BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Dewasa ini industri otomotif nasional berkembang dengan sangat pesat, hal ini sejalan
dengan semakin berkembangnya persaingan diantara produsen kendaraan bermotor. Masingmasing produsen kendaraan bermotor saling berlomba untuk mendapatkan pangsa pasar dalam
industri otomotif. Beberapa merek sepeda motor antara lain: Honda, Yamaha, Suzuki dan
Kawasaki sebagai pemeran utama dalam pasar di Indonesia. Salah satu kategori dalam industri
otomotif yang persaingan nya semakin ketat adalah kategori sepeda motor matic. Berikut
ditampilkan jumlah produksi dan penjualan sepeda motor di Indonesia yang meningkat.
Tabel 1.1 Data Penjualan Sepeda Motor di Indonesia
Tahun
Produksi
Penjualan
2012
7.079.721
7.064.457
2013
7.736.295
7.743.879
2014
7.926.104
7.687.195
Beragam cara dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai target dan keuntungan yang
diharapkan seperti strategi penetapan harga. Penetapan harga merupakan bagian penting dalam
pemasaran. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan Boyd, et al. (2000, h.2) bahwa kebebasan
manajer untuk memilih harga produk atau jasa tertentu dihambat oleh beberapa faktor. Pertama,
biaya perusahaan menentukan batas terendah dari harga yang wajar. Perusahaan harus benarbenar yakin bahwa ia mampu menutup pengeluarannya dalam jangka panjang untuk
menghasilkan laba dan bertahan hidup.
Selain harga salah satu variabel penting dalam bauran pemasaran didalam memasarkan
produk atau jasa perusahaan adalah promosi. Lupiyoadi (2001:108) mengatakan bahwa Promosi
bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan
juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen, oleh karena itu perusahaan harus
memberikan bauran promosi yang menarik sehingga dapat bersaing. Begitu pentingnya harga
dan promosi, kualitas produk menjadi hal yang harus juga diperhatikan perusahaan karena
berhubungan lansung dengan kepuasan konsumen. Kualitas produk dapat menentukan pendapat
konsumen akan produk atau jasa dan menyebarkannya. Menurut Kotler (2005:49), Kualitas
produk adalah keseluruhan ciri serta dari suatu produk atau pelayanan pada kemampuan untuk
memuaskan kebutuhan yang dinyatakan/tersirat. Sedangkan menurut Lupiyoadi (2001:158)
menyatakan bahwa Konsumen akan merasa akan puas bila hasil evaluasi mereka menunjukan
bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.
Yamaha Mataram Sakti merupakan salah satu ujung tombak Yamaha dalam memasarkan
produknya dengan distribusi produk-produk Yamaha. Pada awalnya Yamaha mataram sakti
mempunyai 3 showroom namun sampai saat ini mengalami perkembangan hingga mencapai 32
jaringan penjualan di seluruh Jawa Tengah. Di Semarang sendiri, Yamaha Mataram Sakti
memiliki 5 cabang yang tersebar serta berpusat di JL. MT. Thamrin. Sejak berdirinya, Yamaha
Mataram Sakti telah memberikan distribusi besar terhadap Yamaha sebagai saluran penjualan
produk-produk motor Yamaha terutama motor matic Mio.
Pada tabel berikut akan disajikan masalah penjualan motor mio di dealer resmi Yamaha
Mataram Sakti Semarang. Berikut daftar dealer Yamaha Mataram Sakti di Semarang:
Tabel 1.2
Daftar Dealer Yamaha Mataram Sakti di Semarang
Yamaha Mataram Sakti
Alamat
Semarang
Dalam kegiatannya, Yamaha Mataram Sakti memiliki beberapa produk yang ditawarkan baik itu
motor matic, motor bebek maupun motor sport. Untuk kelas motor matick, Yamaha Mataram
Sakti mempunyai motor matick Mio Soul GT dan Mio GT sebagai produk utama mereka.
Berikut Produk beserta harga yang didistribusikan oleh Yamaha Mataram Sakti Semarang:
Tabel 1.3
Produk dan Harga
Type
Harga
Mio Soul GT
Rp. 14.040.000,00
Mio GT
Rp. 13.265.000,00
Fino
Rp. 13.600.000,00
Xeon Rc
Rp. 15.510.000,00
Jupiter ZF1
Rp. 14.550.000,00
Vega ZR
Rp. 11.735.000,00
Jupiter MX
Rp. 16.795.000,00
Byson
Rp. 20.810.000,00
Vixion
Rp. 21.540.000,00
Target
Realisasi
Januari
500
325
65%
Februari
500
390
78%
Maret
500
400
80%
April
500
460
92%
Mei
500
350
70%
Juni
500
400
88%
Jumlah
3.000
2.325
77%
sebesar 77% dari total target 3000 unit. Hal ini tentu saja tidak diinginkan oleh pihak Yamaha
karena semua perusahaan menginginkan penjualan yang stabil dan bahkan jika memungkinkan
terus naik.
Konsumen yang menjadi pengguna motor mio tentu saja terdiri dari beragam
karakteristik orang dimana setiap orang mempunyai pemikiran yang berbeda-beda. Setiap orang
akan memberikan penilaian yang berbeda akan suatu produk tergantung persepsi yang mereka
miliki akan produk tersebut. Begitu pula persepsi harga yang berbeda-beda pada setiap orang
akan memberikan pengaruh yang berbeda pula pada keputusan pembeliannya. Perusahaan juga
harus mampu merancang strategi promosi yang mampu menarik minat masyarakan untuk
membeli produk mereka. Promosi harus di lakukan dengan cermat dan baik karena merupakan
alat untuk membujuk konsumen membeli produk yang disediakan. Untuk itulah perusahaan
dituntuk untuk melakkan strategi promosi yang efektif dan efisien agar diharapakan penjualan
akan terjaga stabil atau meningkat.
Konsumen juga akan mempertimbangkan kualitas produk untuk menjadi salah satu tolak
ukur dalam keputusan pembelian mereka. Konsumen yang telah mendapatkan informasi akan
kualitas produk baik dari pengalaman pribadi maupun dari pengalaman orang lain akan membuat
konsumen semakin cermat dalam melihat kualitas produk yang akan dipilih untuk dibeli.
Keputusan pembelian menurut Kotler & Amstrong (1996) adalah suatu tahapan diamana
konsumen benar-benar membel sebuah produk yang ditawarkan. Konsumen sebelum melakukan
pembelian akan banyak melakukan evaluasi dengan melihat pertimbangan-pertimbangan yang
ada karena memang ada banyak faktor-faktor yang harus diperhatikan konsumen, sehingga
produk yang dibeli benar-benar sesuai dengan keiinginan dan kebutuhan mereka. Dan tetntunya
pertimbangan itu dapat meliputi persepsi harga, promosi maupun kualitas produk.
Berdasarkan uraian seperti dijelaskan pada latar belakang tersebut di atas, maka menarik
untuk dilakukan pengkajian dengan judul:
ANALISA PENGARUH PERSEPSI HARGA, PROMOSI DAN KUALITAS PRODUK
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MATIC MIO MELALUI
INTERVENING BRAND IMAGE (Studi Kasus Penjualan Motor Matic Mio pada Yamaha
Mataram Sakti Semarang).
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, dapat diketahui bahwa masalah yang
dihadapi adalah penjualan yang fluktiatif dan tidak mencapai target yang telah ditetapkan.
Berdasarkan tidak tercapainya target penjualan yang telah ditetapkan tersebut, maka rumusan
masalah yaitu bagaimana meningkatkan kualitas produk, promosi dan persepsi harga pada
produk motor matic Mio untuk memutusakan pembelian.
Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti melakukan penelitan mengenai faktorfaktor yang mempengaruhi terjadinya penurunan penjualan sepeda motor matic Mio pada dealer
Yamaha Mataram Sakti di Semarang, dan faktor apa saja yang paling dominan mempengaruhi
kepututsan pelanggan untuk membeli sepeda motor matic Mio pada dealer Yamaha Mataram
Sakti. Maka dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah faktor persepsi harga mempengaruhi keputusan pembelian konsumen motor matic di
Semarang?
Menjadi masukan dan informasi bagi perusahaan untuk mengetahui faktor yang
sberpengaruh terhadap keputusan pembelian dalam memberi produk yang
ditawarkan.
3. Bagi penulis
Untuk menambah wawasan serta pengetahuan pada penulis mengenai pengetahuan di bidang
pemasaran yang kaitannya dalam pengambilan keputusan pembelian.
1.4
BAB I
Sistematika Penulisan
PENDAHULUAN
Pada bab ini menjadi pengantar mengapa penelitian ini menarik untuk diteliti, apa
yang diteliti, dan untuk apa penelitian dilakukan. Pada bab ini berisi latar
belakang masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II
TELAAH PUSTAKA
10
Pada bab ini berisi landasan teori yang merupakan penjabaran dari teori tentang
produk, harga, kualitas layanan produk, dan keputusan pembelian seta teori-teori
lain yang mendukung. Selain itu, bab ini berisi bahasan hasil penelitian, ringkasan
hasil penelitian terdahulu, kerangka pemikiran teoritis.
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini berisi variabel penelitian dan defenisinya, penentuan populasi dan
sampel, jenis dan sumber data, serta metode pengumpulan data analisis yang
digunakan.
BAB IV
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini berisi kesimpulan dari pembahasan hasil penelitian dan saran kepada
pihak-pihak yang memperoleh manfaat dari penelitian.
BAGIAN AKHIR
Daftar pustak dan lampiran-lampiran.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Telaah Pustaka
kegiatan
usaha
yang
bertujuan
merencanakan,
menentukan
harga,
hingga
12
Pada dasarnya pemasaran adalah suatu sitem yang dibuat dalam kegiatan bisnis untuk
perencanaan, penentuan harga, promosi serta pendistribusian barang-barang yang memuaskan
kebutuhan dan keinginan pelanggan serta dapat mencapai pasar sasaran dan tujuan perusahaan.
Perusahaan harus mempunyai kemampuan dalam penyerapan informasi, sumber daya dan
keterampilan.
Menurut Kotler (2005), terdapat beberapa konsep pemasaran inti, diantaranya adalah:
Saluran Pemasaran
Rantai Pasokan
Persaingan
Lingkungan Pemasaran
13
Program Pemasaran
Variabel Penelitian
pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli, Kotler dan Amstrong
(2001:226). Konsumen akan melakukan identifikasi terhadap pilihan yang mungkin ada dan
melakukan penilaian atas pilihan-pilihan tersebut berdasarkan keuntungan dan kerugiannya
masing-masing.
Dalam prosesnya, keputusan pembelian oleh konsumen memiliki beberapa tahapan.
Kotler dan Keller (2007) membagi proses pengambilan keputusan menjadi lima tahap, yaitu:
1. Pengenalan Masalah
14
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau kebutuhan. Kebutuhan
tersebut dapat dicetuskan oleh ransangan internal (kebutuhan umum seseorang) atau
eksternal (ransangan pihak luar, misalnya iklan)
2. Pencarian Informasi
Konsumen yang teransang kebutuhannya akan mulai terdorong untuk mencari informasi
yang lebih banyak. Konsumen dalam tahap ini dapat dibagi menjadi dua level. Pertama,
penguatan perhatian. Dalam level ini, situasi pencarian lebih ringan, hanya sekedar peka
pada infomasi produk. Kedua, aktif mencari informasi. Dalam level ini konsumen akan
lebih aktif untuk mencari informasi melalui bacaan, menelepon teman maupun
mengunjungi toko untuk mempelajari suatu produk.
3. Evaluasi Alternatif
Tidak ada proses evaluasi tunggal yang sederhana yang digunkan oleh semua konsumen
atau oleh satu konsumen dalam semua situasi pembelian. Beberapa konsep dasar akan
dapat membantu pemahaman terhadap proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen
berusaha memenuhi kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi
produk. Ketiga, konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan
atribut dengan kemampuan yang berbeda dalam memberikan manfaat yang digunakan
dalam memuaskan kebutuhan itu.
4. Keputusan Pembelian
Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen dapat mengambil lima subkeputusan yaitu merek, dealer, kuantitas, waktu dan metode. Dalam pembelian produk
15
sehari-hari, keputusan yang diambil lebih kecil. Dalam beberapa kasus, konsumen bisa
mengambil keputusan untuk tidak secara formal mengevaluasi setiap merek. Dalam kasus
lain, faktor-faktor yang mengintervensi dapat mempengaruhi keputusan final.
5. Perilaku Pasca Pembelian
Setelah
pembelian,
konsumen
mungkin
mengalami
ketidaksesuaian
karena
16
masalah keputusan. Setiap perusahaan harus memiliki tingkat kualitas yang akan
menjunjung tinggi usaha untuk meningkatkan atau mempertahankan posisi produk itu
dalam pasar sasarannya.
2. Harga
Harga suatu produk akan sangat mempengaruhi konsumen untuk membeli produk yang
ditawarkan perusahaan. Harga yang terlalu tinggi akan membuat konsumen beralih pada
produk sejenis yang dihasilkan perusahaan lain yang ditawarkan dengan harga lebih
rendah.
3. Saluran Pemasaran
Dalam operasinya, perantara saluran melaksanakan berbagai macam fungsi pemasaran,
seperti penyimpanan, pengangkutan, dan sebagainya. Sering pula mereka terlibat dalam
penanganan barang-barang dalam jumlah besar. selain itu perantara juga melakukan
fungsi penjualan dan pembelian.
4. Promosi yang Dilakukan
Promoasi merupakan aspek yang penting dalam manajemen pemasaran dan sering
dikatakan sebagai proses berlanjut. Promosi melalui pesan iklan berperan besar dalam
meningkatkan keputusan pembelian. Ini disebabkan karena promosi melalui pesan iklan
dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari perusahaan.
17
Konsumen sering kali melihat harga sebagai faktor penentu dalam melakukan pemilihan
produk atau jasa, hal ini adalah wajar karena harga dapat menjadi cerminan dari kualitas produk.
Konsumen akan teliti melihat harga untuk memilih produk mana yang akan di beli. Menurut
Swastha (2001:147), Harga adalah jumlah uang ditambah beberapa barang yang mungkin
dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.
Sedangkan pengertian harga menurut Kotler dan Amstrong (2008) adalah Jumlah uang yang
dibebankan untuk sebuah produk atau jasa, atau jumlah nilai yang konsumen pertukarkan untuk
mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk jasa. Pengertian tersebut
menunjukkan harga menjadi salah satu segemen penting dalam minat beli konsumen.
Harga memiliki dua peran utama dalam proses pengambilan keputusan pada pembelian,
yaitu peran alokasi dan peran informasi (Tjiptono, Fandy:2008):
1. Peran alokasi harga, yaitu fungsi harga dalam membantu pembeli untuk memutuskan cara
memperoleh manfaat tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya. Dengan demikian
dengan adanya harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan
daya belinya pada berbagai jenis barang dan jasa. Pembeli membandingkan harga dari berbagai
alternatif yang tersedia.
2. Peran informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam mendidik konsumen mengenai faktorfaktor produk, seperti kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi dimana pembeli
mengalami kesulitan untuk menilai faktor produksi atau manfaatnya secara obyektif. Persepsi
yang sering berlaku adalah bahwa harga yang tinggi mencerminkan kualitas yang tinggi.
18
Dengan demikian dengan adanya harga membantu pembeli dalam menempatkan diri dan
memutuskan kekuatan pembeliannya pada beragam barang atau jasa. Pembeli dapat
membandingkan berbagai harga berdasarkan beragam alternatif serta dapat dikatakan bahwa
harga dapat menjadi patokan pebeli dalam melakukan keputusan pembelian.
Sasaran penetapan harga dibagi tiga (Stanton, 1996):
1. Berorientasi pada laba untuk:
a. Mencapai target laba investasi atau laba penjualan perusahaan.
b. Memaksimalkan laba.
2. Berorientasi pada penjualan untuk:
a. Meningkatkan penjualan.
b. Mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar.
3. Berorienastasi pada status quo untuk:
a. Menstabilkan harga
b. Menangkal persaingan.
Persaingan yang semakin ketat akan melibatkan banyaknya produsen yang ikut bersaing
dalam pemenuhan kebutuhan konsumen, hal ini menuntut setiap perusahaan untuk dapat lebih
teliti dan hati-hati dalam penetapan harga. Perbedaan harga dengan para pesaing dapat menjadi
salah satu strategi untuk unggul dari perusahaan pesaing. Namun keunggulan harga tidak
selamanya bahwa harga yang lebih murah. Konsumen memiliki pandangan yang berbeda-beda
19
dalam memandang suatu harga (leliana dan Suryandari : 2004). Tidak selamanya harga yang
murah akan mencerminkan kualitas suatu produk yang buruk. Begitu pula sebaliknya harag yang
mahal tidak selalu mencerminkan kualitas produk yang baik pula.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi harga dan menuntut perusahaan untuk selalu
responsif dan mengambil kebijakan strategis yang tepat. Menurut Kotler dan Keller (2008 : 92)
terdapat beberapa strategi penyesuaian harga, diantaranya:
1. Penetapan harga geografis.
Dalam penetapan harga geografis, perusahaan memutuskan bagaimana memberi harga
kepada produknya untuk konsumen yang berbda di lokasi dan negara yang berbeda.
2. Diskon harga dan insentif.
Sebagian besar perusahaan akan menyesuaikan harga mereka dan memberikan diskon
atau insentif untuk pembayaran dini, pembelian volume besar dan pembelian diluar
musim.
3. Penetapan harga promosi.
Perusahaan dapat menggunakan beberapa strategi untuk meransang pembelian dini, yaitu:
Penetapan harga eceran khusus, yaitu menentukan harga khusus pada musim
tertentu untuk menarik lebih banyak pelanggan.
20
Rabat tunai, yaitu menawarkan rabat tunai untuk mendorong pembelian produk
produsen dalam periode waktu tertentu.
Jangka waktu pembayaran yang lebih panjang, yaitu menawarkan pinjaman untuk
periode yang lebih panjang dan menurunkan pembayaran bulanan.
Jaminan dan kontrak jasa, yaitu mempromosikan penjualan dengan jaminan gratis
atau berbiaya murah atau jasa kontrak.
Diskon psikologis, yaitu menetapkan harga yang cukup tinggi untuk kemudian
menawarkan produk dengan penghematan yang cukup besar.
21
yang diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan suatu barang atau jasa. Harga khususnya
merupakan pertukaran uang bagi barang dan jasa. Juga pengorbanan waktu karena menunggu
untuk memperoleh barang atau jasa (Lupiyoadi, 2001)
Voss dan Giroud (2000:69) menyatakan bahwa pada saat pelanggan melakukan evaluasi
dan penilaian terhadap harga dari suatu produk maka akan sangat dipengaruhi oleh perilaku
pelanggan itu sendiri. Berbagai faktor seperti gaya hidup, serta perubahan lingkungan dapat
mempengaruhi bagaimana seseorang memandang harga. Konsumen tentunya memiliki
interpretasi yang berbeda-beda tergantung penilaian pribadi, latar belakang , pengalaman serta
lingkunangan mereka. Hal ini menyebabkan penilaian seseorang akan harga mahal atau tidak
berbeda dengan orang lain.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dodds dkk (1991) menyatakan bahwa konsumen
akan membeli suatu produk bermerek jika harganya dipandang layak oleh mereka.
Berdasarkan penjelasan diatas maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H1
2.2.3 Promosi
Salah satu bauran pemasaran yang penting dilaksanakan dalam memasarkan produk dan
jasa adalah promosi. Calon pembeli/konsumen mengetahui informasi tentang produk/layanan
yang disediakan perusahaan melalui promosi, bahkan promosi dapat membujuk calon konsumen
untuk menggunakan jasa yang disediakan. Menurut Zimmerer dan Norman (2002) promosi
adalah segala macam bentuk komunikasi persuasi yang dirancang untuk menginformasikan
22
pelanggan tentang produk atau jasa dan untuk mempengaruhi mereka agar membeli barang atau
jasa tersebut yang mencakup publisitas, penjualan perorangan dan periklanan.
Menurut Kotler dan Keller (2009), promosi mencakup alat promosi konsumen (sample,
kupon, penawaran pengembalian dana tunai, potongan harga, premi, hadiah, penghargaaan
patronage, percobaan gratis, garansi, promosi yang berkaitan, promosi silang, tampilan titik
pembelian, dan demonstrasi), promosi dagang (potongan harga, insentif untuk iklan dan
tampilan, serta barang gratis), dan promosi bisnis dan tenaga penjualan (pameran dagang dan
konvensi, kontes wiraniaga, dan iklan khusus).
Menurut Swastha dan Irawan (1990), komponen-komponen promosi meliputi empat
kegiatan yaitu:
1. Advertising atau periklanan, adalah bentuk penawaran secara tidak lansung melainkan melalui
media massa seperti radio, televisi, majalah, surat kabar, poster dan lain-lain.
2. Personal selling, adalah bentuk penawaran secara lansung melalui suatu interaksi atau
percakapan antara salesman dan calon pembeli menyangkut produk yang dihasilkan.
3. Sales promotion, adalah merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendorong konsumen dan
pengecer agar dapat membeli barang yang ditawarkan. Kegiatan ini berupa pertunjukan, peragaa,
pameran, demonstrasi, dan lain sebagainya.
4. Publicity atau public relation, merupakan suatu usaha untuk mendorong permintaan secara non
personal untuk suatu produk atau jasa dengan menggunakan berita komersial dalam media
massa.
23
individu-individu yang sekiranya bersedia membeli produk tersebut dalam periode yang
bersangkutan.
c. Menyusun Anggaran
Anggaran promosi sangat penting untuk kegiatan-kegiatan perencanaan keuangan dari
manajemen pemasaran. Anggaran digunakan
24
Sedangkan pada tahap selanjutnya perusahaan cenderung mengutamakan tema promosi yang
bersifat persuasif.
e. Menentukan Promotional Mix
Perusahaan dapat menggunakan tema-tema yang berbeda-beda pada masing-masing kegiatan
promosinya. Misalnya hubungan masyarakat yang dapat dilakukan untuk menciptakan kesan
positif terhadap perusahaan diantara para pembeli. Periklanannya dapat dititikberatkan untuk
memberi kesadaran pada pembeli tentang suatu produk atau perusahaan yang menawarkannya.
f. Memilih Media Mix
Media adalah saluran utama penyapaian
alternatif media secara umum dapat dikelompokkan menjadi media cetak (surat kabar, majalah,
tabloid, brosur, selebaran), media elektronik (televisi, radio), media luar ruang (baliho, poster,
spanduk, balon raksasa), media lini bawah (pameran, direct mail, point of purchase, kalender).
Untuk itu menajer harus memilih media yang cocok untuk ditujukan pada kelompok sasaran
produk perusahaan.
g, Mengukur efektifitas
Setiap alat promosi memiliki pengukuran yang berbeda-beda, tanpa dilakukannya pengukuran
efektifitas maka akan sulit diketahui apakah tujuan perusahaan dapat dicapai atau tidak.
h. Mengendalikan dan Memodifikasi Kampanye Promosi
Setalah dilakukan pengukuran efektifitas,a da kemungkinan dilakukan perubahan rencana
promosi. Perubahan dapat terjadi pada promotional mix, media mix, berita, anggaran promosi,
25
atau cara pengalokasian anggaran tersebut. Yang terpenting, perusahaan harus memperhatikan
kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat untuk menghindari kesalahan yang sama di masa
yang akan mendatang.
Berikut tipe promosi menurut K.L Ailwadi et al (2004):
Certain Reward
Temporary price reduction, coupons
Tradionational-in rebates
Delayed reward
Contest
Sweepwtakes
Conditional rebates
Uncertai Reward
Dalam gambar diatas terlihat 4 bagian terpisan antara imbalan tertentu, imbalan pasti,
imbalan lansung dan imbalan tidak lansung. Yang berada diantara Certain Reward dan
Immediate Reward berupa pengurangan harga, promosi dalam multi item, cupon dan sampel
gratis. Berada diantara Certain Reward dan Delayed Reward yaitu rabat. Antara immediate
Reward berupa undian menang instan dan Promosi pengurangan. Sedangkan berada diantara
Delayed Reward dan Uncertain Reward berupa kontes, undian dan rabat bersyarat.
26
Promosi adalah merupakan titik umum yang digunakan oleh pemasar, ada banyak jenisjenis promosi yang dapat digunakan mulai dari pilihan media sampai sasaran yang ingin dituju.
Menurut Kotler (2002), karena banyaknya bentuk dan penggunaan iklan, sangat sulit untuk
membuat generalisasi yang merangkum semuanya. Namun sifat-sifat berikut dapat diperhatikan:
1. Presentasi umum, memberi semacam keabsahan pada produk dan menyarankan
terstandardisasi.
2. Tersebar luas, periklanan adalah media yang berdaya sebar luas yang memungkinkan penjual
mengulang pesan berkali-kali.
3. Ekspresi yang lebih kuat, memberikan peluang untuk mendramatisasi perusahaan yang
produknya melalui penggunaan cetakan, suara, dan warna yang penuh seri.
4. Tidak bersifat pribadi, audiens tidak merasa wajib untuk memperhatikan atau menaggapi.
2.2.3.1 Hubungan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian
Promosi digunakan oleh perusahaan untuk memicu terjadinya kegiatan transaksi oleh
konsumen, dengan kata lain konsumen membeli produk/jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.
Periklanan, promosi penjuaalan, penjualan personal ditujukan untuk meransang permintaan
konsumen atas suatu produk atau jasa.
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran.
Apabila kualitas suatu produk baik, namun bila konsumen belum pernah mendengarnya dan
tidak yakin bahwa produk tersebut berguna bagi mereka, konsumen tidak akan membelinya.
27
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Nurhasan (2009) mengenai produk, harga, dan
promosi terhadap keputusan pembelian bandeng duri lunak juwana, hasil penelitian menunjukan
bahwa promosi ternyata berpengaruh positif dalam keputusan pembelian.
Dari teori penelitian terdahulu diusulkan hipotesis sebagai berikut:
H 2: Promosi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
2.2.4 Kualitas Produk
Menurut Cannon, dkk (2008) produk (product) berarti kepuasan akan kebutuhan yang
ditawarkan oleh suatu perusahaan. Menurut Kotler dan Amstrong (2008) Kualitas produk
(product quality) adalah kemampuan suatu produk untuk menunjukan berbagai fungsi termasuk
ketahaan, keterandalan, ketepatan dan kemudahan dalam penggunaan. Kualitas produk
menggambarkan sejauh mana kemampuan produk tersebut dalam memenuhi kebutuhan
konsumen.
Menurut Tjiptono, Fandi (2000 : 96) dalam merencanakan penawaran atau produk,
pemasar perlu memahami lima tingkatan produk, yaitu:
1. Produk utama/inti
Manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap
produk.
2. Produk Generik
28
Produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling dasar (rancangan
produk minimal agar dapat berfungsi).
3. Produk Harapan
Produk formal yang ditawarkan dengan berbagi atribut dan kondisinya secara normal
(layak) diharkan dan disepakati untuk dibeli.
4. Produk Pelengkap
Berbagai atribut yang dilengkapi atau ditambahi berbagai manfaaat dan layanan,
sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan bisa dibedakan dengan produk
pesaing.
5. Produk Potensial
Segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin dikembangkan untuk suatu
produk di masa mendatang.
Menurut Tjiptono, Fandi (2007), untuk menentukan dimensi kualitas produk, dapat
melalui dimensi sebagai berikut:
1. Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan
karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut.
2. Features, yaitu aspek performansi yang berguna untuk menambah fungsi dasar, berkaitan
dengan pilihan-pilihan produk dan pengembangannya.
29
3. Reability, hal yang berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu barang berhasil
menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam kondisi
tertentu pula.
4. Conformance, hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah
ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan.
5. Durability, yaitu suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan atau masa pakai
barang.
6. Serviceability, yaitu karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, kompetensi, kemudahan,
dan akurasi dalam memberikan layanan untuk perbaikan barang.
7. Asthetics, merupakan karakteristik yang bersifat subyektif mengenai nilai-nilai estetika yang
berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi individual.
8. Perceived quality, konsumen tidak selalu memiliki informasi yang lengkap mengenai atributatribut produk. Namun demikian, biasanya konsumen memiliki informasi tentang produk secara
tidak lansung.
Suatu produk akan dapat dikatakan memiliki kualitas yang baik bila dalam produk
tersebut mencakup dimensi tersebut. Kotler dan Amstrong (2008) mengatakan bahwa semakin
tinggi kualitas produk dalam memuaskan pelanggan, maka akan menyebabkan kepuasan yang
lebih tinggi pula. Peningkatan kualitas produk merupakan syarat agar produk dapat memuaskan
konsumen karena kebutuhan dan keinginan konsumen yang selalu berkembang sepanjang waktu.
Produsen harus dapat mengikuti perubahan tersebut agar dapat tetap menyediakan kebutuhan dan
30
keinginan konsumen terutama ditengah persaingan yang semakin ketat akan semakin
menonjolkan kualitas produk dalam perkembangan perusahaan.
2.2.4.1 Hubungan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian
Kualitas produk sering menjadi salah satu acuan dari konsumen untuk melakukan
pembelian baik itu dari pengalaman pribadi atau pengalaman orang lain. Kualitas produk yang
baik bukan hanya dilihat dari wujudnya saja namun juga sesuatu yang tidak berwujud seperti
pelayanan jasa yang dapat dijual, dibeli,dapat dimiliki, semuanya digunakan untuk pemenuhan
kebutuhan dan keinginan konsumen.
Pendapat dari Sciffman dan Kanuk (1997) menyatakan bahwa evaluasi konsumen
terhadap kualitas produk akan dapat membantu mereka mempertimbangkan produk mana yang
akan mereka beli. Dalam penelitan yang dilakukan oleh Nada Irawan (2009) mengenai pengaruh
kualitas produk, promosi, harga dan layanan purna jual terhadap keputusan pembelian mobil
merek honda jazz, hasil penelitiannya menunjukan bahwa kualitas produk ternyata berpengaruh
positif dalam keputusan pembelian.
Penelitian yang dilakukan oleh Kodu, Sarini (2013) dimana Variabel Kualitas Produk
berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Toyota Avanza pada PT. Hasjrat Abadi Manado.
Adanya pengaruh signifikan X (Kualitas Produk) terhadap Y (Keputusan Pembelian).
Berdasarkan teori terdahulu diusulkan hipotesis sebagai berikut:
H 3: Kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
31
2. 3
Penelitian Terdahulu
Dalam melakukan penelitian ini, tidak terlepas dengan adanya penelitian yang dilakukan
oleh peneliti terdahulu untuk memperkuat hasil penelitian yang dilakukan, selain itu menjadi
pembanding penelitian.
Tabel 2.1
Ringkasan Hasil Riset Penelitian Terdahulu
Nama
Judul
Variabel Penelitian
Alat Analisis
Hasil Penelitian
Panjie Arief
Analisis Pengaruh
Variabel
Analisis Regresi
Kualias pelayanan
Akbar (2011)
Kualitas Layanan,
Independen:
Linear Berganda
Kualitas
sesuai dengan
Terhadap Keputusan
Pelayanan, Harga
kebutuhan maupun
Pembelian Sepeda
dan Lokasi
keinginan
konsumen akan
Variabel
mempengarhi hasil
Dependen:
keputusan
Keputusan
pembelian.
di Kota Banjarnegara0
pembelian
Berdasarkan hasil
analisis
menunjukkan
variabel kualitas
pelayanan
berpengaruh
32
positif dan
signifikan terhadap
keputusan
penjualan
Fadi dan
Analisis Pengaruh
Variabel
Analisis Regresi
Ekuitas merek
Inneke
faktor-faktor ekuitas
Independen:
Linear Berganda
terbukti
Qomariah
Ekuitas merek
berpengaruh
sedangkan variabel
positif terhadap
Keputusan pembelian
Independen:
brand awardness
(2008)
Keputusan
Pembelian
Purwati (2012)
Variabel
Analisis Regresi
Hasil penelitian
Kualitas Produk
Independen: Harga
Linear Berganda
menunjukkan
Terhadap Keputusan
dan Kualitas
Pembelian Motor
Produk sedangkan
Kualitas Produk
Variabel
berpengaruh
Dependen:
positif terhadap
Keputusan
Keputusan
Pembelian
Pembelian
Tri Wibowo
Analisis Pengaruh
Variabel Independ:
Analisis Regresi
Bahwa Kualitas
(2012)
Kualitas Produk,
Kualitas Produk,
Linear Berganda
Promosi
Terhadap Keputusan
sedangkan
berpengaruh
33
Pembelian Mobil
Variabel
positif terhadap
Dependen:
keputusan
Keputusan
pembelian.
Gombel Semarang)
Pembelian
Endang
Variabel
Analisis Regresi
Bahwa Kualitas
Wijayanti
Kualitas Produk
Dependen:
Linear Berganda
Produk dan
(2006)
Terhadap Keputusan
Keputusan
Harga
Pembelian Toyota
Pembelian,
berpengaruh
Variabel
positif terhadap
Independen:
keputusan
Kaligawe Semarang)
Harga dan
pembelian
Kualitas produk
34
Persepsi Harga
H1
(X1)
H1
H
H2
Promosi
(X2)
H3
H3
Kualitas Produk
(X3)
Keputusan
Pembelian
(Y)
35
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
36
memberikan batasan dan spefikasi dari variabel-variabel penelitian dan secara konkret
berhubungan dengan realitas yang akan diukur dan dapat diamati peneliti sehingga secara
terbuka dapat diuji kembali oleh peneliti lain. Berikut defenisi operasional variabel yang diteliti:
1. Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah Keputusan pembelian.
Keputusan Pembelian merupkan semua proses yang dilalui konsumen dalam mengenali
masalah, mencari solusi, mengevaluasi alternatif, dan memilih diantara pilihan-pilihan pembelian
mereka (Mowen dan Minor, 2002). Berikut beberapa indikator keputusan pembelian menurut
Schiffman dan Kanuk (1997):
a. Cepat memutuskan pembelian
b. Mantap dalam memutuskan pembelian
c. Tidak mempertimbangkan produk motor matic lain
d. Keyakinan atas pembelian
37
38
2.3 Promosi
Promosi mengacu pada setiap insentif yang digunakan oleh produsen untuk memicu
transaksi atau konsumen untuk membeli suatu merek serta mendorong tenaga penjualan
untuk secara agresif menjualnya (Shimp, 2003). Berikut beberapa indikator promosi:
a. Promosi bonus (Byun dan Jang, 2015)
b. Promosi diskon (Byun dan Jang, 2015)
c. Intensitas iklan(Lamont, Hing dan Vitartas, 2015)
d. Celebrity endorcer (Lamont, Hing dan Vitartas, 2015)
3.2
3.2.1 Populasi
Populasi adalah suatu acuan pada keseluruhan kelompok orang, kejadian atau hal minat yang
ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah para konsmen
yang membeli produk motor mactic Mio di Yamaha Mataram Sakti Semarang. Jumlah
konsumen motor matic Mio adalah tidak terhingga sehingga karena keterbatasan, penelitian ini
dilakukan secara sampling.
3.2.2 Sampel
Sample adalah sebagian dari populasi yang terdiri dari atas sejumlah anggota yang dipilih
dari populasi (Sekaran, 2011). Sample dalam penelitian ini adalah konsumen motor matic Mio
yang sudah membeli produk motor matic Mio di Yamaha Mataram Sakti di Semarang.
39
Untuk penentuan sample yang diambil, peneliti menggunakan teknik non probability
sampling, yaitu teknik sampling yang tidak memberikan kesempatan sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dijadikan sampel.
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik accidental sampling yaitu mereka yang
dijumpai peneliti di tempat penelitian atau orang-orang yang diketahui telah membeli produk
motor matic Mio di Yamaha Mataram Sakti di Semarang, maka dapat dijadikan sampel dalam
penelitian.
Dalam penelitian ini, penentuan jumlah sampel menggunakan pendekatan Tabachic & Fidell.
Dalam penelitian Multivariate (termasuk yang menggunakan analisis regresi Multivariate)
besarnya sample ditentukan 25 kali variabel Independen (Ferdinand, 2006). Jumlah variabel
independen dalam penelitian ini adalah 3, sehingga jumlah minimal sampel yang digunakan
adalah 75.
3.3
40
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber yang tidak lansung memberikan data kepada
pengumpul data (Sugiyono, 2008). Data sekunder merupakan data primer yang telah
diolah lebih lanjut dan disajikan lebih baik oleh pengumpul data primer atau oleh
pihak lain. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai bahan pustaka,
baik berupa buku, skripsi, jurnal, dan dokumen lainnya yang ada hubungannya dengan
materi kajian.
3. 4
3.4.1 Kuesioner
Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode survey, yaitu
dengan menyebarkan angket kepada sampel yang akan diteliti. Dalam penelitian ini
digunakan skala likert dengan jangka 1 sampai 5 untuk mendapatkan data yang
bersifat interval. Dibuatnya interval antara 1 sampai
menghindari grey area agar responden yang sering memilih nilai tengah dapat tersebar
dan objektif. Dalam hal ini pendampingan oleh peneliti dalam pengisian angket adalah
hal yang harus agar tidak terjadi bias dan dapat menyebabkan data tidak valid. Berikut
poin-poin yang ada dalam kuesioner:
a. Sangat Setuju (SS)
: 5 poin
b. Setuju (S)
: 4 poin
41
: 3 poin
: 2 poin
: 1 poin
42
43
44
seharusnya memiliki variabel bebas yang tidak saling berkorelasi, dan hasil yang diharapkan
dalam pengujian ini adalah tidak terjadinya korelasi antar variabel independen.
Dalam penelitian ini teknik untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas didalama
model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance inflation factor (VIP), nilai
tolerance yang besarnya diantara 0,1 dan nilai VIP dibawah 10 menunjukan bahwa tidak ada
multikolinearitas diantara variabel bebasnya (Ghozali, 2006).
3.5.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan satu ke pengamatan yang lain
(Ghozali, 2006). Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan grafik scatterplot untuk menguji
ada tidaknya heteroskedastisitas dengan dasar berikut:
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola yang teratur
(bergelombang melebar kemudian menyempit) maka terjadi heterokedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas seperti titik-titik meyebar di atas dan di bawah angka 0
pada sumbu Y, maka hal ini mengindikasikan tidak terjadi heterokedastisitas.
45
Dimana:
Y1 = Keputusan Pembelian
X1 = Persepsi Harga
X2 = Kualitas Produk
X3 = Promosi
46
47
48
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
adanya kesepakatan antara Yamaha dan mataram sakti pada bulan Agustus tahun 2002 Mataram
Sakti mejadi dealer resmi Yamaha. Pada awalnya Yamaha Mataram Sakti hanya mempunyai 3
showroom namun hingga saati ini mengalami perkembangan yang sangat pesat hingga mencapai
32 jaringan penjualan, pelayanan purna jual dan suku cadang yang tersebar di berbagai area di
Jawa Tenga. Yamaha Mataram Sakti sampai saat ini telah ikut menyumbangkan daya upayanya
dalam mendongkrak pasar dalam negeri untuk produk sepeda motor Yamaha di Jawa Tengah.
Dengan omzet penjualan yang terus meningkat dari waktu ke waktu Mataram Sakti telah
menjadi salah satu perusahaan distribusi sepeda motor Yamaha terbesar dan terpercaya di Jawa
Tengah.
Berikut gambaran umum kinerja perusahaan:
a. Visi Perusahaan
Terbesar, terbaik, terpercaya dan menjadi perusahaan distribusi motor, produk dan jasa
pendukungnya yang memiliki jaringan pemasaran terbesar di Indonesia
b. Misi Perusahaan
49
50
51
1) Melaporkan dan meminta identitas motor hasil service, kemudia hasilnya dilaporkan
ke kepala mekanik.
i. Office Boy
1) Menjaga kebersihan kantor agar selalu terlihat bersih dan nyaman.
4.2.
demografik responden yang meliputi nama, jenis kelamain, umur, status pernikahan, perkerjaan
dan uang saku/pendapatan. Berikut gambaran selengkapnya dari masing-masing data demografik
responden penelitian.
4.2.1. Jumlah Responden Menurut Jenis Kelamin
Perbedaan jenis kelamin dapat membuat alasan seseorang untuk membeli motor berbeda
karena kebutuhan dan kenyamanan antara pria dan wanita yang berbeda dalam mengendarai
sepeda motor. Berikut komposisi responden menurut jenis kelamin disajikan pada tabel 4.2.
52
Tabel 4.1
Jumlah Responden Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Jumlah
Persentase
Laki-Laki
74
74%
Perempuan
26
26%
Total
100
100%
53
Tabel 4.2
Jumlah Responden Menurut Umur
Umur
Jumlah
Persentase
17-30 Tahun
49
49%
31-40 Tahun
34
34%
41-50 Tahun
9%
>50 Tahun
8%
Jumlah
100
100%
54
Tabel 4.3
Jumlah Responden Menurut Pekerjaan
Pekerjaan
Jumlah
Persentase
Pelajar/Mahasiswa
20
20%
PNS/Pensiunan PNS
17
17%
TNI/Porli
1%
Karyawan Swasta
28
28%
Karyawan BUMN
1%
Wirausaha
33
33%
Jumlah
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Dari tabel 4.4 menunjukan data bahwa jumlah responden terbanyak adalah kelompok
responden dengan pekerjaan Wirausaha sebanyak 33 orang (33%), diikuti Karyawan swasta
sebanyak 28 orang (28%). Dari hal ini dapat diketauhi kelompok pekerjaan potensial pembeli
motor matic mio adalah wirausaha dan karyawan swasta untuk sarana transportasi aktivitasny,
mereka juga dapat menjangkau harga motor matic mio yang sesuai dengan daya beli mereka.
55
Jumlah
Persentase
<Rp.1.000.000,00
3%
42
42%
37
37%
>Rp.5.000.000,00
18
18%
Jumlah
100
100%
56
Jumlah
Persentase
Lajang
41
41%
Menikah
59
59%
Jumlah
100
100%
Deskripsi Variabel
Analisis deskriptif variabel digunakan untuk melihat deskripsi data penelitian yang
merupakan hasil pernyataan responden terhadap kuesioner yang dutujukan untuk mengukur
57
variabel persepsi harga, promosi, kualitas produk dan keputusan pembelian. Dalam hal ini
dilakukan analisis deskripsi untuk mendapatkan nilai rata-rata jawaban responden sehingga dapat
diketahui penilaian responden terhadap variabel penelitian. Teknik skoring yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah minimum 1 dan maksimum 5, perhitungan indeks jawaban responden
yang dilakukan dengan rumus sebagai berikut, (Ferdinand, 2006):
Nilai Indenks = (%F1X1) + (%F1X2) + (%F1X3) + (%F1X4) + (%F1X5)/5
Selain itu digunakan kriteria tiga kotak (Three-box Method) untuk mengukur rentan
jawaban yang diberikan oleh konsumen, dengan rentan berikut:
20,00 46,67 = Rendah
46,68 73,34 = Sedang
73,35 100 = Tinggi
Berikut hasil analisa deskriptif terhadap variabel persepsi harga, promosi, kualitas produk
dan keputusan pembelian:
4.3.1 Deskripsi Variabel Persepsi Harga
Persepsi harga berkaitan dengan pemahaman konsumen akan harga produk, informasi
harga dan bagaimana pemahaman mereka mengenai harga produk tersebut. Hasil akan tanggapan
mengenai persepsi harga akan dijelaskan pada Tabel 4.7 berikut ini.
58
Tabel 4.6
Tanggapan Responden Mengenai Persepsi Harga
No.
Indikator
Jlh
Skor
Indeks
Kategori
Skor
1.
SS
TS
STS
8%
362
72,4%
Sedang
16%
55% 14%
8%
7%
365
73%
Sedang
20%
6%
363
72,6%
Sedang
72,66%
Sedang
untuk mendapatakan/membeli
motor matic Mio sesuai dengan
manfaat yang saya rasakan.
2.
3.
59
Nilai indeks pernyataan responden mengenai persepsi harga sebesar 72,66%, yang
termasuk kategori sedang atau sepeda motor matic Mio memiliki persepsi harga yang sedang
menurut sudut pandang konsumen. Pada nilai indeks di setiap pertanyaan menunjukkan bahwa
nilai tertinggi adalah harga motor matic Mio bersaing dengan produk lain, yaitu dengan nilai
sebesar 73%. Kemampuan harga besaing yang baik dari produk akan membuat produk dikenal
oleh banyak anggota masyarakat. Hal inilah yang membentuk citra merek yang baik dari sepeda
motor matic Mio. Sementara kesesuaian harga mio dengan kualitasnya mendapat penilaian yang
sedang, yaitu dengan nilai indeks 72,6%. Sedangkan mengenai kesesuaian pengorbanan dan
manfaat (custumer value) mendapat nilai indeks yang terendah yaitu 72,4%. Dengan penilaian
ini berarti menurut para konsumen ada sebagian masyarakan yang belum mengenal dengan baik
mengenai persepsi harga sepeda motor matic Mio.
4.3.2. Deskripsi Variabel Promosi
Promosi merupakan kegiatan komunikasi yang bersifat persuasif yang dilakukan
distributor dan penyalurnya kepada calon pembelinya. Hasil tanggapan responden terhadap iklan
dapat dijelaskan pada tabel 4.8 berikut ini.
60
Tabel 4.7
Tanggapan Responden Mengenai Promosi
No.
Indikator
Jlh
Skor
Index
Kategori
Skor
1.
SS
TS
STS
28%
17%
364
72,8%
Sedang
12%
19%
362
72,4%
Sedang
25%
4%
375
75%
Tinggi
21%
16%
375
75%
Tinggi
73,8%
Tinggi
3.
4.
61
Nilai indeks menunjukkan bahwa konsumen memberikan tanggapan yang tinggi atas
variabel promosi pada penelitian ini dengan nila i indeks sebesar 73,8% (kategori tinggi). Hal ini
menunjukkan bahwa konsumen memberikan penilaian yang baik atas promosi yang dilakukan.
Indikator yang mendapat nilai indeks paling tinggi yaitu celebrity endorcement dan intensitas
iklan yang berulang mendapatkan nilai indeks sebesar masing masing 75%. Hal ini dapat terjadi
karena kegiatan iklan di berbagai media elektronik yang terus menerus dan berulang-ulang
dengan intensitas yang tinggi membuat masyarakat ingat akan produk tersebut. Sementara
indikator bonus dengan nilai indeks sebesar 72,8% dan indikator diskon dengan nilai indeks
72,4% dengan nilai terendah menunjukkan bahwa dalam pembelian motor matic Mio belum
maksimal dalam pemberian bonus dan diskon seperti yang diharapkan oleh konsumen.
4.3.3. Deskripsi Variabel Kualitas Produk
Kualitas produk menunjukan nilai tambah dalam proses produksi dan menjadi hasil akhir
dalam proses produksi. Hasil tanggapan terhadap kualitas produk dapat dijelaskan pada tabel 4.9
berikut ini.
62
Tabel 4.8
Tanggapan Responden Mengenai Kualitas Produk
No.
Indikator
Jlh
Skor
Indeks
Kategori
Skor
1.
SS
TS
STS
46% 41% 5%
4%
4%
421
84,2%
Tinggi
30%
50% 7%
8%
5%
392
78,4%
Tinggi
31%
50% 7% 12%
0%
400
80%
Tinggi
80,86%
Tinggi
3.
63
matic Mio memiliki kualitas produk yang baik dan ini baik bagi perusahaan. Indikator garansi
mendapatkan nilai indeks paling besar yaitu 84,2% meunjukkan bahwa konsumen menilai bahwa
motor matic Mio memberikan garansi yang baik dan menjamin. Berikut kesesuaian design
dengan selera dan perkembangan jaman mendapat nilai indeks sebesar 80% sementara fitur dan
keistimewaan dibandingkan produk lain mendapatkan nilai indeks sebesar 78,4%. Walaupun
begitu nilai indeks tanggapan konsumen menunjukkan nilai yang tinggi dan hal ini berarti
kualitas produk motor matic mio secara keseluruhan adalah baik menurut konsumen.
Pengembangan dan inovasi bagi jaminan kualitas produk yang selalu dilakukan menjamin
kualitas tetap terjaga dan sesuai dengan harapan konsumen.
4.3.4. Deskripsi Variabel Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian merupakan kegiatan yang dilakukan dalam membeli suatu produk
tertentu. Berikut disajikan tanggapan responden terhadap keputuan pembelian dalam tabel 4.10.
Tabel 4.9
Tanggapan Responden Mengenai Keputusan Pembelian
No.
Indikator
Jlh
Skor
Indeks
Kategori
Skor
1.
SS
TS
STS
16%
14%
334
66,8%
Sedang
64
2.
27%
63%
3%
3%
4%
406
81,2%
Tinggi
12%
16%
309
61,8%
Sedang
23%
5%
369
73,8%
Tinggi
70,9%
Sedang
4.
Jumlah
(kategori
sedang menunjukkan konsumen membutuhkan waktu yang tergolong sedang (tidak lama dan
tidak cepat) dalam memutuskan pembelian motor matic mio. Hal ini dapat terjadi karena berbagi
alasan pribadi. Begitu pula dengan indikator membeli tanpa mempertimbangkan produk lain
65
yang mendapat nilai sedang menunjukkan bahwa konsumen motor matic Mio masih
mempertimbangkan produk lain walaupun dengan pertimbangan yang tidak banyak.
.4.4.
Analisis Data
66
Tabel 4.10
Hasil Pengujian Validitas
No
Indikator
1.
Persepsi Harga
2.
3.
4.
r Hitung
r Tabel
Keterangan
-Indikator 1
0,828
0,197
Valid
-Indikator 2
0,855
0,197
Valid
-Indikator 3
0,859
0,197
Valid
-Indikator 1
0,723
0,197
Valid
-Indikator 2
0,764
0,197
Valid
-Indikator 3
0,612
0,197
Valid
-Indikator 4
0,646
0,197
Valid
-Indikator 1
0,671
0,197
Valid
-Indikator 2
0,756
0,197
Valid
-Indikator 3
0,809
0,197
Valid
-Indikator 1
0,742
0,197
Valid
Indikator 2
0,624
0,197
Valid
-Indikator 3
0,734
0,197
Valid
-Indikator 4
0,686
0,197
Valid
Promosi
Kualitas Produk
Keputusan Pembelian
67
Berdasarkan tabel 4.11, diketahui bahwa nilai r hitung pada masing-masing indikator
lebih besar dari nilai r tabel, sehingga dinyatakan valid untuk mengukur variabel persepsi harga,
promosi, kualitas produk dan keputusan pembelian.
4.4.1.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitias merupakan alat untuk mengukur suatu koesioner yang merupakan indikator
dari variabel. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan mengggunakan rumus
Cronbach Alpha. Pada penelitian ini pengujian dilakukan dengan cara one shot (satu tahap)
menggunakan nilai cronbachs alpha () 0,60 maka indikator atau kuesioner yang digunakan
oleh variabel tersebut reliabel. Berikut disajikan hasil pengujian reliabilitas untuk masing-masing
variabel dalam tabel 4.12.
Tabel 4.11
Hasil Pengujian Reliabilitias
Variabel
Alpha
Keterangan
Persepsi Harga
0,745
Reliabel
Promosi
0,626
Reliabel
Kualitas Produk
0,601
Reliabel
Keputusan
0,652
Reliabel
Pembelian
Sumber: Data primer yang diolah, 2015.
68
Dari tabel diatas menunjukan bahwa hasil uji reabilitas semua variabel mempunyai
koefisien Alpha yang cukup besar diatas 0,6 sehinggadapat dikatakan semua konsep pengukur
masing-masing variabel dari koesioner adalah reliabel yang berarti koesioner yang digunakan
dalam penelitian ini merupakan koesioner yang handal.
4.4.2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji persyaratan model regresi berganda. Uji
asumsi klasik terdiri dari multikolineraritas, heteroskedastisitas dan normalitas.
4.4.2.1 Pengujian Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Analisis terhadap ada tidaknya problem
multikolinieritas dilakukan dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF). Jika VIF yang
diamati > 10 maka diduga ada problem multikolinieritas (Gujarati,2003).
Tabel 4.12
Hasi Uji Multikolinieritas
No. Variabel
Tolerance
VIP
Keterangan
1.
Persepsi Harga
0,767
1,303
Bebas
2.
Promosi
0,858
1,166
Bebas
3.
Kualitas Produk
0,733
1,364
Bebas
69
Hasil pengujian menunjukan bahwa semua variabel yang digunakan sebagai prediktor
model regresi menunjukan nilai VIF yang cukup kecil, dimana semuanya berada dibawah 10 dan
variabel independen yang memiliki nilai tolerance tidak kurang dari 0,1. Hal ini berarti bahwa
variable-variabel bebas yang digunakan dalam penelitian tidak menunjukkan adanya gejala
multikolinieritas, yang berarti bahwa semua variabel tersebut dapat digunakan sebagai variabel
yang saling independen.
4.4.2.2 Pengujian Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Pengujian
dilakukan dengan menggunakan Scatter Plot.Model yang baik adalah yang homoskedastisitas
atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED
dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi Y
sesungguhnya) yang telah studentized. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar
diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Berikut hasil
pengujian uji heteroskedastisitas pada Gambar 4.1.
70
Gambar 4.1
Uji Heterokedastisitas
Hasil grafik scatterplot menunjukkan bahwa titik-titik pada grafik tidak bisa membentuk
pola tertentu yang jelas dan titik-titik tersebut menyebar diatas dan dibawan angka 0 pada sumbu
Y, sehingga pada model regresi tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
71
72
Hasil pengujian menunjukkan bahwa titik-titik berada tidak jauh dari garis diagonal. Hal ini
berarti bahwa model regresi tersebut sudah berdistribusi normal.
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara visual kelihatan
normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan disamping uji grafik
dilengkapi dengan uji statistik. Berikut disajikan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S):
Uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) dilakukan dengan membuat hipotesis:
H0 : Data residual berdistribusi normal
73
100
Mean
Normal Parameters
0E-7
a,b
Std. Deviation
2.71279387
Absolute
.087
Positive
.047
Negative
-.087
Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
.870
.435
Besarnya output diatas, diketahui bahwa nilai signifikansi adalah 0,435 lebih besar dari 0,05 ,
sehingga dapat disimpulkan data yang kita uji berdistribusi normal.
74
75
3. Koefisien kualitas produk (X3) positif sebesar 0,337. Hasil ini menunjukkan adanya
peningkatan kualitas produk akan berpengaruh pada peningkatan keputusan pembelian
konsumen terhadap motor matic Mio.
Tabel 4.14
Hasil Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
S 9ig.
Coefficients
B
(Constant)
Std. Error
4.692
1.733
Persepsi Harga
.240
.111
Promosi
.061
Kualitas Produk
.511
Beta
2.707
.008
.217
2.160
.033
.084
.069
.727
.469
.156
.337
3.281
.001
76
3. Nilai t hitung pada variabel Kualitas produk (X3) adalah sebesar 3,281 dengan tingkat
signifikansi 0,001.
4.4.3.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji F digunakan untuk melihat bagaimanakah pengaruh semua variabel bebasnya secara
bersama-sama terhadap variabel terikatnya. Berikut disajikan hasil uji F dari pengolahan data
SPSS:
Tabel 4.15
Hasil Uji F
ANOVAa
Model
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
253.194
84.398
Residual
728.566
96
7.589
Total
981.760
99
F
11.121
Sig.
.000b
77
R Square
.694a
Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate
.482
.466
2.301
78
Sig.
(Constant)
2.707
.008
Persepsi Harga
2.160
.033
Promosi
.727
.469
Kualitas Produk
3.281
.001
79
80
81
Mio. Baik itu pernah memiliki sendiri produk Mio atau mengetahui dari teman atau tetangga
yang memilikinya.Hal ini juga berarti bahwa peningkatan promosi yang dilakukan tidak akan
meningkatkan keputusan pembelian. Semakin lama produk berada di pasar akan membuat
konsumen semakin kenal dan mengerti akan produk tersebut. Seperti diketahui Yamaha dengan
produknya Mio sudah menjadi pioner dalam produk motor matic di Indonesia sehingga
masyrakat Indonesia sudah mengenal produk matic Mio sangat lama.
4.4.5.3 Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian
Pengujian hipotesis 3 menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan variabel
kualitas produk terhadap keputusan pembelian motor matic Mio. Hasil ini menunjukkan bahwa
penilaian yang baik mengenai kualitas produk yang sesuai dengan tingkat keinginan konsumen
akan mendorong konsumen melakukan pembelian. Pengalaman akan penggunaan konsumen atas
produk akan memberikan penilaian pada produk tersebut. Penilaian tersebut akan menentukan
apakah konsumen akan tetap menggunakan atau tidak menggunakan produk tersebut. Pada
dasarnya setiap orang akan selalu menginginkan kualitas yang sesuai dengan apa yang telah
dikeluarkan. Dari penelitian ini menunjukkan bahwa motor matic Mio dinilai oleh konsumen
memiliki kualitas yang baik dan mendorong mereka untuk membelinya. Menurut Kotler
(2005:49), Kualitas produk adalah keseluruhan ciri serta dari suatu produk atau pelayanan pada
kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan/tersirat. Sedangkan menurut
Lupiyoadi (2001:158) menyatakan bahwa Konsumen akan merasa puas bila hasil evaluasi
mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.
82
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Latar belakang penelitian ini adalah terjadinya penurunan penjualan oleh Yamaha
Mataram Sakti akan salah satu produk andalan mereka yaitu motor matic Mio, hal ini terjadi
ditengah ketatnya persaingan industri motor di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh persepsi harga, promosi dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian
motor matic Mio di Yamaha Mataram Sakti Semarang.
Berdasarkan penelitian tentang pengaruh persepsi harga, promosi dan kualitas produk
terhadap keputusan pembelian motor matic Mio di Yamaha Mataram Sakti Semarang pada 100
responden pemilik motor matic Mio maka dari penelitian tersebut diperoleh hasil sebagai
berikut:
1. Hasil analisis diperoleh bahwa untuk variabel Persepsi harga (X1) menunjukkan nilai
koefisien regresi sebesar 0,217 (bertanda positif) dengan nilai t hitung sebesar 2,160 dan dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,033 < 0,05. Hal ini berarti persepsi harga (X1) berpengaruh positif
terhadap keputusan pembelian (Y) motor matic Mio. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi harga
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian motor matic Mio. Arah
koefisien menunjukkan bahwa semakin tinggi (baik) persepsi harga akan membuat keputusan
pembelian yang semakin besar. Sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa persepsi harga
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian diterima.
83
2. Hasil analisis diperoleh bahwa untuk variabel promosi (X2) menunjukkan nilai koefisien
regresi sebesar 0,069 (bertanda positif) dengan nilai t hitung sebesar 0,727 dan dengan tingkat
signifikansi 0,469 > 0,05. Hal ini berarti promosi (X2) tidak berpengaruh terhadap keputusan
pembelian (Y) motor matic Mio. Sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa promosi
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian ditolak.
3. Hasil analisis diperoleh bahwa untuk varabel kualitas produk (X3) menunjukkan nilai
koefisien regresi sebesar 0,337 (bertanda positif) dengan nilai t hitung sebesar 3,281 dan dengan
tingkat signifikansi 0,001 < 0,05. Hal ini berarti kualitas produk (X3) berpengaruh positif
terhadap keputusan pembelian (Y) motor matic Mio. hal ini menunjukkan bahwa kualitas produk
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian motor matic Mio. Arah
koefisien menunjukkan bahwa semakin tinggi (baik) kualitas produk akan membuat keputusan
pembelian semakin besar. Sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa kualitas produk
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian diterima.
5.2.
Saran
Saran praktis dimunculkan berdasarkan teori-teori yang telah dibangun dan didasarkan
pada hasil penelitian yang diperoleh. Hasil pengujian analisis dalam penelitian ini dapat
digunakan sebagai sumber tambahan refrensi bagi penelitian selanjutnya dan informasi
penyusunan rencana strategis pemasaran motor matic Mio. Berikut diajukan beberapa saran
kepada Yamaha Mataram Sakti Semarang:
1. Variabel kualitas produk menunjukkan pengaruh terbesar terhadap keputusan
pembelian motor matic Mio. Oleh karena itu kualitas produk mio harus selalu dipertahankan dan
84
ditingkatkan ditengah-tengah persaingan yang ketat dalam pasar motor matic agar ketertarikan,
loyalitas konsumen maupun masyarakat terhadap motor matic Mio semakin meningkat. Oleh
karena itu sebaiknya kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan melakukan peningkatan kualitas
berupa peningkatan lama waktu garansi. Apabila garansi yang diberikan semakin lama maka
masyarakat akan semakin yakin akan kualitas produk tersebut baik. Hal lain yang dapat
dilakukan adalah dengan meningkatkan/memberikan fitur baru yang berbeda dari motor matic
lain, sehingga masyarakat lebih tertarik untuk membeli produk. Fitur dapat berupa sistem
keamanan yang baru untuk pengendara maupun sitem pendingin mesin yang berkualitas. Selain
itu perusahaan juga dapat melakukan perubahaan desain yang menarik dan unik serta berbeda
dari motor matic lain. Desain yang unik cenderung menimbulkan rasa tertarik dan memberi
dampak positif bagi motor matic Mio.
2. Persepsi harga memiliki pengaruh terbesar selanjutnya dalam pengambilan keputusan
pembelian motor matic Mio. Maka Yamaha harus semakin inovatif dan terus menjaga kualitas
layanan dengan memberikan kebutuhan konsumen yang belum diasadari oleh konsumen atau
pesaing lain. Terlebih lagi jika konsumen semakin dipermudah dengan sistem pembayaran yang
tdika terbatas dan dipermudah dengan proses pembayaran yang baik. Menjaga persepsi harga
dalam benak konsumen adalah hal yang sulit karena kita tidak dapat mengontrol apa yang ada
dalam pikiran ribuan bahkan jutaan orang. Oleh karena itu menjaga persepsi harga konsumen
dan masyarakat akan motor matic Mio selalu baik adalah dengan meningkatakan selalu kualitas
produk, harga yang sesuai dengan kualitas, serta menjaga persaingan harga dengan pesaing lain.
Harga yang kompetitif akan menarik minat masyarakat serta semakin membuat pandangan yang
baik dari masyarakan akan produk terutama bila disesuaikan dengan kualitas yang baik pula.
Kebijakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan memberikan harga yang
85
bersaing dengan produk sejenis. Keungulan harga yang lebih murah dapat menimbulkan dampak
postif dalam benak kosumen. Selain itu, harus juga dibarengi dengan keseuaian kualitas produk.
Secara umum konsumen selalu mengingkan produk yang murah namun dengan kualitas yang
baik.
Apabila
perusahaan
dapat
menekan
harga
sekecil-kecil
nya
namun
tetap
mempertahankan/meningkatkan kualitas produk maka persepsi mayarakat akan harga motor mio
akan baik sehingga memberi dampak positif pada pembelian produk. Pembeliran diskon dan
bonus pada saat-saat tertentu juga akan menambah minat konsumen.
3. Promosi kurang berpengaruh sehingga secara signifikan dan bahkan tidak diperhitungkan
konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian. Kebijakan yang dapat dilakukan adalah
dengan lebih memberikan promosi nyata yang dapat dirasakan oleh konsumen baik berupa bonus
atau diskon khusus. Bonus maupun diskon di hari-hari tertentu, event tertentu maupun dengan
cara pembelian tertentu akan lebih efektif.Selain itu, promosi di media sebaiknya dilakukan
dengan tidak mengandalkan kuantitas namun kualitas berupa kreatifitas isi pesan maupun media
yang digunakan sehingga pesan tersampaikan dengan jelas, informatif dan mudah diingat. Begitu
pula dengan celebrity yang digunakan harus memiliki kesesuaian karakter atau kesan dengan
produk sehingga masyarakat lebih mudah mengingat produk.
5.2.1. Saran Penelitian yang Akan Datang
Saran-saran yang dapat diajukan untuk penelitian yang akan daatang antara lain meliputi:
1. Penelitian yang akan datang disarankan untuk menambah variabel-varibel baru yang
berpengaruh terhadap keputusan pembelian motor matic Mio sehingga mampu memberikan nilai
86
indeks yang lebih tinggi serta dapat menghasilkan gambaran yang lebih luas tentang masalah
penelitian yang sedang diteliti.
2. Penelitian mendatang dalam pengambilan sampel dan daerah yang digunakan untuk
menyebarkan kuesioner hendakanya menggunakan obyek lokasi penelitian yang lebih luas dan
merata di seluruh kota Semarang sehingga wilayah penelitian tidak hanya berkisar dengan
wilayah yang diketahui oleh penliti.
3. Pengisisan koesioner benar-benar dipantau agar tidak ada jawaban yang tidak jelas
bagi responden sehingga mereka dapat mengisi kuesioner dengan baik dan paham akan
pertanyaan yang disediakan.
5.3.
Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini juga masih memiliki keterbatasan-keterbatasan. Dengan keterbatasan ini,
diharapkan dapat dijadikan untuk melakukan perbaikan pada penelitian mendatang. Adapun
keterbatasan penelitian ini adalah:
1. Dalam proses pengambilan data primer, penelitian ini menggunakan koesioner yang
ditujukan kepada responden yang menanyakan pendapatnya tentang suatu permasalahan. Dalam
menjawab aspek-aspek yang ditanyakan responden tidak terlepas dari subjektivitas dalam
memberikan informasi yang menjadikan informasi yang didapatkan kurang detail dari
pertanyaan terbuka.
2. Kelemahan dan kekurangan dalam penelitian ini adalaha pada koefisien determinasi
(R). Nilai Adjusted R square penelitian ini adalah 0,466 yang berarti bahwa variabel-variabel
yang diajukan dalam penelitian ini hanya mampu menjelaskan variasi keputusan pembelian
87
sebesar 46,6%. Hal ini memberi kesempatan sebesar 53,4% pengaruh variabel-variabel atau
aspek-aspek lain diluar model penelitian untuk menjelaskan variasi keputusan pembelian.
3. Dalam pengambilan sampel, lokasi penelitian tidak tersebar secara merata di seluruh
kota Semarang. Hal ini karena pengambilan sampel dilakukan pada saat peneliti bertemu dengan
konsumen matic Mio. sehingga wilayah penelitian hanya berkisar dengan wilayah yang diketahui
peneliti.
88
DAFTAR PUSTAKA
A, Shimp, Terence. 2003. Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran
Terpadu. Jilid 1. Diterjemahkan oleh Revyani Sjahrial dan Dyah Anikasari. Edisi
Kelima. Jakarta: Erlangga.
Augusty, Ferdinand. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Badan Penerbit
Unviversitas Diponegoro.
Ailawadi. K.L., Keller, K.L. 2004. Understanding Retail Branding: Conteptual Insights and
Research Priorities. Journal of Retailing. Vol.80, No.4 : 331-342.
Basu Swastha, DH dan Irawan. 1990. Manajemen Pemasaran Moderen, Yogyakarta: Liberty
Basu Swastha. 2001. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: BPFE.
Boyd, Harper W, Orville C. Walker, Jr, Jen-Claude Larreche, 1998. Marketing Management, A
Strategic Approach with Global Orientation. Edisi Ketiga. Irwin, McGraw-Hill.
Byun dan Jang. 2015. Tourism Management. Effective Promotion for Membership Subscription
and Renewals to Tourist Attraction: Discount vs. Bonus. School of Hospitally and
Tourism Management, Purdue University, Marriot Hall. (2015) 194-2003.
Canon, Joseph. P, dkk. 2008. Pemasaran Dasar, Buku I. Edisi keenambelas. Salemba Empat.
Dodds, W., Monroe, K.B. dan Grewal, D. 1991.The Evaluating of Price Percieved Quality and
Costumer Perception of Product Quality.Journal of Marketing Research, Vol. 42, pp.
331-349
Fifyanita Ghanimata dan Mustafa Kamal. 2012. Analisa Pengaruh Harga, Kualitas Produk, dan
Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Pembelian Produk Bandeng Juwana
Erlina Semarang). Semarang: Universtias Diponegoro.
Fandy Tjiptono., 2000. Manajemen jasa, Edisi Kedua. Andi offset, Yogyakarta.
Fandy Tjiptono. 2007. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Penerbit Andi. Yogyakarta
Fandy Tjiptono. 2008. Strateg Pemasaran. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Penerbit Andi.
89
Fen Yu. 2008. Price Perception of Online Airline Ticket Shoppers. Journal of Air Transport
Management 14, (2008) 66-69.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.Edisi Ketiga.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Edisi
Kelima. Semarang: Universitas Diponegoro.
Husain Umar. 2005. Manajemen Riset dan Perilaku Konsumen. PT. Gramedia Pusat: Jakarta
Kinney, Xia dan Monroe. 2007. Costumers Perception of the fairness of price-matching refund
policies. Journal of Retailing, 83 (3, 2997) 325-337.
Kodu, Sarini. 2013. Harga, Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan Pengaruhnya Terhadap
Keputusan Pembelian Mobil Toyota Avanza. Jurnal EMBA, Vol. 1 No. 3, September
2013: 1252-1259
Kotler, Philip. 1995. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi Dan
Pengendalian, Buku Dua. Diterjemahkan oleh Ancella Anitawai Hermawan, SE, MBA
Edisi ke-8, Indonesia. Salemba Empat, Prentice Hall.
Kotler, Philip dan Garry Amstrong. 1996. Principle of Marketing. Prentice Hall Inc. Edisi
Ketujuh. New Jersey: Englewood Clifts.
Kotler, Philip dan Gray, Amstrong. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran. Alih Bahasa Imam
Nurmawan. Jakarta : Erlangga.
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran, Analisa perencanaan, Implementasi dan control,
Edisi Kesembilan, Jilid 1 dan jilid 2, Jakarta, Prehalindo, alih bahasa oleh Hendra Teguh
S.E.,A.K., dan Ronny A. Rusli, S.E.
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid II. Edisi Kesebelas. Alih Bahasa Benyamin
Molan. Jakarta: Indeks.
Kotler, Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran 2. Edisi Keduabelas. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller.2008. Manajemen Pemasaran. Edisi Keduabelas.
Cetakan Ketiga. Jakarta: Indeks.
Kotler,Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketigabelas. Jilid 1.
Jakarta.
90
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketigabelas. Jilid 2.
Jakarta.
Lamont, Matthew,. Hing , Nerileedan Vitartas, Peter. 2015.Sport Management Review.
Affective Response to Gambling Promotion During Televised Sport: A Quality
Analysis. Centre for Gambling Education and Research, Southern Cross University,
Faculty of Business, Economic and Law, La Trobe University.p 6-9.
Leliana, Suryandari. 2004. Persepsi Harga Jual dalam Perilaku Belanja Konsumen. Jurnal
Bisnis Manajemen.
Lupioyadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta Penerbit Salemba Empat.
Mowen, Jhon, C., Minor, M. 2002. Perilaku Konsumen. Jilid 1. Edisi kelima. Erlangga:
Jakarta.
Nada Irawan. 2009. Pengaruh Kualitas Produk, Promosi, Harga dan Layanan Purna Jual
Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Merek Honda Jazz. Semarang: Universitas
Diponegoro.
Nurhasan, Ristiawan. 2009. Pengaruh Produk, Harga dan Promosi Terhadap Keputusan
Pembelian Bandeng Duri Lunak Junawa Semarang. Semarang: Universitas Diponegoro.
Peter, J.P. dan Oslon, J.C., 200. Consumer Behavior and Marketing Strategy. Edisi Keenam.
McGraw-Hill: America.
Pryas Aji Pratama. 2012. Pengaruh Promosi, Kualitas Pelayanan, dan Harga terhadap
Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Jupiter All Variant pada Yamaha Mataram
Sakti Cabang Soegiyopranoto Semarang. Semarang: Universtias Diponegoro.
Pradana Jaka Purnama. 2011. Analisis Pengaruh Produk, Harga dan Lokasi Terhadap
Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Toko Murah di Sukaharho). Semarang:
Universtias Diponegoro.
Rangkuti. 2008. Measuring Costumer Satisfaction Gaining Costumer Relationship Strategy
Teknik Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan Dan Analisis Kasus
PLN-JP. PT. Gramedia: Jakarta.
Rangkuti, Freddy.2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Rosiana Dewi. 2010. Pengaruh Produk dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Rumah
Graha Taman Bunga pada PT. Karyadeka Alam Lestari Kota BSB-Semarang. Semarang:
Universtias Diponegoro.
91
Schiffman, L. G dan Kanuk, L.L. 1997. Consumer Behavior. Edisi Keenam. New Jersey:
Prentice Hall.
Sekaran, Uma. 2011. Metode Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Stanton, William J. 1993. Prinsip Pemasaran. Edisi Ketujuh. Alih Bahasa Y. Lamarto. Jakarta:
Erlangga.
Stanton, William J. 1996. Prinsip Pemasran. Edisi Ketujuh Jilid I. Erlangga: Jakarta.
Stanton, William, J., 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid Ketujuh. Penerbit Erlangga:
Jakarta.
Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Administrasi. Penerbit Alfabeta: Bandung.
Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian. Cetakan Ketujuh. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Tivonen. 2012. Journal of Forest Economic. Product quality and value from consumer
perspective-An application to wooden product. Forestry Development Centre Tapio,
Siodinkuja, 157-173.
Voss GB dan Voss ZG. 2000. Strategic Orientation and Firm Performance in an Artistic
Environment. Journal of Marketing.
Zimmerer, W. Thomas And Norman M. Scarborough, (2002), Pengantar Kewirausahaan Dan
Manajemen Bisnis Kecil, (Edisi Bahasa Indonesia) Jakarta. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
92
LAMPIRAN-LAMPIRAN
93
Identitas Responden
1. Nama
2. Alamat
3. Usia
4. Status
: Lajang/Menikah
5. Jenis Kelamin
: Laki-laki/Perempuan
6. Jenis Pekerjaan
: a) PNS/TNI/Porli
b) Karyawan Swasta
c) Karyawan BUMN
d) Wirausaha
e) Pelajar/Mahasiswa
f) Lain-lain............................................................
: a) <Rp. 1.000.000,b) Rp. 1.000.000 s/d 3.000.000,c) Rp. 3.000.000 s/d 5.000.000,d) Rp. >Rp.5.000.000,-
94
Petunjuk:
Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawan yang paling sesuai dengan keadaan anda .
STS atau Sangat tidak Setuju
diberi skor = 1
diberi skor = 2
N atau Netral
diberi skor = 3
S atau Setuju
diberi skor = 4
diberi skor = 5
Daftar Pertanyaan
1. Variabel Persepsi Harga
No.
Pertanyaan
1. Pengorbanan yang saya keluarkan untuk mendapatkan/membeli motor
matic mio sesuai dengan manfaat yang saya rasakan.
Saya membeli motor matic Mio karena menurut saya harga motor
matic mio bersaing dengan produk motor matic lain.
3 4
Menurut anda apakah produk motor matic mio memiliki keunggulan diantara motor matic lain
dari segi harga?
............................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
3.
Saya membeli motor matic Mio karena menurut saya harga motor
matic mio sesuai dengan kualitas produk tersebut.
3 4
95
Saat saya membeli produk motor matic mio saya mendapatkan diskon
khusus.
3 4
3 4
Apakah menurut anda iklan tentang produk motor matic mio sering muncul/ditayangkan?
............................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
4.
3 4
Apakah celebrity endorcer yang digunakan motor matic mio membuat anda mengingat produk
tersebut?
............................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
96
2.
3 4
Bagaimana fitur lebih/keistimewaan motor matic Mio dibanding produk motor matic lain?
............................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
3.
Saya tertarik membeli motor matic Mio karena desain motor Mio
sesuai dengan perkembangan dan sesuai dengan selera saya.
3 4
Menurut anda apakah desain produk motor matic Mio sudah sesuai perkembangan dan sesuai
selera anada?
............................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
4. Variabel keputusan Pembelian
No.
Pertanyaan
1. Saya cepat dalam memutuskan untuk membeli produk motor matic
mio.
Berapa lama waktu yang anda butuhkan untuk memutuskan membeli produk motor matic Mio?
97
............................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
2.
Saya membeli motor matic mio karena keinginan dan kebutuhan diri
saya sendiri.
3 4
Apakah anda membeli motor matic mio karena keingan anda? Dan bagaimana kebutuhan anda
sehingga membeli motor matic Mio?
............................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
3.
3 4
Apakah anda tidak memiliki pertimbangan/option produk motor matic lain untuk dibeli selain
motor matic Mio?
............................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
4.
3 4
Seberapa yakin anda dalam memutuskan untuk membeli motor matic Mio?
............................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
98
DATA TABULASI
Persepsi Harga
Q Q Q Tota
1 2 3 l
5 4 4 13
2 4 2 8
5 4 5 14
5 4 4 13
5 4 5 14
4 3 4 11
4 3 4 11
5 5 5 15
4 4 4 12
5 3 5 13
4 4 4 12
3 4 4 11
4 4 4 12
4 3 3 10
5 4 3 12
5 5 5 15
4 4 4 12
2 2 2 6
2 2 2 6
4 4 4 12
1 2 1 4
2 3 3 8
1 1 1 3
2 2 2 6
5 4 4 13
4 4 4 12
4 4 4 12
4 4 4 12
3 4 4 11
3 4 3 10
4 4 4 12
4 4 4 12
4 4 4 12
4 4 4 12
Promosi
Q Q
4
5
4
1
3
3
1
1
2
2
4
5
3
2
4
3
2
2
2
2
4
4
4
4
4
2
2
2
2
2
3
2
5
5
5
5
1
1
5
5
4
4
3
3
1
1
2
2
1
1
4
4
4
4
1
1
5
5
2
1
2
2
2
2
1
1
4
4
1
1
Q
6
1
5
2
3
4
3
4
5
5
1
4
4
4
3
3
5
5
4
5
5
5
3
5
4
5
4
4
4
2
4
4
4
4
4
Q
7
1
5
1
2
2
3
4
5
5
1
4
5
5
2
1
5
5
4
5
5
5
3
5
4
5
4
4
4
2
2
5
4
4
4
Tota
l
7
16
5
9
15
11
15
14
14
10
16
15
13
9
9
20
20
10
20
18
16
8
14
10
18
16
10
18
7
10
13
10
16
10
Kualitas Produk
Q Q Q1 Tota
8 9 0
l
5 5 5
15
5 2 2
9
5 5 5
15
5 4 4
13
5 5 5
15
4 4 4
12
3 3 4
10
5 4 5
14
5 5 5
15
5 5 5
15
4 4 4
12
4 5 5
14
4 4 4
12
4 3 3
10
3 3 3
9
5 5 5
15
5 4 5
14
5 3 5
13
5 4 4
13
5 5 5
15
5 2 4
11
3 3 3
9
5 5 4
14
5 2 5
12
5 5 5
15
4 4 4
12
2 4 4
10
4 4 4
12
4 2 2
8
4 4 5
13
2 4 4
10
2 4 4
10
5 5 5
15
2 4 4
10
Keputusan Pembelian
Q1 Q1 Q1 Q1 Tot
1
2
3
4
al
5
5
5
5
20
2
4
2
2
10
5
5
2
5
17
4
4
3
4
15
4
5
5
5
19
1
4
1
4
10
3
3
3
3
12
5
5
5
5
20
2
4
1
4
11
2
5
3
5
15
5
5
4
5
19
4
3
4
3
14
4
4
4
4
16
4
4
3
3
14
3
1
3
4
11
4
4
2
4
14
4
5
4
5
18
1
4
1
3
9
2
4
1
4
11
5
5
2
5
17
2
5
4
2
13
3
3
3
3
12
4
4
4
4
16
5
4
4
4
17
5
4
4
5
18
4
4
4
4
16
4
4
4
4
16
5
4
4
4
17
3
2
2
3
10
5
4
3
4
16
4
4
1
4
13
1
4
1
4
10
3
4
5
5
17
1
4
5
5
15
99
4
4
1
4
4
2
4
4
2
2
4
1
5
3
5
5
4
4
2
4
1
4
5
4
4
1
4
4
5
4
4
4
5
2
2
1
3
2
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
2
1
4
1
4
3
5
5
4
1
4
4
1
1
5
4
1
2
3
4
5
4
5
3
4
2
4
4
4
3
5
4
4
4
2
3
5
5
4
5
4
1
4
2
4
3
4
4
5
1
4
5
1
4
5
2
2
2
3
1
5
4
5
4
4
2
5
4
4
3
4
3
12
12
7
10
13
11
12
13
8
4
12
4
13
9
14
14
13
6
10
13
3
9
15
10
7
5
10
9
15
12
14
11
13
6
11
9
11
8
12
11
5
2
2
2
4
1
3
4
4
1
5
1
1
2
3
4
3
2
2
5
2
2
1
2
2
2
2
4
4
2
4
4
2
1
4
4
3
1
2
4
5
2
2
2
4
1
3
4
4
1
5
1
1
2
3
4
3
2
2
5
2
2
1
2
2
2
2
4
4
2
5
4
2
1
4
4
3
1
2
4
4
4
2
4
4
4
2
2
2
2
5
4
4
3
5
3
5
1
4
2
3
5
4
4
4
3
2
4
4
4
5
4
5
4
4
4
5
4
4
5
4
4
1
2
2
4
2
2
1
1
5
3
4
3
5
3
5
2
1
3
3
5
4
4
2
1
1
1
2
2
4
4
4
1
1
2
5
4
4
2
18
12
7
10
14
10
10
12
11
5
20
9
10
10
16
14
16
7
9
15
10
14
10
12
10
8
7
13
14
10
18
16
13
7
13
14
16
10
12
15
5
5
2
3
5
4
4
4
4
4
4
3
5
4
5
4
4
4
4
5
2
2
5
5
5
2
4
5
4
4
5
5
4
4
5
5
5
5
4
4
4
4
5
2
5
4
4
5
1
1
4
4
2
5
4
4
4
5
4
4
2
5
5
4
5
2
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
3
4
4
4
4
2
4
5
5
3
2
2
2
4
3
4
5
4
5
4
5
4
4
2
4
5
4
4
2
4
4
4
4
5
4
5
2
4
4
5
4
5
4
13
13
9
9
15
13
11
11
7
7
12
10
11
14
13
13
12
14
12
13
6
11
15
13
14
6
12
13
12
12
14
13
13
10
14
13
15
12
13
12
1
2
3
2
4
4
3
1
2
1
4
3
2
4
4
5
5
2
1
4
2
5
4
4
2
1
3
5
4
2
4
2
5
2
5
4
5
1
5
4
4
4
2
4
5
4
5
4
4
4
1
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
5
2
1
4
4
4
5
5
5
5
4
4
5
5
5
4
5
5
1
1
2
4
3
3
5
3
2
3
1
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
4
5
2
1
3
2
4
5
5
4
4
2
4
5
2
5
1
4
4
4
4
2
4
4
3
4
2
1
2
1
4
4
4
4
2
4
4
2
4
4
4
2
2
4
1
3
5
4
4
4
2
4
5
5
5
4
1
4
4
10
11
9
14
16
14
17
10
9
10
7
15
14
16
16
13
18
15
11
16
12
17
16
10
8
9
12
18
18
16
17
13
15
15
20
16
19
7
18
17
100
4
4
5
5
2
4
3
5
5
4
4
3
5
4
4
5
4
4
5
3
4
3
4
1
4
4
4
4
5
5
3
4
4
3
4
3
3
4
4
4
5
5
4
4
5
4
4
2
4
4
5
5
3
3
4
5
3
3
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
5
3
5
5
5
3
2
4
4
5
11
11
14
15
8
11
10
12
13
11
11
11
13
11
13
14
13
11
15
12
13
8
10
9
13
14
4
4
4
4
4
1
4
4
4
1
3
4
3
2
2
4
1
4
2
5
5
4
2
4
4
5
4
5
4
4
4
1
4
4
4
1
3
4
3
2
2
4
1
4
2
5
5
4
2
3
4
4
5
3
2
4
3
4
2
3
2
4
4
5
4
5
5
1
4
5
5
4
5
3
4
3
2
2
4
3
2
3
3
4
2
3
2
4
4
5
4
4
4
1
4
5
5
4
4
2
1
4
1
2
17
15
12
15
14
10
12
14
12
10
14
18
14
13
13
10
10
18
14
18
19
13
9
14
11
13
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
5
5
5
5
4
4
4
5
4
5
5
2
4
4
3
4
4
5
4
3
5
5
4
4
5
5
4
5
5
5
4
4
3
4
4
4
5
2
5
4
4
3
4
3
4
4
2
4
4
4
4
5
5
4
5
5
4
5
4
4
4
4
2
9
13
13
11
12
12
12
12
11
11
13
13
13
13
14
14
14
15
15
12
13
11
13
12
13
12
3
5
4
5
3
4
4
4
4
1
4
3
3
2
4
5
5
4
4
5
4
3
2
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
3
3
2
2
2
4
4
2
4
3
2
5
2
2
2
1
2
4
5
4
3
4
3
3
3
4
3
4
3
4
4
5
4
4
4
5
5
5
3
5
4
4
5
15
18
16
16
14
14
15
15
16
8
15
12
13
12
17
17
15
16
17
17
18
12
13
13
11
15
101
Pearson Correlation
.534**
.828**
.000
.000
.000
100
100
100
100
.537**
.661**
.855**
.000
.000
.000
100
100
100
100
.534**
.661**
.859**
Sig. (2-tailed)
.000
.000
100
100
100
100
.828**
.855**
.859**
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
100
100
100
Pearson Correlation
Persepsi Harga
Persepsi Harga
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation
Q3
Q3
.537**
Sig. (2-tailed)
N
Q2
Q2
.000
100
102
2. Promosi
Correlations
Q4
Pearson Correlation
Q4
Pearson Correlation
Q7
Promosi
-.028
.019
.723**
.000
.783
.848
.000
100
100
100
100
100
.940**
.065
.050
.764**
.522
.625
.000
.000
100
100
100
100
100
-.028
.065
.727**
.612**
Sig. (2-tailed)
.783
.522
.000
.000
100
100
100
100
100
Pearson Correlation
.019
.050
.727**
.646**
Sig. (2-tailed)
.848
.625
.000
100
100
100
100
100
.723**
.764**
.612**
.646**
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.000
100
100
100
100
Pearson Correlation
Promosi
Q7
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation
Q6
Q6
.940**
Sig. (2-tailed)
N
Q5
Q5
.000
100
103
3. Kualitas Produk
Correlations
Q8
Q9
.345**
.671**
.048
.000
.000
100
100
100
100
Pearson Correlation
.198*
.459**
.756**
Sig. (2-tailed)
.048
.000
.000
100
100
100
100
.345**
.459**
.809**
Sig. (2-tailed)
.000
.000
100
100
100
100
.671**
.756**
.809**
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
100
100
100
Pearson Correlation
Q10
Pearson Correlation
Kualitas Produk
Sig. (2-tailed)
N
Q9
Kualitas Produk
.198*
Pearson Correlation
Q8
Q10
.000
100
104
4. Keputusan Pembelian
Correlations
Keputusan Pembelian
Q11
Q12
Pearson Correlation
.742
Sig. (2-tailed)
.000
100
Pearson Correlation
.624*
Sig. (2-tailed)
.000
100
Pearson Correlation
Q13
Sig. (2-tailed)
.000
100
Pearson Correlation
Q14
.686**
Sig. (2-tailed)
.000
100
Pearson Correlation
Keputusan Pembelian
.734**
1**
Sig. (2-tailed)
N
100
105
Cronbach's
Alpha
Alpha Based on
N of Items
Standardized
Items
.730
.745
2. Promosi
Reliability Statistics
Cronbach's
Cronbach's
Alpha
Alpha Based on
N of Items
Standardized
Items
.626
.626
3. Kualitas Produk
Reliability Statistics
Cronbach's
Cronbach's
Alpha
Alpha Based on
N of Items
Standardized
Items
.602
.601
106
4. Keputusan Pembelian
Reliability Statistics
Cronbach's
Cronbach's
Alpha
Alpha Based on
N of Items
Standardized
Items
.644
.652
107
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
(Constant)
Persepsi Harga
.767
1.303
Promosi
.858
1.166
Kualitas Produk
.733
1.364
108
2. Uji Heterokedastisitas
109
110
111
2. Uji Kolmogorov-Smirnov
100
Mean
0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation
2.71279387
Absolute
.087
Positive
.047
Negative
-.087
Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
.870
.435
112
Unstandardized Coefficients
Standardized
Sig.
Coefficients
B
(Constant)
Std. Error
4.692
1.733
Persepsi Harga
.240
.111
Promosi
.061
Kualitas Produk
.511
Beta
2.707
.008
.217
2.160
.033
.084
.069
.727
.469
.156
.337
3.281
.001
113
Unstandardized Coefficients
Standardized
Sig.
Coefficients
B
(Constant)
Std. Error
4.692
1.733
Persepsi Harga
.240
.111
Promosi
.061
Kualitas Produk
.511
Beta
2.707
.008
.217
2.160
.033
.084
.069
.727
.469
.156
.337
3.281
.001
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
253.194
84.398
Residual
728.566
96
7.589
Total
981.760
99
F
11.121
Sig.
.000b
114
3. Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model
.694a
R Square
Adjusted R
Square
Estimate
.482
.466
2.301