Anda di halaman 1dari 1

PROSES PENJAJAKAN

A.Penjajakan I (6 Oktober 1998 )


Terlihat masalah kesehatan sbb :
1. Kurang / tidak sehat.
a. Penyakit kudis,
Data yang menyokong ibu , baharuddin (anak usia sekolah)terkena
kudis
diseluruh badan dan balita yang berumur 3 bulan sedang batukbatuk
b. Prabot ,ventilasi dan sinar matahari masuk kerumah kurang memenuhi
syarat
kesehatan.
2. Ancaman Kesehatan
a. Bahaya penularan dari penyakit menular.
Data yang menunjang: Ibu dan anak usia sekolah dengan penyakit kudis.
b. Jumlah keluarga melebihi kesanggupan keluarga.
Data yang menunjang: Keluarga dengan 8 anggota keluarga, ibu dan 1
anak ada kudis dan 2 balita kembar yang satu balita sedang batuk-batuk.
c. Bapak sebagai kepala keluarga tidak mempunyai pekerjaan yang tetap.
Penghasilan tidak menentu.
B. Penjajakan II ( 7 Oktober 1998 )
- Keluarga tinggal dalam rumah dengan 2 kamar, bahan rumah semi permanen,
ventilasi kurang, lantai semen, letak rumah ditengah masyarakat kota yang
sesak dengan jarak kurang lebih 4 Km dari puskesmas.
- Ibu dan Baharuddin masih sakit kudis dan Yudi masih batuk-batuk.
- Ibu tidak bekerja dan tinggal dirumah mengasuh bayinya.
- Keadaan rumah masih tampak berantakan , pakaian bergantungan dan
berserakan di kursi.
- Bapak Bambang (43 th ) sebagai kepala keluarga tidak mempunyai pekerjaan
tetap dan penghasilan tidak tetap.
- Ibu mempunyai balita umur 3 bulan dengan kelahiran kembar dan saat ini
sudah KB metode Steril ( tutup kandungan ) karena takut akan hamil lagi.
- Ibu Masitoh sejak melahirkan 3 bulan yang lalu sudah tutup kandungan.
- Ibu berjanji akan membawa balita ke posyandu untuk di imunisasi.
- Keadaan rumah:
Luas tiap kamar 4 x 3 meter.
Satu lemari kayu untuk menyimpan makanan.
2 kompor minyak tanah
Satu gentong tertutup untuk menyimpang air minum
Meja makan dan satu kursi panjang
Sumber penerangan listrik
Sumber air minum pompa tangan
Luas halaman rumah 6 x 8 meter
Fasilitas pembuangan kotoran:
- WC jenis septik tank
- Tidak ada lubang untuk pembuangan sampah.

Anda mungkin juga menyukai