9 789793 675176
MANUAL LOGISTIK
PALANG MERAH INDONESIA
MANUAL LOGISTIK
PALANG MERAH INDONESIA
Didukung oleh:
2007
Judul buku:
MANUAL LOGISTIK
Manual Pengelolaan Logistik PMI ini merupakan acuan bagi segenap jajaran PMI dalam membina
dan mengembangkan serta memberdayakan fungsi Logistik PMI, secara nasional maupun secara
lokal di wilayah masing-masing.
Penyusun :
Sutarno B.Ac. (Pjs. Kadiv Admin & Logistik/MP PMI) l Rukman (Ka. Sub. Div PB bid. Response/MP PMI)
Momon Sulaeman (Tim Teknis Pengadaan/MP PMI) l Karen Blanken (NLC Logistik Konsultan/NLRC)
Fachry N.S (IFRC DM Officer Indonesia/IFRC) l Lidia (IFRC Logistik Officer Indonesia)
Arif S. (Outsourcing Keuangan Tsunami/MP PMI) l Trisna (PMI Logistik Fasilitator/PMI DKI)
M. Arief Ilmiawan (PMI Logistik Fasilitator/Sub. Div. Log. MP PMI)
Penyempurnaan dan Editing Manual Logistik :
Sutarno B.Ac. (Pjs. Kadiv Admin & Logistik/MP PMI) l Momon Sulaeman (Tim Teknis Pengadaan/MP PMI)
M. Arief Ilmiawan (PMI Logistik Fasilitator/Sub. Div. Log. MP PMI)
Desain sampul & Layout :
Mochamad Abbas (Design)
Dudu Rohmat (Layout)
Penerbit :
Palang Merah Indonesia (PMI)
Didukung :
Palang Merah Denmark (DRC)
Copyright
2007
All right reserved
Cetakan 1, Desember 2007
ISBN : 978-979-3675-17-9
Kata Pengantar
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, telah
tersusun sebuah Manual tentang Pengelolaan Logistik yang sesuai dengan
Standard Palang Merah. Manual pengelolaan Logistik Ini adalah suatu langkah
maju dalam melakukan pembenahan Organisasi di Bidang Logistik seperti yang
diamanatkan dalam Garis-garis Kebijakan dan Rencana Strategi PMI th. 2004
2009.
Pengelolaan Logistik yang baik akan dapat meningkatkan Transparansi dan
akuntabilitas Palang Merah Indonesia baik dimata Donor maupun Penerima
Bantuan. Transparansi dan Akuntabilitas yang baik ini pada akhirnya akan
mengarah pada peningkatan Citra PMI baik di mata Donor maupun di mata
masyarakat secara umum.
Namun demikian, tampaknya pada saat ini belum ada kesamaan
pemahaman dari semua pihak terhadap masalah proses Logistik PMI yang
standard. Disamping itu, Fungsi Logistik saat ini belum mempunyai sistem
monitoring dan pengawasan yang sebanding dengan perkembangan
permasalahan diatas, sehingga fungsinya tidak optimal dan mengalami berbagai
permasalahan baik bersifat teknis maupun non teknis. Hal ini pada akhirnya
mengurangi kontribusi optimal fungsi Logistik ini dalam pemberian pelayanan
Palang Merah Indonesia.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka untuk mengembangkan peran dan
fungsi Logistik, Pengurus Pusat PMI menerbitkan 'Manual Pengelolaan Logistik
PMI' guna dijadikan acuan bagi segenap jajaran PMI dalam membina dan
mengembangkan serta memberdayakan fungsi Logistik PMI, secara nasional
maupun secara lokal di wilayah masing-masing.
Pengembangan konsep Manual Pengelolaan Logistik ini dibantu oleh suatu
tim kerja teknis dengan anggota terbatas yang mewakili segenap jajaran PMI
namun ditunjuk berdasarkan kapasitas pribadi yang dianggap memiliki
kemampuan dan komitmen, khususnya dalam menunjang program
pengembangan fungsi Logistik PMI secara menyeluruh. Di samping itu dan Palang
Merah Belanda dan perwakilan Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan
Sabit Merah melalui perwakilannya di Jakarta, turut membantu dan berperan
serta dalam persiapan penyusunan Manual Pengelolaan Logistik ini.
iii
Kata Pengantar
Kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penerbitan Manual
Pengelolaan Logistik ini, kami mengucapkan terima kasih
Harapan kami agar Pedoman Manual Pengelolaan Logistik PMI ini dapat
diimplementasikan secara konsekuen, walaupun kami menyadari bahwa dalam
upaya optimalisasi fungsi Logistik ini, buku Manual ini masih akan terus
membutuhkan perbaikan. Untuk itu saran dan masukan yang relevan dan
proporsional akan menunjang terwujudnya pengembangan fungsi Logistik PMI di
masa yang akan datang sangat kami harapkan.
Pengurus Pusat
PALANG MERAH INDONESIA
Sekretaris Jenderal
Iyang D. Sukandar
iv
Daftar Isi
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...................................................................iii
DAFTAR ISI ............................................................................v
PENDAHULUAN .......................................................................2
BAB 1. Pengorganisasian dan Tanggung Jawab
1.1 Pendahuluan...........................................................5
1.2 Tanggung Jawab Markas Pusat, Daerah dan Cabang
Dalam Logistik Tanggap Darurat ....................................5
1.3 Tanggung Jawab Markas Pusat, Daerah dan Cabang
Dalam Logistik Reguler...............................................8
1.4 Pengorganisasian Logistik PMI, Pusat, Daerah, Cabang
(Darurat dan Reguler) ..............................................10
Daftar Isi
PENUTUP ............................................................................38
LAMPIRAN FORM DAN FORMAT LAPORAN........................................39
LAMPIRAN SK MANUAL LOGISTIK .................................................67
vi
Manual logistik
Palang Merah Indonesia
Pendahuluan
Palang Merah Indonesia (PMI) merupakan sebuah organisasi kemanusiaan yang
didirikan berdasarkan Keputusan Presiden No. 25 tahun 1950 dan Keputusan
Presiden No. 246 tahun 1963. Dalam perkembangannya, PMI mengalami
perkembangan yang pesat dalam melaksanakan tugas-tugas kepalangmerahan
khususnya dalam hal pemberian bantuan kepada masyarakat yang terkena
dampak dari bencana alam maupun bencana akibat ulah manusia. Hal ini
merupakan sebuah kepercayaan yang besar yang diberikan oleh masyarakat baik
masyarakat nasional maupun internasional terhadap keberadaan PMI.
Besarnya kepercayaan masyarakat yang diberikan kepada PMI dalam hal
pengelolaan bantuan, menjadikan PMI dituntut untuk lebih profesional,
transparan dan akuntabilitas dalam mengelola barang-barang bantuan tersebut,
baik bantuan yang berasal dari masyarakat maupun lembaga internasional
lainnya.
Buku Pedoman/Panduan/Manual Logistik PMI ini disusun dalam satu sistem
logistik dengan mengacu pada sistem logistik Federasi, hal ini bertujuan untuk
memudahkan dan menyamakan sistem logistik yang dilaksanakan di Markas
Pusat, Daerah dan Cabang, baik sistem logistik tanggap darurat maupun sistem
logistik reguler.
Berikut ini dijelaskan tentang maksud dari kedua jenis logistik itu.
Pendahuluan
Logistik Reguler
Markas Pusat, Daerah dan Cabang melaksanakan proses logistik reguler sesuai
dengan prosedur dalam Manual Logistik ini. Logistik Markas Pusat tidak
mempunyai fungsi pemantauan langsung untuk kegiatan logistik reguler di
Daerah dan Cabang. Keharusan melapor oleh Daerah dan Cabang kepada Markas
Pusat dijelaskan dalam prosedur itu dan didasarkan pada Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga PMI. Setiap waktu, Logistik Markas Pusat akan
memantau semua proses logistik yang terjadi sesuai dengan prosedur dalam
Manual Logistik ini.
Logistik Tanggap Darurat dan Reguler tersebut, membahas tentang
pengorganisasian serta tanggungjawab, pergudangan, manajemen transportasi,
pengelolaan dan pemeliharaan aset serta laporan dan pemantauan.
Bagi Daerah atau Cabang yang tidak memiliki Gudang Regional atau Gudang
Tanggap Darurat dapat juga menggunakan panduan ini sebagai pedoman dalam
melakukan aktivitas logistik.
Dalam Panduan ini tidak membahas tentang Panduan sistem pengadaan barang
dan jasa. Pengadaan Barang dan Jasa dijelaskan dalam dokumen terpisah
berdasarkan "Surat Keputusan Pengurus Pusat Palang Merah Indonesia Nomor
046/KEP/PP/PMI/IV/2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Barang dan
Jasa untuk Kantor Pusat Palang Merah Indonesia"
Panduan/Manual/Pedoman Logistik ini terdiri dari 4 bab dan lampiran-lampiran,
dengan uraian bab sebagai berikut :
Pengorganisasian dan
Tanggung jawab Logistik
BAB 1
Pendahuluan l Tanggung Jawab Markas Pusat, Daerah dan Cabang dalam Logistik Tanggap Darurat
1.1. Pendahuluan
Dalam susunan organisasi logistik dan pengelolaannya, sistem logistik PMI dibagi
menjadi dua bagian, yakni logistik tanggap darurat dan logistik reguler.
Berkaitan dengan sistem logistik tanggap darurat, PMI menekankan pengelolaan
barang bantuan dibawah koordinasi Markas Pusat (MARKAS PUSAT ) PMI, dengan
penekanan dalam hal pergudangan yang diklasifikasikan ke dalam tiga kategori
pergudangan yaitu Gudang Sentral, Gudang Regional dan Gudang Tanggap
Darurat, dimana sistem pengawasannya dilakukan oleh Logistik MARKAS PUSAT
PMI. Selanjutnya, dalam logistik reguler penekanannya pada kebutuhan
peralatan kantor dan projek yang dimiliki oleh Daerah atau Cabang, dimana
keterlibatan MARKAS PUSAT PMI hanya sebatas koordinasi dan pemantauan.
Semua hal yang berkaitan dengan logistik harus dilaksanakan berdasarkan
prosedur yang tertuang dalam panduan ini. Namun demikian, sangatlah penting
untuk menghadirkan seluruh kegiatan logistik secara transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan, utamanya apabila ada keterlibatan donor dalam
pelaksanaan kegiatan tersebut.
Selanjutnya dalam keseluruhan proses logistik, penting adanya suatu
perencanaan, komunikasi dan koordinasi diantara bagian yang saling terkait.
Tanggung Jawab Markas Pusat, Daerah dan Cabang dalam Logistik Tanggap Darurat
Mengirim laporan kepada donor, berdasarkan data yang diterima dari Divisi
Logistik MARKAS PUSAT PMI.
Melakukan pengadaan barang dan jasa melalui Panitia Pengadaan barang dan
jasa berdasarkan hasil pemantauan atau permintaan dari gudang Sentral,
gudang Regional dan Gudang Tanggap Darurat.
Mengirim barang berdasarkan perintah dari Logistik MARKAS PUSAT PMI untuk
kebutuhan Gudang Regional/Gudang Tanggap Darurat atau ke lokasi bencana.
Mengirim barang berdasarkan perintah dari Logistik MARKAS PUSAT PMI untuk
kebutuhan Gudang Tanggap Darurat atau ke lokasi bencana.
Tanggung Jawab Markas Pusat PMI, Daerah dan Cabang dalam Logistik Reguler
Keterangan tambahan:
Bila diperlukan, dalam kondisi darurat/bencana, PMI dapat membentuk tim khusus
logistik untuk menyiapkan dan melaksanakan kegiatan logistik di daerah yang
terkena bencana, termasuk pendirian gudang. Berdasarkan hal tersebut, Markas
Pusat mempunyai daftar petugas logistik yang memiliki kapasitas di bidang logistik
di seluruh Indonesia, yang sewaktu-waktu dapat dikirim ke daerah bencana. Divisi
PB MARKAS PUSAT akan mengkoordinir mobilisasi dan dalam kegiatannya akan
dikoordinir oleh Divisi Logistik.
Keterangan:
Cabang-cabang mengirim laporan kepada Daerah tiap semester (dua kali setahun).
Daerah-daerah harus mengirim laporan minimal sekali setahun kepada MARKAS
PUSAT PMI (berdasarkan AD / ART PMI).
Lihat isi laporan Bab IV.
Pengorganisasian logistik MARKAS PUSAT, Daerah dan Cabang PMI (Darurat dan Reguler)
10
o
Memelihara stok barang.
o
Menyimpan catatan semua pergerakan stok barang.
o
Memelihara sistim keamanan gudang dan barang.
o
Memimpin pekerja gudang.
11
BAB 2
2.1. Pendahuluan
Bab ini menjelaskan bagaimana cara mengelola gudang secara teknis
(menerima, menyimpan dan mengirim). Barang-barang yang masuk dapat
diterima dari pemasok atau donor. Bila barang dari pemasok atau donor tanpa
angkutan maka perlu diusahakan angkutan agar barang dapat sampai di Gudang.
Angkutan harus diusahakan terkait dengan pengiriman barang
Perlu menjadi pertimbangan dalam menerima bantuan, bahwa biaya
operasional seringkali tidak termasuk dalam sumbangan barang dari donor
(contoh biaya operasional dan pengiriman untuk mobil sumbangan).
Dalam penyediaan Logistik, di Markas Pusat terdapat proses khusus terkait
Pengadaan, pemintaan dan penyimpanan Alat Tulis Kantor seperti terlampir
dalam form F.5
Permohonan pemakaian kendaraan untuk personil menggunakan formulir khusus
dan hal sama juga diterapkan untuk pengiriman barang. Proses terkait dengan
transportasi personil dijelaskan secara terperinci dalam butir ( 3.2 )
13
Spesifikasi Gudang
kering tidak lembab memiliki ventilasi cukup dan terlindung terhadap hewan,
serangga dan burung
aman dari pencurian, memiliki sejumlah pintu kecil / gerbang yang dapat
dikunci
14
Susunan fisik:
o
Konstruksi beton lebih baik daripada plastik atau logam
o
Bangunan harus melindungi terhadap ancaman cuaca dan mempunyai
ventilasi cukup
o
Bangunan harus memenuhi persyaratan fisik dari barang-barang yang
disimpan (temperatur, penerangan, kelembaban, dsb.)
Ruang gerak cukup untuk proses bongkar muat, sarana parkir untuk truk-truk
(yang bermuatan) dan ruang parkir untuk kendaraan operasional
Keamanan harus baik, dari segi lingkungan secara umum (daerah, kawasan)
juga dari segi sifat-sifat bangunan (susunan pagar, pintu, dinding, dsb.) dan
gudang harus dapat dikunci.
Bila gudang yang sesuai sudah ditemukan, perlu diputuskan bagaimana
penyimpanan barang secara fisik akan diatur. Peralatan yang diperlukan untuk
gudang tergantung pada hal-hal tersebut. Beberapa pilihan berikut dapat
dipertimbangkan :
Rak akan digunakan untuk menyimpan banyak barang berukuran kecil dalam
satuan dan memerlukan pengemasan-kembali (obat, dsb.)
Rak palet sederhana umumnya mempunyai 2 atau 3 tingkat. Dua tingkat rak
memerlukan ketinggian yang jelas sekitar 3 meter dan tiga tingkat
memerlukan ketinggian total sekitar 4,5 meter. Mungkin diperlukan beberapa
susun lagi, namun bila demikian akan diperlukan peralatan mekanikal yang
lebih canggih.
15
Siapa: Tim
Pengadaan/Donor Contact
Person, Logistik
Tim Pengadaan atau contact person dari pihak donor akan memberikan informasi
kepada Logistik, tembusan ke penanggung jawab gudang tentang:
Asal-usul barang
Informasi lain yang berkaitan dengan apa yang dibutuhkan untuk menyiapkan
proses penerimaan dan pemeriksaan barang
Berdasarkan informasi ini, perencanaan yang diperlukan untuk pembongkaran
(off-loading) dan pengkoordinasian jadwal kerja dapat dilakukan oleh
penanggung jawab gudang.
Ada kemungkinan angkutan perlu disediakan jika donor atau pemasok tidak
mengurus angkutan. Lihat butir 2.1.
Kegiatan
16
Pabean
Bila barang akan diterima dari seorang pemasok di luar negeri, urusan
kepabeanan barang tersebut harus dilakukan di tempat tujuan yang akan
mensyaratkan satu daftar dokumen-dokumen yang menyertai muatan dan
yang akan diterima oleh penerima sebelum pengiriman dilakukan. Daftar
dokumen-dokumen yang disyaratkan tersebut harus dicantumkan di dalam
kontrak. Secara umum, daftar tersebut berisi hal-hal sebagai berikut:
Dokumen terkait dengan barang sumbangan/donasi
o
Nota Pengiriman (delivery note)
o
Surat Jalan (Waybill)
o
Daftar Kemasan (Packing List)
o
Faktur proforma (Pro forma Invoice)
o
Gift Certificate yang terkadang perlu disahkan oleh kedutaan Indonesia di
Negara asal barang.
o
Surat rekomendasi dari Bakornas
o
Untuk barang-barang yang berhubungan dengan Obat-obatan dan alat
kesehatan, diperlukan surat rekomendasi dari Departement Kesehatan.
o
Barang-barang selain obat-obat dan alat kesehatan, diperlukan surat
rekomendasi dari Departemen Perdagangan
Dokumen isian dalam hal pengadaan
o
Nota Pengiriman (delivery note)
o
Surat Jalan (Waybiill)
o
Daftar kemasan (Packing List)
o
Faktur Perdagangan (Invoice)
Perlu ruang yang cukup luas untuk tempat menerima dan menyimpan barang
kiriman
Jangan menyimpan bahan bakar, bahan kimia, pupuk, pestisida, atau semen
di tempat yang sama dengan makanan
17
Susunlah karung dan kotak dengan baik dan benar, dengan lapisan yang saling
mengunci.
Tumpuklah barang pada palet dan tidak langsung bersentuhan dengan lantai.
Jika jumlah palet tidak memadai, gunakan palet untuk meyimpan Markas
Pusat an makanan yang dikemas dalam bungkusan, bukan produk yang
dikemas di dalam kaleng atau botol. Jika palet tidak ada lagi, gunakan
lembar-lembar plastik
Jika makanan disimpan di gudang untuk jangka waktu lama, maka sistem
pengendalian hama yang teratur perlu diterapkan untuk melindungi dan
mengawetkan makanan yang disimpan . Pengendalian hama sebaiknya
senantiasa dilakukan oleh ahlinya (yang berlisensi)
Berikut ini adalah beberapa prinsip dasar untuk melindungi bahan makanan
yang disimpan .
18
Keputusan
Siapa: Logistik
Lakukan pemeriksaan/
pengujian
Jika Tidak
Kegiatan:
Dokumen-dokumen
Tergantung dari mana barang-barang tersebut datang (pemasok, donor, gudang
PMI), akan ada Waybill dan GDN yang menyertai barang atau hanya salah satu
dokumen tersebut. Tergantung pada banyaknya jumlah barang, GDN sebaiknya
dilampiri dengan Packing List.
Format GDN yang berasal dari pemasok/donor mungkin saja berbeda dengan
format GDN yang biasa digunakan oleh PMI. (lihat lampiran F-7 tentang Nota
Pengiriman milik PMI)
Pemeriksaan Penerimaan Barang
Bila pasokan dikirim oleh pemasok (atau pengiriman) ke gudang, perlu diperiksa
untuk melihat kesesuaian antara barang yang dikirim dengan informasi yang
tertera di Dokumen Pengiriman atau Nota Pengiriman:
19
Periksa mutu karung/kotak; jika ada yang rusak, maka isinya harus diperiksa
Periksa isi dari beberapa karung/kotak yang dalam kondisi baik secara acak
Berikutnya, pemeriksaan harus dilakukan untuk mencocokan fisik barang
dengan kontrak dan contoh yang telah diterima dari pemasok.
Keputusan
Jika Tidak
Kegiatan
Jika barang tidak sesuai dengan GDN/Waybill atau tidak sesuai dengan
penjelasan di dalam Kontrak, maka ketidakcocokan tersebut harus dinyatakan
pada GDN, Waybill dan GRN. Sebutkan jumlah dan keadaan barang yang
sebenarnya baru kemudian mendatangani dokumen tersebut.
Untuk barang pengadaan/pembelian, Unit Pengadaan harus memutuskan
apakah barang-barang tersebut akan kembalikan atau mengirimkan surat
tuntutan (klaim). Ini tergantung pada kesepakatan dengan pihak pemasok
dalam kontrak.
Jika ya
Kegiatan
Pengantar barang
Penerima
20
Format GDN yang berasal dari pemasok/donor mungkin saja berbeda Format
GDN yang digunakan oleh PMI (lihat lampiran F-7).
Jika menggunakan GDN milik PMI, maka salinan-salinannya harus dikirimkan
kepada:
Warna hijau
: Penerima (gudang)
Warna biru
: keuangan
Warna kuning
: Bagian Logistik
Dalam hal sumbangan, akan ada faktur proforma yang menyertai barangbarang tersebut, jika tidak terlampir dapat dimintakan ke donor
Pengantar barang
Penerima
Masing-masing salinan dikirimkan kepada
: pemasok/donor (pengirim)
Warna hijau
: Gudang (penerima)
Warna kuning
: Bagian Logistik
21
Kegiatan
- Menginformasikan kepada
Unit
Pengadaan tentang barangbarang yang dipesan.
- Menginformasikan kepada
Divisi Keuangan tentang
barang-barang yang telah
tiba (dan semua biaya yang
berkaitan)
- Menginformasikan kepada
pemohon bahwa barangbarang telah tiba
Proses pengadaan
Surat Pesanan
GRN (GDN)
Faktur
Divisi Keuangan hanya akan membayar tagihan jika telah menerima GRN asli
yang telah ditandatangani beserta fakturnya.
Output: Barang-barang yang diterima telah disetujui, ketidaksesuaian telah
dilaporkan
22
Penanggung-jawab
Menerima Barang
Manajer Gudang
ya
Divisi Logistik
tidak
Manajer Gudang
Lakukan pemeriksaan/
pengujian
Cocokkan GDN/
Waybill dengan kontrak
(jika ada)
tidak
Catat ketidaksesuaian
menyangkut GDN, Dokumen
Pengiriman (waybill), GRN
Manajer Gudang
ya
Urus dokumen
Manajer Gudang
Manajer Gudang
23
Penyimpanan
2.5. Penyimpanan
Input
Kegiatan
Lihat butir 2.4. tentang aturan penyimpanan. Dalam situasi darurat, dan tidak
ada ruang yang tersedia, aturan-aturan tersebut dapat diterjemahkan secara
flexible (tidak kaku).
Kegiatan
24
Kegiatan
25
Penyimpanan
Penyimpanan
Letakkan barang di tempat
penyimpanan sesuai dengan
rencana penyimpanan
Penanggung-jawab
Manajer Gudang
Manajer Gudang
Buat Bin Card dan Stock
Card
Lakukan pengendalian
langsung di lokasi
26
Manajer Gudang
Manajer gudang
(Administrator
Logistik)
BAB 3
3.1. Pendahuluan
Istilah asset PMI mengacu pada seluruh barang milik PMI seperti mobil
operasional, truk, ambulans, gedung kantor (Kantor Pusat, Daerah atau
Cabang), gudang, penyejuk ruangan, peralatan kantor termasuk koMarkas Pusat
uter, alat komunikasi. Asset PMI yang dipergunakan dalam kegiatan sehari-hari
dan berumur lebih dari satu tahun, selanjutnya disebut dengan Asset atau Aktiva
Tetap, digolongkan atas:
Tanah
Bangunan
Kendaraan
Semua harta tetap dicatat sesuai batasan yang ditetapkan, atau sesuai
dengan persyaratan dari donor.
28
Surat-surat kendaraan: salinan STNK/KIR, dan BPKB asli (bila milik PMI)
29
Memastikan dokumen-dokumen
untuk pengemudi telah terpenuhi
Logbook
30
Kegiatan
Siapa: Penanggungjawab
Transportasi
Kegiatan
Siapa: Penanggungjawab
Transportasi
Jadwal pemeliharaan
Kendaraan harus menjalani servis secara teratur sesuai dengan buku petunjuk
servis. Bengkel resmi harus digunakan untuk servis kendaraan. Hanya onderdil
asli yang boleh digunakan untuk servis dan pemeliharaan kendaraan, bila
kendaraan diasuransikan. Perusahaan asuransi bisa menolak untuk membayar
kerusakan yang diakibatkan oleh servis yang tidak resmi atau onderdil yang tidak
asli yang dipasang pada waktu pemeliharaan.
Untuk mewujudkan kontrak pemeliharaan, prosedur-prosedur pengadaan wajib
diikuti.
31
Kegiatan
Siapa: Logistik
Kegiatan
Divisi Logistik akan menggunakan form laporan kerusakan <F-9> untuk membuat
laporan pemeliharaan aset <D-11>.
Jadwal pemeliharaan
Untuk sebagian pemeliharaan aset, pengaturan jadwal memang diperlukan.
Kadang-kadang kontak pemeliharaan juga sudah dibuat. Untuk mewujudkan
kontrak pemeliharaan, prosedur-prosedur pengadaan wajib diikuti.
32
BAB 4
4.1. Pendahuluan
Salah satu bagian penting dari proses logistik adalah pemantauan atas
pergerakan barang-barang. Pengendalian perlu dilakukan atas pergerakan
barang-barang sejak saat barang diterima, disimpan sampai saat barang
didistribusikan kepada para penerima bantuan.
Laporan-laporan dan dokumen-dokumen yang diuraikan dalam bab-bab
sebelumnya merupakan dasar untuk melaksanakan pemantauan.
Tujuan dari pelaporan ini adalah untuk mengetahui barang-barang apa saja yang
masih ada di gudang, dari mana asalnya dan kemana barangbarang tersebut
telah dikirimkan/didistribusikan. Selain itu penggunaan kendaraan dan aset
juga harus dipantau.
Tujuan dari proses pamantauan adalah untuk membuat keputusan-keputusan
(bila perlu) berkenaan dengan stok, pemeliharaan aset, penggunaan kendaraan
berikut bahan bakar/minyak, dsb.
4.2. Pelaporan
Seluruh kegiatan gudang dan logistik harus dilaporkan. Bila diperlukan Laporan
keberadaan barang-barang di dalam gudang, kendaraan, dan aset harus dibuat
secara harian. Laporan-laporan tentang barang-barang harus dibuat
berdasarkan informasi yang diperoleh dari dokumen serta penghitungan fisik.
Waktu pengiriman laporan-laporan tersebut berbedabeda, tergantung kepada
jenis laporannya. Di gudang MARKAS PUSAT, gudang Daerah atau Gudang
Regional dan gudang Tanggap Darurat (Cabang), laporan stok harus dikirim
setiap bulan kepada Bagian Logistik Markas Pusat. Laporan laporan lain harus
dikirim setiap tahun kepada Markas Pusat.
Penanggung jawab Gudang membuat laporan bulanan lengkap tentang biaya
operasional, barang-barang, kendaraan dan aset yang ada di dalam Gudang
Pusat, Gudang Regional, dan Gudang Darurat.(menggunakan form D-3, D-10,
D-11)
Jenis laporan yang diperlukan dari Daerah dan Cabang setiap tahunnya oleh PMI
Pusat :
34
Seluruh gudang
Kegiatan - kegiatan berdasarkan tanggal kadaluwarsa barang-barang.
Jika barang-barang tersebut akan segera mengalami kadaluwarsa, harus segera
diputuskan apakah barang-barang tersebut masih bisa digunakan di tempat lain.
Barang-barang yang tidak dibutuhkan lagi
Kemungkinan lain adalah bahwa barang-barang yang ada di dalam gudang (yang
35
sebagian besar merupakan bantuan) yang tidak diperlukan (lagi). Dalam hal
demikian, harus diputuskan tindakan apa yang harus kita lakukan terhadapnya.
Kendaraan
Penggunaan dan pemeliharaan kendaraan
Laporan ini akan memberikan gambaran menyangkut biaya operasional dan
penggunaan bahan bakar per kendaraan. Berdasarkan gambaran tersebut
kegiatan yang bisa dilakukan, misalnya penggunaan mobil-mobil tersebut
menggunakan bahan bakar di atas jumlah rata-rata. Berdasarkan penggunaan
mobil, pemeliharaannya, penggunaan BBM harus dipantau (penghitungan biaya
operasional kendaraan)
Aset-aset
Gambaran menyangkut biaya operasional
Sangatlah penting untuk memantau penggunaan aset karena hal ini akan
memberikan gambaran menyangkut biaya operasional dan untuk memelihara
aset dengan sangat baik untuk memastikan bahwa aset-aset tersebut berada
dalam kondisi bagus untuk jangka waktu yang panjang.
Apakah semua barang yang diterima, disimpan dan disalurkan dicatat dan
dikelola secara baik
Apakah pergerakan barang yang dikirim dicatat dan daftar isiannya ada
disertai dengan otorisasi yang benar.
36
Siapa: Auditor
Kegiatan
Siapa: Auditor
Kegiatan
37
PENUTUP
Penutup
Tujuan utama disusunnya manual Pengelolaan Logistik ini adalah untuk
meningkatkan kinerja Palang Merah Indonesia secara umum baik Pusat, Daerah
maupun Cabang dalam menunjang pemberian pelayanan kepada masyarakat,
disamping itu Manual Logistik ini juga untuk mendukung Transparansi dan
akuntabilitas aktivitas dan alur Penerimaan dan Penyaluran Bantuan yang
dipercayakan oleh Donor kepada Palang Merah Indonesia secara umum.
Markas Pusat Palang Merah Indonesia menyadari sepenuhnya bahwa
permasalahan, situasi serta kondisi di masing-masing Daerah maupun Cabang
berbeda-beda dan Manual Logistik ini tidak mungkin dapat mengakomodir dan
memberikan jalan keluar atas keragaman keadaan tersebut, namun demikian
kami berharap bahwa Manual Logistik yang telah disusun ini dapat dipergunakan
sebagai acuan dan membantu dalam mengelola sektor pelayanan Logistik di
masing-masing wilayah.
Berkaitan dengan paragraf diatas maka apabila Daerah atau Cabang memiliki
usulan demi untuk perbaikan dan penyempurnaan Manual Logistik ini dapat
dikirimkan kepada divisi Admin dan Logistik PMI Pusat.
Demikian yang dapat kami sampaikan atas kerja keras dan dukungan dari semua
pihak selama penyusunan Manual ini kami menyampaikan terima kasih.
38
Attachment F-1:
Berita Acara Penerimaan Barang (Good Received Note)
F.1
LokasiPenerima / location of
receiving Goods
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Deskripsi Barang
Description of Goods
(7)
Plastik terpal (4 m x 6 m) mata
kancing disetiap 1 mtr. Warna
biru, tanpa logo
08891(nomor donor)
Nomor
Permintaan
Requisition
form Number
Satuan
Unit
(Terkecil)
Jumlah
Satuan
Quantity
Jumlah
Berat/
Berat
Satuan
Weight/Unit Total Weight
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
000894
lembar
1000
5 kgs
5000 kgs
Harga
Per
unit
(13)
Berat untuk bahan pangan harus dalam Berat Kotor (Bruto) dan Berat Bersih (Netto)
Weight for food items should be in gross or net wieghts
Pemeriksa / Inspector
(14)
(15)
1.
BagianLogistik
2.
PemohonBarang
3.
Pengirim
Tanda tangan
(17)
Tanggal
(18)
Diterimaoleh
Received by (19)
Tanggal / Date
(21)
Putih Pengirim / Hijau Penerima / Biru keuangan / Kuning Pink 1 - Jasa pengirim, Pink 2 Pemohon (29)
Catatan : Form ini hanya disimpan oleh petugas yang ditunjuk, jika salah atau batal harus disimpan
Cap/Stamp
(22)
40
(23)
Lampiran
Attachment F-1:
Berita Acara Penerimaan Barang (Good Received Note)
Pada saat penerimaan barang, biasanya GDN dan atau Surat Jalan dari pemasok,/donor/ Gudang
PMI akan disertakan
GDN dan Surat Jalan yang menyertai barang harus selalu ditandatangani oleh:
Transporter / Jasa Pengiriman
Penerima
Format GDN bisa saja berbeda dari format GDN yang biasa digunakan oleh PMI (lihat lampiran
F-7)
Jika menggunakan GDN milik PMI, maka masing-masing salinannya harus di kirim ke:
Putih
: Untuk konfirmasi, kembali ke pengirim
Hijau
: Penerima Barang (gudang)
Biru
: Jasa Pengiriman/ pengirim barang (transpoter)
Kuning
: Logistik
Merah Muda : Pemohon
Penomoran / Pemberian Code untuk dokumen GRN, GDN/DO, berdasarkan numeric yang
tercetak dan di kosongkan setelahnya untuk di isi sesuai sistem penomoran surat keluar yang
panduannya telah disebarkan, contoh :
Untuk memberikan nomor pada GDN, Maka bentuknya kurang lebih akan seperti ini :
0001 / code propinsi / code daerah / bulan / tahun
Nomor yang ada semaksimal mungkin tidak terlompati dan apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan dan dokumen tidak digunakan maka dokumen tersebut harus disimpan dan diparaf
serta diberika keterangan bahwa telah terjadi kesalahan pada dokumen dengan nomor tersebut.
Good Received Note
1. Nama dan lokasi penerimaan barang
2. Terima dari: nama pemasok, donor atau gudang
3. Nama Donor: Untuk barang donasi/bantuan, nama donor harus disebutkan dalam GDN.
Contoh: Jika donor mengirimkan bantuan ke Gudang PMI Jakarta, maka nama donor harus
disebutkan di no.3. Pada saat Gudang PMI Jakarta mengirimkan barang tersebut ke
(misalnya)Gudang PMI Medan, maka di GRN Gudang PMI Medan di sebutkan nama donornya
dan Gudang PMI Jakarta ditulis di kolom no.3 (sebagai pengirim)
4. Nomor Kendaraan (Nomor Polisi)
5. Nomor Surat Jalan (Waybill) dan/atau GDN yang menyertai barang
6. Deskripsi dari barang tersebut (isi dengan lengkap dan jelas)
7. Nomor Surat Perminataan (Requisition form) yang sudah diisi untuk permintaan barang
tersebut (jika ada) untuk barang donasi/bantuan tidak ada Surat Permintaan
8. Satuan unit (yang terkecil)
9. Jumlah Satuan
10.Berat per satuan
11.Jumlah Berat (kolom no.10 x no.11)
12.Harga per unit/barang (lihat halaman 14, harga barang)
13.Jika ada ketidakcocokan data pada saat penerimaan barang, tulis paket yang cacat/salah
dengan nomor GDN nya, berikan keterangan mengenai kerusakan atau kehilangan dan
tindakan yang telah dilakukan.
14.Nama Pemeriksa
15.Nama Jasa Pengiriman
16.Tandatangan Pengirim (pengemudi)
17.Tanggal Kedatangan dan tandatangan
18.Nama penerima barang di Gudang/Tujuan
19.Tandatangan penerima barang
20.Tanggal Kedatangan dan Tandatangan
21.Salinan warna Putih harus dikirim kembali ke pengirim barang, Warna hijau disimpan di
Gudang (penerima barang), Warna Kuning untuk kantor Logistik Markas Pusat/Daerah/
Cabang dimana barang tersebut diterima, Warna Merah muda untuk Divisi Keuangan untuk
membayar barang tersebut.
22.Stempel PMI
Setelah GRN ditandatangani oleh Pihak Jasa Pengiriman dan Penerima, maka masing-masing
lembar dikirim ke sesuai dengan keterangan pada lampiran di bagian bawah Dokumen.
41
BIN CARD
SATUAN / Unit
Diskripsi Barang /
Discription of goods
Nomor
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Dos. Per dos @ 8 Kg
Item code
(6)
Expiry date
(8)
Donor
(9)
(7)
Tanggal
Date
Dari / kpd
From or to
Terima
in
Keluar
out
Sisa
Balance
Tandatangan
Signature
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
2/6/2005
KP PMI
0088356
200
3/7/2005
PMI
SUMBAR
008956
Keterangan / Remarks
(17) Food parcel yang rusak : 2 dos ( kemasan rusak )
42
200
100
100
Lampiran
43
Stock card
Satuan / Unit
Tanggal
Date
(8)
Dari / Kepada
From or to
Deskripsi Barang
Discription of goods
(7)
(3)
(4)
F.2
Nomor
Nama Gudang / No.
(1)
(2)
(5)
Terima
In
(12)
Keluar
Out
(13)
Exp
date
(14)
Harga
per
unit
(15)
No.
Bin
card
(16)
Lokasi
Barang
(17)
Sisa
Balance
STOCK CARD
Item code
(11)
(6)
Donor
(10)
Stock minimum
(9)
44
Lampiran
45
46
Lampiran
OUT
13. Dikirim ke
14. Nomor GDN harus diisi pada saat pengiriman barang
15. Nomor GRN yang akan didapat dari penerima
16. Jumlah
STOCK
17. Jumlah
18. Total harga
19. Tanggal kadaluarsa
20. Keterangan
Jika memunggkinkan pisahkan table untuk makanan dengan yang bukan makanan dll.
Untuk mempermudah melihat stock yang tersedia secara keseluruhan, pisahkan masingmasing barang dengan satu baris dibawahnya.
Stock Report dibuat perbulan
Pengelompokan bisa berdasarkan:
Per barang
Per donor
Per penerima
47
48
Lampiran
49
Attachment F-4:
Daftar Permohonan Barang (Requisition Form)
F.4
No
Requisition
HQ / Daerah / Cabang
Requesting HQ / Ch / B
(2)
Nama Program
Name of the Program
(3)
(6)
(4)
Untuk Pelaksanaan
For purchase
(7)
Budget limit
No.
(8)
Nama barang
Item code / name
(9)
(5)
Deskripsi Barang
(Kualitas pengepakan)
(10)
Satuan
(11)
Jumlah
(12)
Dikirim
Destination
(13)
Nama
Name
Tandatangan
Signature
Tanggal
date
Dipesan oleh:
Ordered by (requester)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
Penting / Rutin
Urgent / Routine
Tgl. Pengiriman
Req. Date of Delivery
Dipesan melalui
Ordered via
(26)
(27)
(28)
Keterangan
Remarks
(29)
(31)
(32)
(33)
(30)
Putih Logistik / Hijau Keuangan / Kuning File Log Gudang / Pink Pemohon (29)
Catatan : Form ini hanya disimpan oleh petugas yang ditunjuk, jika salah atau batal harus disimpan
50
(34)
Lampiran
Harga barang
51
Attachment F-5:
Daftar Permohonan Kebutuhan & Posisi Stock ATK
F. 5
(1)
(2) ..
Kebutuhan Bulan
(3) ..
Yang menyimpan
(4) ..
Nama Barang
Goods
(5)
Unit type
Sisa Stock
Jumlah Barang
yang Diminta
Total stock
(6)
(7)
(8)
(9)
(.)
52
Lampiran
Attachment F-5:
Daftar Permohonan Kebutuhan & Posisi Stock ATK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Deskripsi barang
Jenis Satuan
Sisa Stock
Jumlah yang diminta
Total stock (no. 7 + no. 8)
10
11.
12.
13.
Tanggal permintaan
Tandatangan peminta (contact person)
Disetujui oleh kepala divisi
Disetujui oleh Sek Jend PMI
53
Attachment F-6:
Formulir Permohonan Kendaraan
F.6
(2) ...
(3) ...
(4) ...
Keterangan
Rencana
(5) ....
(9) .
(6) ....
(10) .
(7) ....
Km Berangkat
Km ( 8 )-(12) ...........................................
Bensin Digunakan
(13) .........................................................
Tol
(14) .........................................................
(15) .........................................................
Parkir
Kendaraan Dinas
(16) ............................................
Pengemudi
(17) ............................................
Catatan : (19)
1. Formulir ini harus diisi dengan lengkap & benar serta dilengkapi dokumen pendukung
2. Formulir ini harus dikembalikan setelah selesai tugas & ditandatangani oleh Pengemudi / Satpam KP PMI
3. Formulir ini sebagai bahan laporan & evaluasi
54
Lampiran
Pemohon tanda tangan (20) dan tandatangan kepala divisi dari pemohon (21)
Penanggung jawab kendaraan menyerahkan formulir yang telah diisi lengkap ke pengemudi
(penanggung jawab kendaraan yang berhak menentukan pengemudi dan kendaraan yang
boleh dipakai)
Sebelum berangkat, pengemudi harus mengisi kolom nomor. 8 dan setelah kembali ke kantor
mengisi kolom nomor 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18.
Jika ada pihak luar yang akan menyewa kendaraan, maka diperlukan tandatangan Sek Jend
sebagai persetujuan.
Untuk pemakaian urusan dinas, hanya memerlukan tandatangan kepala divisi pemohon
Penjelasan Nomor
1. Nomor referensi permohonan
2. Divisi pemohon
3. Tanggal dan jam permohonan
4. Nama pemohon
Rencana
5. Nama personil atau barang yang akan diantarkan
6. Tujuan/dinas & keperluan
7. Tanggal dan jam keberangkatan
8. Km awal, sebelum berangkat
Realisasi (diisi oleh pengemudi)
9. Nama personil atau barang yang diantarkan
10. Tujuan/dinas & keperluan
11. Tanggal dan jam kembali / selesai
12. Km pada saat kembali.
13. Pemakaian bahan bakar, (berapa liter?)
14. Biaya toll (dilengkapi dengan karcis toll)
15. Biaya parkir (dilengkapi dengann karcis parkir)
16. Jenis mobil dan nomor polisi
17. Nama pengemudi
18. Tanda tangan pengemudi
19. Catatan
1. Formulir ini harus diisi dengan lengkao dan benar serta dilengkapi dokumen pendukungnya
2. Formulir ini harus dikembalikan setelah selesai tugas & ditandatangani oleh
pengemudi/Satpam PMI.
3. Formulir ini sebagai bahan laporan dan evaluasi
20. Tanda tangan pemohon
21. Tanda tangan kepala divisi, sebagai persetujuan
22. Tandat angan logistic/sub divisi umum
55
Attachment F-7:
Nota Pengiriman/GDN
(Good delivery Note)
F.7
Tanggal (1)
Date
3 Juni2005
Nomor (2)
Number : printed number / Kode / Kode
Kepada (3)
To Gudang PMI Cabang Aceh Besar
Dari (4)
From Kantor PMI Pusat
Donor (10)
Req
form
Nomor
(11)
Barang
Commodity
(12) Baby kit
Satuan
Unit Type
Unit
(13) Box
Berat
(14) 2 kgs
Jumlah
Quantity
(15) 60
Total Berat
Total
Weight
Ukuran
Size
Harga
/ Unit
Keterangan
Remarks
(16) 120
kgs
(17)
m3
(18)
(19)
Unit
Berat
Unit
Berat
Unit
Berat
Unit
Berat
Jumlah berat
(20)
(20)
(20)
Putih Pengirim / Hijau Penerima / Biru keuangan pengirim / Kuning File Log / Pink 1 - Jasa pengirim, Pink 2 Pemohon (29)
Catatan : Form ini hanya disimpan oleh petugas yang ditunjuk, jika salah atau batal harus disimpan
56
Lampiran
57
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29. Lembar putih untuk konfirmasi, kembali ke pengirirm, Warna Hijau untuk penerima,
Biru untuk jasa transportasi, Kuning untuk Logistik dan Merah Muda untuk pemohon
Masing-masing salinan dikirim ke:
Putih
: Untuk konfirmasi, kembali ke pengirirm
Hijau
: Tujuan
Biru
: Jasa pengiriman
Kuning
: Logistik
GDN harus ditandatangani oleh penerima setelah memeriksa dan menghitung barang
GDN yang asli harus dititipkan ke jasa pengiriman untuk diserahkan ke penerima
Lembar warna putih harus dikembalikan ke pengirirm. Jika lembar warna putih dikirim
ke logistik, maka harus dibuat salinan dan disimpan diarsip yang berhubungan dengan
arsip pengadaan
<Divisi keuangan mendapatkan salah satu salinan jika ada biaya yang timbul/
dibutuhkan??>
58
Lampiran
Attachment F-8:
Vehicle Logbook / Buku Saku Kendaraan
(Rencana) Maintenance
(10)
BBM
(Ltr)
(11)
Rute Tujuan
(12)
Jumlah
Penumpang
(13)
(14)
Nama
Pengemudi
Alasan (4)
(9)
Total
(KM)
(1)
(8)
Datang
(KM)
(2)
Req. Nr
(7)
Awal
(KM)
Nomor Polisi
(6)
Bulan
Tanggal
(5)
TOTAL
(15)
59
1. Nomor polisi
2. Bulan
(Rencana) Maintenance/pemeliharaan
3. Tanggal perbaikan/pemeliharaan (sudah direncanakan dan ad hoc)
4. Alasan perbaikan
5. Tangal dipakai
6. Nomor permohonan
7. Berangkat (km)
8. Sampai/tiba (km)
9. Total (km)
10. Bahan/bakar (ltr)
11. Rute perjalanan
12. Jumlah penumpang
13. Berat dan jenis barang yang diangkut
14. Nama dan tanda tangan pengemudi
15. Total
o KM
o Bahan Bakar
60
Lampiran
Attachment F-9:
Formulir Laporan Kerusakan
F.9
(1)
(2) ..................................................................
Tanggal
(3) ..................................................................
Nama Barang
(4) ..................................................................
Nama Pelapor
(5) ..................................................................
Keterangan : (8c)
Nama Perusahaan :
- Telah dikerjakan dengan baik (10a)
- Akan dilanjutkan (10b)
- Dibawa ke Work shop (10c)
Ketarangan : (10d)..
Jakarta, (12).
Diketahui
Ka. Div. Adm & Logistik (14)
Verifikasi
Sub Div Log / Umum (13)
61
Jika masalah tidak dapat dikerjakan oleh staff pelaksana dalam PMI, maka dapat
memanggil pihak luar.
Staff pelaksana dari pihak luar menyerahkan kembali ke penanggung jawab asset.
Jika pekerjaan selesai dilakukan, kepala bagian logistic akan menandatangani (no. 14)
Untuk perhatian:
Jika menggunakan menggunakan staff pelaksana dari pihak luar, harus ada tanda
tangan Sek Jen terlebih dahulu
1.
2.
3.
4.
5.
62
Lampiran
Lampiran D-10:
Dokumen Kendaraan, tentang pemakaian dan perawatan.
(Document overview vehicles, usage and maintenance)
63
Lampiran D-10:
Dokumen Kendaraan, tentang pemakaian dan perawatan.
(Document overview vehicles, usage and maintenance)
Dibuat oleh penangnggung jawab kendaraan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Lokasi Kendaraan
Nama Contact Person
Tahun Pembuatan
Merek kendaraan
Nomor polisi kendaraan
Tahun pembuatan
Tahun diterima, sebutkan nama pemberi jika kendaraan tersebut berasal dari
sumbangan/bantuan,
8. Harga
9. Lokasi kendaraan
10. Total km
11. Total Bahan Bahan Bakar Minyak
12. Km/Liter
13. Biaya Bahan Bakar Minyak
14. Biaya perawatan
15. Total biaya bahan bakar minyak dalam waktu satu bulan
16. Total biaya perawatan dalam kurun waktu satu bulan
64
Lampiran
Attachment D-11:
Format excel document overview assets and maintenance
65
Attachment D-11:
Format excel document overview assets and maintenance
Dibuat oleh penangnggung jawab Asset
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Nomor Urutan
Nama Contact Person
Tahun Pembuatan
Merek kendaraan
Nomor polisi kendaraan
Tahun pembuatan
Tahun diterima, sebutkan nama pemberi jika kendaraan tersebut berasal dari
sumbangan/bantuan,
8. Harga
9. Lokasi kendaraan
10.
11.
12.
13.
14.
Total km
Total Bahan Bahan Bakar Minyak
Km/Liter
Biaya Bahan Bakar Minyak
Biaya perawatan
15. Total biaya bahan bakar minyak dalam waktu satu bulan
16. Total biaya perawatan dalam kurun waktu satu bulan
66
Lampiran
TENTANG
PENGELOLAAN LOGISTIK PALANG MERAH INDONESIA
PENGURUS PUSAT PALANG MERAH INDONESIA,
MENIMBANG
MENGINGAT
67
:
1. Workshop Penyusunan Manual Logistik , tanggal 26
s/d 28 Februari 2007 di Cisarua Taman Safari - Puncak,
Jawa Barat.
2. Musyawarah Kerja Nasional PMI, tanggal 9-10
November 2006.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN
PERTAMA
KEDUA
KETIGA
Surat Keputusan
MAR'IE MUHAMMAD
68