Manajemen Nyeri

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

MANAJEMEN NYERI

Dalam manajemen nyeri, terdapat empat teknik yang bisa digunakan, antara lain :
Stimulas kutaneus
Merupakan teknik reduksi nyeri dengan melakukan stimulasi pada kulit untuk menghilangkan
nyeri. Beberapa teknik untuk stimulasi kulit antara lain :

Kompres dingin

Analgetic ointments

Counteriritan, seperti plester hangat

Contralateral stimulation, yaitu massage kulit pada area yang berlawanan


dengan area nyeri

Distraksi
Merupakan teknik reduksi nyeri dengan mengalihkan perhatian kepada hal lain sehingga
kesadaran terhadap nyerinya berkurang. Teknik distraksi dapat dilakukan diantaranya dengan
cara :

Nafas dalam lambat dan berirama

Massage and slow, rhythmic breating


Rhythmic singing and tapping
Active listening
Guided imagery (kekuatan imajinasi klien bisa dengan mendengarkan musik
yang lembut)
Anticipatory Guidance
Merupakan teknik reduksi yang dilakukan oleh perawat dengan cara memberikan informasi yang
dapat mencegah terjadinya misinterpretasi dari kejadian yang dapat menimbulkan nyeri dan
membantu pemahaman apa yang diharapkan. Informasi yang diberikan kepada klien
diantaranya :

Penyebab nyeri

Proses terjadinya nyeri

Lama dan kualitas nyeri

Berat-ringannya nyeri

Lokasi nyeri

Informasi tentang keamanan yang akan diberikan kepada klien

Metode yang digunakan perawat pada klien untuk mengurangi nyeri

Hal-hal yang diharapkan klien selama prosedur

Relaksasi
Teknik relaksasi terutama efektif untuk nyeri kronik dan memberikan beberapa keuntungan,
antara lain :

Relaksasi akan menurunkan ansietas yang berhubungan dengan nyeri atau


stres.

Menurunkan nyeri

Menolong individu untuk melupakan nyeri

Meningkatkan periode istirahat dan tidur

Meningkatkan keefektifan terapi nyeri lain

Menurunkan perasaan tak berdaya dan depresi yang timbul akibat nyeri

Stewart (1976: 959), menganjurkan beberapa teknik relaksasi antara lain sebagai
berikut :

Klien menarik nafas dalam dan menahannya di dalam paru

Secara perlahan-lahan keluarkan udara dan rasakan tubuh menjadi kendor


dan rasakan betapa nyaman hal tersebut

Klien bernafas dengan irama normal dalam beberapa waktu

Klien mengambil nafas dalam kembali dan keluarkan secara perlahan - lahan,
pada saat ini biarkan telapak kaki relaks. Perawat minta kepada klien untuk
mengkonsentrasikan pikiran pada kakinya yang terasa ringan dan hangat.

Ulangi langkah diatas dan konsentrasikan pikiran pada lengan, perut,


punggung dan kelompok otot-otot yang lain.

Setelah klien merasa relaks, klien dianjurkan bernafas secara perlahan. Bila
nyeri menjadi hebat klien dapat bernafas secara dangkal dan cepat.

SUMBER REFERENSI :
Team KDKK I. 2012. Ketrampilan Dasar Dalam Keperawatan I. Yogyakarta : STIKES A YANI

Anda mungkin juga menyukai