: Plantae
Devisi
: Spermatophyta
: Monocotylae
Bangsa
: Musales
Suku
: Musaceae
Marga
: Musa
Jenis
: Musa paradisiaca
(Rismunandar, 1990).
4
Universitas Sumatera Utara
dengan
tinggi
berkisar
3,5-7,5
meter
tergantung
jenisnya.
Jumlah
92,50
0,35
135
213
122
0,70
4,60
kecenderungan untuk meningkatkan pemakaian kertas bekas (waste paper), hal ini
tercermin dalam hal-hal sebagai berikut:
-
Jenis
cetakan
tidak
menggunakan
mesin
handpress
melainkan
antara 3,44 juta dan 5,53 juta ton per tahun. Negara konsumen serat sebagian
besar adalah negara sedang berkembang (Soekartawi, 1989).
Pembuatan Kertas dan Penggunaan NaOH
NaOH (Natriun Hidroksida) yang termasuk senyawa alkali ini banyak
dikenal sebagai soda (caustic soda) telah banyak dikenal dalam industry
pembuatan kertas. Fungsi umum penggunaan dalam proses pembuatan kertas
NaOH ada pada proses pendegradasian lignin. Selain untuk degradasi lignin,
penggunaan NaOH digunakan untuk memperbaiki sifat serat dalam prosesnya
untuk dibuat menjadi kertas (Sjostrom, 1995). Perbaikan serat yang dimaksud
adalah perbaikan sifat dalam usahanya untuk lebih mempermudah dan
memperkuat jalinan serat kertas yang terbentuk. Dalam proses pemasakan serat
dengan larutan NaOH, serat akan mengalami efek ribbon. Efek ribbon adalah efek
fisik dimana serat tunggal menjadi kasar dan berserabut.
Ketebalan kertas dinyatakan dalam satuan mikron (m) berdasarkan hasil
penelitian Sucipto, dkk (2009) ketebalan kertas seni pelepah pisang dari hasil
penelitian sebesar 235 m lebih rendah dari kertas seni yang ada di pasaran, yaitu
sebesar 246 m. perbedaan ketebalan kertas ini disebabkan adanya pengaruh
perlakuan komposisi yaitu konsentrasi NaOH.
Pada umumnya pulp yang dihasikan pada dewasa ini dalah pulp kimia,
membagi pulp kimia berdasarkan bahan kimia yang digunakan dalam proses
pemasakan, yang terdiri dari soda, sulfat dan silfit. Pulp soda adalah pulp kimia
hasil pemasakan dengan menggunakan larutan soda kostik sebagai larutan
pemasak. Pulp sulfat adalah pulp kimia hasil pemasakan dengan menggunakan
soda kostik natrium sulfide sebagai larutan pemasaknya. Pulp sulfit adalah pulp
kimia hasil pemasakan dalam larutan bisulfat. Pembuatan pulp kraft dilakukan
dengan larutan yang terdiri atas natrium hidroksida dan natrium sulfida, yang
dinamakan lindi putih. Dimana semua bahan kimia dihitung sebagai ekuivalen
natrium dan dinyatakan sebagai berat NaOH atau Na2O. Dalam kimia pembuatan
pulp modern unit-unit berat NaOH sering diganti dengan unit-unit molar,
misalnya efektif per liter larutan atau per kilogram kayu (Sjostrom, 1995).
Kadar alfa selulosa dari alang-alang memiliki nilai tertinggi dibandingkan
dengan jenis bahan baku yang lain. Menurut Wibisono, dkk (2011) diketahui
bahwa kadar alfa selulosa yang semakin tinggi mengakibatkan daya tarik kertas
semakin kuat dan daya hapus juga semakin baik sehingga kualitas dari kertas yang
dihasilkan oleh pulp berbahan baku alang-alang lebih baik jika dibandingkan
dengan pulp dari ampas tebu dan eceng gondok. Akan tetapi pulp dari alang-alang
memiliki intensitas kecerahan kertas yang lebih jelek jika dibandingkan dengan
pulp dari eceng gondok, karena banyak lignin yang terkandung dalam pulp
menyebabkan kertas yang dihasilkan menjadi lebih gelap.
Reaksi pemasakan bahan baku dengan asam asetat berlangsung pada
kondisi endotermis, dimana konversi reaksi pada reaksi endotermis akan
dipengaruhi oleh panas yang diterima pada saat proses pemasakan. Besar
pemasukan akan kebutuhan panas bergantung pada perubahan suhu. Semakin
besar perubahan suhu akan menyebabkan semakin besar pula panas yang akan
dihasilkan. Maka dengan penggunaan suhu pemasakan yang lebih tinggi akan
membuat konversi dan reaksi lebih baik. Dengan demikian baiknya konversi
reaksi akan menyebabkan lignin yang terdegradasi semakin besar sehingga kadar
alfa selulosa dalam pulp menjadi lebih besar (Wibisono, dkk., 2011).
10
11
Toleransi (%)
7
6
5
4
Ketahanan tarik adalah daya tahan lembaran kertas atau karton terhadap
gaya tarik yang bekerja pada kedua ujung kertas tersebut diukur pada kondisi
standar. Daya regangan adalah regangan maksimum yang dapat dicapai oleh jalur
kertas tersebut diukur pada kondisi standar. Panjang putus adalah jalur kertas atau
karton dengan lebar sama yang beratnya dapat memutuskan jalur tersebut apabila
digantung satu ujungnya.
Peralatan yang digunakan mengukur kekuatan tarik adalah:
1. Dua buah alat penjepit untuk kedua ujungnya
2. Bandulan kertas
3. Skala pembaca untuk ketahanan tarik
4. Motor untuk menggerakkan bandul dengan kecepatan tetap
Ketahanan tarik dapat dinyatakan sebagai panjang putus dengan perhitungan:
(BSN, 1998).
12
dengan hilangnya energi potensial dari pendulum. Peralatan uji ketahanan sobek
metode Elmendorf adalah:
1. Alat penjepit yang terdiri dari sebuah penjepit statis dan sebuah penjepit yang
dapat bergerak bersama sektor pendulum
2. Sektor pendulum
3. Alat penahan sektor pendulum
4. Jarum penunjuk dan skala
5. pisau
(BSN, 2009).
Karakteristik kertas
Kualitas suatu produk kertas merupakan suatu hal yang terukur. Kualitas
ini dilihat dari karakteristiknya berdasarkan kegunaan kertas itu sendiri. Diantara
karakteristik-karakteristik itu adalah :
1. Bonding strength : Daya ikat serat dalam lembaran kertas. Kertas dengan daya
ikat yang baik tidak akan mudah rusak di saat proses pencetakan
2. Burst Strength : Ukuran tentang kekuatan selembar kertas untuk dapat
menahan suatu tekanan
3. Brightness : Sifat pemantulan cahaya yang dimiliki kertas atau pulp.
Pengukuran brightness dilakukan dengan kertas dan pulp dengan standard
referensi (dalam skala 1 sampai 100 yang mewakili pemantulan sinar
magnesium oksida)
4. Opacity : Suatu derajat nilai yang didasarkan seberapa besar seseorang tidak
bisa melihat menembus selembar kertas. Besarnya diukur dengan banyaknya
cahaya yang tertinggal saat melewati kertas
13
5. Tear (Indeks sobek) : Indikator panjang serat dan keseragaman serat dalam
selembar kertas. Tear dihitung dengan satu tes yang mengukur besarnya
tenaga yang dibutuhkan untuk dapat merobek kertas itu saat pertama kali
6. Tensile Strength : didefinisikan sebagai besarnya gaya maksimum yang
dibutuhkan untuk memutuskan kertas dengan arah horizontal
(Firmansyah, 2007).