanya ada resistansi variable yang dikontrol,
sedangkan resistansi berubah-ubah karena perubahan aliran pada sistem atau karena
lapisan pipa dan permukaan dinding peralatan. Variasi resistansi ini tidak diinginkan dan
harus dikompensasi dengan menggunakan control valve.

Prinsip-prinsip Control Valves (Katup kontrol)


Control Valves (Pengaturan katup) memiliki sejumlah fungsi dan terdiri atas dasar
sebagai berikut :
1.Fungsi Aplikasi Hal ini berkaitan dengan fungsi dari katup ketika bekerja.Dari katup
itu sendiri mempunyai beberapa fungsi yang berbeda-beda.
2.Kondisi Operasi Seperti pada semua peralatan, kondisi sistem dan lingkungan
mempunyai arti penting atau pengaruh yang cukup besar ketika alat tersebut bekerja.
3.Konstruksi Berbagai macam desain katup yang tersedia dan memberikan kinerja yang
berbeda, baik dengankelebihan dan kekurangan.
4.Ukuran Ukuran katup tergantung pada aliran yang diperlukan melalui katup.

Bagian dasar Control Valve


Hasil konversi sinyal menyediakan suatu sinyal yang dikonversi dan diperkuat
yangdirancang untuk beroperasi/menggerakkan suatu mekanisme untuk merubah suatu
variabelkontrol di dalam proses itu. Efek langsung pada umumnya diterapkan oleh
sesuatu dalam proses,seperti suatu valve atau heater yang harus dioperasikan oleh
beberapa alat. Aktuator adalah suatu terjemahan sinyal kontrol (yang dikonversi) ke
dalam tindakan pada elemen kontrol.Jadi, jika suatu valve dioperasikan, maka aktuator
adalah suatu alat yang mengkonversi sinyal kontrol kedalam tindakan fisik membuka atau
menutup valve.
a)Actuator dan Positioner Aktuator memberikan kekuatan pendorong yang mengontrol
posisi katup. Sehingga dapat melakukan hal berikut:
Menahan posisi ketika melawan kekuatan aliran air tersebut.
Dapat menutup aliran dengan menggunakan kekuatan yang cukup.
Menyediakan operasi yang diperlukan untuk kendali penuh.
Mengoperasikan gerakan pada kecepatan yang diinginkan.
Actuator adalah bagian yang mengerjakan gerak buka tutup valve yang terdiri dari
diapragma, upper diapragma case, pegas, yoke, stem, dll. Sedangkan valve yang
berhubungan langsung/menentukan besarnya flow yang berhubungan dengan fluida yang
masuk ke proses,yaitu terdiri dari plug, seat, valve body, gasket , dan lain-lain.Jika suatu
valve digunakan untuk kontrol aliran fluida, beberapa mekanisme harus secarafisik

membuka atau menutup valve itu.Jika suatu heater adalah menghangatkan suatu sistem,
beberapa alat harus membuat heater itu ON atau OFF beberapa eksitasinya. Ini adalah
contoh-contoh yang dibutuhkan untuk suatu kedua aktuator dalam loop kontrol proses.
Aktuator mempunyai banyak bentuk berbeda untuk sesuai kebutuhan loop kontrol proses
tertentu. Kitaakan melihat beberapa jenis actuator pnematik dan listrik.Actuator
digerakkan secara :
1.Pneumatic: menggunakan udara bertekanan untuk membuka tutup valve.Besarnya suplay
tekanan pneumatik tergantung dari system, model, dan ukuran controlvalve itu sendiri
(biasanya 20 psig), sedangkan sinyal urnumnya control 3-15 Psig untuk pneumetik dan 4
20 mA untuk elektrik, bila sebuah control valve suplay dan sinyal controlnya pneumatik
maka sinyal elekrik harus 4-20 mA harus dirubah ke 3-15 psig sinyal pneumetik
olehsuatu konverter I/P.Untuk sebuah actuator pada urnumnya dikalibrasi untuk
bergerak saat sinyal pneumetik lebih besar dari 3 psi dan kondisi gerak penuh pada saat
sinyal 15 Psig, artinya 3-15 Psig setaradengan 0-100% pergerakan stem valve (strok)
.Suatu kombinasi actuator dan valve dibuat untuk menghasilkan control valve fail to
close dan control valve fail to open.Kedua kondisi inidiciptakan demi kepentingan proses.
Kontruksinya control valve fail open juga disebut air toclose, sedangkan fail close
disebut juga air to open.
2.Elektrik-hydraulic :menggunakan listrik atau bisa juga manual.Misal MOV (Motor
Operated Valve) berhubungan dengan electrical actuator. MOVmerupakan valve yang
dilengkapi electrical motor dengan system reduction gear. Jadi electrical sinyal dari
DCS menggerakkan gear dalam eletric motor untuk membuka atau menutup valve.Contoh
lainnya ialah solenoide valve, biasanya menggunakan electrical actuator, tetapi tidak
menggunakan motor.Solenoide valve menggunakan spring yang digerakkan oleh
gayaelectromagnetic dari solenoide yang mengelilingi spring tersebut. Biasanya juga
solenoide valveitu digunakan untuk flow atau press valve yang berfungsi juga sebagai
shut down valve.
Valve/valve body assembly: komponen mekanis yang menentukan besarnya flow ke
proses karena fungsi control valve untuk throttling, maka valve yang digunakan adalah
valve tipethrottling (globe, butterfly, diaphragm, camflex, dsb) untuk high pressure
application biasanyadilengkapi dengan positioner untuk menghilangkan gejala hysteresis
(perbedaan bukaan valvedengan manipulated variable), misalnya angel body (untuk
flashing).Pneumatic vs. Hydraulics. Pneumatic menggunakan udara yang
compressible,sedangkan hydraulic menggunakan air/oil yang incompressible. Sebagian
besar industri menggunakan pneumatic dengan pressure 500-700 kPa. Hydraulic
biasanya menggunakan 7-35MPa tetapi untuk penggunaan tertentu bisa mencapai 70MPa.

Manfaat pneumatic:
1.Fluida yang digunakan bisa sangat ringan sehingga supply hosesnya tidak terlalu berat.
2.Karena fluida yang digunakan biasanya hanya udara, tidak perlu pipa return untuk
fluida ygdigunakan dan bila ada bocor tidak akan messy.
Manfaat Hydraulic:
1.Densitas energy lebih tinggi karena pressure yang digunakan juga biasanya lebih tinggi.
2.Fluida yang digunakan biasanya incompressible, untuk mendapatkan spring action
minimum.Ketika fluida hidrolic yang mengalir dihentikan gerakan aliran yang paling kecil
sekalipun akanmelepaskan pressure ke aliran sehingga tidak perlu melepaskan
pressurized air untuk mereleasetekanan load.Suatu aktuator bisa bekerja apabila ada
suplay tekanan dan sinyal control peneumatik ataupun elektrik, besarnya suplay tekanan
pneumatik tergantung dari system, model, dan ukurancontrol valve itu sendiri (biasanya
20 psig), sedangkan sinyal urnumnya control 3-15 Psig untuk pneumetik dan 4 20 mA
untuk elektrik, bila sebuah control valve suplay dan sinyal controlnya pneumatik maka
sinyal elekrik harus 4-20 mA harus dirubah ke 3-15 psig sinyal pneumetik olehsuatu
konverter I/P.Untuk sebuah actuator pada urnumnya dikalibrasi untuk bergerak saat
sinyal pneumetik lebih besar dari 3 psi dan kondisi gerak penuh pada saat sinyal 15 Psig,
artinya 3-15 Psig setaradengan 0-100% pergerakan stem valve (strok) .Suatu kombinasi
actuator dan valve dibuat untuk menghasilkan control valve fail to close dan control
valve fail to open.Kedua kondisi inidiciptakan demi kepentingan proses. Kontruksinya
control valve fail open juga disebut air toclose, sedangkan fail close disebut juga air to
open.
Valve merupakan peralatan yang harus mengatasi friksi dan inersia untuk
menggerakkanstem dan plug pada posisi yang diinginkan. Namun valve tidak dapat secara
tepatdispesifikasikan dengan sinyal control.Ketidaksempurnaan ini tidak signifikan
karena pengendalian umpan balik merupakan model yang integral mengurangi kelemahan
ini.Tetapi jika kekurangan ini dianggap cukup penting, maka sebuah positioner dapat
digunakan.Actuator control valve dilengkapi pula dengan positioner. Positioner
merupakan pengendali proporsional yang mengatur posisi stem sesuai dengan sinyal
control.
Positioner digunakan untuk informasi pada posisi umpan balik dan memastikan
bahwa katup berada dalam posisi yang benar.Kinerja positioner tergantung pada
keakuratan umpan balik posisi danketerkaitan digunakan.Untuk aplikasi kontrol kritis,
keterkaitan perlu lebih akurat dan kuat.Kontrol tekanan umumnya 3 sampai 15 psi, tapi

positioner dapat beroperasi sampai dengan 100psi yang memberikan kekuatan yang lebih
besar.
Positioner terdiri dari beberapa bagian yaitu:
Resricted Orifice yang berfungsi menghambat tekanan sumber (suplay).Bellow
dan spring berfungsi sebagai penterjemah tekanan pneumetik ke besaran gerak.
Nozzel dan Baffle berfungsi untuk membocorkan sebagian tekanan suplay yang
bekerja padadiapragma.
Elongated Slot berfungsi sebagai engsel untuk menjaga agar baffle naik turun
seirama dengangerak stem RellayManfaat yang lain dari positioner adalah untuk
mempercepat reaksi control valve sehingga lag time dapat diperkecil, valve positioner
dapat diartikan juga sebagai controller karena di dalamnya terdapat proses umpan balik
(Proporsional Control) dari aksi actuator ke positioner.
b)BonnetBonnet sebagai penutup badan katup terdiri dari stud bolt/nut, valve stem,dll
c)Valve body.Tubuh katup adalah casing luar sebagian besar atau semua katup yang
berisi bagian- bagian internal.Badan katup biasanya terbuat dari logam atau
plastik,kuningan, perunggu, gunmetal,besi cor,baja,baja paduandanbaja tahan karat
pada umumnya.
Desain bodi
Bodi merupakan bagian dari control valve yang mempunyai saluran dimana aliran
fluidaakan diatur melalui saluran ini, dikenal sebagai valve seat. Atau dengan kata lain
adalah bagianluar dari control valve yang berhubungan langsung dengan fluida. Bahan
untuk bodi tidaklahsama untuk setiap penggunaan fluida, tergantung pada sifat fluida.
Secara konstruksi, bodi terdiridari tungkai pemutar, badan katup, plug dan packing.
Berdasarkan pada fungsinya, bodi terdiri dari plug dan jenisjenis katup.
Konstruksi bodi biasanya sama untuk berbagai jenis katup,kecuali jika didesain khusus.
Bahan metal yang digunakan untuk bodi valve diantaranya adalah: brass, bronze,
copper,cast iron, ductile iron, monel, stainless steel dan steel. Sedangkan bahan plastik
yang digunakandiantaranya adalah PVC dan CPVC.Pemilihan plug katup biasanya
berhubungan dengan kemampuan katup, misalnyarangeability, kapasitas, kebocoran,
tekanan dan gaya yang mem-pengaruhi. Tiap tiap plugmempunyai karakteristik yang
berbeda. Bentuk plug katup yang sering dipakai adalah bentuk bola, jarum dan piringan.

Berdasarkan jumlah valve seat-nya, control valve dibedakan menjadi :


Single Seat Katup Single Seated adalah salah satu bentuk katup yang sangat umum dan
sangat sederhana.Katup ini memiliki beberapa bagian internal. Katup ini lebih kecil dari
double seated.Pada Single Sieated aliran dapat dengan mudah masuk kedalam badan
katup.Katup ini terdiri dalam berbagai badan konfigurasi dan luas.Sehingga memiliki
rentang aliran yang lebih besar.Pada single seat, tekanan bekerja pada saluran bagian
bawah plug, sehingga menimbulkan gaya tekan ke atas pada stem. Kelebihan dari seat ini
adalah dapat menutup dengan rapat dan dapat digunakan sebagai aliran proses tanpa
kebocoran. Sedangkan kelemahannya adalah tidak ada keseimbangan gaya pada plug
akibat dari tekanan yang bekerja satu arah.
Double Seat Katup ini merupakan desain lama yang memiliki keunggulan lebih sedikit
dibandingkandengan kerugian.Meskipun katup ini ditemukan dalam sistem lama, katup ini
jarang digunakandalam aplikasi baru.Katup ini tidak benar-benar seimbang, karena itu
disebut semibalanced.Pada double seat, tekanan yang masuk dan keluar dapat
diseimbangkan karena tekanan bekerja pada kedua plug dengan arah
berlawanan.Kelebihan dari jenis ini adalah kapasitas aliran naik sampai 30% lebih besar
dari single seat.Sedangkan kekurangannya adalah tidak dapatmenutup dengan rapat.
Fitur dudukan (seats) diantaranya adalah:

metal-to-metal

o-ring atau soft

seat Class IV atau V

Class VI.

Karakteristik Aliran
Karakteristik aliran ini dari katup kontrol menunjukkan laju aliran untuk rentang
operasikatup. Katup Kontrol umumnya disertakan dengan tiga kurva yang menunjukkan
laju aliran (Cv)untuk posisi katup. Karakteristik aliran sebuah control valve adalah
hubungan antara laju aliran yang melalui valve dan gerakan valve jika pergerakan
bervariasi dari 0 hingga 100%.
Jenis Karakteristik aliran sebuah control valve :
1)Quick Opening

Sesuai untuk perubahan maksimum laju aliran pada gerakan valve yang pelan
dengan hubungan yang hampir linier

Penambahan gerakan valve memberikan perubahan tereduksi sesaat pada laju


aliran, dan jika plug valve mendekati posisi bukaan lebar, perubahan laju aliran
mendekati nol.

Digunakan khususnya untuk keperluan on-off

Pada sistem ketinggian cairan, karakteristik ini digunakan untuk penambahan p


dengan penambahan terkunci, p pada beban maksimum > 200% beban minimum
p

2)Linier
Laju aliran proporsional secara langsung terhadap gerakan valve
Drop tekanan konstan
Pengatan valve akan sama di seluruh aliran ( penguatan valve adalah rasio perubahan
penambahan laju aliran terhadap perubahan penambahan posisi plug valve)
Umumnya digunakan untuk pengontrolan ketinggian cairan dan untuk pengontrolan
alirantertentu yang membutuhkan penguatan konstan
Penurunan p dengan penambahan beban, p pada beban maksimum >20% beban
minimum p pada sistem ketinggian cairan
Penambahan p dengan penambahan beban, p pada beban maksimum > 200%
bebanminimum p pada sistem ketinggian cairan
Pada proses kontrol aliran, karakteristik ini digunakan untuk proporsional terhadap
alirandengan jangkauan set point aliran yang lebar, jika lokasi control valve seri dan
bypass terhadapelemen pengukuran
Pada sistem kontrol tekanan, karakteristik ini digunakan untuk proses gas, volume
besar (prosesmemiliki penampung, sistem distribusi ata jalur transmisi melampaui 100 ft
dari volume pipa nominal) dan penurunan p dengan penambahan beban, p pada beban
maksimum > 20% bebanminimum p.
3)Equal Percentage
Dengan aliran kecil, perubahan laju aliran akan menjadi kecil
Dengan aliran besar, perubahan laku aliran akan menjadi besar
Pada sistem ketinggian cairan, karakteristik ini digunakan untuk penurunan p dengan
penambahan beban, p pada beban maksimum <> 100 : 1

Standard butterfly valve : 10 : 1 hingga 20 : 1


Pinch & diaphragm valve : < 5 : 1
Berdasarkan supply udara yang diberikan, aksi control valve dibedakan menjadi dua,
yaitu:
-Air To Open (ATO) Bila ada sinyal masukan, maka control valve akan membuka,sehingga
dalam keadaan normal contro valve akan menutup (close) atau fail close (FC).Air To Close (ATC) Bila ada sinyal masukan, maka control valve akan menutup,sehingga
dalam keadaan normal contro valve akan membuka (open) atau fail open (FO).Pemilihan
ATO atau ATC disesuaikan dengan safety operation pada keadaan instrument-air supply
failure (kegagalan angin). Contoh : Control valve pada tower vapour line untuk tower top
pressure control, dipilih air to close (ATC).Kemudian control valve pada fuel untuk
burner dipilih air to open (ATO). 4.7 PenentuanControl Valve Control valve dibutuhkan
untuk menangani segala jenis fluida pada temperatur dari jangkauan kriogenik ).Oleh
karena itu, pemilihan F {538(temperatur rendah) hingga 1000} yang dibutuhkan untuk
pemasangan body control valve membutuhkan pertimbangan khusus agar
menghasilkankombinasi yang paling mungkin dari jenis bodi valve, bahan, dan desain
konstruksi trim.Kebanyakan control valve dioperasikan pada beban yang berubahubah
dan dalam tekananyang bervariasi serta respon valve yang cepat. Efektifitas respon
dipengaruhi oleh karakteristik valve. Equal percentage dapat dipakai untuk keperluan
proses yang cepat dan dinamika sistem belum diketahui dengan baik. Quick opening
dapat dipakai untuk kontrol on-off.

Anda mungkin juga menyukai