: IBRAHIM
NIM : 2015051904
KELAS: 604 MANAJEMEN
PENGERTIAN HIMPUNAN MATEMATIKA
Pengertian himpunan adalah kumpulan objek (kelompok) yang mempunyai satu
atau lebih kesamaan yang dengannya dapat dibedakan dengan kelompok objek
(kelompok) lain. Contoh seperti Hewan bertanduk, anggota himpunannya bisa
sapi, kerbau, kambing, rusa, dan lain-lain.
Dalam matematika, suatu himpunan biasanya dilambangkan dengan
menggunakan huruf besar, misalnya A, B, C, D, X, dan sebaginya, sedangkan
anggota dari himpunan tersebut dilambangkan dengan huruf kecil seperti a, b, c,
d, da seterusnya.
Bagaiman Cara Penulisan Himpunan?
Cara Mendatar atau Roster Method
Dilakukan dengan mendaftar satu-satu masing-masing dari anggota himpunan
tersebut. Contoh
Himpunan Bilangan Prima Kurang dari 50. Kita misalkan namanya
M maka M = {2,3,5, ,47}
Cara Perincian Sifat (Rule Method)
Anggota himpunan ditulis atas dasar sifat dari anggota bilangan tersebut.
A = {x | sifat-sifat dari x}
Contoh, kita pakai yang cotoh pada roster method
>> Himpunan Bilangan Prima Kurang dari 50
Roster Method : M = {2,3,5, ,47}
Rule Method : M = {x | x bilangan Prima Kurang dari 50}
>> Himpunan huruf vokal
Roster Method : M = {a,i,u,e,o}
Rule Method : M = {x | x huruf vokal}
Keanggotaan Suatu Himpunan
Jika huruf a merupakan anggota himpunan huruf vokal maka dapat dituliskan a
Huruf Vokal. Jadi keanggotaan dapat dinyatakan dengan lambang (element).
Adalah sebaliknya jika suatu objek bukan merupakan anggota dari suatu
kelompok maka menggunakan lambang (not element) contohnya B huruf
vokal.
Contoh soal :
Tuliskan anggota-anggota yang terdapat di dalam himpunan berikut.
P adalah himpunan nama presiden Republik Indonesia
Q adalah himpunan bilangan genap yang kurang dari 10.
R adalah himpunan nama pulau besar di Indonesi.
S adalah himpunan faktor dari 36 yang kurang dari 20.
T adalah himpunan nama benua.
U adalah himpunan nama samudra.
V adalah himpunan nama bulan yang berjumlah 30 hari.
W adalah himpunan hewan pemakan rumput.
Diketahui : A={2, 4, 6}
B={2, 3, 4, 5, 6}
Jawabannya: A B= {2, 4, 6}
Kenapa {3, 5} tidak termasuk ?
Karena 3 dan 5 tidak termasuk anggota himpunan A.
Diketahui P = {a,b,c,d,e}. Tentukan bagian dari P yang memiliki:
2 anggota
3 anggota
4 anggota
Penyelesaian :
Himpunan bagian yang terdiri atas 2 anggota :
{a,b},{a,c},{a,e},{b,c},{b,d},{c,d},{c,e},{d,e}
Himpunan bagian yang memiliki 2 anggota adalah 8.
Himpunan bagian yang terdiri dari 3 anggota :
{a,b,c},{a,b,d},{a,b,e},{a,c,d},{a,c,e},{a,d,e},{b,c,d},{b,c,e},{b,d,e},
{c,d,e}
Himpunan bagian yang memiliki 3 anggota adalah 10.
Himpunan bagian yang terdiri dari 4 anggota :
{a,b,c,d},{a,b,c,e},{a,b,d,e},{a,c,d,e},{b,c,d,e}
Himpunan bagian yang memiliki 4 anggota adalah 5.
Banyaknya bagian Himpunan P = 23
C. Himpunan sama
Definisi : Himpunan A dikatakan sama dengan himpunan B jika dan hanya jika
keduanya mempunyai elemen yang sama. Dengan kata lain, A sama dengan B
jika A adalah himpunan bagian dari B dan B adalah himpunan bagian dari A. Jika
tidak demikian, maka kita katakan A tidak sama dengan B.
Notasi : A = B <==> A B dan B A
Tiga hal yang harus diperhatikan dalam memeriksa kesamaan dua buah
himpunan :
1. Urutan elemen di dalam himpunan tidak penting.
Jadi, {1,2,3} = {3,2,1 = {1,,3,2}
2.Pengulangan elemen tidak mempengaruhi kesamaan dua buah himpunan.
Jadi, {1,1,1,1} = {1,1} = {1}
3.Untuk tiga buah himpunan, A,B dan C berlaku aksioma berikut:
(a) A = A, B = B dan C = C
(b) Jika A = B, maka B = A
(c) Jika A = B dan B = C, maka A = C
Contoh soal :
Diketahui
: A = { m, u, r, a, h }
B = { h, a, r, u, m }
Penyelesaian :
Karena setiap anggota Himpunan A menjadi Anggota Himpunan B Maka ,
ditulis A = B.
D. Himpunan Semesta
Himpunan semesta atau semesta pembicaraan adalah himpunan yang memuat
semua anggota atau objek himpunan yang dibicarakan. Himpunan semesta
(semesta pembicaraan) biasanya dilambangkan dengan S.
Contoh soal :
Tentuka dua himpunan semesta untuk setiap bilangan berikut.
A = { Jakarta, Serang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya }
B = { 2, 4, 6, 8 }
C= { Yupiter, Saturnus, Uranus,Neptunus }
Penyelesaian :
A= { Jakarta, serang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya }
Himpunan semesta dari A dapat berupa:
{ Nama kota di Pulau Jawa }
{ Nama ibukota provinsi di Pulau Jawa }
B = { 2,4,6,8 }
Himpunan semesta dari B dapat berupa:
{ Bilangan asli }
{ Bilangan genap yang kurang dari 10 }
C = { Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus }
Himpunan semesta dari C dapat berupa:
{ Nama planet dalam tata surya }
{ Nama planet yang berukuran lebih besar daripada bumi }.
E. Himpunan Ekuivalen
Definisi: Dua himpunan dikatakan Ekuivalen apabila jumlah anggota kedua
himpunan itu sama tetapi bendanya ada yang tidak sama.
Contoh : P = { a, I, u, e, o } ; Q = { 1, 2, 3, 4, 5 }
Kedua himpunan P dan Q anggota-anggotanya tidak sama tetapi jumlah
anggotanya sama maka himpunan P Ekuivalen dengan Q, jadi ( P ~ Q ).
Contoh soal :
Diketahui
: A = { m, e, r, a, h }
B = { p, u, t, i, h }
Penyelesaian :
Karena jumlah anggota nya sama sama berjumlah 5 maka
n( A ) = n ( B ), ditulis A ~ B.
Contoh soal :
Diketahui K = { bilangan prima antara 2 dan 12 } dan
L= { 4 bilangan kelipatan 3 yang pertama }. A B adalah
Penyelesaian :
K = { bilangan prima antara 2 dan 12 }, maka K = { 3,5,7,11}
L = { 4 bilangan kelipatan 3 yang pertama }, maka L = { 3,6,9,12 }
KL={3}
Gabungan (union)
Contoh soal :
Penyelesaian :
K = { k, o, m, p, a, s }
L = { m, a, s, u, k }
K L = { k, o, m, p, a, s, u }
Penyelesaian :
n ( M ) = 20 orang
n ( F ) = 15 orang
n(MF)=n(M)+n(F)
= 20 + 15
= 35 Orang
Komplemen
Contoh soal :
Diketahui
S = {1, 2, 3, ..., 10} adalah himpunan semesta. Jika A = {1, 2, 3, 4} dan B = {2,
3, 5, 7}, tentukan
a. anggota AC
b. anggota BC
c. anggota (A
B)C.
Penyelesaian:
Diketahui:
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 10}
A = {1, 2, 3, 4}
B = {2, 3, 5, 7}
a. AC = {5, 6, 7, 8, 9, 10}
b. BC = {1, 4, 6, 8, 9, 10}
c. Untuk menentukan anggota (A
A
B.
A
(A
B = {2, 3}
B)C = {1, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}
Selisih
Contoh Soal :
Penyelesaian:
a. S P = {1, 2, 3, ..., 10} {2, 3, 5, 7} = {1, 4, 6, 8, 9, 10}
b. P Q = {2, 3, 5, 7} {1, 3, 5, 7, 9} = {2}
c. Q P = {1, 3, 5, 7, 9} {2, 3, 5, 7} = {1, 9}.
DIAGRAM VENN
Sebuah diagram ven terdiri dari beberapa unsur. Seperti dapat kalian amati pada
gambar di atas, bagian persegi panjang yang ada di bagian luar merupakan
bagian yang disebut sebagai himpunan semesta. Sementara lingkaran yang ada
di dalam persegi tersebut menyatakan himpunan dengan titik-titik yang
menjelaskan tiap-tiap anggota dari himpunan tersebut. Agar kalian lebih mudah
dalam memahaminya, coba perhatikan dengan baik uraian di bawah ini:
Diketahui:
S = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}
A = {0, 1, 2, 3, 4}
B = {6, 7, 8}
Dari data di atas, himpunan S merupakan himpunan semesta. Di dalam diagram
venn, himpunan semesta biasanya dituliskan dengan menggunakan simbol huruf
S yang diletakkan di pojok kiri atas.
Sekarang amati himpunan A dan B. Anggota di dalam kedua himpunan tersebut
tidak ada yang sama atau tidak ada anggota persekutuan. Sehingga, kedua
himpunan tersebut dapat disebut sebagai himpunan yang saling lepas. Oleh
sebab itu, gambar kurva (lingkaran) dari kedua himpunan tersebut harus
digambarkan terpisah di dalam persegi panjang.
Kemudian, setelah itu barulah kita bisa memasukkan anggota dari masing
masing himpunan A dan B ke dalam lingkaran-lingkaran tersebut. Sementara
anggota dari himpunan S yang tidak terdapat diantara himpunan A maupun B
bisa dituliskan di bagian luar dari lingkaran-lingkaran tersebut. Sehingga
menghasilkan diagram venn seperti di bawah ini: